KELOMPOK 6
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Presentasi
JAKARTA
2022 M/1444 H
1
KATA PENGANTAR
Meskipun kami berharap isi dari penyusunan makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun kesempurnaan itu sepertinya hal yang mustahil.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas
makalah ini dapat lebih baik lagi.
Pemakalah
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................................. 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi Negara Dalam Keadaan Darurat dan berbagai norma hukum yang
ditentukan berlaku dalam keadaan darurat itu penting untuk dipelajari secara
tersendiri. Oleh Karena itu, di dunia akademis, Khususnya Hukum Tata Negara,
perlu dibedakan antara Hukum Tata Negara yang berlaku dalam keadaan biasa atau
normal dan Hukum Tata Negara yang berlaku dalam keadaan luar biasa atau tidak
normal. Hukum Tata Negara yang terakhir inilah yang kita namakan Hukum Tata
Negara Darurat,
1.3 Tujuan
1. Agar kita lebih mengetahui arti dari Hukum Tata Negara Darurat, dan apa-apa
4
BAB II
PEMBAHASAN
Darurat) selaku Hukum Tata Negara Darurat dalam bahaya atau darurat, ialah
rangkaian pranata dan wewenang negara secara luar biasa dan istimewa, untuk
ataupun rumusan yang demikian itu bukanlah sebagai rumusan atau defenisi yang
telah lengkap atau sempurna, namun beliau mengatakan dengan definisi atau
rumusan yang demikian itu minimal sudah dapat dipakai untuk mengartikan arti
dan dan hakekat Hukum Tata Negara Darurat. Beliau melanjutkan bahwa dengan
defenisi yang yang demikian itu, unsur yang terutama harus ada dalam Hukum Tata
a. Adanya bahaya negara yang patut dihadapi dengan upaya luar biasa.
b. Upaya luar biasa, pranata yang umum dan lazim tidak memadai untuk digunakan
1
Herman.S, Hukum Tata Negara Darurat di Indonesia, Op.cit, hlm. 1
2
Ibid., hlm.1
5
c. Kewenangan luar biasa yang diberikan dengan hukum kepada pemerintah negara
normal.
d. Wewenang luar biasa itu dan Hukum Tata Negara Darurat itu adalah untuk
sementara waktu saja, sampai keadaan darurat itu dipandang tidak membahayakan
lagi.
itu berbeda dan memang harus dibedakan dengan Hukum Tata Negara biasa yaitu
Hukum Tata Negara yang berlaku dalam keadaan normal. Berangkat dari defenisi
dan unsur dalam Hukum Tata Negara yang dikemukakan diatas, dapatlah ditelaah
lebih jauh bahwa yang paling fundamental atau prinsipil yang membedakan antara
Hukum Tata Negara Darurat dengan Hukum Tata Negara biasa adalah syarat bahwa
adanya bahaya yang mengancam, yang harus dihadapi dengan upaya luar biasa.
Dengan demikian menjadi paralel bahwa untuk Hukum Tata Negara Darurat harus
dihadapi dan diatasi dengan upaya darurat atau luar biasa pula, atau dengan kata
lain tidak dapat dilakukan dengan upaya ataupun penanganan dalam konteks negara
dalam keadaan normal atau berlakunya Hukum Tata Negara dalam keadaan biasa
atau normal. Adapun alasan atau reasoning terhadap hal ini dijawab dalam unsur
yang kedua diatas yaitu, pranata yang umum dan lazim tidak memadai untuk
bahwa patut disadari, tidak terbantahkan bahwa penanganan negara ketika berada
6
Istilah Hukum Tata Negara Darurat (HTN Darurat) itu dipakai sebagai
darurat atau negara dalam keadaan bahaya (nood) itu. Oleh sebab itu harus
Artinya, yang dipersoalkan dalam istilah “noodstaatrecht” itu adalah hukum tata
yang berlaku adalah hukum yang memang dimaksudkan untuk berlaku dalam
3
Kabul Arifin dkk, sebagaimana dikutip oleh Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara
Darurat Indonesia, Rajawali Press, Jakarta, 2010, Hal. 18-19.
7
B. Asas-asas dari Hukum Tata Negara Darurat (HTND).
• Asas Proklamasi
• Asas Legalitas
Asas legalitas disini berkaitan dengan tindakan yang diambil oleh negara dalam
keadaan darurat. Tindakan yang diambil harus tetap dalam koridor hukum, baik
• Asas Komunitas
tersebut kepada seluruh warga negara. Selain kepada warganya pemerintah juga
melalui perwakilan negara bersangkutan dan kepada pelapor khusus PBB “special
• Asas Kesementaraan
Dalam penetapan keadaan darurat harus ada kepastian hukum yakni jangka waktu
pemberlakuan keadaan darurat. Hal ini dikarenakan negara dalam keadaan darurat
4
Danel Aditia Situngkir, Asas Legalitas Dalam Hukum Pidana Nasional Dan Hukum
Pidana Internasional, Soumatera Law Review, Volume 1, Nomor 1, 2018,
8
dapat mencederai hak dasar warga negara. Sehingga pemberlakukan keadaan
• Asas Keistimewaan
Ancaman Krisis yang menimbulkan keadaan darurat harus benar-benar terjadi atau
minimal mengandung potensi bahaya yang siap mengancam negara. Ancaman yang
nyawa, fisik, harta benda, kedaulatan, keselamatan dan eksistensi negara, atau
• Asas Proporsionalitas
Tujuan pemberlakuan keadaan darurat terhadap negara adalah agar negara dapat
mengembalikan dalam kedaan semula dengan waktu yang cepat. Oleh karena itu
tindakan yang diambil haruslah tepat sesuai dengan gejala terjadi. Jangan sampai
• Asas Intangbility
Asas ini terkait dengan hak asasi manusia. Dalam keadaan darurat pemerintah tidak
• Asas Pengawasan
prinsip negara hukum dan demokrasi. Parlemen harus mengawasi jalannya keadaan
5
Laurensius Arliman S, Pengadilan Hak Asasi Manusia Dari Sudut Pandang Penyelesaian
Kasus Dan Kelemahannya, Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai, Volume 2, Nomor 1, 2017.
9
pemerintah. Jadi didalam keadaan darurat negara bisa mengurangi sebagian dari
hak asasi manusia. Tetapi negara tidak boleh mengurangi sedikitpun hak asasi
4. Hak beragama
Maka dari itu, hukum tata negara darurat menjadi penting karena terkait
dengan pelanggaran hak dasar warga negara yang mungkin terjadi dalam keadaan
darurat tersebut. Keadaan darurat membolehkan apa yang tidak dibolehkan atau
yang dilarang sebagaimana istilah “onrecht word rech”, yang awalnya tidak boleh
menjadi boleh. Kata darurat berasal dari bahasa Arab yakni “dhorurot” yang berarti
keadaan mendesak.
arti subjektif yang merupakan hak negara untuk bertindak dalam arti subjektif yang
merupakan hak negara untuk bertindak dalam keadaan bahaya atau darurat bisa
10
dengan cara menyimpang dari ketentuan undang-udang, dan bahkan apabila
darurat negara atau keadaan bahaya yang terjadi meskipun hanya disuatu daerah
tertantu saja, hal itu memberikan hak kepada negara untuk bertindak dalam
mengatasinya. Tujuan dari Hukum Tata Negara Darurat Subjektif adalah untuk
secepatnya dapat melindungi hak asasi manusia masyarakat yang terancam karena
keadaan bahaya. Hukum Tata Negara Darurat Subjektif merupakan hukum yang
Sumber dari Hukum Tata Negara Darurat Subjektif itu adalah hak-hak asasi
manusia yang pada mulanya merupakan hukum tidak tertulis yang bersandar pada
perkembangan aliran positivisme dan ajaran tentang negara hukum formil, barulah
Hukum Tata Negara Darurat objektif adalah hukum yang berlaku dalam masa
negara berada dalam keadaan darurat itu, yang diutamakan dalam HTND objektif
objetip) merupakan hukum tata negara yang berlaku atau baru berlaku pada waktu
negara berada dalam keadaan darurat, keadaan bahaya, atau dalam keadaan genting.
11
tertulis6 Lahirnya Hukum Tata Negara Darurat objektif adalah dikarenakan
berkembangnya ajaran tentang Negara hukum dalam arti formil. Dimana dalam
ajaran Negara hukum dalam arti formil dikatakan ciri-ciri Negara hukum adalah:
Hukum darurat negara itu dapat berupa hukum tata negara, hukum administrasi
6
Magister Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Medan Area (2021). “Hukum Tata
Negara Darurat” https://mh.uma.ac.id/hukum-tata-negara-darurat/. Diakses pada 14 Okt. 22.
7
Yulianti, E. “Pengertian Hukum Tata Negara Darurat”, Universitas Eka Sakti, Maret
2020, Hal. 4.
8
Kabul Arifin dkk, sebagaimana dikutip oleh Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara
Darurat Indonesia, Rajawali Press, Jakarta, 2010, Hal. 18-19.
12
2. Hukum Tata Negara Darurat Objektif
Subjektif atau “staatsnoodrecht” dalam arti subjektif adalah hak, yaitu hak negara
untuk bertindak dalam keadaan darurat dengan cara menyimpang dari ketentuan
subjektif ini biasa disebut “staatsnoodrecht” saja, tanpa tambahan subjektif. Oleh
karena itu, jika kita menemukan istilah “staatsnoodrecht” dalam berbagai literatur,
kita dapat memahaminya dalam konteks pengertian yang bersifat subjektif itu.
subjektif atau “staatsnoodrecht” dalam arti subjektif, maka yang dimaksud dengan
“staatsnoodrecht” dalam arti objektif adalah hukum yang berlaku dalam masa
konstitusi Indonesia kembali ke UUD 1945. Dalam pasal 12 UUD 1945 dapat
dan salah satunya Peraturan pemerintah yang dibuat adalah Peraturan Pemerintah
Hukum yang mengatur tentang HTN Darurat adalah pasal 12 UUD 1945
yang mengatur tentang keadaan bahaya dan pasal 22 UUD 1945 yang menegaskan
bahwa dalam keadaan yang genting bagi negara, presiden berhak menerapan
13
E. Contoh kasus dari Hukum Tata Negara Darurat (HTND).
1. Peristiwa yang terjadi pada bulan agustus hingga pada puncaknya yaitu
pada tanggal 30 september 1962 (G-30-S). Bermula dari eskalasi politik yang kian
massa dari berbagai unsur kemasyrakatan, agama, sosial politik, serta adanya klik-
klik dalam tubuh militer baik di intern AD maupun antarangkatan, terutama dengan
AU.
Habibie terjadi lagi gerakan massa yang sangat massif mirip apa yang terjadi pada
1965- 1966. Pada pertengahan 1998 krisis moneter melanda Indonesia. Di tengah
krisis moneter itu, Indonesia kembali mengadakan Sidang Umum MPR dengan
agenda pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dimana Soeharto menjadi calon
tunggal. Dapat dimengerti karena situasi politik pada saat itu memang sangat tidak
berkuasa sejak tahun 1966 itu. Oleh karena itu, ia kembali sebagai Presiden untuk
masa jabatan ketujuh pada 11 Maret 1998 meski ia sendiri sudah mulai ragu. Untuk
14
terjadilah lumpur panas itu juga jelas merupakan bencana yang banyak
dampak sosialnya. Kerugian yang terjadi, bukan saja bagi PT Lapindo Brantas,
tetapi juga bagi rakyat atau penduduk sekitar dan kualitas lingkungan hidup yang
lebih luas. Untuk mengatasi keadaan yang timbul di Porong tersedia dua pilihan,
yang normal (ordinary law) atau dilakukan dengan cara-cara tidak biasa
negara menganggap penting bahwa masalah yang terjadi di Sidoarjo itu bersifat
yang tersendiri.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum Tata Negara Darurat dalam bahaya atau darurat, ialah rangkaian pranata
dan wewenang negara secara luar biasa dan istimewa, untuk dalam waktu yang
B. Saran
Dengan adanya pemaparan materi dari makalah ini. Kita bisa lebih memahami apa
itu Hukum Tata Negara Darurat (HTND) dan hal-hal yang berkaitan dengan Hukum
16
DAFTAR PUSTAKA
- Danel Aditia Situngkir, Asas Legalitas Dalam Hukum Pidana Nasional Dan
Hukum Pidana Internasional, Soumatera Law Review, Volume 1, Nomor
1, 2018.
- Kabul Arifin. Hukum Tata Negara Darurat, Jakarta: Rajawali Press, 2010
17