PEDOMAN PELAKSANAAN
MONITORING DAN EVALUASI
PENGELOLAAN
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara didalam pasal 12 yang
menyatakan “Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.”
Ada 30 jenis jabatan fungsional kesehatan yang telah ditetapkan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), yaitu : Dokter
Pendidik Klinis, Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Perawat Gigi, Bidan, Radiografer, Pranata
Laboratorium Kesehatan, Perekam Medis, Fisioterapis, Teknisi Elektromedik, Ortotis
Prostetis, Okupasi Terapis, Terapis Wicara, Refraksionis Optisien, Teknisi Gigi, Teknisi
Transfusi Darah, Fisikawan Medik, Psikolog Klinis, Sanitarian, Epidemolog Kesehatan,
Entomolog Kesehatan, Nutrisionis, Apoteker, Asisten Apoteker, Administrator
Kesehatan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Pembimbing Kesehatan Kerja, Asisten
Penata Anestesi dan Penata Anestesi.
Sedangkan jabatan fungsional non kesehatan adalah jabatan yang diperlukan untuk
mendukung jabatan fungsional kesehatan dalam pelaksanaan upaya kesehatan.
Jabatan fungsional non kesehatan tersebut : Auditor dan Auditor Kepegawaian, Peneliti
dan Teknisi Litkayasa, Dosen dan Pranata Laboratorium Pendidikan, Widyaiswara,
3
Perencana, Analis Kepegawaian, Pengelola Pengadaan Barang/Jasa, Arsiparis,
Perancang Peraturan Per Undang-undangan, Pranata Komputer dan Statistisi,
Pustakawan dan Pranata Hubungan Masyarakat. Pengelolaan jabatan fungsional
kesehatan dan non kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan diselenggarakan
oleh masing masing unit pembina jabatan fungsional.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 Tentang Manajemen PNS pasal 99
mengamanatkan bahwa salah satu tugas Instansi Pembina Jabatan Fungsional adalah
melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan jabatan fungsional di seluruh instansi
pemerintah yang menggunakan jabatan fungsional dan melaporkan hasil pelaksanaan
sesuai dengan perkembangan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-
RB dengan tembusan BKN.
4
B. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengelolaan jabatan fungsional
kesehatan adalah:
6. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4015), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 tahun
2003 tentang Perubahan Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun
2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4332);
5
8. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58)
10. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1508);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 60 Tahun 2016 tentang Pembinaan Jabatan
fungsional Kesehatan dan Jabatan Fungsional Non Kesehatan di lingkungan
Kementerian Kesehatan RI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1971).
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 18 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Uji
Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 482)
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2017 tentang Penyusunan Formasi
Jabatan fungsional Kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan RI (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1307).
C. Ruang Lingkup
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengelolaan jabatan fungsional kesehatan di
instansi pembina dan instansi pengguna di tingkat Pusat (Kementerian/Lembaga)
maupun Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota).
D. Tujuan
Sebagai acuan bagi instansi pembina dan instansi pengguna di tingkat Pusat
(Kementerian/lembaga) maupun daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota) dalam melakukan
monitoring dan evaluasi pengelolaan jabatan fungsional kesehatan.
6
E. Pengertian
Dalam pedoman monitoring dan evaluasi ini yang dimaksud dengan:
3. Evaluasi adalah kegiatan terjadwal untuk menilai secara objektif kinerja dan
kesuksesan program yang sedang berjalan atau telah selesai, khususnya untuk
menjawab pertanyaan tentang seberapa jauh kontribusi kegiatan program
5. Indikator perencanaan adalah jumlah instansi pengguna baik di tingkat pusat dan
daerah yang telah menetapkan peta dan formasi jabatan fungsional kesehatan
sesuai dengan PMK No.43 tahun 2017 tentang Penyusunan Formasi Jabatan
Fungsional Kesehatan, penganggaran, dan pengembangan (Pendidikan dan
pelatihan) jabatan fungsional kesehatan.
6. Indikator pengangkatan adalah jumlah instansi pengguna baik di tingkat pusat dan
daerah yang telah melaksanakan pengangkatan ASN kedalam jabatan fungsional
kesehatan sesuai dengan peta dan formasi yang telah ditetapkan.
7
berlaku. Kementerian Kesehatan sebagai instansi pembina jabatan fungsional
kesehatan. (PP nomor 16 tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS)
9. Unit Pembina adalah unit kerja yang membina jabatan fungsional, sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya (PMK 60 tahun 2016)
10. Instansi Pengguna adalah instansi yang menggunakan pejabat fungsional yang
mempunyai bidang kegiatan sesuai dengan tugas pokok instansi tersebut (PP no 16
tahun 1994)
8
BAB II
KERANGKA KONSEP
Dasar indikator monitoring dan evaluasi pengelolaan jabatan fungsional kesehatan dilakukan
dengan merujuk pada Kerangka Konsep Pengelolaan Jabatan Fungsional yang terstandar
sesuai Grand Design Pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan.
Adapun mekanisme tersebut terdiri dari beberapa rangkaian proses seperti pada gambar
dibawah ini:
Monitoring
dan Evaluasi
Alih
Jabatan
Puncak
Karir
Berhenti
Sistem
Informasi
E-jabfung
9
1. Perencanaan
10
e. Penetapan Regulasi
Penetapan regulasi yang dimaksud adalah penetapan peraturan/kebijakan jabatan
fungsional yang dalam hal ini penetapannya dilakukan oleh Kementerian yang
berwenang. Peraturan dan kebijakan jabatan fungsional dapat berupa ketetapan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, ketetapan
Menteri Kesehatan maupun Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
2. Pengangkatan
Pengangkatan dalam jabatan fungsional dimaksudkan untuk pengembangan karier ASN
yang menunjukkan adanya peningkatan jenjang jabatan dalam suatu organisasi sesuai
dengan alur pengembangan karier yang telah ditetapkan. Pelatihan dasar sesuai
dengan ketentuan jabatan fungsional yang akan dipangku harus dimiliki oleh seorang
ASN. Adapun Mekanisme pengangkatan jabatan fungsional adalah melalui beberapa
tahap, diantaranya :
a. Penyesuaian/inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional.
b. Pengangkatan pertama kali dari CPNS.
c. Perpindahan dari Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi, dan Jabatan
Fungsional.
d. Promosi ke dalam Jabatan Fungsional.
Setelah diangkat dalam jabatan fungsional, tugas dari pejabat fungsional adalah
melaksanakan tiap butir butir kegiatan yang harus dicapai untuk dilakukan penilaian
dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.
Butir butir kegiatan yang dimaksud adalah tugas-tugas yang dilaksanakan oleh setiap
pejabat fungsional yang terdiri atas tugas utama (tugas pokok) dan tugas penunjang,
yaitu tugas-tugas yang bersifat menunjang pelaksanaan tugas utama. Tugas utama
adalah tugas-tugas yang tercantum dalam uraian tugas yang ada pada setiap jabatan,
sedangkan tugas penunjan adalah kegiatan-kegiatan pejabat fungsional di luar tugas
pokok yang pada umumnya bersifat tugas kemasyarakatan.
Hasil penilaian terhadap kinerja dari pejabat fungsional menjadi dasar bagi instansi
untuk menentukan jenjang karir pejabat fungsional.
11
3. Pengembangan
Pengembangan jabatan fungsional sesuai dengan jenjang karier meliputi beberapa
aspek :
a. Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional
Pengembangan kompetensi jabatan fungsional dapat melalui pendidikan dan
pelatihan yaitu proses pembelajaran yang memberikan bekal pengetahuan dan/atau
keterampilan dalam rangka meningkatkan kinerja, profesionalisme, dan/atau
menunjang pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil dalam hal ini pejabat
fungsional bidang kesehatan.
Jenis pelatihan jabatan fungsional kesehatan terdiri dari :
- Pelatihan Pengangkatan
Pelatihan pengangkatan merupakan prasyarat bagi pejabat fungsional untuk
dapat diangkat dalam jabatan fungsional kesehatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan.
- Pelatihan Dasar
Pelatihan dasar merupakan prasyarat untuk tetap dapat menduduki jabatan
fungsional kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
- Pelatihan Berjenjang
Pelatihan berjenjang merupakan prasyarat untuk kenaikan jenjang jabatan
fungsional kesehatan setingkat lebih tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Adapun jenis pelatihan jabatan fungsional kesehatan lebih lengkapnya dapat
dilihat pada peraturan perencanaan pelatihan jabatan fungsional kesehatan yang
berlaku.
12
c. Uji Kompetensi
Berdasarkan Pasal 69 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara antara lain dinyatakan bahwa pengembangan karier
Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian
kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah, yang meliputi:
a. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan,
pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis;
b. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural
atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan; dan
c. Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
Pemenuhan kompetensi menuju profesionalisme PNS menjadi salah satu program
percepatan reformasi birokrasi dan menjadi salah satu aspek penting Reformasi
Birokrasi. Dalam upaya meningkatkan sifat keprofesionalan jabatan fungsional
secara berkesinambungan, maka diperlukan adanya suatu tahapan uji kompetensi
yang secara berjenjang menjaga atau bahkan meng-up grade kondisi kualitas
seseorang yang menduduki jabatan fungsional tertentu.
d. Pembinaan
Pembinaan jabatan fungsional dilaksanakan dalam rangka pembinaan karier
pejabat fungsional sebagai PNS. Pembinaan jabatan fungsional melalui sistem
merit, adapun kriteria sistem merit yang dimaksud meliputi :
- Seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan
- Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja,
- Pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka
- Memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, pola
karir dan kelompok rencana suksesi yang diperoleh dari manajemen talenta.
- Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada penilaian
kinerja yang objektif dan transparan.
- Menerapkan kode etik dan kode prilaku Pegawai ASN
- Merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi sesuai
hasil penilaian kinerja.
13
- Memberikan perlindungan kepada Pegawai ASN dari tindakan penyalahgunaan
wewenang, dan
- Memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan dapat
diakses oleh seluruh pegawai ASN
14
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan secara mandiri atau terpadu dan berkesinam-
bungan, yang dilaksanakan oleh Instansi Pembina dan Instansi Pengguna Jabatan
Fungsional kesehatan di pusat dan daerah.
a. Perencanaan formasi
15
Pelaksana monitoring dan evaluasi jabatan fungsional kesehatan pada tahap ini
memperhatikan: 1) tugas pokok dan fungsi organisasi; 2) peta jabatan; 3) beban
kerja; dan 4) Bezetting.
b. Perencanaan penganggaran
c. Perencanaan pengembangan
16
C. Sasaran, Pelaksana dan Penanggung Jawab Monitoring dan Evaluasi
Sasaran Pelaksana Penanggung jawab
Unit Pembina Jabatan Puskatmutu SDM Kes Puskatmutu SDM Kes
Fungsional Kesehatan
Unit pengelola pelatihan
Kemenkes
Unit pengelola kepegawaian
Kemenkes
Instansi pengguna di lingkungan Unit Pembina jabfung Unit Pembina jabfung
Kemenkes kesehatan kesehatan
Kementerian / Lembaga Unit Pembina jabfung Unit Pembina jabfung
kesehatan kesehatan
Pengelola kepegawaian di Kementerian / Lembaga
UPT dan satker K/L
tingkat K/L
Dinkes Prov Unit Pembina jabfung Unit Pembina jabfung
kesehatan kesehatan
Pengelola kepegawaian Dinkes Prov
UPT Prov
Dinkes Prov
Dinkes Kab/Kota Dinkes Prov Dinkes Prov
UPT Kab/Kota Pengelola kepegawaian Dinkes Kab/Kota
Dinkes Kab/Kota
17
Indikator Pengembangan: 1. Pengembangan Kompe- Puslat SDMK
Jumlah satuan kerja yang tensi Jabatan Fungsional Puskat Mutu
melakukan pengembangan 2. Pemenuhan Angka Kredit Unit Pembina
Jabatan Fungsional kese- 3. Uji Kompetensi Dinas Kesehatan
hatan, meliputi : 4. Pembinaan
1. Persiapan
18
g. Menyusun rencana kerja (termasuk kerja)
2. Pelaksanaan
a. Pengumpulan data
b. Editing data
3. Tindak Lanjut
4. Pelaporan
Langkah akhir dari kegiatan monitoring dan evaluasi, adalah disusunnya dokumen
laporan sebagai pertanggung jawaban kegiatan dan output yang dapat berupa
rekomendasi dan pembelajaran untuk pengembangan dimasa mendatang.
19
BAB IV
METODE MONITORING DAN EVALUASI
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam rangka monitoring dan evaluasi dapat dilakukan dengan cara:
1. Wawancara
Adalah proses pengumpulan data dengan cara berkomunikasi atau bertatap muka
dengan responden untuk menggali informasi yang lebih mendalam.
2. Observasi
3. Analisa Dokumen
Dilakukan untuk uji silang antar jawaban yang disampaikan oleh responden dengan
kesesuaian dokumen yang ada
1. Instansi Pengguna
b. Perencanaaan anggaran
20
f. Jumlah pejabat Fungsional yang mendapatkan diklat kompetensi Jabatan
fugnsional kesehatan sesuai perencanaan diklat jabfung
2. Unit Pembina
h. Usulan Tim Penilai Pusat Jabatan Fungsional yang akan ditetapkan oleh Pimpinan
Unit Utama Jabatan Fungsional yang menjadi binaannya
21
k. Fasilitasi penyelenggaraan uji kompetensi Jabatan Fungsional yang menjadi
binaannya
l. Pemutakhiran data Jabatan Fungsional yang menjadi binaannya setiap akhir tahun
meliputi variabel nama pemangku, jenis, kategori, jenjang, riwayat pendidikan,
riwayat pelatihan Jabatan Fungsional terkait dan variabel lainnya yang diperlukan
22
b. Pengangkatan Aparatur Sipil Negara dalam Jabatan Fungsional atas usulan
kebutuhan formasi unit Eselon I
C. Pelaporan
Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi dilakukan secara berjenjang.
Alur pelaksanaan monitoring dan evaluasi beserta output yang diharapkan dari
pelaksana di masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut :
Output : 2 Output:
Tingkat Pusat Tingkat Provinsi
Tingkat Kabupaten/Kota
Output:
Rangkuman hasil
monev tingkat Kab/Kota
Keterangan :
23
Tanda panah menunjukkan alur pelaksanaan monitoring dan evaluasi, angka
menunjukkan tahapan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, sedangkan tanda
panah garis putus menunjukkan alur umpan balik
24
BAB V
PENUTUP
25
CONTOH INSTRUMEN MONEV UNTUK PEMANGKU JABFUNG :
2. Kabupaten ...............................................................................
26
21. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SMA 5. S1
a. Pendidikan dasar (saat pengangkatan 2. D1 6. S2
awal jabatan fungsional) 3. D3
4. D4
1. SMA 5. S1
b. Pendidikan Terakhir (di jenjang jabatan 2. D1 6. S2
fungsional terakhir) 3. D3
4. D4
27
BLOK II. INFORMASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN JABATAN FUNGSIONAL
Apakah Saudara memiliki peraturan-peraturan terkait jabatan fungsional yang saudara menjadi
pemangkunya?
1
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Apakah di institusi saudara memfasilitasi saudara untuk memahami tentang peraturan jabfung yang anda
pangku ?
2
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika Ya, media apa yang telah dipakai oleh institusi untuk memahami peraturan tersebut?
3 …………………………………………………………………………………………………………………
b. Juklak Jabfung
5 c. Juknis Jabfung
d. Peraturan lainnya
;...............................................................................................................................................................
Apakah saudara pernah mengikuti sosialisasi terkait peraturan jabatan fungsional yang
Saudara emban selama memangku jabatan fungsional ?
6
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika tidak, peraturan apa yang saudara belum dapatkan ?
a. PermenPAN-RB
7 b. Juklak Jabfung
c. Juknis Jabfung
28
Jika ada, peraturan apa yang belum saudara pahami ?
a. PermenPAN-RB
9 b. Juklak Jabfung
c. Juknis Jabfung
…………………………………....................................................................................................................
3. Apakah Saudara mengalami kesulitan dalam mengumpulkan angka kredit setiap semester ?
1.
2.
3.
4.
5.
5. Apakah saudara memahami bahwa penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat dapat
dilakukan 6 bulan sebelum periode kenaikan pangkat ?
7. Apakah saudara mengalami kesulitan untuk mendapatkan hasil penilaian angka kredit dari Tim Penilai ?
29
10. Jika Tidak, alasannya ...........................................................................................
11. Apakah penetapan angka kredit saudara ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai PermenPAN ?
15. Mohon Saudara menyampaikan keluhan dan saran yang terkait penilaian dan penetapan angka kredit
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
Mohon sebutkan berapa kali Saudara mengalami kenaikan pangkat selama menjadi pemangku jabatan
3
fungsional kesehatan ? ………………………………………………………………
4 Sebutkan berapa tahun saudara mendapatkan setiap kenaikan jenjang selama menjadi pemangku jabatan
fungsional ? ............................................................................
5 Mohon jelaskan secara umum, proses kenaikan jenjang kepangkatan yang saudara alami
30
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
6 Mohon Saudara menyampaikan keluhan dan saran yang terkait kenaikan pangkat:
1.
2.
3.
4.
Apakah saudara memahami butir-butir kegiatan yang menghasilkan angka kredit guna pengembangan
1. jabfung Saudara (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika ya, Mohon saudara menuliskan beberapa komponen yang dimaksud:
1.
2. 2.
3.
4.
3. Jika tidak,mengapa?............................................................................................................................................
Apakah Saudara pernah membuat karya tulis/karya ilmiah terkait jabatan fungsional yang saudara pangku ?
4. (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
5. Jika tidak,mengapa?.............................................................................................................................................
Apakah Saudara pernah melakukan penelitian terkait dengan kenaikan jenjang jabatan fungsional saudara ?
6.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
7. Jika tidak,mengapa?............................................................................................................................................
Apakah Saudara pernah melakukan penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lainnya terkait
jabatan fungsional yang saudara pangku ? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
8.
9. Jika tidak,mengapa?...........................................................................................................................................
Apakah saudara pernah melakukan pembuatan buku pedoman/ ketentuan pelaksanaan/ ketentuan teknis
terkait jabatan fungsional yang saudara pangku ?
10.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
31
11. Jika tidak, mengapa ? ......................................................................................................................................
Apakah Saudara memiliki keluhan dan kendala dalam mengumpulkan angka kredit pengembangan profesi?
12.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika ya, Mohon Saudara menyampaikan keluhan dan saran, terkait mengumpulkan angka kredit
pengembangan profesi:
1.
13. 2.
3.
4.
Jika tidak, mohon Saudara menyampaikan teknik mengumpulkan angka kredit pengembangan profesi:
1.
14. 2.
3.
4.
Mohon sampaikan keluhan dan saran terkait monev jabatan fungsional kesehatan di instansi saudara:
Keluhan:
6
1.
2.
32
3.
4.
Saran:
1.
2.
3.
4.
Apakah Saudara memiliki seluruh SK kenaikan pangkat dan SK kenaikan jenjang sebagai pemangku jabatan
3
fungsional? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
4 Jika tidak,apa alasannya/mengapa ?……………………………………………………………………………
Mohon sampaikan keluhan dan saran terkait dokumen SK dan penetapan angka kredit yang saudara alami
selama menjadi pemangku jabatan fungsional
Keluhan:
1.
2.
3.
5
4.
Saran:
1.
2.
3.
4.
Apakah saudara memiliki seluruh dokumen penetapan dan penilaian angka kredit yang diserahkan kepada
6
BKN?
33
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
7 Jika tidak, apa alasannya/mengapa ?……….......................………………………………………………………
Apakah Saudara mendapatkan tunjangan jabatan fungsional semenjak saudara menjadi pemangku?
8
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
9 Jika tidak, apa alasannya/mengapa ? ………………......……………………………………………………………
Mohon sampaikan keluhan dan saran terkait tunjangan jabatan fungsional yang saudara alami selama
menjadi pemangku jabatan fungsional
Keluhan:
1.
2.
3.
4.
10
5.
Saran:
1.
2.
3.
4.
5
e,panev,3,1
34
CONTOH INSTRUMEN MONEV UNTUK PEMBINA/PENGELOLA JABFUNG :
6.
Nomor telepon
Informan
-
7. Alamat email ...........................................................................................................................
PEDOMAN WAWANCARA
Berapa jenis jabatan fungsional kesehatan yang menjadi binaan unit pembina? (mohon disebutkan)
1.
1. 2.
3.
4.
Apakah unit pembina sudah menyusun rancangan ketentuan pelaksanaan (Petunjuk Pelaksanaan) dan
rancangan ketentuan teknis (Petunjuk Teknis) jabatan fungsional yang menjadi binaannya?
3.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
35
Jika Ya, mohon informasi daftar juklak dan juknis yang sedang dan selesai disusun (berkas dilampirkan)
Juklak:
1. Sedang disusun:
2. Selesai disusun:
4.
Juknis :
1. Sedang disusun:
2. Selesai disusun:
Apakah unit Pembina sudah menyusun pedoman formasi jabatan fungsional yang menjadi binaannya?
6.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika Ya, mohon informasi pedoman formasi jabatan fungsional yang sedang dan selesai disusun (berkas
dilampirkan)
Pedoman Formasi:
7. 1. Sedang disusun:
2. Selesai disusun:
Apakah unit pembina sudah menetapkan standar kompetensi manajerial yang menjadi binaannya?
9.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika Ya, mohon informasi standar kompetensi manajerial yang sedang dan selesai ditetapkan (berkas
dilampirkan)
2. Selesai disusun:
36
Apakah unit pembina sudah menetapkan standar kompetensi teknis yang menjadi binaannya?
12.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika Ya, mohon informasi standar kompetensi teknis yang sedang dan selesai ditetapkan (berkas
dilampirkan)
2. Selesai disusun:
Apakah unit pembina sudah melakukan pengkajian dan pengusulan tunjangan jabatan fungsional yang
15.
menjadi binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
16. Jika ya, mohon sertakan dokumen rancangan tunjangan jabatan fungsional yang menjadi binaannya.
Apakah unit pembina sudah mensosialisasikan kebijakan jabatan fungsional yang menjadi binaannya
18.
secara berkesinambungan? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika ya, mohon sertakan dokumen kegiatan sosialisasi jabatan fungsional yang telah dilakukan dalam 1 tahun
19.
terakhir kepada jabatan fungsional yang menjadi binaannya
Apakah unit pembina sudah menyusun rancangan usulan kurikulum pendidikan dan pelatihan
fungsional/ teknis jabatan fungsional yang menjadi binaannya?
21.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika ya, mohon sertakan dokumen rancangan usulan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/
22.
teknis jabatan fungsional yang menjadi binaannya
Apakah unit pembina sudah mengusulkan jenis dan jumlah peserta pendidikan dan pelatihan
fungsional/ teknis jabatan fungsional yang menjadi binaannya?
24.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika ya, mohon sertakan dokumen rancangan usulan jenis dan jumlah peserta pendidikan dan pelatihan
25.
fungsional/ teknis jabatan fungsional yang menjadi binaannya
37
26. Jika tidak mengapa?
Apakah unit pembina sudah mengembangkan sistem informasi jabatan fungsional yang menjadi
27.
binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika ya, mohon sertakan dokumen rancangan pengembangan sistem informasi jabatan fungsional yang
28.
menjadi binaannya
Apakah unit pembina sudah melakukan pembinaan secara berjenjang terhadap pejabat fungsional yang
30.
menjadi binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika ya, mohon sertakan dokumen laporan kegiatan pembinaan secara berjenjang terhadap pejabat
31.
fungsional yang menjadi binaannya
Apakah unit pembina sudah menetapkan Tim Penilai jabatan fungsional yang menjadi binaannya?
33.
(ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
34. Jika ya, mohon sertakan dokumen SK Tim Penilai jabatan fungsional yang menjadi binaannya
Apakah unit pembina sudah melakukan pembinaan terhadap Tim Penilai jabatan fungsional yang
36.
menjadi binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika ya, mohon sertakan dokumen laporan kegiatan pembinaan terhadap Tim Penilai jabatan fungsional
37.
yang menjadi binaannya?
Apakah unit pembina sudah melakukan fasilitasi penyusunan kebijakan/peraturan/regulasi terkait jabatan
39. fungsional yang menjadi binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika ya, mohon sertakan dokumen rancangan/peraturan/kebijakan/regulasi yang sudah difasilitasi
penyusunannya.
40. 1.
2.
3.
4.
38
Apakah unit pembina sudah melakukan kegiatan pembinaan terhadap organisasi profesi pemangku jabatan
41. fungsional kesehatan yang menjadi binaannya? (ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK)
Jika ya, bagaimana mekanisme kegiatan pembinaan terhadap organisasi profesi pemangku jabatan
fungsional kesehatan yang menjadi binaannya? (sertakan dokumen pendukung seperti laporan kegiatan,
42. foto, dll)
Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilakukan unit pembina terhadap pemangku, tim
penilai, pemangku instansi lainnya, proses kepegawaian jabatan fungsional kesehatan di tingkat Pusat /
provinsi / kabupaten / kota ?
Pemangku:
Tim Penilai:
44.
Proses kepegawaian:
Bagaimana mekanisme pengembangan jabatan fungsional kesehatan yang dilakukan untuk para pemangku
jabatan fungsional kesehatan di tingkat Pusat / provinsi / kabupaten / kota ?
45.
Adakah masalah dan kendala yang ditemukan unit Pembina dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan
46. jabatan fungsional kesehatan bagi pemangku jabatan fungsional kesehatan di tingkat Pusat / provinsi /
kabupaten / kota ?
39
Kendala dan masalah Pembinaan Jabatan Fungsional Kesehatan :
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
Apa saran unit Pembina terkait pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional kesehatan di tingkat
Pusat / provinsi / kabupaten / kota ?
1.
2.
47. 3.
4.
1.
2.
3.
4.
e,panev,rptmonev,2
40