Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Hukum keuangan Negara, prinsip keuangan Negara


anggaran berbasis kinerja dan BUMN/D,
pemeriksaan keuangan Negara

Disusun oleh
kelompok 8 :

1.Tristiati (2274201163)
2.Sesilia Putri (2274201165)

Program Studi Ilmu Hukum


Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Bengkulu
2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah HAN. Dengan judul “Hukum keuangan Negara, prinsip keuangan
Negara anggaran berbasis kinerja dan BUMN/D, pemeriksaan keuangan Negara“.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikerenakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki Oleh karena itu saya mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bengkulu, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................................................


KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
1DAFTAR
ISI ................................................................................................................................................
1BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................
Latar Belakang ........................................................................................................................
Rumusan Permasalahan ....................................................................................................
1BAB II ISI ..................................................................................................................................
Landasan Teori ...................................................................................................................
Pembahasan ..........................................................................................................................
Pengertian Keuangan Negara .......................................................................................
Undang- Undang mengatur keuangan negara ............................................................
Mekanisme Pengelolaan Keuangan Negara .................................................................
Sumber Keuangan Negara ...........................................................................................
Masalah Dalam Pengelolaan Keuangan Negara ..........................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keuangan negara di dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 memiliki ruang
lingkup atau cakupan yang luas, yaitu semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang. Keuangan negara juga meliputi segala sesuatu baik berupa uang maupun barang
yang dapat dijadikan milik negara sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut. Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara adalah presiden selaku kepala
pemerintahan. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, kekuasaan
pengelolaan keuangan negara di daerah diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku
kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah
daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Otonomi daerah pada dasarnya
adalah pengalihan sebagian dari fungsi-fungsi pemerintah pusat yang dapat ditangani oleh
pemerintah daerah. Namun tidak semua fungsi tersebut dapat dialihkan, sebagian
didelegasikan atau tetap harus ditangani secara langsung oleh pemerintah pusat.
Otonomi daerah memberikan wewenang kepada daerah untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Kewenangan
daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang, kecuali kewenangan dalam 6 (enam)
urusan, yaitu politik luar negeri, moneter dan fiskal nasional, agama, pertahanan, keamanan,
dan peradilan. Penyerahan urusan yang lebih besar kepada pemerintah daerah memberikan
dampak terhadap makin besarnya beban tugas yang harus ditanggung oleh pemerintah daerah.

B. Rumusan Masalah
Di dalam pengelolaan keuangan negara terdapat pertanyaan - pertanyaan berikut:
1.Bagaimana pengelolaan keuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia?
2.Darimana sumber keuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia ?
3.Apa saja pengeluaran kuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Setiap negara mempunyai berbagai macam kebutuhan untuk mensejahterakan
rakyatnya. Akantetapi, tidak semua kebutuhan tersebut dapat dipenuhi sendiri. Negara
pun memerlukan bantuan negaralain untuk memenuhinya. Untuk mewujudkan hal
tersebut, negara memerlukan pembiayaan. Istilah pembiayaan ini sangat erat kaitannya
dengan keuangan negara.Semua pengelolaan keuangan negara kesatuan republik
indonesia tentang pemasukan, penggunaan untuk negara, pengeluaraan, dasar keuangan
dan lain lain yang mengangkut pengelolaankeuangan di negara kesatuan
republik indonesia.Keuangan negara merupakan komponen yang amat penting dalam
penyelenggaraan negara.Proses pembangunan tidak akan berjalan dengan lancar,
apabila keuangan negara tidak stabil atauterganggu

B. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KEUANGAN NEGARA
Menurut UU RI Nomor 17 tahun 2003, keuangan negara adalah semua hak dan
kewajibannegara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa
uang / barang yang dapatdijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban Menurut para ahli keuangan negara adalah :
1.Menurut Van Der Kamp 
Keuangan Negara adalah semua hak yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula
segala sesuatu baik berupa uang atau barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubungan dengan hak-haktersebut
2.Menurut M. Ichwan
Keuangan negara adalah rencana kegiatan secara kuantitatif (dengan angka-angka
diantaranyadiwujudkan dalam jumlah mata uang), yang akan dijalankan untuk masa
mendatang lazimnya aturahun mendatang.
3.Menurut Geodhart
Keuangan negara merupakan keseluruhan undang-undang yang ditetapkan secara
periodik yangmemberikan kekuasaan pemerintah untuk melaksanakan pengeluaran
mengenai periode tertentu danmelanjutkan alat pembiayaan yang diperluka untuk
menutup pengeluaran tersebut.
2. UNDANG-UNDANG MENGATUR KEUANGAN NEGARA
 Keuangan negara diatur dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Pasal 23
1.Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan
negaraditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka
dan bertanggung jawab untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
2.Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh
Presidenuntuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
pertimbangan DewanPerwakilan Daerah.
3.Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan anggaran pendapatan
dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan
Anggaran Pendapatandan Belanja Negara tahun yang lalu.
Pasal 23A
 Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan
undang-undang
Pasal 23B
Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang
Pasal 23C
Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang
 Pasal 23D
 Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung
jawab,dan independensinya diatur dengan undang-undang.Dan dapat disimpulkan
bahwa :

a.Mekanisme penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) menuntut


akuntabilitasdan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. Hal ini dikarenakan
APBN merupakansalah satu unsur penting untuk kepentingan pembangunan nasional
dan ada bagian-bagian
yang berkaitan dengan pembangunan daerah, pembahasannya dilakukan dengan mempe
rhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. 
b. APBN merupakan gambaran utuh tentang pelaksanaan dan tanggung jawab
pengelolaankeuangan negara yang ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat .
c.Pemerintah tidak boleh memaksakan berlakunya ketentuan bersifat kewajiban material
yangmengikat dan membebani rakyat tanpa disetujui terlebih dahulu oleh rakyat itu
sendiri melaluiwakil-wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat. Berkaitan dengan pajak
dan pungutan lain yang bersifat memaksa, diharapkan DPR memperjuangkan
kepentingan dan aspirasi rakyat dan agarkepentingan dan aspirasi rakyat menjadi
pedoman dalam pengambilan keputusan.
d.Peredaran dan nilai mata uang harus berada di dalam kontrol pemerintah.
e.Permasalahan keuangan negara tidak hanya diatur dalam undang-undang dasar saja,
tetapi diatur pula dalam peraturan perundang-undangan yang derajatnya di bawah undan
g-undangdasar. Misalnya, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
PengelolaanKeuangan Daerah, dan sebagainya.
3. MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA:
 Berdasarkan ketentuan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003tentang Keuangan Negara terutama Pasal 6 Ayat (1) disebutkan bahwa
Presiden selaku Kepala

Pemerintahan memegang kekuasaan

pengelolaan keuangan
negara sebagai bagiandari

kekuasaan pemerintahan.
Ketentuan pasal tersebut menunjukkan bahwa Presiden RepublikIndonesia
bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan keuangan negara yang dilakukan
untukmencapai tujuan negara.Dalam Pasal 6 Ayat (2) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara diuraikan bahwa
  Kekuasaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1):
 
dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil
Pemerintah dalamkepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan;
 
dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/
Pengguna Barangkementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;
 
diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah
untukmengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan
kekayaandaerah yang dipisahkan
4. SUMBER KEUANGAN NEGARA :
 Keuangan Negara meliputi:
a.hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman;
 b.kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan
negara danmembayar tagihan pihak ketiga;
c.Penerimaan Negara;
d.Pengeluaran Negara;
e.Penerimaan Daerah;
f.Pengeluaran Daerah;
g.kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk kekayaanyang dipisahkan pada perusahaan negara/ perusahaan daerah;
h.kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
i.kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah dan ada juga yang meliputi :
a.Pajak
Pajak merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap wajib
pajak tertentu berdasarkan undang-undang, tanpa ada imbalan langsung bagi
pembayarnya.Contoh: PPh, PBB, cukai, bea materai, dll. 
b.Retribusi
Retribusi merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah berdasarkan
undang-undang, dimana pemerintah memberikan imbalan langsung bagi
pembayarnya.Contoh: retribusi pasar, parkir, pelayanan medis, pembayaran uang
sekolah, dll.
c. BUMN/BUMD
Sebagai pemilik BUMN, pemerintah pusat berhak memperoleh bagian laba
yang diperoleh BUMN. Demikian pula dengan BUMD, pemerintah daerah sebagai
pemilik BUMD berhakmemperoleh bagian laba BUMD
d. Denda Dan Sita
Pemerentah berhak memungut denda atau menyita asset milik masyarakat,
apabila masyarakatdiketahui telah melanggar peraturan pemerintah.Contoh: denda
pelanggaran lalulintas, penyitaan jaminan atas hutang yang tidak tertagih, dll

Anda mungkin juga menyukai