Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Landasan Teori
A. Pengertian Anak
Pada dasarnya penjelasan mengenai pengertian anak di beberapa
negara tentunya berbeda-beda, tidak terkecuali di negara Indonesia.
Pengertian anak di negara Indonesia berdasarkan Kamus Bahasa
Indonesia, anak ialah keturunan; manusia yang masih kecil. 1 Sedangkan
menurut Artikel 2 angka 3 dalam The Minumum Age Convetion Nomor
138 Tahun 1973 menjelaskan bahwa anak adalah seseorang yang berusia
15 tahun ke bawah.
“Article 2
3. The minimum age specified in pursuance of paragraph 1
of this Article shall not be less than the age of completion of
compulsory schooling and, in any case, shall not be less
tahan 15 years”2

Berdasarkan pada Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23


Tahun 2002 tentang Perlidungan Anak menyatakan pula terkait dengan
pengertian dari anak, yang mana pasal tersebut berbunyi:
“1. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.”

Penjelasan maksud dari pengertian anak ini pula dipertegas oleh


R.A Koesnan bahwa ia menjelaskan anak-anak yaitu manusia muda dalam
umur muda dalam jiwa dan perjalanan hidupnya karena mudah
terpengaruh untuk keadaan sekitarnya. 3
Berkaitan dengan hal tersebut, mengingat bahwa anak juga
merupakan makhluk hidup atau manusia yang mana tentunya memiliki
hak-hak yang melekat pada dirinya, maka dari itu hak-hak anakpun juga
perlu dijunjung tinggi agar dapat menjamin atas kelangsungan hidupnya.
1
Dendy Sugono, dkk. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta. Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional
2
Minimum Age Convention, 1973 (Nomor 138). Adopted on 26 June 1973 by the General
Conference of The International Labour Organisation at Its Fifty-eighth sesion
3
R.A Koesnan. 2005. Susunan Pidana dalam Negara Sosialis Indonesia. Bandung;Sumur. hal 113
Sehubungan dengan itu, maka sudah menjadi kewajiban dari negara dan
pemerintah untuk melindungi (to protect), memenuhi (to fulfill) dan
menghormati (to respect) terhadap hak-hak tersebut4, sebagaimana pula
mengingat bahwa Indonesia ialah negara hukum yang tertuang pada Pasal 1
ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berbunyi “Bahwa negara Indonesia merupakan negara hukum”.
Maka, ketiga elemen di atas merupakan elemen terpenting dari negara
hukum. Perlindungan mengenai hak anak tersebut bertujuan agar tidak
terjadinya perampasan hak, diskriminasi, atau pelanggaran hak anak,
terlebih lagi pada anak yang berhadapan dengan hukum. Maksud dari anak
yang berhadapan dengan hukum berdasarkan Pasal 1 ayat (2) jo ayat (3)
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak bahwa:
“Pasal 1 ayat (2)
Anak berhadapan dengan hukum adalah anak yang berkonflik
dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana, dan
anak yang menjadi saksi tindak pidana
Pasal 1 ayat (3)
Anak yang berkonflik dengan hukum yang selanjutnya disebut
anak adalah anak yang telah berumur 12 (dua belas tahun),
tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga
melakukan tindak pidana)”

Dapat disimpulakan bahwa anak yang berhadapan dengan


hukum adalah seorang anak yang sedang terlibat dengan masalah
hukum atau bahkan anak sebagai pelaku tindak pidana, sementara
anak tersebut dianggap belum mampu untuk mempertanggung
jawabkan perbuatannya (responbility), mengingat usianya yang belum
dewasa sehingga dari itu berhak untuk dilindungi secara hukum dan
mendapatkan perhatian khusus.

Hak-hak anak tercantum dalam beberapa regulasi diantaranya:


a. Pasal 52 sampai dengan Pasal 66 Bab III Bagian Kesepuluh Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
4
Ida Elisabeth Koch. 2009. Human Rights as Indivisible Rights-The Protection of Socio-Economic
Demands Under the European Convention on Human Rights. Leiden Boston. Martinus Nijhoff
Publishers
1) Hak atas perlindungan
2) Hak untuk hidup, mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf
hidupnya
3) Hak atas suatu nama dan status kewarganegaraan
4) Bagi anak yang cacat fisik dan atau mental hak:
a. Memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan dan bantuan
khusu
b. Untuk menjamin kehidupannya sesuai dengan martabat
kemanusiaan
c. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
5) Hak untuk beribadah menurut agamanya
6) Hak untuk dibersarkan. dipelihara, dirawat, dididik, diarahkan dan
dibimbing
7) Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum
8) Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran
9) Hak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
10) Hak untuk tidak dirampas kebebesannya secara melawan hukum

b. Pasal 4 sampai dengan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 23 Tahun


2002 tentang Perlindungan Anak
1) Hak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
2) Hak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status
kewarganegaraan
3) Hak untuk beribadah menurut agamanya
4) Hak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
5) Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6) Bagi anak yang menyandang cacat juga hak memperoleh
pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki
keunggulan juga hak mendapatkan pendidikan khusus
7) Hak menyatakan dan didengar pendapatnya
8) Hak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang
9) Bagi anak penyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi,
bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial
10) Bagi anak yang berada dalam pengasuhan orang tua/wali, berhak
mendapat perlindungan dari perlakuan:
a. Diskriminasi
b. Eksploitasi baik ekonomi maupun seksual
c. Penelantaran
d. Kekejaman, kekerasan dan penganiayaan
e. Ketidakadilan
f. Perlakuan salah lainnya
11) Hak untuk memperoleh perlindungan dari:
a. Penyalahgunaan dalam kegiatan politik
b. Pelibatan dalam sengketa bersenjata
c. Pelibatan dan kerusuhan sosial
d. Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan
e. Pelibatan dalam peperangan
12) Hak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum
13) Setiap anak yang dirampas kebebasannya hak untuk:
a. Mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya
dipisahkan dari orang dewasa
b. Memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif
dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku
c. Membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan
anak yang objektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup
untuk umum
14) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual
atau yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan
15) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak
mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya.
c. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak
Setiap anak dalam proses peradilan pidana anak berhak:
a. Diperlakukan secara manusiawi dengan memperhatikan kebutuhan
sesuai dengan umurnya
b. Dipisahkan dari orang dewasa
c. Memperoleh bantuan hukum dan bantuan lain secara efektif
d. Melakukan kegiatan rekreasional
e. Bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan lain yang
kejam, tidak manusiawi, serta merendahkan derajat dan
martabatnya
f. Tidak dijatuhi pidana mati atau pidana seumur hidup
g. Tidak ditangkap, ditahan atau dipenjara, kecuali sebagai upaya
terakhir dan dalam waktu yang paling singkat
h. Memperoleh keadilan di muka pengadilan anak yang objektif, tidak
memihak dan dalam sidang yang tertutup untuk umum
i. Tidak dipublikasikan identitasnya
j. Memperoleh pendampingan orang tua / wali dan orang yang
dipercaya oleh anak
k. Memperoleh advokasi sosial
l. Memperoleh kehidupan pribadi
m. Memperoleh aksesibilitas, terutama bagi anak cacat
n. Memperoleh pendidikan
o. Memperoleh pelayanan kesehatan
p. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

B. Pengertian Perlindungan Hukum Terhadap Anak yang Berhadapan


dengan Hukum
Berkaitan dengan perlindungan hukum bagi anak, terlebih lagi bagi
anak yang berhadapan dengan hukum sudah sewajarnya merupakan
kewajiban negara dan pemerintah untuk melindungi terhadapnya.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa anak merupakan salah satu
kelompok rentan (vulnerable group), yang mana sering kali ditempatkan
dalam posisi yang paling dirugikan, tidak memiliki hak untuk bersuara dan
bahkan mereka sering menjadi korban tindak kekerasan dan pelanggaran
terhadap hak-haknya5.
Perlindungan hukum terhadap anak di Indonesia berdasarkan Pasal
1 angka 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak berbunyi:
“Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup,
tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”

Menurut Satjipto Raharjo, perlindungan hukum adalah


memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan oleh
orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar
mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum atau
dengan kata lain bahwa perlindungan hukum merupakan segala upaya
hukum yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk
memberikan rasa aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan
dan berbagai ancaman dari pihak manapun.6
Sedangkan menurut Setiono, terkait dengan arti perlindungan
hukum ia menjelaskan bahwa perlindungan hukum merupakan tindakan
atau upaya untuk melindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang
oleh penguasa yang tidak sesuai dengan aturan hukum untuk mewujudkan
ketertiban dan ketentraman sehingga memungkinkan manusia untuk
menikmati martabatnya sebagai manusia.7

5
Arif Gosita. 1992. Masalah Perlindungan Anak. Jakarta: Sinar Grafika. hal 28
6
Satjipto Raharjo. 1993. Penyelenggaraan Keadilan dalam Masyarakat yang Sedang Berubah.
Jurnal masalah hukum
7
Philipus M. Hadjon. 1987. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia. Surabaya: Bina Ilmu. hal
25
Dari uraian terkait dengan perlindungan hukum di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwasannya perlindungan hukum ialah segala upaya
yang dilakukan oleh pemerintah, negara, dan oleh aparat penegak hukum
untuk menjaga hak, harkat dan martabat warganya agar dapat menikmati
kehidupan yang layak, adil dan aman dari segala bentuk ancaman baik
fisik maupun psikis. Disisi lain adanya perlindungan hukum tersebut
membuktikan bahwa hukum yang ada di Indonesia memberikan keadilan,
kepastian dan juga kemanfaatan bagi warga negaranya.

C. Pengertian Peradilan Anak


D.

II. Konsep
III. Pendapat Ahli

Anda mungkin juga menyukai