Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ISTIQOMAH HASANAH NAMA DOSEN : Drs.OKDANASMITA,M.

Pd

NIM : 2020155577

MK : HUKUM PERLINDUNGAN ANAK

Soal

1. Jelaskan ruang lingkup hukum perlindungan anak meliputi apa?


2. Apa saja asa-asas perlindungan anak?
3. Apa itu perlindungan perempuan dan anak ?
4. Apa contoh hak perlindungan anak ?
5. Apa yang dimaksud hak perlindungan anak contohnya ?

JAWABAN
1. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,berkembang, dan
berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi,
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan. sebagaimana didalam pasal
undang-undang no 23 tahun 2002 tertang perlindungan anak, Ruang Lingkup
sistem perlindungan Anak meliputi:
a. asas, prinsip, dan tujuan;
b. wewenang Pemerintah Daerah;
c. hak dan kewajiban anak;
d. kewajiban dan tanggung jawab;
e. penyelenggaraan sistem perlindungan anak;
f.kerjasama;
g. evaluasi dan pelaporan;
h. pembiayaan;
i. koordinasi, pembinaan dan pengawasan;
j. penghargaan.

2. ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2
Penyelenggaraan perlindungan anak berasaskan Pancasila dan

berlandaskan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 serta prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak Anak meliputi :

a. non diskriminasi;

b. kepentingan yang terbaik bagi anak;

c. hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan; dan

d. penghargaan terhadap pendapat anak.

Pasal 3

Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak

agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara

optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta

mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi

terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan

sejahtera.

3. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2020
TENTANG PELINDUNGAN PEREMPUAN DAN PELINDUNGAN ANAK DARI
KEKERASAN BERBASIS GENDER DALAM BENCANA Pasal 1 Dalam Peraturan
Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Pelindungan Perempuan adalah segala upaya yang ditujukan untuk melindungi


dan memberikan rasa aman kepada perempuan serta pemenuhan haknya melalui
perhatian yang konsisten, terstruktur, dan sistematis yang ditujukan untuk mencapai
kesetaraan gender.

2. Pelindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak
dan haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara
optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
pelindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Anak adalah seseorang yang belum
berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

3. Kekerasan Berbasis Gender yang selanjutnya disingkat KBG adalah pelanggaran


hak asasi manusia yang disebabkan oleh peran pelabelan berdasarkan jenis
kelamin, yang mengingkari martabat manusia dan hak atas diri sendiri yang
berdampak pada, atau berdampak menyerupai fisik, psikis, dan seksual atau
membawa penderitaan bagi perempuan dan anak termasuk di dalamnya segala
bentuk tindakan, paksaan, kesewenang-wenangan serta merampas kemerdekaan,
yang dilakukan di ranah publik maupun kehidupan pribadi.

4. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan


mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun factor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korbanjiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta

4. Ada beberapa contoh hak perlindungan anak, sebagaimana didalam pasal


undang-undang no 23 tahun 2002 tertang perlindungan anak

Pasal 4

Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat

kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi.

Pasal 5

Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status

kewarganegaraan.

Pasal 6

Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan

berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam

bimbingan orang tua.


Pasal 7

(1) Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan

diasuh oleh orang tuanya sendiri.

(2) Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin

tumbuh kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka

anak tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau

anak angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 8

Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan

sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.

Pasal 9

(1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai

dengan minat dan bakatnya.

(2) Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus bagi

anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan

luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga

berhak mendapatkan pendidikan khusus.

Pasal 10

Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima,

mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan

dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai

kesusilaan dan kepatutan.


Pasal 11

Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang,

bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi

sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi

pengembangan diri.

Pasal 12

Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi,

bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.

Pasal 13

(1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak

lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak

mendapat perlindungan dari perlakuan:

a. diskriminasi;

b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;

c. penelantaran;

d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;

e. ketidakadilan; dan

f. perlakuan salah lainnya.

(2) Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala

bentuk perlakuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka

pelaku dikenakan pemberatan hukuman.

Pasal 14

Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika

ada alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa


pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan

merupakan pertimbangan terakhir.

Pasal 15

Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari :

a. penyalahgunaan dalam kegiatan politik;

b. pelibatan dalam sengketa bersenjata;

c. pelibatan dalam kerusuhan sosial;

d. pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan;

dan

e. pelibatan dalam peperangan.

Pasal 16

(1) Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran

penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak

manusiawi.

Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan

hukum.

(3) Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya

dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya

dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.

Pasal 17

(1) Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk :

a. mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya

dipisahkan dari orang dewasa;

b. memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif


dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku; dan

c. membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan

anak yang objektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup

untuk umum.

(2) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau

yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.

Pasal 18

Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak

mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya.

5.Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan


melindungi anak dan pemenuhan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi.

32 Hak Anak menurut Kemen PPPA RI.

Anak berhak untuk:


1. Hidup, tumbuh dan berkembang
2. Bermain
3. Berekreasi (piknik/wisata)
4. Berkreasi
5. Beristirahat
6. Memanfaatkan waktu luang
7. Berpartisipasi
8. Bergaul dengan anak sebayanya
9. Menyatakan dan didengar pendapatnya
10. Dibesarkan dan diasuh orangtua kandungnya sendiri
11. Berhubungan dengan orangtuanya bila terpisahkan
12. Beribadah menurut agamanya
Anak berhak untuk mendapatkan:
13. Nama
14. Identitas
15. Kewarganegaraan
16. Pendidikan dan pengajaran
17. Informasi sesuai usianya
18. Pelayanan kesehatan
19. Jaminan sosial
20. Kebebasan sesuai hukum
21. Bantuan hukum dan bantuan lain

Anak juga berhak untuk mendapatkan perlindungan dari:

22. Perlakuan diskriminasi


23. Ekploitasi ekonomi maupun seksual
24. Penelataran
25. Kekejaman, kekerasan,penganiayaan
26. Ketidakadilan
27. Perlakuan salah lainnya
28. Penyalahgunaan dalam kegiatan politik
29. Pelibatan dalam sengketa bersenjata
30. Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan
31. Pelibatan dalam peperangan
32. Sasaran penganiayaan dan penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi

Anda mungkin juga menyukai