Anda di halaman 1dari 10

Lex Privatum Vol. V/No.

2/Mar-Apr/2017

PERBUATAN MERUGIKAN KEUANGAN Dalam mewujudkan tujuan Negara


NEGARA SEBAGAI UNSUR TINDAK PIDANA Indonesia melalui perumusan kebijakan
KORUPSI MENURUT UU NO. 31 TAHUN 1999 legislasi, proses penyusunan dan persetujuan
TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI1 anggaran serta pelaksanaan kegiatan program
Oleh: Sriwahyuni Podomi2 pemerintah, pengelolaan keuangan Negara
senantiasa diperhadapkan dengan resiko
ABSTRAK perbuatan merugikan keuangan Negara dan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk tindak pidana korupsi, yang menghambat
mengetahui bagaimana pengaturan kegiatan pencapaian tujuan Negara, secara
pengelolaan dan tanggungjawab keuangan melawan hukum merampas hak keuangan
negara dan bagaimana karakteristik perbuatan Negara untuk kepentingan memperkaya diri
merugikan keuangan Negara sebagai unsur sendiri, orang lain atau korporasi, serta
tindak pidana korupsi. Dengan menggunakan merampas kualitas hak rakyat untuk
metode penelitian yuridis normatif, maka dapat memperoleh perlindungan bangsa, seluruh
disimpulkan: 1. Permasalahan perbuatan tumpah darah merampas kualitas hak
merugikan keuangan Negara menjadi penting memperoleh kesejahteraan dan merampas
untuk di bahas secara teoritis dan konseptual kualitas hak kecerdasan kehidupan bangsa.
baik terminologi, unsur-unsur konstruksi Negara, Perbuatan merugikan keuangan Negara dalam
pelayanan public dan pengelolaan sumber daya tindak pidana korupsi, terlihat dari beberapa
alam. Kesemuanya dilakukan melalui kecenderungan perilaku korupsi akhir-akhir ini
kekuasaan dan kewenangan pengelola keuangan sangat meningkat dan massif, bahwa keuangan
Negara sehingga kewenangannya disatu sisi negara yang seharusnya diperuntukkan bagi
tingginya tuntutan kebutuhan pribadi, keluarga kesejahteraan rakyat banyak, hampir setiap
dan organisasi sehingga diperlukan hari dimakan oleh mereka yang tidak berhak
pengendalian diri. 2. Konsepsi tentang kerugian untuk dirinya sendiri dan sekelompok.
keuangan Negara dalam proses tindak pidana Mahkamah Konstitusi perihal Pegujian
korupsi terlebih dahulu adalah unsur-unsur yang Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
terdiri dari konsep kuangan Negara, konsep Keuangan Negara, dengan menghadirkan
kerugian Negara dan pemahaman tentang keterangan dari KPK. Ada pun keterangan atau
tindak pidana korupsi. tanggapan yang disampaikan oleh KPK sebagai
Kata kunci: Perbuatan merugikan, keuangan berikut . Penanganan perkara tindak pidana
negara, tindak pidana, korupsi. korupsi yang berkaitan dengan penerapan
unsur yang dapat merugikan keuangan Negara
PENDAHULUAN atau perekonomian Negara dalam Pasal 2 dan
A. Latar Belakang Masalah Pasal 3 Undang-Undang TPK terkait proses
Keuangan Negara sebagai alat mewujudkan pengadaan barang/jasa oleh BUMN, penjualan
tujuan Negara Indonesia, penyelenggaraan asset BUMN, dan pengelolaan dana yayasan.
pemerintahan Negara untuk mewujudkan Bahwa berdasarkan data penanganan perkara
tujuan bernegara menimbulkan hak dan yang dilakukan KPK sejak tahun 2004 sampai
kewajiban yang dapat dinilai dengan uang 2012 menunjukkan bahwa tindak pidana
(klausul menimbang UU No. 17/2003 tentang korupsi yang berkaitan dengan penerapan Pasal
Keuangan Negara) dalam kerangka itu, perlu 2 dan Pasal 3 Undang-Undang TPK tentang
dikelola dalam suatu system pengelolaan adanya unsur yang dapat merugikan keuangan
keuangan Negara (klausul menimbang UU No. negara atau perekonomian Negara lebih dari
1/2004 tentang Perbendaharaan Negara).3 80% dari seluruh perkara yang ditangani KPK
dari jumlahnya 337 perkara.4
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Michael Barama, SH, Fakta sosial internasional, korupsi sumber
MH; Martin L. Lambonan, SH, MH
2
daya untuk pembangunan nasional, seperti
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. yang dinyatakan oleh World Bank bahwa Setiap
13071101168
3
Hernold Ferry Makawimbang, Memahami dan
keberhasilan pemulihan asset hasil curian
Menghindari Perbuatan Merugikan Keuangan Negara
4
Dalam Tindak Pidana Korupsi Dan Pecucian Uanf, Thafa Risalah Sidang Mahkamah Konstitusi Perkara Nomor 48
Media Jogyakarta, 2014, hal. 3-5 dan 62/PUU-XI/2013,hlm. 3-4

67
Lex Privatum Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

merupakan kemenangan dalam perang Penulis menggunakan beberapa metode


melawan korupsi, hal tersebut mengirimkan penelitian dan teknik pengolahan data dalam
sinyal bahwa perang melawan korupsi, hal skripsi ini. Seperti yang diketahui bahwa dalam
tersebut mengirimkan sinyal bahwa tidak ada penelitian, setidak-tidaknya dikenal beberapa
tempat perlindungan yang aman bagi para alat pengumpulan data seperti studi dokumen
koruptor, menunjukkan bahwa tidak ada atau bahan pustaka, pengamatan atau
perlindungan bagi mereka yang mencuri observasi, serta wawancara atau interview6.
sumber daya sangat dibutuhkan untuk Oleh karena itu, lingkup penelitian ini adalah
pembangunan nasional dan pengurangan pada disiplin ilmu hukum, maka penelitian ini
kemiskinan.5 merupakan bagian dari penelitian hukum
Berdasarkan fakta-fakta tersebut kepustakaan yakni dengan cara meneliti bahan
permasalahan perbuatan merugikan keuangan pustaka, serta yuridiksi hukum yang berlaku
Negara menjadi penting untuk dibahas secara atau yang dinamakan penelitian Yuridis-
teoritis dan konseptual, baik terminology, Normatif.
unsur-unsur konstruksi kerugian keuangan
Negara dalam proses administrasi Negara, PEMBAHASAN
pelayanan public dan pengelolaan sumber daya A. Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
alam. Kesemuanya dilakukan melalui kekuasaan Negara
dan kewenangan pengelola keuangan Negara, Kekuasaan pengelolaan keuangan negara
sehingga dalam mengolah kesempatan dan pendistribusian kewenangan, telah diatur
menjabat dengan kekuasaan dan kewenangan, dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
disatu sisi tingginya tuntutan kebutuhan tentang Keuangan Negara, Pasal 6 ayat (1) dan
pribadi, keluarga dan organisasi, sehingga (2), sebagai berikut: Presiden selaku. Kepala.
diperlukan pengendalian diri dan organisasi. Pemerintahan memegang kekuasaan
Untuk mengolah kekuasaan yang diberikan, pengelolaan keuangan negara sebagai bagian
tuntutan kebutuhan dan pengendalian dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan
diperlukan yang jernih, hati yang tulus dan iklas sebagaimana dimaksud tersebut:
dan moral, spritualitas yang memadai. a. dikuasakan kepada Menteri Keuangan,
Pentingnya pemetaan, pemahaman system selaku pengelola fiskal dan Wakil
thinking perbuatan merugikan keuangan, Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan
perbuatan pelanggaran dan tindak pidana negara yang dipisahkan;
korupsi, karena pencegahan lebih efektif jika b. dikuasakan kepada menteri/pimpinan
diawali dengan pemahaman substansi konsep lembaga selaku Pengguna
tersebut, setelah itu melangkah pada tahap Anggaran/Pengguna Barang kementerian
berikutnya sebagaimana menghindari atau negara/lembaga yang dipimpinnya;
mencegah tekanan, permintaan, rayuan, c. diserahkan kepada
dorongan, godaan terus menerus untuk gubernur/bupati/walikota selaku kepada
melakukan perbuatan merugikan dan tindak pemerintahan daerah untuk mengelola
pidana para pengelola keuangan Negara. keuangan daerah dan mewakili pemerintah
daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah
B. RUMUSAN MASALAH yang dipisahkan.7
1. Bagaimanakah pengaturan pengelolaan Kekuasaan pengelolaan keuangan negara
dan tanggungjawab keuangan negara? sebagaimana dimaksud dalam ayat ini meliputi
2. Bagaimanakah karakteristik perbuatan kewenangan yang bersifat umum dan
merugikan keuangan Negara sebagai kewenangan yang bersifat khusus.
unsur tindak pidana korupsi? Kewenangan yang bersifat umum meliputi
kebijakan umum, strategi, dan prioritas dalam
C. Metode Penelitian pengelolaan APBN, antara lain penetapan

5 6
The International Bank for Reconstruction and Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI
Development/The World Bank Executive Summary, Stolen Pres, Jakarta, 1982, hal 66
7
Asset Recovery, Management of Returned Assets: Policy Pasal 6 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang
Considerations, 2009 Page xi Keuangan Negara

68
Lex Privatum Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

pedoman dan bertanggungjawaban APBN, prinsip tepat waktu dan disusun dengan
penetapan pedoman penyusunan rencana kerja mengikuti standar akuntansi pemerintah yang
kementerian negara/lembaga, penetapan gaji telah diterima secara umum. Dengan dasar itu
dan tunjangan, serta pedoman pengelolaan maka pelaksanaan tugas pemeriksaan BPK
penerimaan negara. Kewenangan yang bersifat terikat dengan alur waktu pengelolaan dan
khusus meliputi keputusan/kebijakan teknis pertanggungjawaban keuangan oleh
yang berkaitan dengan pengelolaan APBN, pemerintah daerah dan waktu penyerahan
antara lain keputusan sidang kabinet di bidang kepada lembaga perwakilan.
pengelolaan APBN, keputusan rincian APBN,
keputusan dana perimbangan, dan B. Perbuatan Merugikan Keuangan Negara
penghapusan aset dan piutang negara. Sebagai Unsur Tindak Pidana Korupsi
(UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003: Secara tekstual terminologi tindak pidana
Penjelasan Pasal 6 ayat (1)). dan pengaturan pasal "delik merugikan
Sedangkan dalam penjelasan UU Nomor 17 keuangan negara sebagai delik pidana dan
Tahun 2003 Angka 5 penjelasan pendelegasian ancaman hukuman pidana" termuat dalam UU
kekuasaan kewenangan pengelolaan keuangan No. 31/1999 termuat dalam Pasal 2 dan Pasal 3,
negara disebutkan: "Presiden selaku Kepala yang menyatakan:
Pemerintahan memegang kekuasaan Pasal 2:
pengelolaan keuangan negara sebagai bagian (1) Setiap orang yang secara melawan
dari kekuasaan Pemerintahan. Kekuasaan hukum melakukan perbuatan
tersebut meliputi kewenangan yang bersifat memperkaya diri sendiri atau orang lain
umum dan kewenangan yang bersifat khusus. atau suatu korporasi yang dapat
Untuk membantu Presiden dalam merugikan keuangan negara atau
penyelenggaraan kekuasaan dimaksud, perekonomian negara, dipidana dengan
sebagian dari kekuasaan tersebut dikuasakan pidana penjara seumur hidup atau
kepada Menteri Keuangan selaku pengelola pidana penjara paling singkat 4 (empat)
Fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
kekayaan negara yang dipisahkan, serta kepada tahun dan denda paling sedikit Rp
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
Anggaran/Pengguna Barang kementerian dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00
negara/lembaga yang dipimpinnya. (satu miliar rupiah).
Menteri Keuangan sebagai pembantu (2) Dalam hal tindak pidana korupsi
Presiden dalam bidang keuangan pada sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
hakekatnya adalah Chief Financial Officer (CFO) dilakukan dalam keadaan tertentu,
Pemerintah Republik Indonesia, sementara pidana mati dapat dijatuhkan.
setiap menteri/pimpinan lembaga pada Pasal 3:
hakekatnya adalah Chief Operational Officer Setiap orang yang dengan tujuan
(COO) untuk suatu bidang tertentu menguntungkan diri sendiri atau orang lain
pemerintahan. Prinsip ini perlu dilaksanakan atau suatu korporasi, menyalahgunakan
secara konsisten agar terdapat kejelasan dalam kewenangan, kesempatan atau sarana yang
pembagian wewenang dan tanggung jawab, ada padanya karena jabatan atau
terlaksananya mekanisme checks and balances kedudukan yang dapat merugikan keuangan
serta untuk mendorong upaya peningkatan negara atau perekonomian negara, dipidana
profesionalisme dalam penyelenggaraan tugas dengan pidana penjara seumur hidup atau
pemerintahan".8 Proses pertanggungjawaban pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun
pengelolaan keuangan negara (termasuk dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
APBD), salah satu upaya konkrit untuk atau denda paling sedikit Rp 50.000.000,00
mewujudkan transparansi dan akuntabilitas (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak
pengelolaan keuangan negara adalah Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)9
penyampaian laporan pertanggungjawaban Dari rumusan kedua pasal tersebut,
keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip-
9
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
8
Hernold Ferry Makawimbang, op_cit, hal. 20 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

69
Lex Privatum Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

menunjukkan unsur merugikan keuangan hukum administrasi dan kerugian keuangan


negara sebagai akibat dari perbuatan (1) secara Negara.
melawan hukum melakukan perbuatan Delik materil merugikan keuangan negara
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau dalam Pasal 2 dan Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun
suatu korporasi dan (2) Dengan tujuan 1999 merupakan unsur paling dominan dalam
menguntungkan diri sendiri atau orang lain pembuktian tindak pidana korupsi. Setiap
atau suatu korporasi, menyalahgunakan adanya unsur merugikan keuangan negara
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada memberikan kontribusi besar pada
padanya karna jabatan atau kedudukan . terpenuhinya unsur tindak pidana korupsi,
Perbuatan merugikan keuangan negara karena ada perbuatan sengaja merugikan
sebagai perbuatan pidana, prinsip yang menjadi dengan cara melawan hukum (stafbaar feit
ukuran adalah adanya perbuatan formal atau criminal act) dan adanya akibat materil
melanggar hukum dan adanya akibat materiel terjadi kerugian keuangan negara, (natuur feit
terjadi kerugian keuangan negara yang nyata atau een positief element) yang akhirnya
dan pasti, dapat dihitung dengan nilai uang. memperkaya diri sendiri, orang lain atau
Perbuatan pidana dan akibatnya tersebut, corporate yang bukan haknya tetapi hak
dapat di klasifikasikan ke dalam rincian sebagai keuangan negara yang dicuri".
berikut: Dengan demikian bahwa jenis perbuatan
a. Melakukan perbuatan melawan hukum merugikan keuangan negara merupakan
(yang mengakibatkan terjadinya kerugian perbuatan atau tindakan melanggar hukum
keuangan negara yang nyata dan pasti, atau penyalahgunaan jabatan, kewenangan dan
dapat di hitung dengan nilai uang); kekuasaan pengelolaan keuangan negara,
b. Menyalahgunakan jabatan, kewenangan, sehingga diri sendiri, orang lain atau korporasi
kesempatan atau sarana yang ada untuk memperoleh keuntungan secara tidak wajar
memperkaya, menguntungkan diri sendiri, (dengan mengurangi hak penerimaan keuangan
orang lain atau korporasi, (yang negara atau menimbulkan kewajiban
mengakibatkan terjadinya kerugian membayar lebih besar dari yang seharusnya
keuangan negara yang nyata dan pasti, oleh negara) berdampak pada memperkaya diri
dapat di nilai dengan uang); sendiri, orang lain atau korporasi secara tidak
c. Menyuruh melakukan atau sengaja sah.
menganjurkan orang lain melakukan Dalam praktek peradilan tindak pidana
perbuatan pidana (yang mengakibatkan korupsi, jika unsur merugikan keuangan negara
terjadinya kerugian keuangan negara yang tidak terbukti, oleh hakim dinyatakan bukan
nyata dan pasti, dapat dinilai dengan uang); merupakan tindak pidana, korupsi. Hal ini dapat
d. Turut serta atau membantu melakukan dilihat dari pertimbangan hukum hakim
perbuatan pidana (yang mengakibatkan beberapa klausul putusan hakim dengan hukum
terjadinya kerugian keuangan negara yang bebas (vrijspraak) atau melepaskan para
nyata dan pasti, dapat dinilai dengan uang); terdakwa dari segala tuntutan hukum (ontslaag
e. Memberi kesempatan, sarana atau van alle rechts vervolging).
keterangan untuk melakukan perbuatan Beberapa pertimbangan hakim dalam
pidana (yang mengakibatkan terjadinya putusan vrijspraak atau “ontslaag van alle
kerugian keuangan negara yang nyata dan rechts vervolging”. Diambil dari 3 (tiga) contoh
pasti, dapat dinilai dengan uang).10 putusan Tahun 2012 dan 2013 dilihat sebagai
Pendekatan lain dalam praktek pelaksana berikut:
kegiatan atau bahkan penyidik terkadang salah Pertama: Pertimbangan Putusan Peninjauan
menerapkan antara pelanggaran yang bersifat Kembali Mahkamah Agung Nomor: 97
administratif sebagai perbuatan pidana, atau PK/Pid.Sus/2012 Tgl. 31 Juli 2013 (Pengadilan
pelanggaran administratif di anggap sebagai Jaksel) pokok pertimbangannya adalah
perbuatan merugikan keuangan negara, pertimbangan unsur ke empat secara langsung
dengan menganalisis hubungan unsur tindak atau tidak langsung merugikan keuangan
pidana korupsi dengan perbuatan melawan negara atau perekonomian negara
menyimpulkan, baik mengenai berapa jumlah
10
Hernold Ferry Makawimbang, op_cit, hal. 63

70
Lex Privatum Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

uang untuk memperkaya diri sendiri atau orang meminjam uang, PT. Bahana Pembinaan
lain atau suatu badan maupun berupa kerugian Usaha Indonesia sebagai Kreditur
keuangan atau perekonomian negara, belum sedangkan KAFL, Festival Company Inc
dapat di hitung karena uang yang mengalir maupun Penta Investment Ltd sebagai
kepada pelaksana pekerjaan didasari hubungan Debitur yang saat disidangkan oleh Judex
perdata dalam bentuk pinjam meminjam uang, Facti masih dalam tahap negosiasi dan
sehingga kualifikasi fakta seperti ini putusan restrukturisasi utang-utang Debitur serta
hakim dengan "hukuman bebas" (vrijspraak).11 langkah-langkah lainnya;
Pertimbangan Hakim berkaitan Aspek b. Bahwa dengan demikian adalah suatu
Kerugian Keuangan Negara dan Putusan kekeliruan yang nyata pula apabila Majelis
Hukuman Bebas (Vrijspraak) Pengadilan Tindak Hakim Kasasi telah membebankan dan
Pidana Korupsi Tahun 2011 dalam Putusan menghukum Sudjiono Timan (Terdakwa)
Kasasi MA No. 97 PK/Pid. Sus/2012 (27 Juli dengan membayar uang pengganti
2011, Hal. 162- 167), perkara di Pengadilan sejumlah utang Para Debitur yakni USD $
Negeri Jakarta Selatan.12 98,000,000 dan Rp.369.446.905.115,56
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan (tiga ratus enam puluh sembilan milyar
tersebut Mahkamah Agung berpendapat: empat ratus empat puluh, enam juta
a. “Bahwa menurut Judex Facti/Pengadilan sembilan ratus lima ribu seratus lima belas
Negeri, perbuatan Sudjiono Timan selaku rupiah lima puluh enam sen), padahal
Direktur Utama PT. Bahana Pembinaan menurut Pasal 18 huruf b Undang-Undang
Usaha Indonesia (persero) dalam kaitan Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang
dengan kegiatan perusahaan dalam Nomor 20 Tahun 2001 pembayaran uang
transaksi bisnis dengan KAFL, Festival pengganti yang dibebankan kepada
Company Inc maupun Penta Investment Terdakwa jumlahnya sebanyak-banyaknya
Ltd dan penggunaan dana Rekening Dana sama dengan harta benda yang diperoleh
Investasi (RDI) masih dalam koridor hukum dari tindak pidana korupsi;
perdata yang didasarkan pada Undang- Putusan Peninjauan Kembali (PK)
Undang Nomor 1 Tahun 1995, Peraturan Mahkamah Agung No. 97 PK/Pid.Sus/2012 27
Pemerintah Nomor 18 Tahun 1973 serta Juli 2011), perkara di Pengadilan Negeri Jakarta
Anggaran Dasar dan keputusan keputusan Selatan.
Rapat Umum Pemegang Sahara PT. MENGADILI: Mengabulkan permohonan
Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan
(persero) (halaman 313-319 putusan Kembali/Fanny Barki (Istri) selaku Ahli Waris
Pengadilan Tingkat Pertama). Sedangkan Terpidana: Sudjiono Timan tersebut;
dalam pertimbangan hukumnya mengenai Membatalkan putusan Mahkamah Agung RI
unsur ketiga memperkaya diri sendiri, Nomor: 434 K/ Pid/2003, tanggal 03 Desember
orang lain atau suatu badan" dan 2004 yang membatalkan putusan Pengadilan
pertimbangan unsur keempat secara Negeri Jakarta Selatan Nomor:
langsung atau tidak langsung merugikan 1440/Pid.B/2001/ PN.Jak.Sel., tanggal 25
keuangan Negara atau perekonomian November 2002;
Negara menyimpulkan, baik mengenai MENGADILI KEMBALI: (1) Menyatakan
berapa jumlah uang untuk memperkaya perbuatan yang didakwakan kepada Terpidana
diri sendiri atau orang lain atau suatu Sudjiono Timan tersebut terbukti akan tetapi
badan maupun berupa kerugian keuangan perbuatan tersebut bukan merupakan suatu
atau perekonomian Negara, belum dapat tindak pidana; (2) Melepaskan Terpidana dari
dihitung karena uang yang mengalir dari segala tuntutan hukum; (3) Memulihkan hak
PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Terpidana dalam kemampuan, kedudukan dan
kepada KAFL, Festival Company Inc harkat serta martabatnya;
maupun Penta Investment Ltd didasari Kedua: Pertimbangan Putusan Kasasi
hubungan perdata dalam bentuk pinjam Mahkamah Agung Nomor: 69 K/PID.SUS/2013,
Tanggal 19 Maret 2013 (Pengadilan Surabaya),
11
Ibid pokok pertimbangannya adalah "Bahwa sesuai
12
Ibid

71
Lex Privatum Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

dengan fakta hukum terungkap dipersidangan, baik dan hingga kini masih digunakan;
hasil audit BPK tidak ada maka Jaksa Penuntut c. Bahwa adalah fakta hukum pula, yang
Umum tidak dapat membuktikan adanya diterima oleh Terdakwa adalah upah atau
kerugian keuangan negara atau perekonomian jasanya sebagai Konsultan Pengawas;
Negara. Pekerjaannya ada dan lengkap serta Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 69
memperoleh keuntungan yang wajar sebagai K/PID.SUS/2013, Tanggal 19 Maret 2013
jasa konsultan pengawas", sehingga kualifikasi (Pengadilan Surabaya).
fakta seperti ini putusan hakim dengan MENGADILI: Menolak permohonan kasasi
hukuman bebas (vrijspraak). Bagian dari dari Pemohon Kasasi: JAKSA/PENUNTUT
kutipan putusan tersebut dapat disajikan dalam UMUM PADA KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA
tabel sebagai berikut: tersebut; Memperbaiki putusan Pengadilan
Pertimbangan Hakim berkaitan Aspek Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
Kerugian Keuangan Negara dan Putusan Surabaya No. 18 / Pid.Sus / 2011 / PN.Sby,
Hukuman Bebas, Pengadilan Tindak Pidana tanggal 16 Agustus 2011 sekedar mengenai
Korupsi Tahun 2013, Pertimbangan Putusan rumusan amarnya sehingga berbunyi sebagai
Kasasi Mahkamah Agung Nomor: 69 berikut:
K/PID.SUS/2013, Tanggal 19 Maret 2013 a. Menyatakan Terdakwa Ir. Gatot Suharto
(Pengadilan Surabaya) tersebut tidak terbukti secara sah dan
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan meyakinkan bersalah melakukan tindak
tersebut Mahkamah Agung berpendapat: pidana sebagaimana didakwakan Jaksa /
a. Bahwa sesuai dengan fakta hukum Penuntut Umum dalam dakwaan Kesatu
terungkap dipersidangan, hasil audit BPK Primair, Subsidair atau dakwaan Kedua;
dan BPKP tidak ada maka Jaksa Penuntut b. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu
Umum tidak dapat membuktikan adanya dari dakwaan Kesatu Primair, Subsidair atau
kerugian keuangan Negara atau dakwaan Kedua tersebut;
perekonomian Negara. Pasal 3 UU No. 15 c. Memulihkan hak Terdakwa dalam
Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan kemampuan, kedudukan dan harkat serta
Pengelolaan dan Tanggung Jawab martabatnya.
Keuangan Negara menentukan bahwa Ketiga: Pertimbangan Putusan Kasasi
pengelolaan keuangan Negara yang Mahkamah Agung Nomor. 854 K/Pid.Sus/2012,
dilakukan oleh BPK meliputi seluruh tgl 3 Juli 2012 (Pengadilan Jakpus) pokok
keuangan Negara. Wewenang BPK ini pertimbangannya adalah "Bahwa, perbuatan
dipertegas pula dalam Pasal 6 ayat (1) UU wajib pajak baik pribadi ataupun badan yang
No. 15 Tahun 2006 Tentang BPK yang tidak memenuhi kewajibannya sebagai wajib
menyatakan bahwa BPK bertugas pajak sebagaimana halnya perbuatan yang di
memeriksa pengelolaan dan tanggung dakwakan JPU kepada Terdakwa, sehingga
jawab keuangan Negara yang dilakukan menimbulkan kerugian pendapatan
oleh Pemerintah Pusat, Pemda, Lembaga daerah/negara adalah perbuatan pidana telah
Negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, diatur khusus atau tersendiri tentang
BUMD dan lembaga atau badan lain yang "Ketentuan pidana" dalam Undang-Undang 10
mengelola keuangan Negara. Berdasarkan No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum
Nota Kesepahaman antara Kejaksaan-BPKB- dan Tata Cara Perpajakan, Oleh karena itu,
Kepolisian No. Kep109/AJ/JA/09/2007; perbuatan Terdakwa bukanlah tindak pidana
No.Pol. B 12718/IX/-2007 dan No.KEP- korupsi; dalam kualifikasi fakta seperti ini
1093/K/DG/2007 tanggal 28 September putusan hakim dengan "hukuman melepaskan
2007 di dalam Pasal 6 ditentukan bahwa dari segala tuntutan hukum atau "ontslaag van
BPK menentukan ada tidaknya kerugian alle rechts vervolging" (OVARV). Bagian dari
Negara, sedangkan Kejaksaan menentukan kutipan putusan tersebut dapat disajikan
ada tidaknya perbuatan melawan hukum; sebagai berikut:
b. Bahwa saksi-saksi menerangkan semua Alasan Kasasi JPU, pertimbangan Hakim
persyaratan pemasangan lift terpenuhi, berkaitan Aspek Kerugian Keuangan Negara
dan semua lift telah terpasang, berjalan dan Putusan Hukuman OVARV Pengadilan

72
Lex Privatum Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

Tindak Pidana Korupsi Tahun 2012 Dalam Daerah Retribusi;


Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor. 854 c. Bahwa, perbuatan wajib pajak baik pribadi
K/Pid.Sus/2012, tgl 3 Juli 2012 (Pengadilan ataupun badan yang tidak memenuhi
Jakpus). kewajibannya sebagai wajib pajak
(Salah satu alasan Kasasi/Jaksa/Penuntut sebagaimana halnya perbuatan yang
Umum) didakwakan JPU kepada Terdakwa,
a. Alat Bukti Surat: Laporan Hasil sehingga menimbulkan kerugian
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara pendapatan daerah/Negara adalah
oleh Badan Pengawasan Keuangan dan perbuatan pidana telah diatur khusus atau
Pembangunan Perwakilan Provinsi DKI tersendiri tentang "Ketentuan pidana"
Jakarta I Nomor R-694/PW09/5/2011 dalam Undang-Undang RI No. 28 Tahun
Tanggal 21 Januari 2011, atas kasus dugaan 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata
tindak pidana korupsi dalam pemanfaatan Cara Perpajakan,
titik reklame oleh PT Duta Sena Muda d. Bahwa dalam Pasal 14 Undang-Undang RI
Perkasa yang pada kesimpulannya No. 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang RI
menyatakan bahwa penyimpangan- No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
penyimpangan yang dilakukan PT Duta Tipikor menyatakan setiap orang yang
Sena Muda Perkasa atas pendirian melanggar ketentuan undang-undang yang
bangunan dan penyelenggaraan reklame di secara tegas menyatakan bahwa pelang-
titik P-27, P-8A, P-9A, dan U-813 telah garan terhadap ketentuan undang-undang
mengakibatkan kerugian keuangan negara tersebut sebagai tindak pidana korupsi
pada Pemerintah Daerah Provinsi DKI berlaku ketentuan yang diatur dalam
Jakarta sebesar Rp 4.588.410.380,00 undang-undang ini. Oleh karena itu,
(empat milyar lima ratus delapan puluh perbuatan Terdakwa bukanlah tindak
delapan juta empat ratus sepuluh ribu tiga pidana korupsi;
ratus delapan puluh Rupiah); e. Menimbang, bahwa berdasarkan
b. Dengan demikian Majelis Hakim pada pertimbangan di atas, lagi pula ternyata,
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah salah putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak
dalam pertimbangannya yaitu tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
menerapkan atau menerapkan hukum tidak undang-undang, maka permohonan kasasi
sebagaimana mestinya, khususnya Pasal tersebut harus ditolak;
184 KUHAP; MENGADIL : Menolak permohonan kasasi
c. Bahwa Majelis Hakim secara implicit telah dari Pemohon Kasasi. Jaksa/Penuntut Umum
membuktikan perbuatan pidana pajak ada pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat tersebut;
pada diri Terdakwa David Rauf Yasin, tetapi Beberapa pertimbangan hakim dalam
bukan pidana korupsi; putusan "Terbukti Secara Sah Melakukan
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan Tindak Pidana Korupsi". Diambil dari 3 (tiga)
tersebut Mahkamah Agung berpendapat: contoh putusan Tahun 2012 dan 2013 dapat
a. Bahwa alasan-alasan kasasi dari Pemohon dilihat sebagai berikut:
Kasasi/Jaksa/Penuntut Umum tidak dapat Pertimbangan Hakim berkaitan Aspek
dibenarkan, Judex Facti tidak salah Kerugian Keuangan Negara dan Putusan
menerapkan Hukum, dengan Hukuman Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pertimbangan: Tahun 2012
b. Bahwa, oleh karena Terdakwa Davi Rauf Pertimbangan Putusan Kasasi Mahkamah
Yasin yang didakwa oleh Penuntut Umum Agung Nomor: 215 K/ Pid.Sus/2012, tanggal 1
melakukan tindak pidana korupsi karena Mei 2012 (Pengadilan Semarang)
Terdakwa tidak membayar/melunasi sewa a. Bahwa Bupati Drs.Totok AP, MSi,MA pada
titik reklame, Nilai Strategic Reklame, Titik sekitar bulan April 2004 telah membagikan
Letak Bangunan -Bangunan Reklame (TLB- uang kepada anggota DPRD Kabupaten
BBR), IMB-BBR, dan Pajak Reklame yang Temanggung masing-masing sebesar
merupakan penerimaan Pemerintah Rp.40.000.000,00.
Provinsi DKI Jakarta dari sektor Pajak b. Bahwa didalam Tanda Bukti Pengeluaran

73
Lex Privatum Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

Uang (TPBU) yang ditandatangani masing- tanggal 28 Tahun 2011 yang menguatkan
masing anggota DPRD Kabupaten putusan Pengadilan Negeri Temanggung
Temanggung yang menerima uang No.171/ PID.B/2010/PN.TMG tanggal 09 Maret
Rp.40.000.000,00 dengan jelas tertulis asal 2011.
dana dan maksud penggunaannya yaitu MENGADILI SENDIRI: a. Menyatakan
asal dana dari dana yang diarahkan Bupati Terdakwa Fuad Riyadi tidak terbukti secara sah
dan penggunaannya untuk Dana dan meyakinkan melakukan tindak pidana
Pendidikan Anak Anggota DPRD. Korupsi sebagaimana dakwaan kesatu primair.
c. Bahwa Pelaksanaan penyerahan uang b. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari
dilakukan sekitar bulan April 2004 sampai dakwaan kesatu primair tersebut diatas. c.
dengan bulan Agustus 2004, tetapi hari dan Menyatakan Terdakwa Fuad Riyadi terbukti
tanggalnya berlainan. secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
d. Bahwa anggota DPRD Kabupaten Tindak Pidana Korupsi dalam dakwaan
Temanggung periode 1999-2004 yang subsidair. d. Menjatuhkan pidana terhadap
menerima uang Rp.40.000.000,00 Terdakwa Fuad Riyadi dengan pidana penjara
sebanyak 43 ( empat puluh tiga ) orang, 41 selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan
(empat puluh satu) anggota menerima pidana denda sebesar Rp.50.000.000,- (lima
langsung dari Bupati Drs.Totok AP, MSi, puluh juta rupiah) dengan ketentuan jika denda
MA, 2 (dua) orang anggota menerima tersebut tidak dibayar maka akan diganti
melalui Satuan Pemegang Kas Kabag dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan.
Umum Setda Temanggung atas perintah e. Menetapkan masa penahanan yang telah
Bupati. dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari
Menimbang, bahwa berdasarkan alasan- pidana yang dijatuhkan. f. Menghukum
alasan yang diuraikan di atas Mahkamah Agung Terdakwa Fuad Riyadi untuk membayar uang
berpendapat, bahwa putusan Pengadilan Tinggi pengganti sebesar Rp.17.000.000,- (tujuh belas
Semarang No.169/Pid.Sus/2011/PT.Smg. juta rupiah) jika Terdakwa tidak membayar
tanggal 28 Tahun 2011 tidak dapat uang pengganti tersebut diatas paling lambat 1
dipertahankan lagi, oleh karena itu harus (satu) bulan setelah putusan ini mempunyai
dibatalkan dan Mahkamah Agung akan kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya
mengadili sendiri perkara tersebut, seperti dapat disita oleh jaksa untuk dilelang guna
tertera dibawah ini; membayar uang pengganti tersebut. Dalam hal
Memperhatikan Pasal 3 Undang-Undang harta milik Terdakwa tidak mencukupi untuk
No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan membayar uang pengganti tersebut maka
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah terhadap Terdakwa dijatuhi pidana penjara
diubah dan di-tambah dengan Undang-Undang selama 1 (satu) tahun;
No.20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Pertimbangan Hakim berkaitan Aspek Fee
Undang-Undang No.31 Tahun 1999 jo Pasal 55 Keuangan Negara dan Putusan Hukuman
ayat (1) ke 1 KUHP, Undang-Undang No.48 Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tahun 2013.
Tahun 2009, Undang-Undang No.8 Tahun 1981, Pertimbangan Putusan Kasasi Mahkamah
Undang-Undang No.14 Tahun 1985 Agung No. 1649 K/Pid.Sus/2013 tanggal 18
sebagaimana yang telah diubah dengan November 2013 (Pengadilan Negeri Jakarta
Undang-Undang No.5 Tahun 2004 dan Pusat)
perubahan kedua dengan Undang-Undang No. Menimbang, bahwa atas alasan-alasan
3 Tahun 2009 dan peraturan perundang- tersebut Mahkamah Agung berpendapat:
undangan lain yang bersangkutan : a. Bahwa alasan-alasan kasasi Terdakwa
MENGADILI : a. Menolak permohonan kasasi tidak dapat dibenarkan, karena Judex
dari Pemohon Kasasi I Terdakwa: Fuad Riyadi Facti/Pengadilan Tinggi dapat mengambil
tersebut; b. Mengabulkan permohonan kasasi alih pertimbangan Judex Facti/Pengadilan
dari Pemohon Kasasi II: jaksa/Penuntut Umum Negeri sebagai pertimbangan sendiri
pada Kejaksaan Negeri Temanggung tersebut; apabila berpendapat bahwa pertimbangan
c. Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Pengadilan Negeri tersebut sudah tepat
Semarang No.169/Pid.Sus/ 2011/PT.Smg. dan benar;

74
Lex Privatum Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

b. Bahwa pertimbangan dan putusan Judex korupsi, hukumannya adalah bebas atau
Facti dalam perkara a quo sudah tepat dan vrijspraak.
benar, karena berdasarkan fakta-fakta b. Jika ada tindak pidana, tetapi diatur dalam
persidangan terbukti perbuatan Terdakwa undang-undang lain seperti "perpajakan",
selaku Kepala Seksi PPH Badan telah maka tindak pidananya diakui tetapi bukan
memberikan usulan kepada Kepala KPP merupakan "tindak pidana korupsi", atau
Pancaran agar dilakukan Pemeriksaan "ontslaag van alle rechts vervolging".
Khusus terhadap wajib pajak PT. Kornet c. Jika kerugian keuangan negara "terbukti
Trans Utama, sehingga dikeluarkan Surat secara sah dan meyakinkan", maka
Perintah Pemeriksaan Pajak oleh Kepala merupakan tindak pidana korupsi, yang
Kantor Pelayanan Pajak Pancoran No. harus dihukum perbuatannya dan
Print-155/WPJ.04/ KP0805/2005 tanggal pengembalian kerugian yang terjadi kepada
10 November 2005, dengan susunan negara (sebagai pemilik hak keuangan yang
keanggotaan/Tim yang terdiri dari diambil/dicuri).13
Terdakwa sebagai Supervisor, Ketua Tim
Dhana Widyatmika dan anggota tim adalah PENUTUP
Salman Magfiron, sehingga perbuatan A. KESIMPULAN
permintaan uang sebesar Rp. 1. Permasalahan perbuatan merugikan
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) yang keuangan Negara menjadi penting untuk
dilakukan oleh saksi Dhana Widyatmika di bahas secara teoritis dan konseptual
dan saksi Salman Magfiron kepada PT. baik terminologi, unsur-unsur konstruksi
Kornel Trans Utama dengan alasan akan Negara, pelayanan public dan pengelolaan
menurunkan perhitungan tagihan pajak sumber daya alam. Kesemuanya
dan jika tidak diberikan akan dihitung dilakukan melalui kekuasaan dan
tagihannya berdasarkan data eksternal kewenangan pengelola keuangan Negara
yang diberikan Terdakwa sehingga sehingga kewenangannya disatu sisi
tagihannya lebih besar, merupakan tingginya tuntutan kebutuhan pribadi,
perbuatan melawan hukum; keluarga dan organisasi sehingga
c. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut diperlukan pengendalian diri.
dengan sengaja untuk menguntungkan diri 2. Konsepsi tentang kerugian keuangan
sendiri atau Tim Pemeriksa Pajak yang lain, Negara dalam proses tindak pidana
karena dari uang sebesar Rp. korupsi terlebih dahulu adalah unsur-
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) ada unsur yang terdiri dari konsep kuangan
imbalan fee yang akan diterima oleh Tim Negara, konsep kerugian Negara dan
Pemeriksa; pemahaman tentang tindak pidana
d. Bahwa perbuatan Terdakwa merupakan korupsi.
Conditio Sine Quanon atau penyebab
utama terjadinya perbuatan memperkaya B. SARAN
diri sendiri atau prang lain melanggar Pasal Banyak cara, formula dan usaha yang telah
12 e Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 dilakukan untuk mencegah, memberantas
yang telah diubah dan ditambah dengan perbuatan jahat tindak pidana korupsi.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001, Diawali dengan proses pemahaman peta
sebagaimana dakwaan alternative kedua keuangan Negara dan kerugian keuangan
Primair Penuntut Umum; Negara, konsep sistem berpikir, cara
MENGADILI: Menolak permohonan kasasi menghadapi tekanan, godaan yang dimulai
dari Pemohon Kasasi/Terdakwa: Firman, dari dalam diri sendiri. Karena kekuasaan
S.E.,M.Si., tersebut; sebagai akses jalan menuju kesempatan
Makna berkaitan dengan perbuatan berbuat korupsi, dengan dasar itu semua
merugikan keuangan negara yang dapat dipetik terpulang kepada pemilik jabatan akan diolah
dari ketiga contoh putusan tersebut antara lain: menjadi negatif atau positif.
a. Jika kerugian keuangan negara tidak
terbukti, bukan merupakan tindak pidana 13
Ibid.

75
Lex Privatum Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

DAFTAR PUSTAKA
Andi Hamzah, 2012, Azas-Azas Hukum Pidana di
Indonesia dan Perkembangannya, PT.
Softmedia Jakarta
Barda Nawawi Arief, 2011, Perkembangan
Sistem Pemidanaan di Indonesia,
Pustaka magister Semarang
Hernold Ferry Makawimbang, Memahami dan
Menghindari Perbuatan Merugikan
Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana
Korupsi Dan Pecucian Uang, Thata
Media Jogyakarta
Hernold Ferry Makawimbang, 2014, Kerugian
Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana
Korupsi Suatu Pendekatan Hukum
Progresif, Tata Media Jogjakarta
John Maxwell, The 21 Irrefutable Laws Of
Leadership Alih Bahasa Oleh Des Arvin
Saputra, Interaksara, Batam, 2005
Moeljatno, 2009, Azas-Azas Hukum Pidana, PT.
Rineka Cipta Jakarta
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian
Hukum, UI Pres, Jakarta, 1982
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, 199, (Departemen
Pendidikan Nasional), PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara
Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab keuangan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
Pertimbangan Keputusan MK Tahun 2006 atas
Yuclicial Review Pasal 2 UU No 31
Tahun 1999 Perkara Nomor 003/PUU-
IV/2006
Risalah Sidang Mahkamah Konstitusi Perkara
Nomor 48 dan 62/PUU-XI/2013
The International Bank for Reconstruction and
Development/The World Bank
Executive Summary, Stolen Asset
Recovery, Management of Returned
Assets: Policy Considerations, 2009

76

Anda mungkin juga menyukai