Disusun Oleh :
Ashar Ramadhan Mappa
B011181470
Psikologi Hukum (D)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
MAKASSAR
i
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN ..……………………………………………………………………1
ii
PEMBAHASAN
1. Objek dari keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara
yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam
bidang fiskal dan moneter, dan pengelolaan kekayaan negara yang
dipisahkan serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
2. Subjek keuangan negara adalah seluruh objek keuangan negara yang
dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan badan hukum publik
lainnya.
3. Menurut prosesnya, keuangan negara merupakan seluruh rangkaian
kegiatan pengelolaan semua hak dan kewajiban negara yang dapat
dinilai dengan uang dimulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan
keputusan sampai dengan pertanggungjawaban.
4. Tujuan seluruh kebijakan, kegiatan, dan hubungan hukum yang berkaitan
dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek keuangan negara tersebut
dimaksudkan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara.
1
Tim Pusdiklat Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengelolaan Keuangan Negara. hlm 4
1
kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pertanggungjawaban, dan pemeriksaan keuangan negara.2
2
Muhammad Djafar Saidi, Hukum Keuangan Negara : Teori dan Praktik (Jakarta: Rajawali Pers, 2017)
hal. 17
3
Muhammad Djafar Saidi, ibid hal 18
2
d. Asas Keterbukaan dan pengelolaan keuangan keuangan negara adalah
asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat yang memperoleh
informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang pengelolaan
keuangan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak
asas pribadi, golongan, dan rahasia negara.
e. Asas Pemerikasaan Keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan
mandiri adalah asas yang memberikan kebebasan bagi Badan Pemeriksa
Keuangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan negara dengan tidak
boleh dipengaruhi oleh siapa pun.
• Penerimaan Pajak
4
Tim Pusdiklat Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengelolaan Keuangan Negara. hlm 4
5
Ibid hlm. 20
4
pemerintah adalah untuk membiayai administrasi pemerintahan dan sebagian
lainnya adalah untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan. Membayar
gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem pendidikan dan kesehatan
rakyat, membiayai pembelanjaan untuk angkatan bersenjata, dan membiayai
berbagai jenis infrastruktur yang penting yang akan dibiayai pemerintah.
Perbelanjaan-perbelanjaan tersebut akan meningkatkan pengeluaran agregat
dan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi Negara.6
a. Penerimaan Sumber Daya Alam Minyak Bumi dan Gas Alam Penerimaan
sumber daya alam minyak bumi dan gas alam adalah penerimaan
Pemerintah dari sektor minyak bumi dan gas alam. Seperti diuraikan
6
Ibnu Syamsi, Dasar-Dasar Kebijakan Keuangan Negara, Rineka Cipta, Jakarta, 1994, hlm. 85
7
Muda Markus, Perpajakan Inddonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, hlm 3
5
terdahulu, dari sektor minyak bumi Pemerintah memperoleh bagian dari
minyak bumi dan gas alam yang dihasilkan sesuai dengan isi
perjanjian/kontraknya dengan Pertamina yang besar kecilnya dipengaruhi
oleh harga rata-rata minyak mentah di pasar internasional, tinggi-
rendahnya tingkat produksi dan rata-rata nilai tukar Rupiah; bagian
Pemerintah ini langsung disetor ke rekening Pemerintah di Bank
Indonesia.
b. Pendapatan BLU merupakan PNBP yang dipungut oleh instansi
pemerintah atas produk layanan yang diberikan kpd masyarakat, dimana
pendapatan yang diperoleh melalui mekanisme BLU ini dapat langsung
digunakan oleh instansi yang bersangkutan. BLU adalah instansi di
lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya, didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas (contoh :
rumah sakit, perguruan tinggi negeri).8
• Hibah
Hibah adalah pendapatan pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa dari
pemerintah lainnya, perusahaan negara/daerah, masyarakat dan organisasi
8
Tim Pusdiklat Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengelolaan Keuangan Negara. hlm 26.
9
Indonesia, Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak ke Kas
Negara, PP Nomor 22 Tahun 1997, Konsiderans.
6
kemasyarakatan, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat serta tidak secara terus-
menerus. Hibah digunakan untuk mendukung program pembangunan nasional
dan/atau mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan
kemanusiaan. Hibah dapat diterima apabila memenuhi prinsip transparan,
akuntabel, efisien dan efektif, kehatihatian, tidak ada ikatan politik, dan tidak
memiliki muatan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan negara.
10
Muhammad Djafar Saidi, Hukum Keuangan Negara : Teori dan Praktik (Jakarta: Rajawali Pers, 2017)
hal. 20.
11
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Pembendaharaan Daerah.
7
6. Mengelola/menatausahakan investasi melalui pembelian surat utang
negara
7. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna
anggaran atas beban rekening kas umum negara.
8. Menyajikan informasi keuangan negara
12
Muhammad Djafar Saidi, Hukum Keuangan Negara : Teori dan Praktik (Jakarta: Rajawali Pers, 2017)
hal. 23.
13
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Pembendaharaan Daerah
8
Piutang negara jenis tertentu mempunya hak mendahulu sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Piutang negara jenis tertentu,
antara lain piutang pajak dan piutang yang diatur dalam undang-undang
tersendiri. Terhadap piutang negara jenis tertentu, penagihan dan pembayaran
harus didahulukan dari pada piutang yang bersifat keperdataan. Penyelesaian
piutang negara yang timbul sebagai akibat hubungan keperdataan dapat
dilakukan melalui perdamaian, kecuali mengenai piutang negara yang
penyelesaiannya diatur tersendiri dalam undang-undang. Penyelesaian piutang
negara sebagai bagian piutang yang tidak disepakati adalah selisih antara jumlah
tagihan piutang menurut pemerintah dengan jumlah kewajiban yang diakui oleh
debitur.14
14
Muhammad Djafar Saidi, Ibid, hlm 25.
15
Tim Pusdiklat Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengelolaan Keuangan Negara. hlm 26.
9
APBN dapat juga digunakan sebagai alat untuk mengatasi inflasi dan
deflasi, serta untuk memelihara stabilisasi perekonomian dengan cara
melakukan defisit APBN atau surplus APBN. Dengan demikian tugas dan fungsi
negara menjadi lebih penting karena tidak sekedar menyelenggarakan
pertahanan dan keamanan, menyelenggarakan peradilan dan menyediakan
barang publik semata, namun juga menjaga kestabilan perekonomian.
10
Daftar Pustaka
Muhammad Djafar Saidi, 2017, Hukum Keuangan Negara Teori dan Praktik, edisi
ketiga, Jakarta : Rajawali Pers.
11