OLEH:
Group A
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
i
Pengawasan Keuangan Negara
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1. Simpulan
2. Saran
ii
BAB I
PENDAHULUAN
bidang-bidang yang bersifat vital lainnya. Setiap negara sudah pasti memiliki
pemenuhan kebutuhan yang berbeda antara satu negara dan negara lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan suatu negara, sudah pasti membutuhkan dana yang
(RAPBN). Pengeluaran dana yang terbilang besar itu sudah pasti akan
menghadapi banyak tantangan yang tidak mudah untuk di atasi. Salah satu
keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut. Keuangan negara harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan
1
uraian tersebut maka pengawasan pengelolaan keuangan negara menjadi suatu
keharusan agar roda kenegeraan dalam berjalan dengan sesuai dengan yang telah
dicita-citakan .
Pada saat ini berbagai kasus masuk ke ranah pidana karena tindakan
para aparatur negara atau elit di negara ini yang menyelewengkan uang negara
untuk kepentingan pribadinya. Bahkan di tahun 2018 terdapat 454 kasus korupsi
yang telah di tangani oleh penegak hukum dengan 1087 tersangka kasus tindak
pidana korupsi1. Hal tersebut sudah pasti sangat merugikan rakyat dan merusak
negara menguat sejak bergulirnya gerakan reformasi, yang dipelopori oleh para
terhadap keuangan negara yang mampu mengelola dengan baik dan juga bisa
sedikitpun.
2
pemerintah, eksternal pemerintah dan juga terdapat lembaga yang bersifat
tersebut menggambarkan bahwa negara kita sudah berada dalam krisis akan
peraturan perundang-undangan ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Leslie Palmier, “Indonesia : Corruption, ethnicity and the “pax Americana”. Asian Affairs,37:2.18 Jul
2006, hal.148.
3
Pada dasarnya Keuangan Negara adalah hak dan kewajiban yang dapat
dinilai dengan uang dan segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang
dapat di jadikan hak milik negara berhubung pelaksanaan hak dan kewajiban
negara yang berupa apapun. Harta negara yang di maksud adalah segala benda
yang berada dalam penguasaan atau penggunaan aparatur sipil lembaga negara
yang berada di pusat maupun aparatur sipil negara yang berada di daerah. Selain
dari itu, bisa juga merupakan segala benda yang berada dalam penguasaan atau
kedalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD).
Bentuk-bentuk dari harta tersebut adalah bisa berupa uang yang ada dalam
lembaga tersebut, mobil dinas yang di pakai para pejabat atau para pekerja di
dalam lingkup lembaga negara atau di perusahaan yang tergabung dalam Badan
Usaha Milik Negara atau Daerah, gedung perkantoran, rumah dinas para pejabat,
Segala hal tersebut merupakan benda-benda milik negara yang tidak boleh
di jadikan hak milik oleh siapapun walaupun ia merupakan pihak yang pernah
memegang suatu jabatan tertentu dan sudah memasuki masa pension atau sudah
3
PKN STAN, “Ruang Lingkup Keuangan Negara”. Diakses dari https://klc.kemenkeu.go.id/ruang-
lingkup-keuangan-negara-bagian-2/. Pada 14 Maret 2019.
4
2. Tujuan Pengawasan Keuangan Negara
pelaksanaan suatu pekerjaan atau kegiatan itu dilakukan sesuai dengan rencana,
aturan aturan dan tujuan yang telah ditetapkan.4 Bila pengertian pengawasan
menjamin agar pengelolaan keuangan negara berjalan sesuai dengan tujuan, dan
anggaran yang sudah di susun benar-benar dapat dijalankan sesuai dengan tujuan
anggaran yang telah di buat. Dan juga berfungsi untuk menjaga agar
Semua hal itu ada karena sudah banyak kasus tindakan penyelewengan
wilayah pusat maupun di wilayah daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal
tersebut terjadi karena sebuah negara memiliki anggaran yang sangat besar
untuk menjamin keberlangsungan negara itu sendiri dan juga untuk kepentingan
kesejahteraan dari warga negara itu. Di wilayah daerah juga pemerintah daerah
mendapat alokasi dana dari pusat untuk mengelola daerah kekuasaannya agar
menjadi daerah yang maju dan juga untuk membuat warga daerahnya memiliki
4
Revrison Baswier, Akuntansi Pemerintahan Indonesia, Eddisi Ketiga (Jakarta: BPFE,2000)hal.118
5
BPK, “Pengawasan Atas Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah Perlu Dilakukan Secara Optimal”.
Diakses dari http://www.bpk.go.id/news/pengawasan-atas-pengelolaan-keuangan-negaradaerah-perlu-
dilakukan-secara-optimal. Pada 21 Maret 2019.
5
kesejahteraan yang baik. Hal tersebut sering membuat para pejabat gelap mata
dan memanipulasi data agar mereka bisa menikmati dana tersebut untuk
kepentingan pribadi dengan alasan yang mereka buat sendiri. Hal tersebut sangat
untuk pembangunan dan sumbangan sosial dari pemerintah, malah tidak bisa
turun di karenakan alasan dana tersebut sudah habis untuk melakukan kegiatan
yang tidak jelas adanya seperti melakukan kunjungan kerja keluar negri yang
pada kenyataan mereka tidak membawa pekerjaan malah mereka liburan dan
tidak jarang yang membawa serta keluarga dengan fasilitas yang di berikan.
adalah6 :
6
Inspektorat Pemerintah Kabupaten Buleleng, “Jenis-jenis Pengawasan”. Diakses dari
https://inspektoratdaerah.bulelengkab.go.id/artikel/jenis-jenis-pengawasan-76. Pada 14 Maret 2019.
7
Ikhwan Fahrojih,Pengawasan Keuangan negara,(Malang:Intrans Publishing,2016), hal.47
6
Pemerintah (Presiden) tetapi kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
RI
b. Pengawasan Internal
Daerah diatur :
daerah.
peraturan perundang-undangan
a. Pengawasan Preventif
8
Ibid, hal.46
7
Pengawasan preventif pada dasarnya untuk mencegah terjadinya
b. Pengawasan Represif
pemerintahan
c. Pengawasan Umum
daerah.
a. Pengawasan Langsung
10
Ibid.
8
b. Pengawasan Tidak Langsung
atau pengawasan yang dilakukan dari jarak jauh yaitu dari belakang
antara lain :
insidentil;
3. Surat-surat pengaduan
a. Pengawasan Formal
ITJEN.
b. Pengawasan Informal
11
Ibid.
9
Pengawasan Informal yakni pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat atau
social control, misalnya surat pengaduan masyarakat melalui media massa atau melalui
BAB III
PEMBAHASAN
Undangan
10
1.1 Lembaga-Lembaga Pengawasan Keuangan Negara Berdasarkan Peraturan
PerUndang-Undangan
pihak-pihak tertentu.
192 tahun 2014. Dan dalam Pasal 1 ayat (1) di nyatakan bahwa
12
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
13
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 23 ayat (5) Tentang Badan
Pemeriksa Keuangan.
11
Lembaga ini memiliki dasar dari Keputusan Presidisium Kabinet
14
Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, “Sekilas ITJEN”. Diakses dari
http://www.itjen.kemenkeu.go.id/baca/57. Pada 26 Maret 2019.
15
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
12
verdure bepalingen voor de Algemeene Reijkenkamer,dan Reglement voor
het Administratief Beheer yang berlaku pada Zaman Hindia Belanda.Hal ini
Belanda pada saat itu julukan Indonesia sebagai negara jajahan Bangsa
Belanda.16
13
penyalahgunaan keuangan negara.Pengendalian yang dilakukan
14
pemerintah sebagaimana diamanatkan Oleh Pasal 58 ayat (2)
Internal Pemerintah.
15
pemerintah.Seperti halnya pengawasan oleh atasan dari pejabat yang
keuangan negara.
18
Wikipedia Indonesia
16
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan tersebut
yuridis.
yang dilakukan oleh suatu unit pengawasan yang sama sekali berada
17
dari luar lingkungan eksekutif.Artinya,antara pengawas dan pihak
dan pembangunan.
18
1945,menegaskan “hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti
19
Ikhwan Fhrojih,Pengawasan Keuangan Negara: Pemeriksaan Keuangan Negara Melalui Auditor
Internal dan Kesternal serta DPR, Hal. 90
19
yang bebas dan mandiri.Pasal 23E ayat (1) ini mempertegas
yang memadai.
negara.
20
Perubahan ketiga Pasal 23E UUD 1945 mengukuhkan
tersebut.
beberapa prosedur audit yang telah dilakukan oleh audior internal. Hal ini
21
BPK juga dapat meminta auditor internal untuk membantu selama
Pekerjaan audit internal dan audit eksternal menurut Tugiman dalam jurnal
Jawa Tengah pada tahun 2011 s.d 2017 pada tanggal 04 Mei 2018
mengatakan :
“pembagian tugas antara BPK sebagai auditor eksternal dan APIP sebagai
auditor internal telah dilakukan. Tugas BPK lebih bersifat murni untuk
tugas APIP lebih banyak kepada tugas fungsi pengawasan dan pembinaan
Gilang Prama Jasa, Ratna Herawati, Skripsi : “Dinamika Relasi Antara Badan Pemeriksa Kuangan dan
20
22
landasan hukum dari lembaga-lembaga itu. BPK merupakan lembaga negara
lainnya.” Akan tetapi sesuai dengan namanya APIP atau Aparat Pengawas
23
membantu proses pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK sebagaimana diatur
suatu rekomendasi yang diberikan oleh BPK setelah pemeriksaan kinerja itu.
Selain itu, Athur Saragi, Kepala Subbagian Humas dan pemeriksa BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 s.d 2017 pada tanggal 04
24
dulu. Apakah APIP telah melakukan pengawasan dan pembinaan, Kapan,
apa bentuknya dan mana hasilnya. Dokumen awal itu yang nantinya dapat
pemeriksaan kinerja, apa saja yang sudah diperiksa dan apa hasilnya.
Apabila LHP yang dibuat oleh APIP itu dirasa masih kurang dalam
Penulis berpendapat meskipun tugas APIP lebih banyak kepada tindak lanjut
BPK terkait hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan oleh APIP. Hal ini
25
2. Pengawasan Internal Keuangan Negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan
dan Pembangunan
26
BPK menyerahkan hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
kewenangannya.21
Indonesia.
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor
1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, bahwa
21
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, “Apa sih bedanya BPKP dengan BPK ?”. Diakses dari
http://www.bpkp.go.id/konten/1714/Pertanyaan-yang-sering-diajukan . Pada 29 Maret 2019.
27
5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
peraturan perundang-undangan.
pembangunan;
28
c. Melakukan pengawasan kas, surat-surat berharga, gudang
yang berlaku.
berbagai instansi dan elit pemerintah negara. Beberapa contoh kinerja baik
BPKP adalah pada Mei 2019 BPKP menemukan dana alokasi terhadap
2,2 triliun. Dilansir dari pemberitaan NTB bahwa BPKP menemukan dana
akumulasi temuan. Di antara temuan BPKP itu, ada nama penerima ganda.
Seharusnya penerima bantuan satu orang, namun muncul nama lain. Temuan
lain, ada yang salah sasaran. Seharusnya diberikan kepada korban tertentu,
29
namun tercatat untuk nama lain. Tidak kalah banyak temuan lainnya, jenis
menerima untuk rusak ringan, namun tercatat untuk rusak berat, sebaliknya
demikian.22
parkir Kota Malang yang bocor membengkak dari temuan awal Kejari
Hal ini menyusul temuan terbaru penyidik Kejari Malang. Berdasarkan hasil
dikorupsi sebesar Rp 900 juta dalam kurun waktu November 2015 hingga
kebocoran retribusi parkir. Tapi, kami juga mengirimkan berkas ini kepada
BPKP Jatim sebanyak dua kali. Yakni pada Februari dan April 2018.
Suara NTB, “Dana Mengendap Rp 2,2 Triliun Jasi Temuan BPKP”. Diakses dari
22
https://www.suarantb.com/ntb/2019/05/270686/Dana.Mengendap.Rp2,2.Triliun.Jadi.Temuan.BPKP/.
Pada 29 Maret 2019
30
Kedua contoh kasus di ataslah yang membuktikan bahwa kinerja BPKP
sudah sangat baik dan kinerja BPKP sangat bermanfaat bagi negara
Indonesia agar keuangan negara bisa berjalan dengan baik tanpa adanya
penyelewengan dana.23
BAB IV
23
Malang-Post, “Kebocoran Retribusi Parkir Tembus Rp 1,5 M”. Diakses dari https://www.malang-
post.com/berita/kota-malang/kebocoran-retribusi-parkir-tembus-rp-1-5-m. Pada 29 Maret 2019
31
1. Simpulan
dalam hal ini yaitu Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
atas kegiatan yang bersifat lintas sectoral. Salah satu contoh peran BPKP
dalam mencegah tindak pidana korupsi adalah pada Mei 2019 BPKP
2. Saran
a. Menurut pendapat penulis dengan sistem yang berlapis seperti ini mulai
keuangan negara yang marak terjadi saat ini karen kelengahan yang
32
b. Penulis menilai Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
seharusnya dapat bekerja lebih aktif dan agresif lagi dalam hal
negara.
33