Anda di halaman 1dari 66

Oleh :

Prof. Dr. Drs. H. Uyat Suyatna, M.Si


ARTI DAN RUANG LINGKUP
KEUANGAN NEGARA

PENDAHULUAN

NEGARA DAN PEMBANGUNAN

BARANG-BARANG MONOPOLI
PEMERINTAH DAN SWASTA

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN


ANTARA KEUANGAN PRIVAT
DAN KEUANGAN NEGARA

PERAN PEMERINTAH DALAM


PEREKONOMIAN
NEGARA merupakan bentuk perserikatan
terbesar dan hingga kini merupakan bentuk
terakhir yang dikenal manusia. Oleh karena itu
semakin banyak orang-orang yang tergabung
dalam suatu bangsa yang bersama-sama
dengan unsur-unsur lainnya membentuk suatu
negara, maka untuk mengatur tata kehidupan
agar tata bermasyarakat dan tata kehidupan
itu berlangsung seharmonis mungkin, maka
dengan kesepakatan bersama timbullah suatu
pemerintahan bagi negara dan bangsa yang
bersangkutan.
PEMBANGUNAN merupakan suatu usaha untuk
mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi dengan
mendayagunakan dan memanfaatkan potensi
sumber daya alam dan sumber daya manusia
serta yang akan berakibat terjadinya
pertumbuhan dan perubahan dalam masyarakat.

Agar pembangunan bisa digerakan dan


dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan perlu pendayagunaan dana dan
perlu pula penggalian dana kembali secara
efektif dan efisien.
KEUANGAN NEGARA adalah bagian dari
ilmu ekonomi yang mempelajari tentang
kegiatan-kegiatan pemerintah dalam
bidang ekonomi terutama mengenai
penerimaan dan pengeluarannya beserta
pengaruh-pengaruhnya didalam
perekonomian suatu negara yang
bersangkutan.
Pada awal perkembangannya, mula-mula
sektor pemerintah adalah kecil
peranannya, karena dianggap bahwa
sektor swasta lebih efisien daripada sektor
pemerintah. Tetapi karena perkembangan
kebutuhan daripada masyarakat begitu
komplek, lama kelamaan sektor swasta
tidak mampu lagi menyediakan apa yang
menjadi tuntutan masyarakat yang selalu
dinamis itu. Oleh karena itu pemerintah
mengambil alih dan ikut
bertanggungjawab dalam penyediaan
apa yang menjadi tuntutan masyarakat,
yaitu berupa sarana-sarana atau fasilitas-
fasilitas sosial yang disebut sebagai social
overhead.
Barang-barang Kolektif (Collective
Goods) yaitu barang-barang atau
jasa-jasa yang:
1. Tidak disediakan secara jual-beli di
pasar;
2. Disediakan untuk orang-orang
sebagai suatu golongan dan tidak
disediakan untuk orang-orang
sebagai individu;
3. Penyediaan tidak dibatas hanya
kepada orang-orang yang
bersedia membayarnya saja;
4. Tidak dapat ditarik dari konsumsi
apabila ada orang atau sebagian
individu yang menolak untuk
membayarnya.
selain Collective Goods penggolongan kedua
adalah apa yang disebut sebagai Private
Goods dalam hal ini berlaku suatu prinsip
yang disebut Exclusion Principle, yaitu suatu
prinsip yang mengatakan bahwa suatu
barang itu disebut sebagai Private Goods
apabila seseorang yang tidak bersedia
melakukan pembayaran dapat dikecualikan
dari penggunaan atau pemanfaatan barang-
barang atau jasa-jasa tersebut.
Berdasarkan kedudukan barang-barang
dan atau jasa-jasa adalah
1. Barang-barang Monopoli Pemerintah
Dikatakan sebagai barang-barang
monopoli pemerintah apabila barang-
barang itu diproduksi atau dihasilkan
oleh perusahaan-perusahaan negara
dengan kedudukan monopoli atau
perusahaan-perusahaan yang
berkedudukan sebagai single seller.

2. Barang-barang Swasta
Barang-barang yang diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan biasa yang
tidak berkedudukan sebagai monopoli.
Arti

Pada dasarnya ilmu tentang Keuangan Negara


mempelajari tentang penerimaan dan
pengeluaran negara beserta pengaruh-
pengaruhnya terhadap perekonomian negara.
Definisi Keuangan Negara

Adalah semua hak dan kewajiban negara yang


dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban negara. Dalam
penjelasan undang-undang nomor 17 tahun 2003
tentang keuangan negara dinyatakan bahwa
pendekatan yang digunakan dalam merumuskan
Keuangan Negara adalah dari sisi objek, subjek,
proses, dan tujuan. Dari sisi objek yang dimaksud
dengan Keuangan Negara meliputi semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam
bidang fiskal, moneter, dan pengelolaan kekayaan
negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat
dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban negara.
Ruang Lingkup

1. Teori Tentang Pengeluaran Negara


Melalui pengeluaran negara ini
pemerintah mengembangkan
jalannya keuangan dalam
perekonomian dan sesuai dengan
pola permintaan dan penawaran.
Pengeluaran negara juga sebagai
sarana utama bagi pemerintah
untuk mewujudkan kesejahteraan,
pertumbuhan, stabilisasi dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang lain.
2. Teori Tentang Penerimaan
Negara
Teori ini membahas tentang
beberapa sumber darimana
negara memperoleh pendapatan.
Bagian ini membahas dan
menganalisis tentang
perbandingan keuntungan dan
kerugian dari berbagai bentuk
pemasukan dan membahas
prinsip-prinsip yang harus
dilakukan terhadap pilihan-
pilihan itu, yaitu terhadap
bermacam-macam sumber
pemasukan negara seperti pajak,
utang negara dan penciptaan
sumber penerimaan yang baru.
3. Administrasi Keuangan
Dalam bagian ini menyangkut
semua kegiatan keuangan
termasuk segala masalah tentang
administrasi keuangan. Administrasi
keuangan berkaitan dengan
anggaran belanja negara, atau
naik turunnya anggaran belanja
negara, pelaksanaan anggaran
belanja negara, pengawasan
terhadap realisasi anggaran
belanja negara dan hal-hal serupa
yang lain.
4. Stabilisasi dan Pertumbuhan
Dalam bagian ini akan dibahas
kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi
daripada suatu pemerintah dalam suatu
saat dan situasi tertentu.
KEUANGAN PRIVAT adalah masalah-
masalah dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan keuangan dari sudut
suatu unit ekonomi yang sifatnya individu
atau suatu unit ekonomi yang tidak
membentuk suatu bagian dari bagian
pemerintah.
KEUANGAN NEGARA adalah meliputi
penerimaan negara, pengeluaran
negara dan masalah-masalah serta
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
harus diambil oleh pemerintah sebagai
akibat dari pengaruh penerimaan dan
pengeluaran negara terhadap
perekonomian.
PERSAMAANNYA:
1. Baik keuangan privat maupun keuangan
negara berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
yang menyangkut tentang pembelian,
penjualan dan transaksi-transaksi yang lain.
2. Untuk dapat membiayai kegiatan-
kegiatannya, maka baik sektor keuangan
privat maupun sektor keuangan negara bisa
menaikkan pinjamannya, melakukan
pembayaran dan lain-lain.
3. Sektor keuangan privat maupun sektor
keuangan negara sama-sama bertujuan ingin
memuaskan keinginan masyarakat.
4. Baik sektor keuangan privat maupun sektor
keuangan negara sumber yang dipunyai
adalah terbatas.
PERBEDAANNYA:
Ciri-ciri Keuangan Privat
1. Sektor ini harus hidup dengan sarana
yang dimiliki sendiri, sehingga mungkin
bisa terjadi defisit apabila pengeluaran
lebih besar daripada pendapatan.
2. Tanpa pembayaran kembali pinjaman-
pinjaman sebelumnya maka sektor
keuangan privat ini akan kehilangan
kepercayaan kredit di dalam pasar.
3. Pinjaman hanya dapat dilakukan
terhadap pihak luar.
4. Bunga pinjaman sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5. Tidak mempunyai kemampuan untuk
mencipta/mencetak uang.
6. Mengikuti market principles.
7. Merencanakan kegiatannya dengan
mempertimbangkan penerimaannya
lebih dahulu baru kemudian
pengeluarannya.
Ciri-ciri Keuangan Negara:
1. Hidup dengan sarana yang lebih komplek dan
apabila terjadi defisit, maka negara bisa
menetapkan budget deficit untuk mengatasinya.
2. Meskipun pinjaman-pinjaman yang lalu belum
terlunasi, negara tetap dapat merencanakan
peningkatan utangnya dalam setiap anggaran
yang disusun dan ditetapkannya.
3. Pinjaman dapat dilakukan dengan baik ke
dalam maupun ke luar negeri.
4. Bunga pinjaman bisa lebih rendah dibanding
dengan pinjaman yang dilakukan oleh sektor
swasta/sektor keuangan privat.
5. Mempunyai kemampuan mencipta/mencetak
uang.
6. Mengikuti prinsip anggaran (budget principle).
7. Dalam merencanakan kegiatannya
pengeluaran ditetapkan terlebih dahulu baru
kemudian penerimaannya.
Tujuan dari Pembangunan Ekonomi
adalah mencapai tingkat kemakmuran
yang lebih tinggi. Dalam mencapai
tujuan tersebut pemerintah dapat ikut
campur secara aktif maupun secara
pasif.

Pemerintah memiliki tiga fungsi,


yaitu:
1. Fungsi pemerintah dalam bidang
pertahanan nasional.
2. Fungsi pemerintah dalam bidang
keadilan sosial.
3. Fungsi pemerintah dalam bidang
pekerjaan umum.
Dua Sistem Perekonomian
1. Sistem Perekonomian Liberal
2. Sistem Perekonomian Sosialis
Daftar Kepustakaan:
Harbangan, Siagian. 1978.
Pembangunan Ekonomi Dalam
Cita-cita dan Realita, Bandung:
Alumni.
Musgrave, Richard A., Musgrave,
Peggy B. 1993. Keuangan
Negara: Dalam Teori dan Praktek,
Jakarta: Erlangga.
Rosen, Harvey S. 2002. Public
Finance, New York: Mc Graw Hill
Companies.
Siagian, Sondang Pian. 1978.
Administrasi Pembangunan,
Jakarta: Gunung Agung.
PENDAHULUAN

PENGELUARAN NEGARA
DAN FUNGSI NEGARA

PENGELUARAN NEGARA
YANG MAKIN MENINGKAT

PRINSIP-PRINSIP POKOK
DALAM PENGELUARAN NEGARA
Pengeluaran Negara adalah
pengeluaran atau setiap penggunaan
uang dan sumber daya suatu Negara
untuk membiayai kegiatan-kegiatan
pemerintah atau Negara dalam
rangka menjalankan fungsinya
mewujudkan kesejahteraan
rakyatnya.
Fungsi Negara Dalam Sistem Kapitalisme

Sistem Kapitalisme adalah suatu


sistem di mana barang kapital dimiliki
oleh swasta atau perorangan yang
digunakan untuk mencari laba bagi
pemiliknya.
Setiap orang mempunyai kebebasan
untuk mengurus kepentingannya
masing-masing dan setiap orang
berusaha mencari kepuasan dan atau
kemakmuran yang sebesar-besarnya.
Jika kemakmuran seseorang tercapai
dengan setinggi-tingginya, maka
kemakmuran masyarakat juga akan
tercapai dengan sebesar-besarnya.
Menurut Adam Smith, pengeluaran
pemerintah menjadi:
1. Expense of Defense.
2. Expense of Justice.
3. Expense of Public Works and Public
Institutions.
4. Expense of Supporting the Dignity
of the Sovereign.
Fungsi Negara Menurut John Stuart Mill

1. Necessary Function of Government.


2. Optional Function of Government.
Fungsi Negara Menurut Richard A. Musgrave

3 Fungsi dan Tujuan Kebijakan


Anggaran Belanja (Negara), yaitu:
1. Allocation Branch (to secure
adjustments in the allocation of
resources).
2. Distribution Branch (to secure
adjustments in the distributions of
income in wealth).
3. Stabilization Branch (to secure
economic stabilization).

Fungsi Negara Menurut John Stuart Mill

1. Necessary Function of Government.


2. Optional Function of Government.
Fungsi Negara Menurut UUD 1945

Fungsi Negara Republik Indonesia yaitu:


1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

Lima kekuasaan Pemerintah dalam arti luas,


yaitu:
1. Kekuasaan Eksekutif.
2. Kekuasaan Legislatif.
3. Kekuasaan Yudikatif.
4. Kekuasaan Konsultatif.
5. Kekuasaan Inspektif atau Eksaminatif.
Ditinjau dari Ilmu Keuangan
Negara dan dari segi kebijakan
Ekonomi, maka:
1. Tugas pertama merupakan tugas
pertahanan, keamanan dan
ketertiban dalam arti yang
seluas-luasnya. (defense, security
and protectional functions).
2. Tugas kedua adalah tugas
kesejahteraan dalam arti yang
seluas-luasnya (welfare function).
3. Tugas ketiga adalah tugas
pendidikan (educational atau
enlighment function).
4. Tugas keempat adalah tugas
untuk mewujudkan ketertiban
serta kesejahteraan dunia (world
peace and human welfare).
Lima kekuasaan Pemerintah dalam
arti luas, yaitu:
1. Kekuasaan Eksekutif.
2. Kekuasaan Legislatif.
3. Kekuasaan Yudikatif.
4. Kekuasaan Konsultatif.
5. Kekuasaan Inspektif atau
Eksaminatif.
Hukum tentang selalu meningkatnya
kegiatan pemerintah (Law of Ever of
Increasing State Activity) oleh Adolph
Wagner mengatakan bahwa
pengeluaran pemerintah itu selalu
meningkat dari tahun ke tahun baik
dalam arti uang maupun secara riil.

Dua macam sifat pengeluaran


Pemerintah, yaitu:
1. Pengeluaran yang bersifat exhaustive.
2. Pengeluaran yang bersifat transfer.
Penyebab pengeluaran Pemerintah
meningkat, yaitu:
1. Meningkatnya fungsi pertahanan,
keamanan dan ketertiban.
2. Meningkatnya fungsi kesejahteraan.
3. Meningkatnya fungsi perbankan.
4. Meningkatnya fungsi pembangunan.

Agar dapat tercapai suatu hasil yang


maksimal, perlu diciptakan suatu
pedoman bagi pelaksanaan aktivitas
pemerintah. pertama-tama harus
ditentukan sasaran dari pengeluaran
atau sasaran dari setiap kegiatan
pemerintah. Lalu, harus dibandingkannya
hasil-hasil yang mungkin diperoleh dari
kegiatan-kegiatan pemerintah dengan
seandainya kegiatan-kegiatan itu
dilakukan oleh swasta.
Dalam melaksanakan fungsinya,
Pemerintah menggunakan sumber-
sumber daya ekonomi yang dimiliki
atau dikuasai olehnya baik secara
langsung maupun secara tidak
langsung. agar sasaran yang ingin
dicapai oleh Pemerintah dapat
tercapai dengan baik, maka
Pemerintah dalam mempergunakan
uang dan sumber-sumber daya
ekonomi lainnya haruslah
berpedoman kepada prinsip-prinsip
pokok yang telah digariskan.
Prinsip-prinsip pokok dalam
pengeluaran Negara itu disebut
dengan Canon of Government
Expenditure.
Prinsip-prinsip pokok itu adalah:
1. Azas Moralita.
2. Azas Nasionalita.
3. Azas Kerakyatan atau Demokrasi.
4. Azas Rasionalita.
5. Azas Fungsionalita atau
Teleologis.
6. Azas Perkembangan.
7. Azas Keseimbangan dan
Keadilan.
Ketujuh azas tersebut satu sama lain
bersifat saling mengkait dan
keseluruhan azas sifatnya saling
mendukung, sehingga satu azas tidak
bisa berdiri sendiri. Keseluruhan
azas harus berjalan searah, serasi,
sehingga apabila salah satu azas
mengalami kemunduran maka
akibatnya unsur-unsur atau azas-
azas yang lain juga mengalami
kemunduran dan sebaliknya.
PENDAHULUAN

PRINSIP-PRINSIP YANG
MEMBATASI PENGELUARAN
NEGARA

PENGARUH-PENGARUH
PENGELUARAN NEGARA
1. Pay as You Go Principle
Bahwa pengeluaran Negara itu
dibatasi oleh kemampuan untuk
membiayai.
2. Tax Rate Limitation
Bahwa pengeluaran Negara itu
dibatasi oleh besarnya
penerimaan.
3. Debt Rate Limitation
Bahwa pengeluaran Negara itu
dibatasi oleh ada atau tidak
adanya pinjaman.
Multiplier Principles (Prinsip Kelipatan
dalam pengeluaran Negara), yaitu
bahwa setiap pertambahan
pengeluaran Negara akan
mengakibatkan pertambahan
penghasilan masyarakat dan
pertambahan penghasilan
masyarakat akan menumbuhkan atau
menghidupkan perekonomian Negara.
SIFAT-SIFAT YANG MEMBATASI
PENGELUARAN NEGARA

1. Self Liquiditing
Bahwa sekali Negara mengeluarkan
uang, diharapkan dari pengeluaran itu di
masa yang akan datang akan dapat
menghasilkan suatu hasil dan dari
pengeluaran tersebut diharapkan juga
akan dapat membiayai dirinya dalam
rangka kelangsungan hidupnya.
Contoh: adanya pengeluaran untuk
perusahaan Negara.
2. Reproductive
Bahwa dari pengeluaran Negara yang
dilakukan diharapkan dari pengeluaran itu
sendiri akan mempunyai kemampuan
yang “lebih” di masa yang akan datang.
Contoh: Pengeluaran untuk pembuatan
bendungan.
3. Productive
Bahwa diharapkan dari pengeluaran yang
dilakukan akan menghasilkan kembali.
Contoh: pengeluaran untuk jalur hijau.
PRINSIP-PRINSIP PEMBATASAN

1. Economizing Principle
Artinya pengeluaran hendaknya
dilakukan seekonomis mungkin,
sehingga pengarahan dana yang
dikeluarkan tepat pada sasaran sesuai
dengan yang telah direncanakan dan
akhirnya bisa mencukupi untuk
pembiayaan kegiatan-kegiatan yang
telah dijadwalkan.
2. Better Selection of Alternative
Principle
Artinya dalam mengadakan pengeluaran
hendaknya terlebih dahulu dilakukan
pemilihan alternatif-alternatif yang
mungkin ditempuh.
3. More Performance Eat Dollar Expented
Artinya setiap pengeluaran yang
dilakukan oleh pemerintah hendaknya
memberikan hasil yang sebaik-baiknya.
PENGELUARAN NEGARA DAN STABILITAS EKONOMI

Di dalam suatu Negara yang sedang atau


kurang berkembang, apabila pengeluaran
Negara ini diturunkan untuk melawan siklus
perekonomian mungkin akan menimbulkan
masalah yang kompleks dalam pertumbuhan
atau perkembangan stabilitas ekonomi. Hal
ini disebabkan di Negara sedang atau kurang
berkembang kurang memiliki kekuatan atau
ketegaran yang kuat, sehingga akan timbul
kesenjangan dalam bentuk ketiadaan
industri atau kemampuan produktif yang
sepadan.
Pada Negara-negara sedang atau kurang
berkembang pengeluaran Negara sebagai
senjata utama untuk memperbaiki kestabilan
ekonomi penggunaannya terbatas. Suatu
kombinasi yang bijak dan hati-hati dalam hal
subsidi atas impor, pajak serta langkah-
langkah lainnya digunakan agar mencapai
hasil yang efektif.
PENGELUARAN NEGARA DAN DISTRIBUSI

Mekanisme pasar merupakan salah satu


penyebab dari adanya ketidaksamaan income
dan kesejahteraan di dalam masyarakat suatu
Negara. ketidaksamaan atau perbedaan
income dan kesejahteraan tersebut tidak
hanya muncul dalam bentuk ketidakadilan
ekonomi dan sosial, tetapi juga mengubah
pola produksi dan lapangan kerja. Suatu
upaya memperkecil perbedaan-perbedaan
tersebut akan dapat menunjang tercapainya
stabilitas ekonomi.
PENGELUARAN NEGARA DAN DISTRIBUSI

Suatu aspek yang penting daripada mekanisme


pasar adalah adanya ketidaksamaan pendapatan
dan kesejahteraan yang muncul didalamnya dan
melalui lembaga-lembaga swasta jadi besar dari
waktu ke waktu. Berbedanya kesejahteraan dan
pendapatan semacam itu tidak hanya muncul dalam
bentuk ketidakadilan ekonomi dan sosial tetapi
juga mengubah pola produksi dan lapangan kerja

Negara berkembang akan menghadapi suatu pilihan


yang sulit, sementara pemecahan jangka panjang
atas kesulitan ekonomi tidak dapat diperolehtanpa
pertumbuhan ekonomi, maka masalah diatribusi
pendapatan juga tidak dapat ditunda. Sumberdaya
yang sampai sekarang belum digali dapat dimulai
penggaliannya, agar distribusi dan pertumbuhan
merata.
1. SUMBER-SUMBER PENERIMAAN NEGARA
1. PAJAK
Pajak merupakan sumber penerimaan
negara yang terpenting dan terbesar
bagi negara. Pajak ialah pembayaran
iuran oleh rakyat kepada negara yang
dapat dipaksakan tanpa balas jasa yang
secara langsung dapat ditunjuk.
2. RETRIBUSI
Yang dimaksud
derngan retibusi
adalah suatu
pungutan yang
dilakukan oleh
pemerintah kepada
seseorang (badan
3.KEUNTUNGAN DARI
hukum) yang telah PERUSAHAAN
menikmati jasa NEGARA
(barang) Penerimaan yang berasal
pemerintah. dari keuntungan dalam
penjualan barang dan
jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan negara.
4. DENDA DAN RAMPASAN
Denda dan rampasan merupakan pungutan
paksaan terhadap seseorang yang melanggar
peraturan yang dibuat oleh pemerintah
sebagai badan hukum publik.

5. SUMBANGAN MASYARAKAT
Biasanya untuk jasa-jasa yang didirikan oleh
pemerintah seperti pembayaran biaya perijinan
(lisensi).

6. PENCETAKAN UANG KERTAS


Pemerintah memiliki kekuasaan yang tidak
dimiliki oleh para individu dalam masyarakat,
oleh karenanya pemerintah mempunyai
kekuasaan untuk mencetak uang kertas
sendiri.
7.HASIL DARI UNDIAN NEGARA
Pemerintah akan dapat menambah penerimaan
yaitu perbedaan antara jumlah penerimaan dari
lembaran surat undian yang dapat diajukan
dengan semua pengeluarannya, termasuk hadiah
yang diberikan kepada pemenang undian.
8. PINJAMAN
Pinjaman ini dapat berasal dari luar negeri
maupun dari dalam negeri. Pinjaman yang
berasal dari dalam negeri dan luar negeri
dapat bersumber dari para individu dalam
masyarakat, sektor perusahaan dan dari bank
sentral.

9. HADIAH
Sumber dana ini dapat terjadi antara
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah,
dari swasta kepada pemerintah dan dapat pula
terjadi dari pemerintah suatu negara kepada
negara lain
2.SUMBER PENERIMAAN IDEAL

.Sumber penerimaan itu harus bersifat ajeg dan


juga selalu mengalami kenaikan, dalam arti selalu
dapat diharapkan ke kas negara dan selalu
mengalami kenaikan dalam arti seimbang dengan
kenaikan jumlah dan kebutuhan masyarakat.
Sumber penerimaan yang memenuhi persyaratan
ideal demikian dikenal dengan istilah mempunyai
fungsi budgetair. Jadi sesuai dengan fungsinya
untuk membiayai kegiatan pemerintah.
3. SISTEM PERPAJAKAN DAN PRINSIP-
PRINSIP PENARIKAN PAJAK IDEAL

Pajak berdasarkan sifat-sifat dan


fungsinya merupakan sumber penerimaan
yang terpenting terutama sekali untuk
menjamin terlaksananya pengeluaran rutin
yang dilakukan oleh pemerintah seperti
membayar gaji, pensiun, belanja pegawai
dan belanja publik
ANALISIS PENERIMAAN NEGARA

Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk


membiayai pengeluaran negara dalam rangka
menjalankan tugas dan fungsinya, baik dalam bidang
pemeliharaan pertahanan keamanan, keadilan,
pekerjaan umum dan lain-lain. Pajak berdasarkan ciri-
ciri dan sifatnya merupakan pendapatan sumber
penerimaan negara yang sangat penting. Penerimaan
dari pajak ini merupakan sumber penerimaan yang
terbesar jumlahnya dari seluruh penerimaan dalam
negeri.

1. KLASIFIKASI DAN JENIS-JENIS PAJAK


a. Pajak yang didasarkan pada yuridis administratif
dan dari segi analisis ekonomi. Pajak dibedakan
menjadi dua yaitu pajak langsung dan pajak tidak
langsung.
b. Pajak yang didasarkan dari segi kemampuan
membayar. Kemampuan membayar pajak dapat
dibedakan menjadi pajak perseorangan dan pajak
kebendaan.
c. Pajak dari segi pemerintah atau hukum tata
negara.
Pajak dibedakan menjadi Pajak pusat dan
daerah.Perimbangan keuangan antara pusat dan
daerah.
2. PERGESERAN BEBAN PAJAK DAN
AKIBATNYA
Masalah distribusi beban pajak yang disebut
istilah incidence of taxation, masalah
mengenai siapa sebenarnya yang memikul
beban pajak (tax burden). Karena
kenyataannya dalam pelaksanaan sistem
perpajakan, sering terjadi seorang yang bukan
wajib pajak tanpa disadarinya harus membayar
yang bukan menjadi kewajibannya. Dengan kata
lain sering terjadi wajib pajak tidak sama
dengan si pemikul beban pajak. Keadaan
seperti ini wajib pajak dapat menggeserkan
sebagian atau seluruh beban pajaknya kepada
orang lain.
3. PAJAK LANGSUNG DAN PAJAK TIDAK
LANGSUNG

Penerimaan dalam negeri pemerintah


Republik Indonesia yang merupakan
penerimaan rutin, se bagian besar dari pajak
dan apabila ditelusuri lagi ternyata akan
nampak penerimaan pajak itu berasal dari
pajak tidak langsung baru kemudian pajak
langsung.
a. Pajak langsung adalah suatu pajak yang
diharapkan bersifat ajeg,
berkesinambunagan dan selalu
menunjukan perkembangan, sehingga
mempunyai sifat mantap sebagai
sumber penerimaan negara.

b. Pajak tidak langsung seperti juga


pajak langsung, pajak tidak langsung
juga ditinjau dari segi yuridis
administratif maupun dari segi analisis
ekonomi.
PENGARUH PAJAK TERHADAP PEREKONOMIAN

Sistem perpajakan yang baik, hendaknya

dapat memenuhi kebutuhan dana untuk keperluan

pembiayaan anggaran yang setiap tahun meningkat.

Mengatur alokasi sumber-sumber pembiayaan dalam

mayarakat secara optimal. Mendorong ke arah

tercapainya distribusi pendapatan dan kekayaan

yang adil. Memungkinkan terlaksananya stabilitas

ekonomi dan pertumbuhan ekonomi.


1. PENGARUH PAJAK TERHADAP PRODUKSI

Produksi pada dasarnya adalah merubah sesuatu


barang sehingga lebih berguna (merubah kayu
menjadi meja). Segala kegiatan yang dilakukan
untuk menciptakan atau menambah guna atas
sesuatu benda yang ditujukan untuk menguatkan
orang lain melewati pertukaran. Sedangkan yang
dimaksud dengan menambah guna dapat berarti
menambah bentuk.
2. PENGARUH PAJAK TERHADAP PRODUKSI
SEBAGAI KESELURUHAN
a. Kemampuan untuk bekerja, menabung, dan
melakukan investasi.

b. Keinginan untuk bekerja, menabung dan


melakukan investasi.

3. PENGARUH PAJAK TERHADAP KOMPOSISI


PRODUKSI

Pajak dapat menimbulkan berkuranya keinginan


seseorang atau pengusaha untuk berkerja,
menabung dan berinvestasi. Keadaan ini akan
menimbulkan penyimpangan dalam penggunaan
faktor produksi, yaitu dari penggunaan yang
seharusnya dapat menghasilkan produksi yang
maksimal menuju ke arah penggunaan faktor
produksi yang menghasilkan produksi yang lebih
sedikit jumlahnya.
4. PENGARUH PAJAK TERHADAP
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Menilai baik atau buruknya suatu
kebijakan harus dipertimbangkan dari
berbagai segi. Untuk itu kita dapat
melihat kebijakan perpajakan dari sudut
ditribusi pendapatan. Tujuan Negara
Republik Indonesia, seperti tertuang
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELAJA NEGARA

Yang dimaksud dengan anggaran


(budget) adalah jenis rencana yang
menggambarkan rangkaian kegiatan
yang dinyatakan dalam bentuk angka-
angka dari segi uang yang dinyatakan
dalam suatu jangka waktu tertentu,
yang biasanya adalah satu tahun. Ada
anggaran yang disusun atas tahun
kalender yang mulai tanggal 1 Januari
dan ditutup pada tanggal 31
Desember. Indonesia sejak tahun 2000
dimulai pada tanggal 1 Januari dan
berakhir pada tanggal 31 Desember,
yang tadinya tahun 1969 dimulai pada
1 April dan berakhir pada tanggal 31
Maret tahun berikutnya.
Anggaran pendapatan dan belanja
negara dapat dilihat dari: (1) APBN dan
bentuk pemerintahan; (2) APBN sebagai
alat kontrol; (3) APBN sebagai rencana
financial; (4) APBN sebagai alat
koordinasi; (5) APBN sebagai alat
pembangunan ekonomi; (6) APBN
sebagai alat perancang; (7) APBN
sebagai alat manajemen; (8) APBN
sebagai norma.

SISTEM PENYUSUNAN APBN


Sistem penyusunan APBN terdiri dari: (1)
APBN tradisional; (2) APBN performance;
(3) APBN menurut PPBS.
HUTANG NEGARA

Suatu negara apabila mengalami defisit


maka untuk menutup defisit tersebut dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara
lain dengan meningkatkan pendapatan
dari sektor pajak, mencetak uang dan
sebagainya. Di samping yang telah
disebutkan di atas masih ada cara-cara
lain yang dipandang sangat fleksibel
dalam rangka menutup pembelanjaan
negara, cara tersebut adalah melakukan
pinjaman. Penguasaan dan pengetahuan
yang berkaitan dengan pinjaman negara
(hutang negara) diharapkan akan dapat
memperluas khasanah yang berkaitan
dengan pengelolaan keuangan negara, di
samping itu juga diharapkan dapat semakin
memahami tentang arti pentingnya hutang
negara.
SEKIAN

&

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai