Anda di halaman 1dari 8

Makalah Akuntansi Sektor Publik

SUMBER PENDANAAN DAN PRIVATISASI


Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata Kuliah Akuntansi Sektor Publi
Dosen Pengampu : Jhon Andra Asmara, SE.Ak., M.Si

Oleh :
Zidan Muhammad Syafiq (190110300087)
Muhammad Hanifan Akbar (1901103010130)

Prorgam Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Syiah Kuala
2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. 2


Sumber Pendanaan ...................................................................................................................................... 3
Defisit dan Masalah Pendanaan Pemerintah ........................................................................................... 3
Pinjaman Pemerintah .................................................................................................................................. 4
Dasar Hukum Pinjaman Pemerintah : ..................................................................................................... 4
Prinsip Dasar Pinjaman Daerah .............................................................................................................. 4
Sumber Pinjaman .................................................................................................................................... 5
Jenis dan Jangka Waktu Pinjaman .......................................................................................................... 5
Privatisasi Sektor Publik ............................................................................................................................. 6
Kesimpulan ................................................................................................................................................. 7

2
A. Sumber Pendanaan
Menurut Nugroho (2010) yang dimaksud dengan sumber pendanaan adalah dari
mana sumber dana yang dapat digunakakn untuk melakukan kegiatan investasi berasal.
Sumber pendanaan ini digolongkan menjadi modal sendri dan sumber dana pinjaman.
Modal Sendiri adalah Sumber dana yang berasal dari kepemilikan. Sedangkan Sumber
dana Pinjaman adalah sumber dana yang berassal dari luar kegiatan operasional perusahaan
seperti hutang kepada kreditur.
Menurut UU No. 23 Tahun 2014, Sumber Pendanaan Daerah terdiri atas :
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daeah dan lain-lain Pendapatan
yang Sah. Pendapatan Asli daerah merupakan Pendapatan yang bersumber dari hasil Pajak
Daerah, Hasil Retribusi Daerah, hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan
lain-lain Pendapatabn yang sah, Yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada
Daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah dan sebagai
perwujudan asas Desentralisasi.
Dana Perimbangan merupakan pendanaan Daerah yang bersumber dari PBN yang
terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) . Dana Perimbangan selain dimaksudkan untuk membantu daerah dalam
mendanai kewenangannya. Juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber
pendanaan pemerintah antara Pusat dan Daerah sertu untuk mengurangi kesenjangaan
Pendanaan Pemerintah antardaerah

1. Defisit dan Masalah Pendanaan Pemerintah


Defisit anggaran merupakan salah satu kebijakan fiskal yang menjadi perhatiaan dalam
menjaga kesinambungan fiskal secara nasional. Dalam artian Defisit merupakan selisih
antara anggaran pendapatan dengan anggaran belanja yang nilainya negatif.
Apa saja yang menjadi Faktor Defisit didalam Suatu keadaan Keuangan Negara :
- Daya Beli Masyarakat Rendah
- Inflasi
- Pembiayaan Pembangunan
- Antara Realisasi dan Rencana
Faktor diatas adalah sebab defisit itu terjadi, lalu apakah Akibat dari Defisit Tersebut
terhadap Keadaan Keuangan disuatu Negara ? satu dari beberapa sebab diantaranya
adalah tingginya tingkat penggangguran disuatu negara. Bagaimana tidak, apabila daya
beli masyrakat itu rendah maka secara otomatis tingkat permintaan dipasar sangat
menurun, hal tersebut berpengaruh signifikan terhadap tingkat penggangguran.

3
B. Pinjaman Pemerintah
Konsep dasar Pinjaman Daerah dalam PP 54/2005 dan PP 30/2011 pada prinsipnya
merupakan turunan dari UU 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daaerah. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa dalam rangka
pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, untuk memberikan alternatif sumber
pembiayaan bagi pemerintah daerah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah
dameningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Namun demikian, mengingat pinjaman
memiliki risiko pembiayaan kembali, risiko kurs, dan risiko operasional, maka Menteri
Keuangan selaku pengelola fiskal nasional menetapkan batas-batas dan rambu-rambu
pinjaman daerah.
1. Dasar Hukum Pinjaman Pemerintah :
- UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

- UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;


- UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
- UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
- UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah;
- PP Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan
Penerimaan Hibah
- PP Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah;
- Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
No. 005/M.PPN/06/2006 tentang Tatacara Perencanaan dan Pengajuan Usulan
serta Penilaian Kegiatan yang Dibiayai dari Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.02/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan dan Mekanisme Pemantauan Defisit Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah dan Pinjaman Daerah;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.07/2006 tentang Tatacara
Penerbitan, Pertanggungjawaban, dan Publikasi Informasi Obligasi Daerah

2. Prinsip Dasar Pinjaman Daerah


- Beberapa prinsip dasar dari pinjaman daerah di antaranya sebagai berikut:
- Pemerintah Daerah dapat melakukan Pinjaman Daerah.
- Pinjaman Daerah harus merupakan inisiatif Pemerintah Daerah dalam rangka
melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah.
- Pinjaman daerah merupakan alternatif sumber pendanaan APBD yang digunakan
untuk menutup defisit APBD, pengeluaran pembiayaan, dan/atau kekurangan kas.
- Pemerintah Daerah dilarang melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar
negeri.
- Pemerintah Daerah tidak dapat memberikan jaminan terhadap pinjaman pihak lain.

4
- Pinjaman Daerah dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama antara pemberi
pinjaman dan Pemerintah Daerah sebagai penerima pinjaman yang dituangkan
dalam perjanjian pinjaman.
- Pendapatan daerah dan/atau barang milik daerah tidak boleh dijadikan jaminan
pinjaman daerah.
- Proyek yang dibiayai dari Obligasi Daerah beserta barang milik daerah yang
melekat dalam proyek tersebut dapat dijadikan jaminan Obligasi Daerah.
- Seluruh penerimaan dan pengeluaran dalam rangka Pinjaman Daerah dicantumkan
dalam APBD

3. Sumber Pinjaman

Pinjaman Daerah bersumber dari:

- Pemerintah Pusat, berasal dari APBN termasuk dana investasi Pemerintah,


penerusan Pinjaman Dalam Negeri, dan/atau penerusan Pinjaman Luar Negeri;
- Pemerintah Daerah lain;
- Lembaga Keuangan Bank, yang berbadan hukum Indonesia dan mempunyai
tempat kedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
- Lembaga Keuangan Bukan Bank, yaitu lembaga pembiayaan yang berbadan
hukum Indonesia dan mempunyai tempat kedudukan dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
- Masyarakat, berupa Obligasi Daerah yang diterbitkan melalui penawaran umum
kepada masyarakat di pasar modal dalam negeri.

4. Jenis dan Jangka Waktu Pinjaman

- Pinjaman Jangka Pendek


Merupakan Pinjaman Daerah dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)
tahun anggaran dan Kewajiban pembayaran kembali Pinjaman Jangka Pendek yang
meliputi pokok pinjaman, bunga, dan/atau kewajiban lainnya seluruhnya harus
dilunasi dalam tahun anggaran yang berkenaan.
- Pinjaman jangka Menengah
Merupakan pinjaman daerah dalam jangka waktu lebih dari satu tahun
anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman (pokok pinjaman, bunga,
dan biaya lain) harus dilunasi dalam kurun waktu yang tidak melebihi sisa masa
jabatan kepala daerah yang bersangkutan.
- Pinjaman Jangka Panjang
Kewajiban pembayaran kembali Pinjaman Jangka Panjang yang meliputi
pokok pinjaman, bunga, dan/atau kewajiban lain seluruhnya harus dilunasi pada
tahun anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman yang
bersangkutan.

5
C. Privatisasi Sektor Publik
Privatisasi adalah proses pengalihan kepemilikan dari milik umum menjadi mili
pribadi. Lawan dari Privatisasi adalah Nasionalisasi. Privatisasi sering diasosiasikan
dengan perusahaan yang berorientasi jasa atau industri, seperti pertambangan, manufaktur
atau energi. Meski dapat pula diterapkan pada aset apa saja, seperti tanah, jalan, atau
bahkan air.
Pada dasarnya, misi dari kebijakan privatisasi adalah baik dan bisa dibenarkan bila
tetap berpegang pada tujuan dan sasaran yang hakiki. Tujuan privatisasi bila disarikan akan
menjadi beberapa point. Pertama, meningkatkan efisiensi, kedua, peningkatan mutu
pelayanan publik dan ketiga, mengurangi serta melepaskan campur tangan langsung
pemerintah.
Di era globalisasi, tuntutan kompetisi dan efisiensi dalam kegiatan ekonomi
merupakan hal yang mutlak. Untuk mengkampanyekan "kompetisi dan efesiensi",
diperlukan sinergi yang kuat antar perusahaan. Semangat "kompetisi" merupakan cara
terbaik untuk meyakinkan bahwa barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen dapat
disediakan pada biaya ekonomi terendah. Privatisasi juga memberikan kebebasan memilih
"kekuatan pasar" yang dapat menyediakan tekanan secara berkelanjutan untuk
meningkatkan efisiensi. Berbagai proteksi masa lalu dan intervensi yang berlebihan, telah
berpengaruh pada kebebasan berkompetisi. Untuk dapat bersaing di pasar bebas,
perusahaan harus meningkatkan profesionalisme manajemen agar tercapai efisiensi yang
tinggi.
Adapun secara ekonomi, ada dua pendekatan teoritik dalam memahami privatisasi
yakni, dari sudut pandang radikal yang memahami privatisasi sebagai penegasan atas hak-
hak kepemilikan. Dasar pandangan ini bertolak dari teori tentang hak-hak kepemilikan (the
theory of property rights) dan teori pilihan publik (the theory of public choice); kedua,
pandangan yang lebih moderat, pandangan yang lazim bahwa privatisasi sebagai sebuah
instrumen untuk menempatkan secara tepat sektor ekonomi ketiga.
Pendekatan ketiga adalah pendekatan ekonomi-politik, melihat privatisasi sebagai
proyek politik dari klas dominan untuk melakukan akumulasi kapital. Dalam pengertian
ini, privatisasi tidak hanya berarti pergeseran peran dan fungsi dari pemerintah kepada
swasta tapi, juga sebuah proyek untuk melemahkan dan mengontrol kekuatan kelas
pekerja. Itu sebabnya, dalam perspektif ini sebagai bagian dari doktrin neoliberal, gagasan
utama di belakang proyek privatisasi adalah, kredo Private is good, public is bad, sehingga
dibutuhkan pendefinisian ulang peran negara dalam pasar

6
Kesimpulan
1. Sumber Pendanaan Pemerintah berasal dari:
- Pendapatan Asli Daerah
- Dana Perimbangan
- Pinjaman Daerah
- Pendapatan Lain yang Sah
2. Pinjaman Daerah dilakukan atas dasar untuk mencukupi Perbelanjaan Daerah. Karena
Dana yang telah dialokasikan dari Pemerintah Sentral tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan suatu daerah.
3. Privatisasi adalah proses kepemilikan umum menjadi kepemilikan pribadi. Pada dasarnya
misi dari Kebijakan Privatisasi ini adalah baik dan bisa dibenarkan bila tetap berpegang
pada tujuan dan sasaran yang hakiki. Tujuan dari privatisasi diantaranya adalah untuk
meningkatkan efesiensi, peningkatan mutu pelayanan publik dan mengurangi serta
melepaskan campur tangan langsung pemerintah.
Contoh yang sangat mudah kita temui tentang Privatisasi, seperti : Kepemilikan Tambang
yang diklaim oleh kepemilikan pribadi (Badan/Perusahaan)

7
Daftar Pustaka
http://eprints.umg.ac.id/142/2/BAB%20II%20PDF.pdf
http://denitriblog.blogspot.com/2011/12/konsep-privatisasi-sektor-
publik.html#:~:text=Privatisasi%20(istilah%20lain%3A%20denasionalisasi),milik%20umum%2
0menjadi%20milik%20pribadi.&text=Konsep%20kebijakan%20privatisasi%20sebetulnya%20m
erupakan,kelanjutan%20proses%20deregulasi%20itu%20sendiri.
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2004/33TAHUN2004UUPenjel.htm#:~:text=Sumber
%2Dsumber%20pendanaan%20pelaksanaan%20Pemerintahan,lain%2Dlain%20pendapatan%20
yang%20sah.&text=Ketiga%20komponen%20Dana%20Perimbangan%20ini,merupakan%20satu
%20kesatuan%20yang%20utuh.
https://id.wikipedia.org/wiki/Defisit
http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?page_id=328#:~:text=Beberapa%20prinsip%20dasar%
20dari%20pinjaman,Daerah%20dapat%20melakukan%20Pinjaman%20Daerah.&text=Pemerinta
h%20Daerah%20dilarang%20melakukan%20pinjaman,jaminan%20terhadap%20pinjaman%20p
ihak%20lain.

Anda mungkin juga menyukai