Anda di halaman 1dari 4

Nama : Meistya Alif Azzahra

NIM : 7101419055
Rombel : Pend. Koperasi 2019
RESUME EKONOMI POLITIK BARU, TEORI PILIHAN RASIONAL, TEORI
PILIHAN PUBLIK
A. EKONOMI POLITIK BARU

B. TEORI PILIHAN RASIONAL


Teori pilihan rasional (Rational Choice Theory) sering pula disebut sebagai teori
tindakan rasional (Rational Action Theory), memiliki kaitan awal dengan sosiologi
Max Weber dan teori ekonomi. Teori ini pada awalnya berpengaruh kuat pada
analisis-analisis ekonomi, tetapi kemudian diadopsi pula oleh sosiologi, psikologi,
ilmu politik. Perannya sebagai perekat teoritis dalam ilmu-ilmu sosial, humaniora,
filsafat, etnik dan hukum.
Teori ini berkembang di dalam sosiologi populer tahun 1990-an, mulai masuk ke
dalam Asosiasi Sosiologi Amerika setelah munculnya penerbitan
Jurnal Rationality and Society tahun 1989 dan berdirinya Seksi Pilihan Rational
(Rational Choice Section) tahun 1994 di negara tersebut.
Gambaran sederhana teori ini, di dalam kehidupan, setiap manusia selalu dihadapkan
berbagai pilihan, menyangkut cita-cita, cinta, pendidikan, bekerja, berkeluarga,
berorganisasi, berpolitik. Manusia memakai nalar, untuk satu pilihan dan menerima
resiko atas pilihan tersebut. 
Para sosiolog menyebutkan teori pilihan rasional adalah setiap orang ketika memilih
tindakan didasari oleh nalar rasional, memaksimalkan kegunaan, memuaskan
keinginan dan kebutuhan. Di dalam teori pilihan rasional, pilihan, keyakinan, dan
tindakan memiliki hubungan satu sama lain. Sebuah tindakan akan dikatakan rasional
bila tindakan tersebut memiliki hubungan dengan pilihan, keyakinan.
Teori ini termasuk sosiologi mikro yang menjadi terkenal diusahakan seorang tokoh
yaitu James S, Coleman. Ia membuat jurnal Rationality and Society, menerbitkan
buku berpengaruh Foundation of Social Theory. Coleman beranggapan bahwa untuk
melihat problem makro maka kita harus mengkaji lebih dulu problem mikro, karena
problem mikrolah yang mengawali kajian kita agar sampai pada problem makro.
Karena fokusnya pada individu, Coleman adalah seorang individualis metodis yang
sambil fokus pada faktor-faktor internal pada fenomena level mikro.
Bagi Coleman teori sosial tak hanya merupakan latihan akademis, tetapi harus dapat
mempengaruhi kehidupan sosial melalui intervensi yang mana dilakukan oleh
individu untuk menciptakan perubahan sosial.
Sementara itu, para teoritisi sosiologi pilihan rasional seperti; James S.Colleman,
Richard M.Emerson, Karen S.Cook, Peter M.Blau serta Robert von Mises;
menyatakan pandangan yang sama, bahwa model pilihan rasional ini berupaya
menunjukkan; (1) dasar fenomena sosial itu nyata, (2) para aktor bertindak untuk
tujuan mengejar kepentingan secara rasional, (3) kecanggihan individualisme
metodologis, (4) fokus analisis lebih pada aktor dan strateginya, dan (5) penggunaan
logika deduksi untuk menjelaskan fenomena.
Teori pilihan rasional memiliki dua asumsi pokok : pertama, fenomena sosial,
ekonomi, dan fenomena tingkat kemasyarakatan lainnya hanya dapat dijelaskan
melalui pemahaman atas tindakan individu-individu, atau pada tingkatan mikro.
Kedua Tindakan serta institusi pada dasarnya adalah tindakan sosial.
Ada dua unsur utama dalam teori Coleman, yakni aktor dan sumber daya. Sumber
daya adalah sesuatu yang menarik perhatian dan yang dapat dikontrol oleh aktor.
Pemusatan perhatian pada tindakan rasional individu dilanjutkannya dengan
memusatkan perhatian pada masalah hubungan mikro-makro atau bagaimana cara
gabungan tindakan individu menimbulkan prilaku sistem sosial.
Menurut Friedman dan Hechter ada tiga kelebihan yang dimiliki oleh teori pilihan
rasional, yaitu; (1) memiliki kontribusi pada area pengukuran, (2) sebagai pendekatan
pertikaian dalam institusi sosial dan (3) memberikan kemungkinan tentang cara untuk
menjawab pilihan tujuan individu.
Walaupun demikian, ada 3 kelemahan dari pendekatan Coleman. Pertama, ia
memberikan prioritas yang berlebihan terhadap masalah hubungan makro-mikro.
Kedua, mengabaikan masalah hubungan makro-makro. Ketiga, hubungan sebab
akibat hanya menunjuk pada satu arah, tiada dialektika.

C. TEORI PILIHAN PUBLIK

A. Pengertian Public Choice ( Pilihan Publik).


Public Choice atau yang dikenal dengan pilihan publik adalah sebuah perspektif untuk
bidangpolitik yang muncul dari pengembangan dan penerapan perangkat dan metode
ilmu ekonomi terhadapaproses pengambilan keputusan kolektif dan berbagai
fenomena non pasar (non market phenomena).Tetapi diakui bahwa keterangan pendek
ini tidak cukup memberi deskripsi yang lengkap karena untuk mencapai suatu
perspektif bagi politik seperti ini diperlukan pendekatan ekonomi tertentu.Menurut
Samuelson & Nordhaus (1995) teori pilihan publik ialah salah satu cabang
ilmuekonomi yang mempelajari bagaimana pemerintah membuat keputusan yang
terkait dengan kepentinganmasyarakat (publik). Teori pilihan publik dapat digunakan
untuk mempelajari perilaku para actor politik maupun sebagai petunjuk bagi
pengambilan keputusan dalam penentuan pilihan kebijakan publik yangpaling efektif.
Yang menjadi subjek dalam telaah pilihan publik adalah pemilih, partai politik,
politisi,birokrat, kelompok kepentingan, yang semuanya secara tradisional lebih
banyak dipelajari oleh pakar-pakar politik.
Dalam model pilihan publik, hasil politik ditentukan oleh permintaan dan penawaran,
persis samaseperti halnya proses terbentuknya harga dalam pasar persaingan
sempurna. Hanya saja dengan pilihanpublik, konsep barter dan pertukaran yang
sederhana, sesuai konsep ekonomi murni, menjadi lebihkompleks sifatnya. Pertukaran
dalam pengertian yang lebih kompleks ini diartikan sebagai suatu prosespersetujuan
kontrak yang lebih luas makna dan cakupannya dari pertukaran yang dilakukan oleh
duaorang yang melakukan transaksi, sebab tekanan akhir dari persetujuan kontrak
adalah proses persetujuansukarela di antara banyak orang dalam masyarakat. Dalam
hal ini, pilihan publik tidak menolak kemungkinan adanya kepentingan kolektif dan
tindakan kolektif, tetapi kalaupun ada maka semua ituhanya merupakan hasil dari
segenap kepentingan individu yang ada dalam kelompok.Transformasi konsep
pertukaran ekonomi yang sederhana dalam keputusan-keputusan ekonomimenjadi
perjanjian atau consensus sukarela yang lebih kompleks dalam keputusan-keputusan
politik,sangat menarik sebagai pilihan paradigma baru dalam ilmu politik yang secara
tradisional berbasis padaanalisis tentang kekuasaan. Kelebihan pendekatan pilihan
publik yang langsung dirasakan ialah bahwaproses politik tentang permainan
kekuasaan menjadi lebih lunak karena didasarkan pada kesukarelaan diantara
partisipan dalam proses dan pengambilan keputusan politik sesuai aturan dan
konstitusi, tidak sekedar didominasi oleh pihak yang dominan dan berkuasa.

B. Fungsi dan Tujuan Teori Pilihan Publik.


Buchanan mengulas teori pilihan publik dari dua aspek :
1. Pendekatan catallaxy
Ekonomi sebagai ilmu pertukaran. Para pelaku politik menawarkan berbagai
kebijakan public kepada masyarakat. Pembeli kebijakan public ini adalah
masyarakat pemilih yang akan memilih kebijakan yang benar-benar dapat
mewakili kebutuhan mereka.
2. Homo economicus (konsep manusia ekonomi)
Konsep ini menjelaskan bahwa manusia cenderung memaksimalkan manfaat
utilitas untuk dirinya karena dihadapkan pada kelangkaan sumber daya. Dalam
pasar politik, politisi sebagai pelaku memaksimalkan kepuasan pribadi yang
dimotivasi oleh banyak factor seperti gaji,reputasi public, kekuasaan dan ruang
untuk mengontrol birokrasi. Sementara para pemilih akan mengontrol suara untuk
mendapatkan kebijakan yang diinginkan.
Dari dua aspek tersebut akan memberikan fungsi teori pilihan publik yaitu Teori
Pilihan Publik memberikan kerangka atau penjelasan bagaimana pemerintah
membuat keputusan seperti perpajakan, pengeluaran peraturan-peraturan ekonomi
dan kebijakan-kebijakan lainnya. Sehingga membantu pakar-pakar politik
memfasilitasi konseptualisasi teori politik sebagai masalah-masalah tindakan
kolektif. Dapat digunakan untuk mempelajari perilaku aktor politik maupun
pemilih sebagai petunjuk bagi pengambilan keputusan publik dalam penentuan
pemilihan kebijakan publik yang efektif.

Sedangkan, Menurut Didik j. Rachbini (2002) fungsi dari pilihan publik dalam
kebijakan ekonomi adalah :
1. Menunjukkan bagaimana sikap (behavior) yang diinterpretasikan sesuai
medium budaya dan ideologi yang ada.
2. Mengiluminasikan kondisi-kondisi keberhasilan tindakan kolektif dan untuk
menunjukkan mengapa sebagian kepentingan bias lebih diagregasikan dan
sebagian lainnya tidak.
3. Bisa menjadi petunjuk bagi decision maker untuk menentukan pilihan kebijakan
yang paling efektif.
Tujuan atau Manfaat dari Teori Pilihan Publik,yaitu membantu pakar-pakar politik
memfasilitasi konseptualisasi berbagai teori politik sebagai masalah-masalah
tindakan kolektif. Dapat digunakan untuk mempelajari perilaku aktor politik
maupun sebagai petunjuk bagi pengambilan keputusan publik dalam penentuan
pemilihan kebijakan publik yang paling efektif.

Anda mungkin juga menyukai