HUKUM KEUANGAN
NEGARA
(HKN)
Minggu ke 1
Referensi Utama dan Pendukung HKN
UTAMA :
1. Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
6. Undang-Undang tentang APBN (Tahun Berjalan)
7. Peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait
Referensi Utama dan Pendukung HKN
PENDUKUNG :
1. Modul Hukum Keuangan Negara, STAN, 2011
2. Ilmu Keuangan dan Permasalahannya. Kumpulan karangan
dirangkum oleh Nurdjaman. Institut Ilmu Keuangan. 1981
3. Pengelolaan Keuangan Negara. Modul DUD Tk I. Pusdiklat
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Badan Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan. Bambang Widjajarso. 2013.
4. Ekonomi Makro. Boediono. 1980.
5. Keuangan Negara. Perekonomian dari Sektor Pemerintah.
(Pengalih Bahasa Iskandarsyah dan Arief Janin). Due, John. F.
1973.
6. Keuangan Negara DalamTeori dan Praktik. Suparmoko. 2012.
7. Hukum Keuangan Negara, Riawan Tjandra (2006), Muhammad
Djafar Saidi, SH., MH., Prof. Dr. (2008), Adrian Sutedi (2010) dan
STAN (2011).
8. Nota Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
HUKUM KEUANGAN NEGARA
Page 6
6
TUJUAN BERNEGARA
• Setiap negara pasti mempunyai tujuan yang hendak
dicapai sesuai dengan Undang–Undang Dasar-nya.
• Tujuan masing–masing negara sangat dipengaruhi oleh
tata nilai sosial, kondisi geografis, sejarah
pembentukannya, pengaruh politik penguasa negara.
• Secara umum negara mempunyai tujuan antara lain
sebagai berikut:
Memperluas (mempertahankan) kekuasaan
Menyelenggarakan ketertiban umum
Mencapai kesejahteraan umum
7
TUJUAN BERNEGARA
Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan negara:
• Plato, tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia.
• Roger H Soltau, tujuan negara adalah mengusahakan agar rakyat
berkembang serta mengembangkan daya cipta sebebas mungkin.
• John Locke, tujuan negara adalah menjamin suasana hukum individu
secara alamiah atau menjamin hak–hak dasar setiap individu.
• Harold J Laski, tujuan negara adalah menciptakan keadaan agar
rakyat dapat memenuhi keinginannya secara maksimal.
• Montesquieu, tujuan negara adalah melindungi diri manusia sehingga
dapat tercipta kehidupan yang aman, tentram dan bahagia.
• Aristoteles, tujuan negara adalah menjamin kebaikan hidup warga
negaranya.
8
TUJUAN BERNEGEGARA
AMANAH ALENIA IV PEMBUKAAN UUD 1945
Kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu pemerintah negara Indonesia yang
(i) melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia,
(ii) meningkatkan kesejahteraan umum,
(iii)mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
(iv) ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
yang abadi, dan keadilan sosial”.
AMANAH PEMBUKAAN UUD 1945
Dalam rangka pencapaian tujuan bernegara
dibentuk pemerintahan negara yang
menyelenggarakan fungsi pemerintahan
dalam berbagai bidang.
PEMERINTAHAN NEGARA
TUJUAN
REPUBLIK INDONESIA NEGARA
PENYELENGGARAAN
FUNGSI PEMERINTAHAN
NEGARA
PENYELENGGARAAN
FUNGSI PEMERINTAHAN
NEGARA
• KELAUTAN/PERIKANAN
Hak : retribusi karena pemberian konsesi penang
kapan ikan
Kewajiban : menindak / mengantisipasi kejahatan
penangkapan ikan ilegal
• ESDM
Hak : retribusi karena pemberian konsesi penam-
bangan
Kewajiban : menindak / mengantisipasi kejahatan
penambangan ilegal
UUD 1945 SEBAGAI SUMBER HUKUM KONSTITUSIONAL
KEUANGAN NEGARA
Pasal 1
ayat (2) Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-undang Dasar
Pasal 23 C
Hal-hal lain mengenai keuangan
negara diatur dengan undang-
undang.
14
UUD 1945 SEBAGAI SUMBER HUKUM KONSTITUSIONAL
KEUANGAN NEGARA
Pasal 23
(1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud
dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung
jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
15
UUD 1945 SEBAGAI SUMBER HUKUM KONSTITUSIONAL
KEUANGAN NEGARA
Pasal 23 A
Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan undang-undang.
Pasal 23 B
Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan UU.
Pasal 23 C
Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur
dengan undang-undang.
Pasal 23 D
Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan,
kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan
independensinya diatur dengan undang-undang.
16
UUD 1945 SEBAGAI SUMBER HUKUM KONSTITUSIONAL
KEUANGAN NEGARA
Pasal 23 E
(1) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
tentang keuangan negara diadakan suatu Badan
Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
17
Pengertian Hukum dan Keuangan Negara
18
Pengertian Hukum Keuangan Negara
20
PERKEMBANGAN HUKUM KEUANGAN NEGARA
a. Substansi UUD 1945 hasil amandemen terkait “hal keuangan” bahwa
hukum keuangan negara memiliki kaidah hukum yang tertulis, berarti
tidak mengenal keberadaan hukum tidak tertulis.
UNDANG-UNDANG
DITEMUKAN
PENDAPAT PAKAR
YANG DIPAKAI BERASAL
DARI UNDANG-UNDANG AGAR TIDAK
TERJADI PENAFSIRAN BERDASARKAN
KEPENTINGAN PIHAK
YANG MENEMUKAN
• Barang bergerak
• Barang tidak bergerak
• Barang berwujud
• Barang tidak berwujud
31
KRONOLOGI PERATURAN PERUNDANGAN
DI BIDANG KEUANGAN NEGARA
PRODUK KOLONIAL BELANDA (Aturan Peralihan UUD 1945)
PENYIMPANGAN DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA
KELEMAHAN-KELEMAHAN DALAM PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
• Pembagian Kewenangan : Fungsi financial management yang
tidak terpadu, dan fungsi operasional yang belum optimal (let the
managers manage) tanggung jawab kementerian thp
penggunaan anggaran belum cukup tegas.
• Landasan Idiil
Pancasila
43
UNDANG-UNDANG DI BIDANG KEUANGAN NEGARA
44
HUBUNGAN ANTAR UNDANG-UNDANG DI BIDANG KEUANGAN NEGARA
46
UU No. 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (UUKN)
Mengatur tentang :
• Ketentuan Umum
• Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
• Penyusunan dan Penetapan APBN
• Penyusunan dan Penetapan APBD
• Hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Bank
Sentral, Pemerintah Daerah, serta Pemerintah/Lembaga
Asing
• Hubungan keuangan antara Pemerintah dan Perusahaan
Negara, Perusahaan Daerah, Perusahaan Swasta, serta
Badan Pengelola Dana Masyarakat
• Pelaksanaan APBN dan APBD
• Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN dan APBD
• Ketentuan Pidana, Sanksi Administratif, dan Ganti Rugi
• Ketentuan Peralihan
• Ketentuan Penutup 47
Ringkasan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Page 48
Ringkasan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Pasal 3 :
Tata kelola APBN dan APBD (penerimaan, pengeluaran, surplus, defisit,
pembiayaan)
Pasal 4 :
Masa tahun anggaran -> 1 Januari s.d. 31 Desember.
Pasal 5 :
Satuan hitung mata uang dalam penyusunan, penetapan, pelaksanaan
dan pertanggungjawaban APBN / APBD.
Bab II : KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Pasal 6 :
Presiden selaku CEO keuangan negara, untuk CFO dikuasakan kepada
Menteri Keuangan dan COO kepada Menteri/Pimpinan untuk keuangan
negara dan gubernur/bupati/walikota selaku CEO untuk keuangan
daerah.
Page 49
Ringkasan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Pasal 7 :
Kekuasaan (CEO) atas pengelolaan keuangan negara digunakan untuk
mencapai tujuan bernegara melalui penyelenggaraan fungsi pemerintah
dan dituangkan dalam APBN dan APBD.
Pasal 8 :
Tugas-tugas CFO dalam rangka Pengelolaan fiskal.
Pasal 9 :
Tugas-tugas COO dalam rangka penggunaan anggaran kementerian /
lembaga.
Pasal 10 :
Kekuasaan (CEO) atas pengelolaan keuangan daerah, dilaksanakan
oleh SKPKD (Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah) dalam rangka
tugas CFO keuangan daerah dan dilaksanakan SKPD selaku pengguna
angggaran dalam rangka tugas COO.
Page 50
Ringkasan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Page 52
Ringkasan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Page 53
Ringkasan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Page 54
Ringkasan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Page 56
Ringkasan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Page 57
UU No. 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara (UUPN)
Mengatur tentang :
• Ketentuan Umum
• Pejabat Perbendaharaan Negara
• Pelaksanaan Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah
• Pengelolaan Uang
• Pengelolaan Piutang dan Utang
• Pengelolaan Investasi
• Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
• Larangan Penyitaan Uang dan Barang Milik Negara/Daerah
dan/atau Yang dikuasai Negara/Daerah
• Penatausahaan dan Pertanggungjawaban APBN/APBD
• Pengendalian Intern Pemerintah
• Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah
• Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
• Ketentuan Peralihan
58
• Ketentuan Penutup
UU No. 15 Tahun2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
Negara (UU-PPTKN)
Mengatur tentang :
• Ketentuan Umum
• Lingkup Pemeriksaan
• Pelaksanaan Pemeriksaan
• Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut
• Pengenaan Ganti Kerugian Negara
• Ketentuan Pidana
• Ketentuan Peralihan
• Ketentuan Penutup
59
TERIMA KASIH