Anda di halaman 1dari 40

Draft 1

PEDOMAN PELAKSANAAN
MONITORING DAN EVALUASI
PENGELOLAAN
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3


A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 3
B. Dasar Hukum ................................................................................................................................. 5
C. Ruang Lingkup ............................................................................................................................... 6
D. Tujuan ............................................................................................................................................. 6
E. Pengertian ...................................................................................................................................... 7
BAB II KERANGKA KONSEP ................................................................................................................. 9
BAB III MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN ..................... 15
A. Prinsip Monitoring dan Evaluasi ................................................................................................ 15
B. Ruang Lingkup Monitoring dan Evaluasi ................................................................................. 15
C. Sasaran, Pelaksana dan Penanggung Jawab Monitoring dan Evaluasi ............................ 17
D. Indikator Monitoring dan Evaluasi ............................................................................................. 17
E. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi........................................................................................ 18
F. Jadwal Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi ....................................................................... 19
BAB IV METODE MONITORING DAN EVALUASI ........................................................................... 20
A. Pengumpulan Data ..................................................................................................................... 20
B. Pengolahan dan Analisis Data .................................................................................................. 23
C. Pelaporan ..................................................................................................................................... 23
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................................................ 24
BAB V PENUTUP ................................................................................................................................... 25

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara didalam pasal 12 yang
menyatakan “Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.”

Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS, Berdasarkan UU


No.5 Tahun 2014 tentang ASN, Jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari tiga
jenis jabatan, yaitu (1) Jabatan Administrasi, (2) Jabatan Fungsional dan (3) Jabatan
Pimpinan Tinggi. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi
pemerintah. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu. Jabatan fungsional terbagi 2 (dua) bagian yaitu jabatan fungsional
kesehatan dan jabatan fungsional non kesehatan.

Ada 30 jenis jabatan fungsional kesehatan yang telah ditetapkan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), yaitu : Dokter
Pendidik Klinis, Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Perawat Gigi, Bidan, Radiografer, Pranata
Laboratorium Kesehatan, Perekam Medis, Fisioterapis, Teknisi Elektromedik, Ortotis
Prostetis, Okupasi Terapis, Terapis Wicara, Refraksionis Optisien, Teknisi Gigi, Teknisi
Transfusi Darah, Fisikawan Medik, Psikolog Klinis, Sanitarian, Epidemolog Kesehatan,
Entomolog Kesehatan, Nutrisionis, Apoteker, Asisten Apoteker, Administrator
Kesehatan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Pembimbing Kesehatan Kerja, Asisten
Penata Anestesi dan Penata Anestesi.

Sedangkan jabatan fungsional non kesehatan adalah jabatan yang diperlukan untuk
mendukung jabatan fungsional kesehatan dalam pelaksanaan upaya kesehatan.
Jabatan fungsional non kesehatan tersebut : Auditor dan Auditor Kepegawaian, Peneliti
dan Teknisi Litkayasa, Dosen dan Pranata Laboratorium Pendidikan, Widyaiswara,

3
Perencana, Analis Kepegawaian, Pengelola Pengadaan Barang/Jasa, Arsiparis,
Perancang Peraturan Per Undang-undangan, Pranata Komputer dan Statistisi,
Pustakawan dan Pranata Hubungan Masyarakat. Pengelolaan jabatan fungsional
kesehatan dan non kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan diselenggarakan
oleh masing masing unit pembina jabatan fungsional.

Berbagai kebijakan berkenaan dengan pengelolaan jabatan fungsional telah ditetapkan,


namun berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok
terarah kepada Unit Pembina dan instansi pengelola jabatan fungsional di tahun 2016,
ditemukan beberapa permasalahan dalam pengelolaan jabatan fungsional, diantaranya :
1) Pelatihan bagi pejabat fungsional yang belum sesuai kebutuhan, 2) Pengangkatan
pejabat fungsional belum didukung adanya pedoman formasi, 3) Belum optimalnya
pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan jabatan fungsional, 4) Belum adanya
sistem informasi yang mendukung pemetaan dan pendataan jabatan fungsional yang
terintegrasi dan ter-update secara berkesinambungan, 5) Belum semua jabatan
fungsional memiliki organisasi profesi.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 Tentang Manajemen PNS pasal 99
mengamanatkan bahwa salah satu tugas Instansi Pembina Jabatan Fungsional adalah
melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan jabatan fungsional di seluruh instansi
pemerintah yang menggunakan jabatan fungsional dan melaporkan hasil pelaksanaan
sesuai dengan perkembangan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-
RB dengan tembusan BKN.

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pengelolaan jabatan fungsional


kesehatan dan implementasi tugas dan fungsi Unit Pembina dan instansi pengguna
jabatan fungsional kesehatan, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi
secara berkelanjutan, teratur dan berjenjang mulai dari pemerintah pusat hingga
pemerintah daerah. Dengan demikian melalui kegiatan monitoring dan evaluasi
dihasilkan informasi yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun kebijakan dan
pengambilan keputusan guna perbaikan program; merencanakan kegiatan teknis dan
dalam memberikan advokasi dan penguatan kelembagaan.

4
B. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengelolaan jabatan fungsional
kesehatan adalah:

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);

2. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);

3. Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);

4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 20141 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional


Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 512);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4015), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 tahun
2003 tentang Perubahan Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun
2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4332);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri


Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4016), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11
tahun 2002 tentang Perubahan atas Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4192);

5
8. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58)

9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional


Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
116 tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 240);

10. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1508);

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 60 Tahun 2016 tentang Pembinaan Jabatan
fungsional Kesehatan dan Jabatan Fungsional Non Kesehatan di lingkungan
Kementerian Kesehatan RI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1971).

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 18 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Uji
Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 482)

13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2017 tentang Penyusunan Formasi
Jabatan fungsional Kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan RI (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1307).

C. Ruang Lingkup
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengelolaan jabatan fungsional kesehatan di
instansi pembina dan instansi pengguna di tingkat Pusat (Kementerian/Lembaga)
maupun Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota).

D. Tujuan
Sebagai acuan bagi instansi pembina dan instansi pengguna di tingkat Pusat
(Kementerian/lembaga) maupun daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota) dalam melakukan
monitoring dan evaluasi pengelolaan jabatan fungsional kesehatan.

6
E. Pengertian
Dalam pedoman monitoring dan evaluasi ini yang dimaksud dengan:

1. Pengelolaan jabatan fungsional kesehatan adalah proses perencanaan,


pengangkatan dan pengembangan jabatan fungsional kesehatan di Instansi
Pembina dan Instansi Pengguna di tingkat Pusat dan Daerah.

2. Monitoring adalah upaya pengumpulan informasi yang berkelanjutan, ditujukan untuk


memberikan informasi kepada pengelola program dan pemangku kepentingan
tentang indikasi awal (regulasi) dari kemajuan dan kekurangan pengelolaan jabatan
fungsional kesehatan dalam rangka perbaikan untuk mencapai tujuan program.

3. Evaluasi adalah kegiatan terjadwal untuk menilai secara objektif kinerja dan
kesuksesan program yang sedang berjalan atau telah selesai, khususnya untuk
menjawab pertanyaan tentang seberapa jauh kontribusi kegiatan program

4. Indikator adalah parameter yang digunakan untuk memberikan informasi atau


menjelaskan suatu keadaaan. Indikator monitoring dan evaluasi pengelolaan jabatan
fungsional kesehatan pada pedoman ini terdiri dari indikator perencanaan,
pengangkatan dan pengembangan.

5. Indikator perencanaan adalah jumlah instansi pengguna baik di tingkat pusat dan
daerah yang telah menetapkan peta dan formasi jabatan fungsional kesehatan
sesuai dengan PMK No.43 tahun 2017 tentang Penyusunan Formasi Jabatan
Fungsional Kesehatan, penganggaran, dan pengembangan (Pendidikan dan
pelatihan) jabatan fungsional kesehatan.

6. Indikator pengangkatan adalah jumlah instansi pengguna baik di tingkat pusat dan
daerah yang telah melaksanakan pengangkatan ASN kedalam jabatan fungsional
kesehatan sesuai dengan peta dan formasi yang telah ditetapkan.

7. Indikator pengembangan adalah jumlah instansi pengguna di tingkat pusat dan


daerah yang telah melaksanakan uji kompetensi dan pendidikan pelatihan bagi
pejabat Fungsional kesehatan.

8. Instansi pembina jabatan fungsional adalah instansi pemerintah yang bertugas


membina suatu jabatan fungsional menurut peraturan perundang-undangan yang

7
berlaku. Kementerian Kesehatan sebagai instansi pembina jabatan fungsional
kesehatan. (PP nomor 16 tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS)

9. Unit Pembina adalah unit kerja yang membina jabatan fungsional, sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya (PMK 60 tahun 2016)

10. Instansi Pengguna adalah instansi yang menggunakan pejabat fungsional yang
mempunyai bidang kegiatan sesuai dengan tugas pokok instansi tersebut (PP no 16
tahun 1994)

8
BAB II
KERANGKA KONSEP

Dasar indikator monitoring dan evaluasi pengelolaan jabatan fungsional kesehatan dilakukan
dengan merujuk pada Kerangka Konsep Pengelolaan Jabatan Fungsional yang terstandar
sesuai Grand Design Pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan.

Adapun mekanisme tersebut terdiri dari beberapa rangkaian proses seperti pada gambar
dibawah ini:

Kerangka Konsep Pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan Untuk


“Mewujudkan Pengelolaan Jabatan Fungsional Yang Terstandar”

Monitoring
dan Evaluasi

Alih
Jabatan
Puncak
Karir

Berhenti

Sistem
Informasi
E-jabfung

9
1. Perencanaan

Dalam pengelolaan jabatan fungsional dibutuhkan suatu proses perencanaan formasi


tenaga kesehatan agar tercapai tujuan yang ditetapkan secara efisien dan teratur,
meliputi :
a. Penjabaran tugas dan fungsi organisasi
Tugas adalah kegiatan pekerjaan tertentu yang dilakukan untuk suatu tujuan
khusus, sedangkan fungsi adalah: rincian tugas yang sejenis atau erat
hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seorang pegawai tertentu yang
masing-masing berdasarkan sekelompok aktivitas sejenis menurut sifat atau
pelaksanaannya.
b. Perhitungan Analisa Beban Kerja
Analisis beban kerja adalah sebuah metode yang digunakan untuk menentukan
jumlah waktu, usaha dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan tugas
dan fungsi organisasi.
c. Menetapkan Peta Jabatan
Peta Jabatan adalah susunan jabatan yang digambarkan secara vertikal maupun
horizontal menurut struktur kewenangan, tugas, dan tanggung jawab jabatan serta
persyaratan jabatan. Peta jabatan menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan
kedudukannya dalam unit kerja.
Dalam menetapkan peta jabatan, maka instansi melakukan :
1) Menyusun nama dan tingkat jabatan dari jenjang jabatan yang paling rendah
sampai dengan yang paling tinggi.
2) Peta jabatan menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan kedudukan
dalam unit organisasi serta memuat jumlah pegawai, pangkat/golongan ruang,
kualifikasi pendidikan, dan beban kerja unit organisasi.
d. Penyusunan Formasi
Adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan oleh
satuan organisasi negara agar mampu melaksanakan tugas pokok untuk jangka
waktu tertentu yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

10
e. Penetapan Regulasi
Penetapan regulasi yang dimaksud adalah penetapan peraturan/kebijakan jabatan
fungsional yang dalam hal ini penetapannya dilakukan oleh Kementerian yang
berwenang. Peraturan dan kebijakan jabatan fungsional dapat berupa ketetapan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, ketetapan
Menteri Kesehatan maupun Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara.

2. Pengangkatan
Pengangkatan dalam jabatan fungsional dimaksudkan untuk pengembangan karier ASN
yang menunjukkan adanya peningkatan jenjang jabatan dalam suatu organisasi sesuai
dengan alur pengembangan karier yang telah ditetapkan. Pelatihan dasar sesuai
dengan ketentuan jabatan fungsional yang akan dipangku harus dimiliki oleh seorang
ASN. Adapun Mekanisme pengangkatan jabatan fungsional adalah melalui beberapa
tahap, diantaranya :
a. Penyesuaian/inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional.
b. Pengangkatan pertama kali dari CPNS.
c. Perpindahan dari Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi, dan Jabatan
Fungsional.
d. Promosi ke dalam Jabatan Fungsional.

Setelah diangkat dalam jabatan fungsional, tugas dari pejabat fungsional adalah
melaksanakan tiap butir butir kegiatan yang harus dicapai untuk dilakukan penilaian
dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.
Butir butir kegiatan yang dimaksud adalah tugas-tugas yang dilaksanakan oleh setiap
pejabat fungsional yang terdiri atas tugas utama (tugas pokok) dan tugas penunjang,
yaitu tugas-tugas yang bersifat menunjang pelaksanaan tugas utama. Tugas utama
adalah tugas-tugas yang tercantum dalam uraian tugas yang ada pada setiap jabatan,
sedangkan tugas penunjan adalah kegiatan-kegiatan pejabat fungsional di luar tugas
pokok yang pada umumnya bersifat tugas kemasyarakatan.
Hasil penilaian terhadap kinerja dari pejabat fungsional menjadi dasar bagi instansi
untuk menentukan jenjang karir pejabat fungsional.

11
3. Pengembangan
Pengembangan jabatan fungsional sesuai dengan jenjang karier meliputi beberapa
aspek :
a. Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional
Pengembangan kompetensi jabatan fungsional dapat melalui pendidikan dan
pelatihan yaitu proses pembelajaran yang memberikan bekal pengetahuan dan/atau
keterampilan dalam rangka meningkatkan kinerja, profesionalisme, dan/atau
menunjang pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil dalam hal ini pejabat
fungsional bidang kesehatan.
Jenis pelatihan jabatan fungsional kesehatan terdiri dari :
- Pelatihan Pengangkatan
Pelatihan pengangkatan merupakan prasyarat bagi pejabat fungsional untuk
dapat diangkat dalam jabatan fungsional kesehatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan.
- Pelatihan Dasar
Pelatihan dasar merupakan prasyarat untuk tetap dapat menduduki jabatan
fungsional kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
- Pelatihan Berjenjang
Pelatihan berjenjang merupakan prasyarat untuk kenaikan jenjang jabatan
fungsional kesehatan setingkat lebih tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Adapun jenis pelatihan jabatan fungsional kesehatan lebih lengkapnya dapat
dilihat pada peraturan perencanaan pelatihan jabatan fungsional kesehatan yang
berlaku.

b. Pemenuhan Angka Kredit


Dalam pelaksanaan tugas-tugas utama/pokok seorang pemangku jabatan
fungsional harus mengumpulkan sekurang-kurangnya 70% atau 80% dari angka
kredit yang ditetapkan, sedang pelaksanaan tugas penunjang sebanyak-banyaknya
hanya 30% atau 20%. Ketentuan tersebut diatur untuk menjamin agar pemangku
jabatan fungsional mengutamakan pelaksanaan tugas pokoknya dibandingkan
dengan tugas-tugas penunjang. Pemenuhan angka kredit pejabat fungsional diatur
di dalam peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi
Birokrasi.

12
c. Uji Kompetensi
Berdasarkan Pasal 69 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara antara lain dinyatakan bahwa pengembangan karier
Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian
kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah, yang meliputi:
a. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan,
pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis;
b. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural
atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan; dan
c. Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
Pemenuhan kompetensi menuju profesionalisme PNS menjadi salah satu program
percepatan reformasi birokrasi dan menjadi salah satu aspek penting Reformasi
Birokrasi. Dalam upaya meningkatkan sifat keprofesionalan jabatan fungsional
secara berkesinambungan, maka diperlukan adanya suatu tahapan uji kompetensi
yang secara berjenjang menjaga atau bahkan meng-up grade kondisi kualitas
seseorang yang menduduki jabatan fungsional tertentu.

d. Pembinaan
Pembinaan jabatan fungsional dilaksanakan dalam rangka pembinaan karier
pejabat fungsional sebagai PNS. Pembinaan jabatan fungsional melalui sistem
merit, adapun kriteria sistem merit yang dimaksud meliputi :
- Seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan
- Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja,
- Pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka
- Memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, pola
karir dan kelompok rencana suksesi yang diperoleh dari manajemen talenta.
- Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada penilaian
kinerja yang objektif dan transparan.
- Menerapkan kode etik dan kode prilaku Pegawai ASN
- Merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi sesuai
hasil penilaian kinerja.

13
- Memberikan perlindungan kepada Pegawai ASN dari tindakan penyalahgunaan
wewenang, dan
- Memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan dapat
diakses oleh seluruh pegawai ASN

14
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan secara mandiri atau terpadu dan berkesinam-
bungan, yang dilaksanakan oleh Instansi Pembina dan Instansi Pengguna Jabatan
Fungsional kesehatan di pusat dan daerah.

A. Prinsip Monitoring dan Evaluasi


1. Terencana
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan berdasarkan perencanaan yang
matang dan terjadwal.
2. Objektif
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sesuai kondisi yang ada di lapangan, dan
didasarkan pada standar/kriteria, juklak/juknis yang ada.
3. Dapat dipertangungjawabkan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan sesuai dengan prosedur dan
metode yang tepat sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
4. Berkesinambungan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara bertahap, terus menerus
dan berkelanjutan.
5. Transparan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara terbuka dan hasilnya
dapat diakses oleh berbagai pihak.
6. Efektif dan Efisien
Dalam penggunaan dana, waktu dan tenaga

B. Ruang Lingkup Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi pengelolaan Jabatan Fungsional kesehatan mencakup 3 (tiga)
aspek, yaitu:

1. Perencanaan Jabatan Fungsional Kesehatan

a. Perencanaan formasi

15
Pelaksana monitoring dan evaluasi jabatan fungsional kesehatan pada tahap ini
memperhatikan: 1) tugas pokok dan fungsi organisasi; 2) peta jabatan; 3) beban
kerja; dan 4) Bezetting.

b. Perencanaan penganggaran

Memonitor dan mengevaluasi ketersediaan alokasi anggaran untuk pengelolaan


Jabatan Fungsional kesehatan, baik bersumber dari APBN, APBD, dan atau
sumber lainnya yang sah menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

c. Perencanaan pengembangan

Memonitor dan mengevaluasi perencanaan uji kompetensi, Pendidikan dan


pelatihan Jabatan Fungsional kesehatan sesuai kebutuhan.

2. Pengangkatan Jabatan Fungsional Kesehatan

Memonitor dan mengevaluasi jumlah jabfungkes yang diangkat sesuai dengan


formasi yang telah ditetapkan, tunjangan Jabatan Fungsional kesehatan, dan
penilaian angka kredit.

3. Pengembangan Jabatan Fungsional Kesehatan

Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan uji kompetensi dan diklat Jabatan


Fungsional kesehatan.

16
C. Sasaran, Pelaksana dan Penanggung Jawab Monitoring dan Evaluasi
Sasaran Pelaksana Penanggung jawab
Unit Pembina Jabatan Puskatmutu SDM Kes Puskatmutu SDM Kes
Fungsional Kesehatan
Unit pengelola pelatihan
Kemenkes
Unit pengelola kepegawaian
Kemenkes
Instansi pengguna di lingkungan Unit Pembina jabfung Unit Pembina jabfung
Kemenkes kesehatan kesehatan
Kementerian / Lembaga Unit Pembina jabfung Unit Pembina jabfung
kesehatan kesehatan
Pengelola kepegawaian di Kementerian / Lembaga
UPT dan satker K/L
tingkat K/L
Dinkes Prov Unit Pembina jabfung Unit Pembina jabfung
kesehatan kesehatan
Pengelola kepegawaian Dinkes Prov
UPT Prov
Dinkes Prov
Dinkes Kab/Kota Dinkes Prov Dinkes Prov
UPT Kab/Kota Pengelola kepegawaian Dinkes Kab/Kota
Dinkes Kab/Kota

D. Indikator Monitoring dan Evaluasi

Indikator Aspek Monev Pelaksana Monev

Indikator Perencanaan: 1. Perencanaan formasi dan Unit Pembina


Jumlah satuan kerja yang peta jabatan
menyusun perencanaaan 2. Penganggaran
pengelolaan Jabatan 3. Diklat
Fungsional kesehatan
Indikator Pengangkatan: 1. Inpassing Pengelola kepegawaian
Jumlah satuan kerja yang 2. Pengangkatan pertama
melakukan pengangkatan 3. Alih Jabatan
Jabatan Fungsional 4. Promosi
kesehatan

17
Indikator Pengembangan: 1. Pengembangan Kompe- Puslat SDMK
Jumlah satuan kerja yang tensi Jabatan Fungsional Puskat Mutu
melakukan pengembangan 2. Pemenuhan Angka Kredit Unit Pembina
Jabatan Fungsional kese- 3. Uji Kompetensi Dinas Kesehatan
hatan, meliputi : 4. Pembinaan

Indikator Unit Pembina: Pengelolaan dan pengem- Unit Utama Kemkes


Jumlah Unit Pembina yang bangan Jabfung Puskat Mutu
telah melaksanakan tusi
sesuai PMK 60
Indikator Unit Pengelola Pengelolaan Diklat Jabfung Puslat SDMK
Diklat:
Jumlah unit pengelola diklat
yg telah melaksanakan tusi
sesuai PMK 60

E. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi

1. Persiapan

a. Menyiapkan informasi yang menjadi latar belakang program monitoring


evaluasi, termasuk histori, status terkini program, yang akan dievaluasi yang
meliputi tujuan, strategi, proses kegiatan, waktu, stake holders, organisasi
pelaksana, mitra yang terkait dengan program/kegiatan yang akan di monitoring
atau dievaluasi.

b. Menetapkan tujuan monitoring dan evaluasi

c. Menetapkan lingkungan dan fokus dari kegiatan monitoring dan evaluasi,


standar maupun indikator yang akan digunakan

d. Menetapkan metode monitoring dan evalausi; cara pengumpulan data dan


metode analisis

e. Menyusun instrumen monitoring dan evaluasi

f. Menetapkan aspek program, target dan indikator yang dicapai

18
g. Menyusun rencana kerja (termasuk kerja)

h. Orientasi pelaksana monitoring dan evaluasi untuk menyamakan persepsi.

2. Pelaksanaan

a. Pengumpulan data

b. Editing data

c. Pengelolaaan dan analisis data

d. Review untuk mendapatkan pembelajaran dari hasil monitoring dan evalauasi


yang telah dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pelaporan yang berisi
tentang rekomendasi dan pembinaan kepada pengelolaan program dan
lembaga

e. Desiminasi hasil monitoring dan evaluasi

3. Tindak Lanjut

Pemanfaatan data untuk perbaikan program dan pengembangan di masa yang


akan datang.

4. Pelaporan

Langkah akhir dari kegiatan monitoring dan evaluasi, adalah disusunnya dokumen
laporan sebagai pertanggung jawaban kegiatan dan output yang dapat berupa
rekomendasi dan pembelajaran untuk pengembangan dimasa mendatang.

F. Jadwal Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi


Jadwal pelaksanaan monitoring dan evaluasi disesuaikan dengan kebutuhan serta
jadwal monitoring dan evaluasi di satuan kerja masing-masing.

19
BAB IV
METODE MONITORING DAN EVALUASI

A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam rangka monitoring dan evaluasi dapat dilakukan dengan cara:

1. Wawancara

Adalah proses pengumpulan data dengan cara berkomunikasi atau bertatap muka
dengan responden untuk menggali informasi yang lebih mendalam.

2. Observasi

Adalah proses pengumpulan data dengan pengamatan langsung untuk melihat


program yang sedang berjalan maupun hasil-hasilnya

3. Analisa Dokumen

Dilakukan untuk uji silang antar jawaban yang disampaikan oleh responden dengan
kesesuaian dokumen yang ada

Metode monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap pengelola Jabatan Fungsional di


setiap instansi pengguna, unit pembina, unit pengelola kepegawaian, dan unit pengelola
pelatihan Jabatan Fungsional kesehatan.

1. Instansi Pengguna

Dilakukan untuk mengetahui informasi:

a. Tata cara penyusunan formasi Jabatan Fungsional kesehatan yang dilakukan di


satuan kerja masing-masing.

b. Perencanaaan anggaran

c. Perencanaan kebutuhan diklat

d. Jumlah PNS yang diangkat ke dalam Jabatan Fungsional melalui proses


inpassing, pengangkatan pertama, dan alih Jabatan.

e. Pelaksanaan uji kompetensi

20
f. Jumlah pejabat Fungsional yang mendapatkan diklat kompetensi Jabatan
fugnsional kesehatan sesuai perencanaan diklat jabfung

g. Tunjangan Jabatan Fungsional kesehatan

h. Jumlah Pejabat Fungsional yang naik jenjang dengan tepat waktu

i. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan Jabatan Fungsional


kesehatan.

2. Unit Pembina

Dilakukan untuk mengetahui informasi:

a. Usulan materi kebijakan teknis tentang Jabatan Fungsional Kesehatan yang


menjadi binaannya untuk disampaikan kepada Unit yang membidangi
Pengembangan Jabatan Fungsional

b. Penyusunan usulan pedoman formasi Jabatan Fungsional yang menjadi


binaannya

c. Identifikasi dan pengkajian serta pengusulan tunjangan Jabatan Fungsional yang


menjadi binaannya

d. Sosialisasi kebijakan Jabatan Fungsional yang menjadi binaannya secara


berkesinambungan kepada para pemangku kepentingan

e. Usulan bahan kurikulum pelatihan fungsional/teknis Jabatan Fungsional yang


menjadi binaannya dengan melibatkan organisasi profesi terkait

f. Usulan jenis dan jumlah peserta pelatihan fungsional/teknis Jabatan Fungsional


berdasarkan usulan dari unit kepegawaian Eselon I yang menjadi binaannya

g. Pembinaan secara berjenjang terhadap pejabat fungsional yang menjadi


binaannya

h. Usulan Tim Penilai Pusat Jabatan Fungsional yang akan ditetapkan oleh Pimpinan
Unit Utama Jabatan Fungsional yang menjadi binaannya

i. Pembinaan terhadap Tim Penilai jabatan fungsional yang menjadi binaannya

j. Fasilitasi pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional yang menjadi


binaannya

21
k. Fasilitasi penyelenggaraan uji kompetensi Jabatan Fungsional yang menjadi
binaannya

l. Pemutakhiran data Jabatan Fungsional yang menjadi binaannya setiap akhir tahun
meliputi variabel nama pemangku, jenis, kategori, jenjang, riwayat pendidikan,
riwayat pelatihan Jabatan Fungsional terkait dan variabel lainnya yang diperlukan

m. Pemantauan, evaluasi Jabatan Fungsional yang menjadi binaannya

n. Pelaporan hasil pelaksanaan pembinaan Jabatan Fungsional kepada Unit yang


membidangi Pengembangan Jabatan Fungsional, paling sedikit 1 (satu) kali dalam
setahun.

3. Unit Pengelola Diklat

Dilakukan untuk mengetahui informasi:

a. Perencanaan kebutuhan pelatihan dan pengembangan program pelatihan Jabatan


Fungsional Kesehatan

b. Pengembangan program pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan

c. Pengkoordinasian program pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan

d. Kurikulum dan modul pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan

e. Akreditasi dan sertifikasi pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan

f. Pemantauan pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan

g. Evaluasi pelaksanaan pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan yang


diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan, Balai Pelatihan Kesehatan
dan unit Eselon I

h. Evaluasi pasca pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan terhadap peserta yang


telah mengikuti pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan

4. Unit Pengelola Kepegawaian

Dilakukan untuk mengetahui informasi:

a. Usulan formasi Calon Aparatur Sipil Negara berdasarkan kebutuhan Jabatan


Fungsional dari unit Eselon I kepada Kementerian yang membidangi Aparatur Sipil
Negara dan Reformasi Birokrasi

22
b. Pengangkatan Aparatur Sipil Negara dalam Jabatan Fungsional atas usulan
kebutuhan formasi unit Eselon I

c. Pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional atas usulan unit Eselon I

d. Pengangkatan kembali ke dalam Jabatan Fungsional atas usulan unit Eselon I

e. Pemberhentian dari Jabatan Fungsional atas usulan unit Eselon I

f. Sharing data kepegawaian dari sistem informasi kepegawaian dengan sistem


informasi Jabatan Fungsional yang dikembangkan

B. Pengolahan dan Analisis Data


Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan data masukan dari berupa hasil
wawancara, observasi dan analisis dokumen untuk menghasilkan informasi atau
kesimpulan yang dapat digunakan dalam mengukur hasil kinerja dengan indikator yang
ditetapkan.

C. Pelaporan
Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi dilakukan secara berjenjang.

Alur pelaksanaan monitoring dan evaluasi beserta output yang diharapkan dari
pelaksana di masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut :

Output : 2 Output:
Tingkat Pusat Tingkat Provinsi

Rangkuman Hasil 1 Rangkuman hasil


Monev Pusat, Provinsi 3 4 MonevTingkat
Dan Kabupaten/Kota Prov & Kab/Kota

Tingkat Kabupaten/Kota

Output:
Rangkuman hasil
monev tingkat Kab/Kota
Keterangan :

= alur pelaksanaan monitoring dan evaluasi.


Angka = tahapan pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
= alur umpan balik

23
Tanda panah menunjukkan alur pelaksanaan monitoring dan evaluasi, angka
menunjukkan tahapan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, sedangkan tanda
panah garis putus menunjukkan alur umpan balik

D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Masing-masing pelaksana monitoring dan evaluasi menyampaikan hasil analisis,
rekomendasi dan tindak lanjut kepada instansi sasaran.

24
BAB V
PENUTUP

Tingkat keberhasilan dan penjaminan mutu pelaksanaan pengelolaan jabatan fungsional


kesehatan dapat diketahui melalui kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara
teratur dan berkelanjutan. Pedoman monitoring dan evaluasi ini diharapkan dapat dijadikan
acuan oleh pelaksana monitoring evaluasi di setiap tingkatan administrasi sehingga
diperoleh data dan informasi akurat yang berguna sebagai alat ukur untuk mengetahui
kemajuan, proses pelaksanaan, hambatan/permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan
jabatan fungsional kesehatan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan
terkait.

25
CONTOH INSTRUMEN MONEV UNTUK PEMANGKU JABFUNG :

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PPSDM KESEHATAN
KUESIONER PEMANGKU JABATAN FUNGSIONAL
BLOK I. KARATERISTIK RESPONDEN
1. Provinsi ...............................................................................

2. Kabupaten ...............................................................................

3. Nama Responden ...............................................................................


4. NIP ...............................................................................
5. Pangkat / Golongan ...............................................................................
6. Jabatan Fungsional ...............................................................................
Katagori dan Jenjang Jabatan
7. ...............................................................................
Fungsional
8. Status Kepegawaian 1. PNS 2. NON PNS 
9. Unit Kerja ( pusat / daerah ) ............................................................................... 
10. TMT CPNS ............................................................................... 
11. TMT PNS ............................................................................... 
12. TMT pengangkatan pertama jabfung ............................................................................... 
13. Lama Kerja dalam jabfung saat ini ……………………………. Tahun 
Lama Kerja dalam posisi jabatan
14.
sekarang
……………………………. Tahun 
15. Umur ……………………………. Tahun 
16. Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan 
17. Alamat Tempat Tinggal ...............................................................................
18. Alamat Unit Kerja ...............................................................................
19. Nomor Telepon Genggam (HP) ...............................................................................
20. Alamat Email ...............................................................................

26
21. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SMA 5. S1
a. Pendidikan dasar (saat pengangkatan 2. D1 6. S2
awal jabatan fungsional) 3. D3 
4. D4
1. SMA 5. S1
b. Pendidikan Terakhir (di jenjang jabatan 2. D1 6. S2
fungsional terakhir) 3. D3 
4. D4

27
BLOK II. INFORMASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN JABATAN FUNGSIONAL
Apakah Saudara memiliki peraturan-peraturan terkait jabatan fungsional yang saudara menjadi
pemangkunya?
1
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Apakah di institusi saudara memfasilitasi saudara untuk memahami tentang peraturan jabfung yang anda
pangku ?
2
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika Ya, media apa yang telah dipakai oleh institusi untuk memahami peraturan tersebut?
3 …………………………………………………………………………………………………………………

Jika Tidak, apa alasananya?


4 ……………………………………………………………………………………………………………………

Jenis peraturan jabatan fungsional apa saja yang saudara ketahui ?


a. PermenPAN-RB

b. Juklak Jabfung
5 c. Juknis Jabfung

d. Peraturan lainnya
;...............................................................................................................................................................

Apakah saudara pernah mengikuti sosialisasi terkait peraturan jabatan fungsional yang
Saudara emban selama memangku jabatan fungsional ?
6
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika tidak, peraturan apa yang saudara belum dapatkan ?

a. PermenPAN-RB

7 b. Juklak Jabfung

c. Juknis Jabfung

d. Peraturan lainnya ; .....................................................................................................................................

Adakah peraturan/kebijakan terkait jabatan fungsional yang belum saudara pahami ?


8
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=ADA ATAU 2=TIDAK) 

28
Jika ada, peraturan apa yang belum saudara pahami ?

a. PermenPAN-RB

9 b. Juklak Jabfung

c. Juknis Jabfung

d. Peraturan lainnya ;.......................................................................................................................................

BLOK III. PROSES PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT


1. Apakah pengumpulan angka kredit jabfung ditempat kerja saudara dilakukan teratur setiap I (satu) semester ?
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
2. Jika tidak, apa alasananya?

………………………………….................................................................................................................... 
3. Apakah Saudara mengalami kesulitan dalam mengumpulkan angka kredit setiap semester ?

(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 


4. Jika Ya, mohon Saudara uraikan kesulitan-kesulitan yang dialami selama mengumpulkan angka kredit:

1.

2.

3.

4.

5.

5. Apakah saudara memahami bahwa penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat dapat
dilakukan 6 bulan sebelum periode kenaikan pangkat ?

(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 


6. Jika Ya, jelaskan ...............................................................................................

7. Apakah saudara mengalami kesulitan untuk mendapatkan hasil penilaian angka kredit dari Tim Penilai ?

(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 


8. Jika Ya, jelaskan ..............................................................................................

9. Apakah selama ini saudara mendapatkan SK kenaikan pangkat tepat waktu ?

(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 

29
10. Jika Tidak, alasannya ...........................................................................................

11. Apakah penetapan angka kredit saudara ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai PermenPAN ?

(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 


12. Jika Tidak, alasannya ............................................................................................

13. Apakah saudara menerima tembusan SK tersebut ?

(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 


14. Jika Tidak, alasannya .............................................................................................

15. Mohon Saudara menyampaikan keluhan dan saran yang terkait penilaian dan penetapan angka kredit

Penilaian Angka Kredit;

1.

2.

3.

4.

Penetapan Angka Kredit:

1.

2.

3.

4.

BLOK IV. KENAIKAN PANGKAT

Jabatan fungsional yang saudara duduki sekarang melalui proses ?


1 a. Pengangkatan pertama
b. Inpassing
c. Alih jabatan
Mohon sebutkan pangkat dan jenjang pertama kali Saudara diangkat menjadi pemangku jabatan fungsional
2
kesehatan ……………………………………………………………

Mohon sebutkan berapa kali Saudara mengalami kenaikan pangkat selama menjadi pemangku jabatan
3
fungsional kesehatan ? ………………………………………………………………

4 Sebutkan berapa tahun saudara mendapatkan setiap kenaikan jenjang selama menjadi pemangku jabatan
fungsional ? ............................................................................

5 Mohon jelaskan secara umum, proses kenaikan jenjang kepangkatan yang saudara alami

30
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

6 Mohon Saudara menyampaikan keluhan dan saran yang terkait kenaikan pangkat:

1.

2.

3.

4.

BLOK V. ANGKA KREDIT PENGEMBANGAN PROFESI

Apakah saudara memahami butir-butir kegiatan yang menghasilkan angka kredit guna pengembangan
1. jabfung Saudara (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika ya, Mohon saudara menuliskan beberapa komponen yang dimaksud:

1.

2. 2.

3.

4.

3. Jika tidak,mengapa?............................................................................................................................................

Apakah Saudara pernah membuat karya tulis/karya ilmiah terkait jabatan fungsional yang saudara pangku ?
4. (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
5. Jika tidak,mengapa?.............................................................................................................................................

Apakah Saudara pernah melakukan penelitian terkait dengan kenaikan jenjang jabatan fungsional saudara ?
6.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
7. Jika tidak,mengapa?............................................................................................................................................

Apakah Saudara pernah melakukan penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lainnya terkait
jabatan fungsional yang saudara pangku ? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
8.

9. Jika tidak,mengapa?...........................................................................................................................................

Apakah saudara pernah melakukan pembuatan buku pedoman/ ketentuan pelaksanaan/ ketentuan teknis
terkait jabatan fungsional yang saudara pangku ?
10.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 

31
11. Jika tidak, mengapa ? ......................................................................................................................................

Apakah Saudara memiliki keluhan dan kendala dalam mengumpulkan angka kredit pengembangan profesi?
12.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika ya, Mohon Saudara menyampaikan keluhan dan saran, terkait mengumpulkan angka kredit
pengembangan profesi:

1.
13. 2.

3.

4.

Jika tidak, mohon Saudara menyampaikan teknik mengumpulkan angka kredit pengembangan profesi:

1.

14. 2.

3.

4.

BLOK VI. MONITORING DAN EVALUASI

Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi jabatan fungsional di instansi saudara ?


1 a. Surat edaran
b. Supervisi langsung
c. Pertemuan berkala
Apakah saudara mendapatkan umpan balik dari tim penilai atas angka kredit yang anda peroleh ?
2
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Apakah bagian kepegawaian memberikan batas waktu atas pengumpulan angka kredit Saudara ?
3
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
4 Jika ya, sebutkan berapa lama jangka waktu yang diberikan ? .................................................................

5 Jika tidak, apa alasannya/mengapa ? .......................................................................................................

Mohon sampaikan keluhan dan saran terkait monev jabatan fungsional kesehatan di instansi saudara:

Keluhan:
6
1.

2.

32
3.

4.

Saran:

1.

2.

3.

4.

VII. ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

Apakah Saudara memiliki SK pengangkatan awal sebagai pemangku jabatan fungsional?


1
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
2 Jika tidak, apa alasannya/mengapa? ………………………………………………………………........................

Apakah Saudara memiliki seluruh SK kenaikan pangkat dan SK kenaikan jenjang sebagai pemangku jabatan
3
fungsional? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
4 Jika tidak,apa alasannya/mengapa ?……………………………………………………………………………

Mohon sampaikan keluhan dan saran terkait dokumen SK dan penetapan angka kredit yang saudara alami
selama menjadi pemangku jabatan fungsional

Keluhan:

1.

2.

3.
5
4.

Saran:

1.

2.

3.

4.

Apakah saudara memiliki seluruh dokumen penetapan dan penilaian angka kredit yang diserahkan kepada
6
BKN?

33
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
7 Jika tidak, apa alasannya/mengapa ?……….......................………………………………………………………

Apakah Saudara mendapatkan tunjangan jabatan fungsional semenjak saudara menjadi pemangku?
8
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
9 Jika tidak, apa alasannya/mengapa ? ………………......……………………………………………………………

Mohon sampaikan keluhan dan saran terkait tunjangan jabatan fungsional yang saudara alami selama
menjadi pemangku jabatan fungsional

Keluhan:

1.

2.

3.

4.
10
5.

Saran:

1.

2.

3.

4.

5
e,panev,3,1

34
CONTOH INSTRUMEN MONEV UNTUK PEMBINA/PENGELOLA JABFUNG :

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PPSDM KESEHATAN
PEDOMAN WAWANCARA

UNIT PEMBINA/PENGELOLA JABATAN FUNGSIONAL …………………………………….

1. Nama Informan ...........................................................................................................................

2. Umur / NIP .....………. Tahun 


3. Jabatan ...........................................................................................................................

4. Nama kantor ...........................................................................................................................

5. Alamat kantor ...........................................................................................................................

6.
Nomor telepon
Informan
-
7. Alamat email ...........................................................................................................................

PEDOMAN WAWANCARA

Berapa jenis jabatan fungsional kesehatan yang menjadi binaan unit pembina? (mohon disebutkan)

1.

1. 2.

3.

4.

Apakah dasar hukum penetapan unit pembina?


2.

Apakah unit pembina sudah menyusun rancangan ketentuan pelaksanaan (Petunjuk Pelaksanaan) dan
rancangan ketentuan teknis (Petunjuk Teknis) jabatan fungsional yang menjadi binaannya?
3.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 

35
Jika Ya, mohon informasi daftar juklak dan juknis yang sedang dan selesai disusun (berkas dilampirkan)

Juklak:

1. Sedang disusun:

2. Selesai disusun:
4.
Juknis :

1. Sedang disusun:

2. Selesai disusun:

5. Jika tidak, mengapa?

Apakah unit Pembina sudah menyusun pedoman formasi jabatan fungsional yang menjadi binaannya?
6.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika Ya, mohon informasi pedoman formasi jabatan fungsional yang sedang dan selesai disusun (berkas
dilampirkan)

Pedoman Formasi:
7. 1. Sedang disusun:

2. Selesai disusun:

8. Jika tidak, mengapa?

Apakah unit pembina sudah menetapkan standar kompetensi manajerial yang menjadi binaannya?
9.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika Ya, mohon informasi standar kompetensi manajerial yang sedang dan selesai ditetapkan (berkas
dilampirkan)

Standar Kompetensi Manajerial:


10. 1. Sedang disusun:

2. Selesai disusun:

11. Jika tidak mengapa?

36
Apakah unit pembina sudah menetapkan standar kompetensi teknis yang menjadi binaannya?
12.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika Ya, mohon informasi standar kompetensi teknis yang sedang dan selesai ditetapkan (berkas
dilampirkan)

Standar Kompetensi Teknis:


13. 1. Sedang disusun:

2. Selesai disusun:

14. Jika tidak mengapa?

Apakah unit pembina sudah melakukan pengkajian dan pengusulan tunjangan jabatan fungsional yang
15.
menjadi binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
16. Jika ya, mohon sertakan dokumen rancangan tunjangan jabatan fungsional yang menjadi binaannya.

17. Jika tidak mengapa?

Apakah unit pembina sudah mensosialisasikan kebijakan jabatan fungsional yang menjadi binaannya
18.
secara berkesinambungan? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika ya, mohon sertakan dokumen kegiatan sosialisasi jabatan fungsional yang telah dilakukan dalam 1 tahun
19.
terakhir kepada jabatan fungsional yang menjadi binaannya

20. Jika tidak mengapa?

Apakah unit pembina sudah menyusun rancangan usulan kurikulum pendidikan dan pelatihan
fungsional/ teknis jabatan fungsional yang menjadi binaannya?
21.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika ya, mohon sertakan dokumen rancangan usulan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/
22.
teknis jabatan fungsional yang menjadi binaannya

23. Jika tidak mengapa?

Apakah unit pembina sudah mengusulkan jenis dan jumlah peserta pendidikan dan pelatihan
fungsional/ teknis jabatan fungsional yang menjadi binaannya?
24.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika ya, mohon sertakan dokumen rancangan usulan jenis dan jumlah peserta pendidikan dan pelatihan
25.
fungsional/ teknis jabatan fungsional yang menjadi binaannya

37
26. Jika tidak mengapa?

Apakah unit pembina sudah mengembangkan sistem informasi jabatan fungsional yang menjadi
27.
binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika ya, mohon sertakan dokumen rancangan pengembangan sistem informasi jabatan fungsional yang
28.
menjadi binaannya

29. Jika tidak mengapa?

Apakah unit pembina sudah melakukan pembinaan secara berjenjang terhadap pejabat fungsional yang
30.
menjadi binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika ya, mohon sertakan dokumen laporan kegiatan pembinaan secara berjenjang terhadap pejabat
31.
fungsional yang menjadi binaannya

32. Jika tidak mengapa?

Apakah unit pembina sudah menetapkan Tim Penilai jabatan fungsional yang menjadi binaannya?
33.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
34. Jika ya, mohon sertakan dokumen SK Tim Penilai jabatan fungsional yang menjadi binaannya

35. Jika tidak mengapa?

Apakah unit pembina sudah melakukan pembinaan terhadap Tim Penilai jabatan fungsional yang
36.
menjadi binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK) 
Jika ya, mohon sertakan dokumen laporan kegiatan pembinaan terhadap Tim Penilai jabatan fungsional
37.
yang menjadi binaannya?

38. Jika tidak mengapa?

Apakah unit pembina sudah melakukan fasilitasi penyusunan kebijakan/peraturan/regulasi terkait jabatan
39. fungsional yang menjadi binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)

Jika ya, mohon sertakan dokumen rancangan/peraturan/kebijakan/regulasi yang sudah difasilitasi
penyusunannya.

Daftar dokumen rancangan/peraturan/kebijakan/regulasi yang sudah difasilitasi penyusunannya:

40. 1.

2.

3.

4.

38
Apakah unit pembina sudah melakukan kegiatan pembinaan terhadap organisasi profesi pemangku jabatan
41. fungsional kesehatan yang menjadi binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)

Jika ya, bagaimana mekanisme kegiatan pembinaan terhadap organisasi profesi pemangku jabatan
fungsional kesehatan yang menjadi binaannya? (sertakan dokumen pendukung seperti laporan kegiatan,
42. foto, dll)

43. Jika tidak, mengapa?

Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilakukan unit pembina terhadap pemangku, tim
penilai, pemangku instansi lainnya, proses kepegawaian jabatan fungsional kesehatan di tingkat Pusat /
provinsi / kabupaten / kota ?

Pemangku:

Tim Penilai:
44.

Pemangku instansi lainnya:

Proses kepegawaian:

Bagaimana mekanisme pengembangan jabatan fungsional kesehatan yang dilakukan untuk para pemangku
jabatan fungsional kesehatan di tingkat Pusat / provinsi / kabupaten / kota ?
45.

Adakah masalah dan kendala yang ditemukan unit Pembina dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan
46. jabatan fungsional kesehatan bagi pemangku jabatan fungsional kesehatan di tingkat Pusat / provinsi /
kabupaten / kota ?

39
Kendala dan masalah Pembinaan Jabatan Fungsional Kesehatan :

1.

2.

3.

4.

Kendala dan masalah Pengembangan Jabatan Fungsional Kesehatan :

1.

2.

3.

4.

Apa saran unit Pembina terkait pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional kesehatan di tingkat
Pusat / provinsi / kabupaten / kota ?

Saran Pembinaan Jabatan Fungsional Kesehatan :

1.

2.

47. 3.

4.

Saran Pengembangan Jabatan Fungsional Kesehatan :

1.

2.

3.

4.
e,panev,rptmonev,2

40

Anda mungkin juga menyukai