Dalam sub bidang fiskal keuangan negara ini juga menyangkut beberapa fungsi keuangan negara,
diantaranya:
1. Fungsi pengelolaan ekonomi makro dan fiskal, fungsi ini menyangkut pengendalian
kondisi makro ekonomi yang direfleksikan dalam indikator ataupun statistik ekonomi
Indonesia. Dalam fungsi ini juga dibuat nota keuangan sebagai dasar untuk mengestimasi
tingkat perkembangan ekonomi akibat dilaksanakannya belanja pemerintah/governmental
expenditures demikian juga inisiasi dan pelaksanaan kerjasama – sama luar negeri seperti
dengan lembaga donor yang diperkirakan memberikan pengaruh terhadap indikator ekonomi
makro Indonesia;
2. Fungsi penganggaran, fungsi ini seperti telah diuraikan diatas adalah merupakan fungsi
perencanaan secara kuantitatif yang direfleksikan dalam perencanaan keuangan pemerintah
untuk jangka waktu satu tahun ke depan yang dituangkan dalam APBN/D;
3. Fungsi administrasi perpajakan, seperti kita ketahui bahwa lebih dari 70% pendapatan
pemerintah dalam APBN berasal dari pajak sehingga pengadministrasian perpajakan secara
baik akan memudahkan pemerintah untuk mengestimasi pendapatan negara dengan lebih
baik juga. Kebijakan pemerintah untuk melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi
perpajakan dalam rangka peningkatan pembayaran pajak harus diikuti oleh administrasi
perpajakan yang baik atau dengan kata lain aspek material perpajakan harus saling terkait
dengan aspek formal perpajakan;
4. Fungsi administrasi kepabeanan, bea masuk juga merupakan sumber pendapatan negara
untuk membiayai belanja negara. Meskipun terus menjadi isu yang digulirkan dan
dibesarkan oleh negara – negara pendukung free trade ataunon tarif untuk menghapuskan
bea masuk, namun kebijakan bea masuk merupakan salah satu instrumen yang efektif dari
keuangan negara untuk memproteksi produk dalam negeri dalam bersaing dengan produk
luar negeri sejenis yang diproduksi dengan biaya produksi yang lebih rendah atau efisien
sehingga harga jualnya lebih murah di pasar;
5. Fungsi perbendaharaan, dalam fungsi ini keuangan negara lebih banyak kepada
penatausahaan keuangan negara yang lebih baik. Mulai dari penetapan kebijakan
penerimaan dan pengeluaran kas negara hingga penetapan sistem dan prosedur keuangan
negara dan akuntansi pemerintahan yang bermuara pada pelaporan keuangan negara.
Penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan negara yang baik merupakan salah satu
syarat terpenuhi akuntabilitas keuangan; dan
6. Fungsi pengawasan keuangan, fungsi ini melekat pada aparat pengawas internal dan
eksternal pemerintah.
Fungsi Administrasi Keuangan Perusahaan Swasta :
1. Pembayaran dan Penagihan
Tugas staff administrasikeuangan membayar tagihan untuk korporasi. Fungsi
administrasi keuangan, misalnya melakukan prosedur perjanjian pembelian dengan
faktur vendor dan menerima laporan untuk memastikan pembayaran yang dikirim
untuk pembelian resmi oleh perusahaan hingga diterima. Administrator Keuangan
mempunyai rekening penjual dan memastikan keakuratan faktur pada semua bahan
yang diterima.
2. Entri Jurnal
Seorang administrator keuangan melakukan tugas akuntansi seperti membuat jurnal
secara teratur. Jurnal entri dalam prinsip dasar akuntansiadalah catatan kronologis
semua transaksi untuk sebuah perusahaan. Entri dibuat menjadi buku besar
akuntansi, yang dibuat oleh akun. Administrator keuangan bekerja dengan
departemen akuntansi untuk menyelesaikan jurnal ini.
3. Akun Rekonsiliasi dan Penutupan
Administrator Keuangan berpartisipasi dalam kegiatan penutupan organisasi.
Penutupan adalah proses akuntansi yang dapat mencakup rekonsiliasi perbedaan
persediaan, depresiasi aset tetap perusahaan dan posting informasi penagihan.
Administrator juga berpartisipasi dalam kegiatan penggajian untuk korporasi.
Menutup akun rekonsiliasi yang dilakukan setiap bulan atau tahun di kebanyakan
organisasi.
4. Penganggaran
Sebuah perusahaan menganalisa informasi keuangan yang digunakan untuk
membuat anggaran bulanan oleh staff administrasi keuangan. Fungsi administrasi
keuangan juga, memantau anggaran dan melakukan analisis biaya dan peramalan
keuangan. Karyawan di posisi administrator keuangan juga mempersiapkan laporan
keuangan untuk manajemen yang mencakup laporan biaya dan laporan arus kas.
Administrator keuangan memonitor investasi perusahaan.
5. Pajak
Tugas administrator keuangan dalam sebuah organisasi mempersiapkan pajak bagi
organisasi, sesuai dengan ketentuan dan prosedurnya.
Pengertian Kas
Kas merupakan elemen aktiva yang paling likuid dan hampir semua transaksi pada akhirnya
akan berhubungan dengan kas. Kas didalam pengertian akuntansi didefinisikan sebagai alat
pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke
bank dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat lain yang
dapat diambil sewaktu-waktu. (Zaki Baridwan,1980:4)
Pernyataan di atas dapat dikemukakan bahwa kas merupakan alat pertukaran yang berupa
uang atau yang dapat dipersamakan dengan uang baik yang ada di perusahaan maupun yang ada di
bank yang dapat diambil sewaktu-waktu tanpa mengurangi nilai nominalnya. Kas sangat mudah
dipindah tangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya, sehingga kas sangat mudah
diselewengkan. Oleh karena itu perlu diadakan pengawasan yang tepat terhadap kas dengan
menerapkan sistem pengendalian intern yang baik.
Pengeluaran kas dengan menggunakan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian
intern, yaitu:
1. Dengan digunakan cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat diterima oleh pihak yang
namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek.
2. Dilibatkannya pihak luar dalam hal ini bank, dalam pencatatan transaksi pengeluaran kas.
3. Bagi perusahaan yang mengeluarkan cek, pengembalian cancelled check digunakan sebagai
tanda terima dari pihak yang menerima pembayaran. Check Issuer secara otomatis
menerima tanda penerimaan kas di pihak yang menerima pembayaran.
Catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1. Jurnal Pengeluaran Kas
2. Register Check
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1. Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas. Apabila suatu fungsi memerlukan pengeluaran
kas, maka fungsi tersebut mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatat utang.
2. Fungsi Pencatat Utang. Bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang
memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek sebesar yang
tercantum dalam dokumen terebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan
verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar
pembuatan bukti kas keluar. Selain itu fungsi ini juga bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan arsip bukti kas keluar yang belum dibayar yang berfungsi sebagai
bukupembantu.
3. Fungsi Keuangan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek, memintakan otorisasi
atas cek dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada
kreditur.
4. Fungsi Akuntansi Biaya. Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas
yangmenyangkutbiayadanpersediaan.
5. Fungsi Akuntansi Umum. Bertanggung jawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas
dalamjurnalpengeluarankasatauregister.
6. Fungsi Audit Intern. Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas secara
periodik dan mencocokkan hasil penghitungannya dengan saldo kas menurut catatan
akuntansi. Selain itu juga bertanggung jawab melakukan pemeriksaan secara mendadak
terhadap saldo kas yang ada di tangan dan membuat rekonsiliasi bank secara periodik.
Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dirancang
dengan merinci unsur organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur pencatatan, serta unsur praktek
yang sehat yang disebutkan dibawah ini:
1. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
2. Transasksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh Bagian
Kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.
3. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.
4. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwewenang.
5. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang
berwewenang.
6. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu dalam
register cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang
berwewenang dan yang dilampiri dengan dokumen mendukung yang lengkap.
Job Desc
1. Supplier
Membuat faktur rangkap 2