FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON 2022
RESUME HUKUM ACARA PIDANA DAN PRAKTEK PERADILAN
Materi Pertama
Tindak pidana korupsi tersebut pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kerugian Keuangan Negara.
a. Melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri dan dapat merugikan keuangan
negara (Pasal 2).
b. Menyalahgunakan kewenangan untuk menguntungkan diri sendiri dan dapat
merugikan keuangan negara (Pasal 3).
2. Suap – menyuap.
5. Perbuatan curang
Materi Kedua
HAKIKAT PENEGAKAN HUKUM
Karakteristik penegakan hukum (pidana) di wilayah kepulauan tidak berbeda dengan
penegakan hukum wilayah daratan pada umumnya. Artinya, penegakan hukum harus dilihat
sebagai sebuah aktivitas penerapan norma oleh lembaga berwenang Ada akitivitas
penegakan hukum dalam arti aplikatif, dimulai dari tahapan penyidikan hingga putusan
pengadilan dengan melibatkan bekerjanya Sistem Peradilan Pidana (SPP).
Sebagai salah satu wilayah kepulauan, Kepulauan di Propinsi Maluku memiliki karateristik
wilayah yang cukup berpengaruh pada proses penegakan hukum, seperti keadaan geografis,
iklim dan cuaca, kebutuhan biaya, waktu dsb bandinkang teori Total Enforcement (are of
no enforcement) Full Enforcement Actual Enforcement dari Joseph Goldstein.
Sama halnya dengan penegakan hukum terhadsap TIPIKOR di Maluku, dimana beberapa
objek yang menjadi substansi tindak pidana korupsi berada.berlokasi di 9 (sembilan)
kabupaten/kota se Maluku dengan berbagai beban permasalahan yang dihadapi.
Materi Ketiga
Restorative Justice.
This is not a new approach.
Restorative justice has historic roots that can be traced in most societies prior to the
development of modern criminal justice systems.
It continues to be practised through indigenous and customary approaches to justice and
conflict resolution.
Restorative justice processes can be adapted to various cultural contexts and the varying
needs of different communities.
Bagaimana di Indonesia?
Kesalahan memahami RJ.
Pemahaman tentang Restorative Justive yang kurang tepat, misalnya dianggap sama dengan
penyelesaian perkara pidana di luar pengadilan
Padahal, tidak sama antara Restorative Justive dengan Penyelesaian Perkara di Luar
Pengadilan (afdoening buiten proces) atau transactie seperti di Belanda, atau suspended
prosecution, dll
Aturan-aturan acara pidana ( seperti penyelidikan, penyidikan, penuntutan, upaya paksa,
penghentian perkara, pemeriksaan di pengadilan, pembuktian, putusan, upaya hukum) harus
dilakukan dengan undang-undang (wet), tidak bisa dengan sembarang peraturan.
Jika RJ dianggap = penyelesaian perkara pidana di luar pengadilan, maka ada yang berfikir
bahwa kejahatan tanpa korban (victimless) seperti narkotika, ataupun mass victim seperti
korupsi, tindak pidana Pemilu dll bisa menggunakan RJ.
Penekanan pada peranan korban dalam penyelesaian perkara pidana yang menimpanya,
serta hubungan pelaku dan korban, dll kurang mendapat perhatin, lebih ditonjolkan
”penyelesaian perkara di luar pengadilan” (ada istilah “DI RJ-KAN”).
Materi Keempat.
Realitas Korupsi di Indonesia.
Berdasarkan Surat Nomor : 002/PNT-SNHP/EKS/V/2022, Ambon 3 Juni 2022 dari Dekan
Fakultas Hukum Universitas Patimura, dalam Seminar Nasional dengan tema ’’Strategi
Pengembalian dan Pemulihan Aset Tindak Pidana Korupsi di Indonesia’’, pada hari Kamis
tanggal 6 Juli 2022 .