Anda di halaman 1dari 11

Birokrasi dan Militer di Indonesia

Andi Yusuf Katili, S.Sos., M.Si.


Birokrasi di Indonesia
Birokrasi berasal dari (Perancis) kata Bereau artinya meja.
Crazy artinya pemerintahan.
Secara etimologis kata birokrasi artinya pemerintahan di
belakang meja.
Birokrasi memiliki perang penting dalam menggerakkan
roda pemerintahan di suatu negara
Definisi Birokrasi Dengan
Sejumlah Karakteristik
Menurut Max Weber birokrasi memiliki karakteristik:
1. Yuridiksi yang tetap dan resmi yang diatur oleh hukum
dan regulasi administratif
2. Wewenang untuk memberikan komando dalam
pembagian dan pendistribusian tugas-tugas
3. Pengaturan yang baik untuk memenuhi kebutuhan
secara rutin dan kontinyu
Tiga Perspektif Birokrasi
Untuk Tujuan Akademis

1. Birokrasi secara positif adalah mesin pemerintah


2. Birokrasi secara negatif adalah kaku, lambat,
disfungsi, menghambat, mengganggu, tidak
humanis, menyusahkan kehidupan manusia dan
sosial
3. Birokrasi lebih realitis dan seimbang
Birokrasi Masa Orde Baru

Birokrasi masa orde baru adalah kelompok yang setia


mendukung bertahannya rezim selama 32 tahun dibantu oleh
ABRI dan Golkar.
PP nomor 6 tahun 1970 merupakan kebijakan pelarangan
pegawai negeri sipil (PNS) menjadi anggota dan aktif di dalam
partai politik.
Presiden Soeharto melakukan kontrol terhadap PNS dan
mengharuskan menjadi anggota Golkar
Golongan Karya

Golkar merupakan wadah pendukung pemerintah yang


anggotanya terdiri dari PNS, ABRI dan Golongan
Kekaryaan.
Pendukung Golkar harus memiliki loyalitas tunggal dan
netral dari pengaruh politik.
Gabungan organisasi kekaryaan disebut Sekretariat
Bersama Golongan Karya (Sekbergolkar).
Birokrasi Pasca Orde Baru

Pada masa reformasi, pembenahan


birokrasi menjadi agenda penting.
Menurut Darmawan (2012) reformasi
birokrasi hanya bersifat formalitas, artinya
tidak sungguh-sungguh terjadi perubahan
sesuai dengan agenda reformasi.
Militer di Indonesia
Militer merupakan salah satu institusi dalam sebuah
negara, yang dipersenjatai dengan tugas,
wewenang dan kewajiban sesuai peraturan
perundang-undangan.
Militer seharusnya secara fisik dan ideologis
terpisah dari institusi politik.
Masa orde baru, militer merupakan alat pendukung
utama dalam melanggengkan kekuasaan rezim
Soeharto.
Militer Pasca Orde Baru

Militer masa reformasi cenderung lebih netral karena tidak


lagi dapat dipengaruhi oleh kekuatan lain di luar militer.
Lepasnya Timor Timur merupakan salah satu akibat dari
Presiden B.J. Habibie kekurangan basis kekuatan Militer
dan Golkar.
B.J. Habibie memutuskan memberikan referendum atau
otonomi kepada Timor Timur tanpa konsultasi dengan militer
dan anggota kabinet kunci.
Dwifungsi ABRI
Masa rezim Gusdur hubungan dengan militer
tidak harmonis bahkan mengarah kepada
ketegangan.
Masa rezim Megawati mengalami perubahan luar
biasa:
1. Dwifungsi ABRI dicabut
2. Urusan sosial politik tidak lagi ditangani oleh
ABRI
3. ABRI tidak lagi memiliki anggota di parlemen
Sekian
&
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai