Anda di halaman 1dari 15

KEUANGAN NEGARA dan

AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
KEUANGAN NEGARA

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, keuangan


negara didefinisikan sebagai; semua hak dan kewajiban negara
yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa
uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut
(Pasal 1 butir 1). Pengertian tersebut secara historis konseptual
sebenarnya mengikuti rumusan pengertian keuangan negara
yang pernah dihasilkan dalam seminar Indonesische
Comptabiliteit Wet (ICW) tanggal 30 Agustus – 5 September 1970
di Jakarta yang sebelumnya dalam teori hukum keuangan negara
pernah pula dikemukakan oleh van der Kemp.
“Pendekatan yang digunakan dalam merumuskan Keuangan Negara adalah dari sisi obyek,
subyek, proses, dan tujuan. Dari sisi obyek yang dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi
semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan
kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan,
serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Dari sisi subyek yang
dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi seluruh obyek sebagaimana tersebut di atas yang
dimiliki negara, dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah, Perusahaan
Negara/Daerah, san badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara. Dari sisi proses,
Keuangan Negara mencakup seluruh rangkain kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
obyek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan
keputusan sampai dengan pertanggungjawaban. Dari sisi tujuan, Keuangan Negara meliputi
seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau
penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan negara. Bidang pengelolaan Keuangan Negara yang demikian luas dapat
dikelompokkan dalam sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan moneter, dan sub
bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.”
Sumber pendapatan negara yang digunakan untuk
pendanaan proses pembangunan diatur dalam APBN yang
termasuk sumber pendapatan negara antara lain pajak,
penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan hibah.
PENCAPAIAN TUJUAN NEGARA

Pencapaian tujuan negara itu selalu terkait dengan keuangan


negara, sebagai bentuk pembiayaan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan negara yang dilakukan oleh penyelenggara negara.
Tanpa keuangan negara, berarti tujuan negara tidak dapat terselenggara
sehingga hanya berupa cita-cita hukum belaka.
RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA

Pengelolaan pengeluaran dan penerimaan pemerintah baik oleh pusat


atau daerah dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

• Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan


pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan
pemerintahan. Kekuasaan tersebut meliputi kewenangan yang bersifat
umum dan kewenangan yang bersifat khusus
TUJUAN PENGELOLAAN KEUANGAN
• Pengelolaan keuangan negara memiliki tujuan untuk menjaga dan
menjamin eksistensi negara dan membiayai pengelolaan negara untuk
mewujudkan kesejahteraan. Semua negara dikelola secara tertib,
sesuai dan taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan akuntabel.
NEGARA MEMILIKI PERAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
KEUANGAN NEGARA MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI
NEGARA

• Peran negara dalam • Hal ini berhubungan dengan


pengelolaan keuangan kegiatan pengeluaran serta
publik bertujuan untuk penerimaan negara yang
menciptakan keadilan dan memengaruhi harga pasar. Maka
memberikan jaminan sosial dari itu, apabila pemerintah
kepada masyarakat melakukan pengelolaan
keuangan dengan menjaga
keseimbangan penerimaan dan
pengeluarannya, maka harga
pasar pun akan lebih stabil
• Badan Pemeriksa Keuangan,
yang selanjutnya disingkat
BPK, adalah lembaga negara
yang bertugas untuk • Dalam hal menjalankan fungsi
memeriksa pengelolaan dan dan kewenagan BPK, KPK,
tanggung jawab keuangan dan PPATK, ditelisik dari segi
negara sebagaimana dimaksud normatif bahwa ketiga
dalam Undang-Undang Dasar lembaga tersebut dibentuk
Negara Republik Indonesia oleh undang-undang dan
Tahun 1945. diamanatkan mempunyai misi
yang sama (pencegahan dan
pemberantasan korupsi).
PENGERTIAN

• Akuntansi sektor publik adalah cabang dari akuntansi yang fokus pada
entitas dan organisasi yang beroperasi di sektor publik.
• Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan informasi keuangan
yang akurat dan relevan agar dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan, pertanggungjawaban, dan pelaporan keuangan entitas
publik. Mencakup pemantauan pengeluaran, pendapatan, serta aset dan
kewajiban entitas sektor publik.
• Pengawasan sangat diperlukan
dalam pengelolaan keuangan
negara agar tidak ada pihak
yang memanfaatkan
wewenangnya untuk
kepentingan pribadi, apalagi
• Kebijakan pengelolaan keuangan
ini menyangkut uang di mana
adalah kebijakan yang dilakukan
banyak orang yang tergiur
agar sektor keuangan dapat
untuk memilikinya.
dikelola dengan prinsip kehati-
hatian serta mendatangkan
manfaat yang sebesar-besarnya
bagi semua pihak
“Pendekatan yang digunakan dalam merumuskan Keuangan Negara adalah dari sisi obyek,
subyek, proses, dan tujuan. Dari sisi obyek yang dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi
semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan
kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan,
serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Dari sisi subyek yang
dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi seluruh obyek sebagaimana tersebut di atas
yang dimiliki negara, dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah,
Perusahaan Negara/Daerah, san badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara.
Dari sisi proses, Keuangan Negara mencakup seluruh rangkain kegiatan yang berkaitan
dengan pengelolaan obyek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan sampai dengan pertanggungjawaban. Dari sisi tujuan, Keuangan
Negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan
pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan negara. Bidang pengelolaan Keuangan Negara yang demikian
luas dapat dikelompokkan dalam sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan
moneter, dan sub bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.”
Karakteristik Akuntansi Sektor Publik

1. Tujuan Publik: Akuntansi sektor publik memiliki tujuan utama untuk memenuhi
kepentingan masyarakat umum, bukan pemilik atau investor.
2. Transparansi: Pemerintah dan entitas sektor publik harus memenuhi prinsip
transparansi dalam pelaporan keuangannya. Ini mencakup keterbukaan dalam
penyediaan informasi keuangan kepada publik.
3. Pengaturan dan Standar: Akuntansi sektor publik sering kali diatur oleh aturan dan
standar yang ditetapkan oleh pemerintah atau badan pengatur, seperti International
Public Sector Accounting Standards (IPSAS).
4. Keterbatasan Keuntungan Finansial: Entitas sektor publik biasanya tidak memiliki
tujuan untuk memaksimalkan laba, seperti yang sering terjadi dalam bisnis swasta.
5. Sumber Dana yang Beragam: Akuntansi sektor publik mengelola berbagai sumber
dana, termasuk pajak, pinjaman, dan hibah.
Pentingnya Akuntansi Sektor Publik
1, Meningkatkan Transparansi
Akuntansi sektor publik berperan penting dalam meningkatkan transparansi dalam pengelolaan
keuangan pemerintah. Dengan adanya sistem akuntansi yang baik, masyarakat dapat dengan
mudah mengakses dan memahami informasi keuangan pemerintah. Hal ini menciptakan
kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan dana publik dan mengurangi potensi
penyalahgunaan keuangan negara.
2. Menyediakan Informasi Keuangan yang Akurat
Laporan keuangan pemerintah yang dihasilkan melalui akuntansi sektor publik harus akurat dan
dapat dipercaya. Informasi ini penting tidak hanya untuk masyarakat umum tetapi juga bagi pihak-
pihak terkait, seperti investor, kreditor, dan lembaga pemantau. Laporan yang tepat waktu dan akurat
membantu pengambilan keputusan yang lebih baik dan meminimalkan risiko keuangan.

3. Mengukur Kinerja Pemerintah


Melalui akuntansi sektor publik, pemerintah dapat mengukur kinerja mereka dalam pengelolaan
keuangan. Ini memungkinkan mereka untuk mengevaluasi program-program yang telah
diimplementasikan dan mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan. Dengan demikian,
akuntansi sektor publik membantu pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penggunaan dana publik.
1

Anda mungkin juga menyukai