Anda di halaman 1dari 11

KEBIJAKAN KEUANGAN NEGARA/

DAERAH
KELOMPOK 5

ARIEF NURJAYA202030038
ALFINA ANDRIANI 202030098
WINDA NORA RUNTULALO 202030128
INDAH WAHYUNI SAPUTRI 202030132
DIVANISA MUTIARA MEGA MALLOLONGENG 202030134
KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH
Menurut para ahli
KEUANGAN NEGARA
Menurut M. Ichwan, Keuangan Negara
adalah rencana kegiatan secara kuantitatif
(dengan angka-angka diantaranya
Dalam pasal 1 angka 1 UU No diwujudkan dalam jumlah mata uang), yang
17 Tahun 2003 tentang akan dijalankan untuk masa mendatang
Keuangan Negara ditegaskan lazimnya atau tahun mendatang.
bahwa Keuangan Negara adalah Menurut Glen A. Welsch, Keuangan Negara

semua hak dan kewajiban adalah suatu bentuk statement dari rencana
Negara yang dapat dinilai dan kebijaksanaan manajemen yang dipakai
dalam suatu periode tertentu sebagai petunju
dengan uang, serta segala
dalam periode tersebut.
sesuatu baik berupa uang Menurut Van Der Kamp, Keuangan Negara
maupun berupa barang yang adalah semua hak yang dapat dinilai dengan
dapat dijadikan milik Negara uang, demikian pula segala sesuatu baik
berhubung dengan pelaksanaan berupa uang atau barang yang dapat di
hak dan kewajiban tersebut. jadikan milik negara berhubungan dengan
hak-hak tersebut.
KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH
Keuangan Daerah Menurut para ahli

Menurut Jaya (1999 :11) Keuangan


 Menurut Peraturan Pemerintah
Daerah adalah seluruh tatanan, perangkat
No. 58 Tahun 2005 tentang
kelembagaan dan kebijaksanaan anggaran
Pengelolaan Keuangan Daerah
Daerah yang meliputi pendapatan dan
yaitu Keuangan Daerah adalah
belanja Daerah.
semua hak dan kewajiban Daerah
Menurut Mamesah (1995 :16) Keuangan
dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintah Daerah yang dapat Daerah adalah semua hak dan kewajiban
dinilai dengan uang termasuk di yang dapat dinilai dengan uang, demikian
dalamnya segala bentuk pula segala sesuatu baik berupa uang
kekayaan yang berhubungan maupun barang yang dapat dijadikan
dengan hak dan kewajiban kekayaan Daerah sepanjang belum
Daerah tersebut dimiliki/dikuasai oleh Negara atau
Daerah yang lebih tinggi, serta pihak lain
sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku.
INSTRUMEN KEBIJAKAN KEUANGAN NEGARA
(FISKAL)

Pendapatan Negara
Menurut UU No. 17 Tahun 2013, Pendapatan Negara adalah uang
yang masuk ke kas negara. Secara garis besar sumber utama
pendapatan negara adalah penerimaan pajak, Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) serta Hibah, dari ketiga sumber ini yang
umum dijadikan sebagai instrument aktif adalah Penerimaan Pajak.

Belanja Negara
Menurut UU No. 17 Tahun 2013, Belanja Negara adalah kewajiban
pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih. Secara umum terdapat 2 jenis belanja negara yakni belanja
Pemerintah Pusat dan Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
 Pembiayaan
Menurut UU No. 17 Tahun 2013, Pembiayaan adalah
setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun
anggaran berikutnya. Pembiayaan merupakan implikasi
yang terjadi ketika Belanja Negara lebih besar
dibandingkan Penerimaan Negara (berdasarkan UU no
Tahun 2013 pasal 12 ayat 3). Secara garis besar,
Pembiayaan terdiri atas
Pembiayaan Utang, Pembiayaan Investasi, Pemberian Pinj
aman, Kewajiban Penjaminan, dan Pembiayaan Lainnya
PENYIMPANGAN ATAS KEBIJAKAN
KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH

PENYIMPANGAN KEUANGAN NEGARA DAN


DAERAH
Sistem pengelolaan keuangan negara ternyata
belum berkembang menjadi lebih baik, dalam arti
dapat meminimalkan kebocoran. Itu sebabnya,
pengeluaran dan penggunaan keuangan itu harus
disetujui sekaligus dikontrol oleh DPR atau
DPRD. Di atas itu akuntabilitasnya harus bisa di
pertanggung jawabkan melalui audit BPK atau
BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan)
KEBIJAKAN UNTUK MENGATASI PENYIMPANGAN

 Pertama adalah pada sumber daya manusianya yaitu dengan bagaimana kita
menginternalisasi nilai-nilai yang positif, tata kelola yang baik, transparansi,
akuntabilitas, integritas, dan itu disusun dengan standar operating prosedur dan
aturan yang terus menerus di-review, kata Menkeu.
 Selanjutnya, Menkeu menjelaskan bahwa pemerintah juga perlu untuk
melakukan edukasi tentang tugas dan fungsi serta peran dari keuangan negara.
Hal ini dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi terkait peraturan-
peraturan mengenai pengelolaan keuangan negara, dan juga sekaligus
memberikan asistensi teknis kepada para pelaksana kegiatan dan pengelola
keuangan.
 Kemudian, elemen ketiga adalah penguatan pengawasan. Pengawasan dapat
dilakukan dari tingkat yang paling bawah yaitu pada pelaksana kegiatan sampai
dengan level pimpinan Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah
(Pemda). Selain itu, Menkeu menyebut bahwa pengawasan pengelolaan
keuangan negara dilalukan juga oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah
(APIP), BPKP, BPK dan KPK.
 Pelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan negara yang konstruktif
juga menjadi elemen penting dalam upaya pemberantasan korupsi. Hal ini
dilakukkan dengan menyusun mitigasi resiko atas proses bisnis yang
memiliki resiko tinggi terhadap korupsi, melakukan diskusi atau dengar
pendapat dengan stakeholder dalam menyusun kebijakan, melakukan
evaluasi yang menyeluruh atas kebijakan yang telah dilakukan dan
relaksasi proses bisnis disertai dengan pengendalian yang memadai.
“Kebijakan-kebijakan mengenai pengelolaan keuangan negara harus bisa
dijelaskan, kenapa dilakukan, apa yang menjadi dasar asumsi dan apa
tujuannya. Ini juga untuk memberikan confidence dan untuk terus menerus
menjaga amanah,” tegas Menkeu.
Elemen kelima yang ada sebagai upaya untuk pencegahan korupsi pada
pengelolaan keuangan negara adalah penggunaan teknologi informasi. Hal
ini dilakukan dengan mendorong pelaksanaan transaksi non tunai, serta
melakukan inovasi dalam bidang teknologi untuk meningkatkan keamanan
dalam melakukan transaksi.
KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan
keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan dan kekuasaan
atas pengelolaan keuangan negara digunakan untuk mencapai tujuan negara.
Namun untuk membantu tugas Kepala Pemerintahan maka kekuasaan
tersebut dikuasakan kepada Menteri Keuangan, Menteri/pimpinan lembaga
selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga
yang dipimpinnya dan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala
pemerintah daerah.
Tahapan pengelolaan keuangan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan. Semuanya


sudah diatur di dalam UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
khususnya pasal 1 dan 2 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Keuangan
Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubung dengan hak dan kewajiban tersebut
KEUANGAN NEGARA TERSEBUT MELIPUTI

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan


uang dan melakukan pinjaman;
Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
Penerimaan negara dan penerimaan daerah;
Pengeluaran negara dan pengeluaran daerah;
Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh
pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-
hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah.
Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas
yang diberikan pemerintah.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai