2. Tindak pidana di bidang ekonomi dalam arti luas dapat didefinisikan sebagai semua
tindak pidana di luar Undang-Undang Darurat No. 7 Tahun 1955 yang bercorak atau
bermotif ekonomi atau yang dapat mempunyai pengaruh negatif terhadap kegiatan
perekonomian dan keuangan Negara yang sehat. Tindak pidana di bidang ekonomi dalam
pengertian yang luas ini disebut pula sebagai "kejahatan ekonomi". Secara sederhana
tindak pidana ekonomi adalah perbuatan-perbuatan yang merugikan perekonomian".
Lebih lanjut pengertian ini dijabarkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Tindak Pidana
Ekonomi yang menyebutkan bahwa yang didefinisikan sebagai tindak pidana
perekonomian adalah:
3. Subyek hukum adalah pemegang hak dan kewajiban menurut hukum. Dalam kehidupan
sehari-hari, yang menjadi subyek hukum dalam sistem hukum Indonesia, yang sudah
barang tentu berdasar dari sistem hukum Belanda, ialah individu (orang) dan badan
hukum (perusahaan, organisasi, institusi).implementasi tindak pidana :
Korporasi sebagai Subjek Hukum dan Pertanggungjawabannya dalam Hukum
Pidana Indonesia Peran korporasi sebagai aktor sosial sangat besar dan penting
seiring dengan semakin kompleks dan majunya kehidupan masyarakat. Namun
saat ini terdapat ketidakjelasan mengenai konsep korporasi sebagai subjek hukum
pidana dan entitas apa saja yang bisa dipertanggungjawabkan dalam hukum
pidana. Disamping itu, pengaturan mengenai pembebanan pertanggungjawaban
pidana bagi korporasi masih sangat minim, terutama mengenai pemisahan
pertanggungjawaban pidana korporasi dan pengurus (subjek manusia) ketika
terjadi suatu tindak pidana di dalam korporasi.Keadaan ini mengakibatkan sangat
sedikit kasus hukum yang menjadikan korporasi dapat dituntut atas perilakunya
yang bertentangan dengan ketentuan hukum. Perilaku tersebut mengandung
sanksi pidana dan ada kecenderungan untuk melihat korporasi dan personal
pengendali (directing mind) korporasi sebagai subjek hukum yang sama, sehingga
mereka dapat dipertukarkan satu dengan yang lainnya (interchangeable) dalam hal
penuntutan dan penjatuhan sanksi pidana.