Anda di halaman 1dari 2

Tugas Resume Klasifikasi Hak-Hak Anak dalam Instrumen Hukum

Internasional dan Nasional

Ashar Ramadhan Mappa


B011181470

Hak anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,
dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan
negara. Dalam lingkungan masyarakat internasional, Indonesia merupakan suatu
negara yang menjadikan segala ketentuan tentang hak anak menjadi hukum nasional
di Indonesia. Hak-hak anak merupakan bagian integral dari HAM, berkaitan dengan
negara, maka tiap negara mengemban kewajiban yaitu melindungi, memenuhi, dan
menghormati hak-hak anak.

1. Hak-Hak Asasi Anak Berdasarkan Konvensi Jenewa 1949


Pada Konvensi Jenewa 1949 anak berhak mendapat perlindungan dari akibat-
akibat peperangan. Konvensi ini menjelaskan standar dalam hal memperlakukan
korban akibat perang. Dalam beberapa pasal dalam Konvensi Jenewa berkaitan
dengan hak anak, Pada pasal 24 menjelaskan para pihak dalam pertikaian harus
mengambil Tindakan-tindakan yang menjamin bahwa anak-anak dibawah lima belas
tahun, yatim piatu atau yang terpisah dengan keluarganya sebagai akibat perang,
tidak dibiarkan pada pelaksanaan ibadah, dan pendidikan meraka sellau akan
mendapat bantuan. Dalam peperangan pihak yang bertikai harus mematuhi konvensi
ini dan membantu usaha penerimaan anak-anak demikian di negeri netral selama
berlangsungnya pertikaian.
2. Hak-Hak Asasi Anak Berdasarkan Konvensi International Labour
Organization (ILO).
Dalam Konvensi ILO menjelaskan bagaimana mengatur perlindungan pekerja
anak, yang menjelelaskan tentang batasan terhadap hak anak sehingga tidak terajdi
pelanggaran. Pada Konvensi ILO pasal 138 Tahun 1973 tentang usia minimum untuk
diperbolehkan bekerja, setiap negara didorong untuk menetapkan kebijakan nasional
untuk menghapus praktek mempekerjakan anak dan meningkatkan minimum untuk
diperbolehkan bekerja. Selanjutnya pada pasal 2 Konvensi ILO Nomor 182 Tahun
1999 tentang pelanggaran dan Tindakan segera penghapusan bentuk-bentuk
pekerjaan terburuk untuk anak, menjelaskan bahwa semua orang yang berusia
dibawa 18 tahun. Dalam konvensi ini sangat konsern terhadap perlindungan anak
terhadap eksploitasi hak anak, menjahui segala macam perbudajan atau
pemanfaatan secara menyimpang.
3. Hak-Hak Asasi Anak Dalam Convention on the Rights of the Child
(Konvensi Hak Anak)
Konvensi Hak Anak memiliki kewajiban untuk mengakui bahwa tiap-tiap anak
mempunyai hak yang melekat atas kehidupan. Pasal 27 ayat (1) menyebutkan bahwa
negara peserta mengakui hak setiap ana katas standar kehidupan yang memadai bagi
perkembangan fisik, mental, dan sosial anak. Selanjutnya dalam pasal 28 ayat (1)
dinyatakan bahwa negara peserta mengakui hak ana katas pendidikan. Dalam
konvensi ini negara yang meratifikasi didorong untuk secara progresif dan
dilaksanaknnya berdasarkan kesepakatan yang sama. Meningkatkan dna mendorong
Kerjasama internasional dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan pendiidkan.
Tujuan ini terutama diarahkan kepada penghapusan kebodohan dan buta aksara
diseluruh penjuru dunia.

Hak-Hak Asasi Anak dalam dalam undang-undang Indonesia.


Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak, berdasarkan pasal 1 butir 1
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997, yang dimaksud anak adalah orang yang dalam
perkara anak tetapi belum mencapai umur 18 tahun dan belum pernah kawin. Dalam
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 disebutkan bahwa setiap anak berhak untuk
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan
harkat dan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Dalam hal
karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang dan dalam
keadaan terlantar maka anak tersebut berhak diasuh dan diangkat sebagai anak asuh
atau anak angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Khusus bagi anak yang
menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan yang luar biasa, sedangkan
bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.

Anda mungkin juga menyukai