Anda di halaman 1dari 6

PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

NAMA : FAIZAL ROHMAN


NIM : 181185
MATA KULIAH : Hukum Keuangan Negara
SEMESTER/KELAS : VII/C2
DOSEN PENGAMPU : Fahmi Ali Ramdhani, S.H., M.H.

1. Untuk memahami Hukum Keuangan Negara terlebih dahulu harus mengetahui


pengertian Keuangan Negara.

Pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian Keuangan Negara menurut UU No.17 Tahun 2003 ?
Jawab.
Definisi keuangan negara menurut undang-undang nomor 17 tahun 2003 adalah
semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut

b. Sebutkan beberapa ketentuan hukum yang mengatur tentang Pengelolaan


Keuangan Negara ?

Beberapa ketentuan dibidang pengelolaan keuangan negara yang perlu diketahui


1. undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara
2. undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan negara
3. undang-undang nomor 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan dan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara
4. undang-undang APBN
5. Peppres 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang jasa pemerintah
6. Perpres 61 tahun 2019 tentang rencana kerja pemerintah tahun 2020

c. Sebutkan pula 7 (tujuh) ruang lingkup yang menyangkut Keuangan Negara


ruang lingkup keuangan negara

1 hak negara untuk memungut pajak mengeluarkan dan mengedarkan uang dan
melakukan pinjaman
2 kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas Layanan Umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga
3 penerimaan negara uang yang masuk ke kas negara
4 pengeluaran negara uang yang keluar dari kas negara
5 penerimaan daerah uang yang masuk ke kas daerah
6 pengeluaran daerah uang keluar dari kas negara
7 Kekayaan Negara kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain
berupa uang surat berharga piutang barang serta hak-hak lain yang dapat dinilai

22012022
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

dengan uang termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara


perusahaan daerah

2. Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan Pengelolaan


Keuangan Negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan (Pasal 6 UU
No.17/2003). Kekuasaan ini meliputi kewenangan yang bersifat umum dan
khusus.

Pertanyaan :
a. Jelaskan kewenangan yang bersifat umum dan khusus tersebut ?
kewenangan yang bersifat umum yaitu penetapan arah kebijakan umum, strategi
dan prioritas dalam pengelolaan APBN antara lain penetapan pedoman pelaksanaan
dan pertanggungjawaban APBN penetapan susunan rencana kerja kementerian negara
lembaga penetapan gaji dan tunjangan serta pedoman pengelolaan penerimaan negara
kewenangan yang bersifat khusus yaitu keputusan kebijakan teknis yang berkaitan
dengan pengelolaan APBN keputusan rincian APBN keputusan dana pertimbangan dan
penghapusan aset dan piutang negara

b. Sebutkan dan jelaskan Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara oleh


Presiden didelegasikan kepada siapa saja ?

 Sebagian kekuasaan itu diserahkan kepada Menteri Keuangan yang kemudian


berperan sebagai pengelola fiskal dan wakil pemerintahan dalam kepemilikan
negara dalam kekayaan negara yang dipisahkan
 sebagian kekuasaan lainnya diberikan kepada Menteri Pimpinan lembaga
Sebagai pengguna anggaran pengguna barang lembaga kementerian yang
dipimpinnya
 presiden dapat disebut sebagai chief executive officer di mana Presiden memiliki
kekuasaan paling sentral dan tertinggi dalam mengatur keuangan negara dan
fungsi ;
- pembinaan dan koordinasi pembagian kekuasaan keuangan negara dalam
rangka mendukung kebijakan yang telah berlaku dalam undang-undang
- pelaksanaan pembuatan dan pengajuan RAPBN
- Menteri Keuangan berperan dan berfungsi sebagai chief financial officer
dengan Menteri teknis Pimpinan lembaga berperan sebagai chief operating
officers

3. Dalam Pengelolaan Keuangan Negara kita kenal dengan istilah-istilah seperti :


APBN/ APBD,Penerimaan/Pengeluaran Negara, Penerimaan/Pengeluaran Daerah,
Pendapatan/Daerah, Belanja Negara/Daerah, dan Pembiayaan.

22012022
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

a. Mohon dijelaskan istilah-istilah tersebut diatas ?

1.penerimaan negara adalah uang yang masuk ke kas negara


2 pengeluaran negara adalah uang yang keluar dari kas negara
3 penerimaan daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah
4. Pengeluaran daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah
5.pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambahan nilai kekayaan bersih
6 Belanja Negara adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai
pengurangan pengurang nilai kekayaan bersih
7 pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
nilai kekayaan bersih
8 belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih
9 pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau
pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun tahun anggaran berikutnya

b. Sebutkan dan Jelaskan struktur APBN dan APBD ?

Struktur APBN
Secara garis besar struktur APBN merupakan Pendapatan Negara dan Hibah,
Belanja Negara, Keseimbangan Primer, Surplus atau Defisit Anggaran,
Pembiayaan. Struktur APBN dituangkan dalam suatu format yang disebut I-account.
Dalam beberapa hal, isi dari I-account sering disebut postur APBN. Beberapa faktor
penentu postur APBN diantaranya:

1. Belanja Negara
Besar kecilnya belanja negara dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:
Kebutuhan penyelenggaraan negara. Risiko bencana alam dan dampak krisi global.
Asumsi dasar makro ekonomi. Kebijakan pembangunan. Kondisi akan kebijakan
lainnya. Belanja pemerintah pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai
kegiatan pembangunan pemerintah pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun
di daerah.

Belanja pemerintah pusat dapat dikelompokkan menjadi: belanja pegawai, belanja


barang, belanja modal, pembiayaan bunga utang, subsidi BBM dan subsidi non-
BBM, belanja hibah, belanja sosial(termasuk penanggulangan bencana), dan
belanja lainnya.

2. Pembiayaan Negara

22012022
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

Besaran pembiayaan negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni asumsi dasar
makro ekonomi, kebijakan pembiayaan, kondisi dan kebijakan lainnya.

Pembiayaan negara terbagi menjadi 2 jenis pembiayaan, yakni pembiayaan dalam


negeri dan luar negeri. Pembiayaan dalam negeri meliputi pembiayaan perbankan
dalam negeri dan pembiayaan non perbankan dalam negeri (hasil pengelolaan aset,
pinjaman dalam negeri neto, kewajiban penjaminan, surat berharga negara neto,
dan dana investasi pemerintah).

Sedangkan pembiayaan luar negeri meliputi penarikan pinjaman luar negeri yang
terdiri atas Pinjaman Program dan Pinjaman Proyek, penerusan pinjaman, dan
pembayaran cicilan pokok utang luar negeri yang terdiri atas jatuh tempo dan
moratorium.

3.Pendapatan Negara
Pendapatan negara didapat melalui penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan
pajak. Penerimaan perpajakan untuk APBN biasanya melalui kepabean dan cukai,
penerimaan pajak, dan hibah. Pajak menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari
APBN.

Pasalnya pajak memiliki kontribusi besar dalam pembentukan APBN tiap tahunnya.
Penerimaan pajak terbilang paling besar ketimbang komponen-komponen lainnya
yang ada dalam APBN. Selain melalui penerimaan perpajakan, pendapatan negara
juga didapat melalui penerimaan negara bukan pajak dan lainnya. Pendapatan
tersebut antara lain adalah Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU),Pendapatan
Sumber Daya Alam (SDA),Pendapatan dari kekayaan negara dan hibah yang
didapat. Besaran pendapatan negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

 Indikator ekonomi makro yang tercermin pada asumsi dasar makro ekonomi
 Kebijakan pendapatan negara
 Kebijakan pembangunan ekonomi
 Perkembangan pemungutan pendapatan negara secara umum
 Kondisi dan kebijakan lainnya

Struktur APBD
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, struktur APBD
merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:
1. Pendapatan Daerah ;
2. Belanja Daerah; dan
3. Pembiayaan Daerah.
Struktur APBD tersebut diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan dan
organisasi yang

22012022
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

bertanggung jawab melaksanakan urusan pemerintahan sesuai dengan peraturan


perundangundangan.
1. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah adalah hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan
bersih dalam periode tahun bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali oleh
daerah.
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum
Daerah yang menambah ekuitas dana.
Pendapatan daerah meliputi: (a) Pendapatan Asli Daerah; (b) Dana Perimbangan,
dan
(c) Lain-Lain Pendapatan.

2. Belanja Daerah
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran uang dari Rekening Kas Umum Daerah
yang mengurangi ekuitas dana, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu
tahun
anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.
Pasal 26 dan 27 dari Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan
Keuangan Daerah tidak merinci tentang klasifikasi belanja menurut urusan wajib,
urusan pilihan, dan klasifikasi menurut organisasi, fungsi, program kegiatan, serta
jenis
belanja.
Sedangkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 31 ayat (1), memberikan
secara
rinci klasifikasi belanja daerah berdasarkan urusan wajib, urusan pilihan atau
klasifikasi menurut organisasi, fungsi, program kegiatan, serta jenis belanja.

3. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah
adalah transaksi keuangan pemerintah daerah yang dimaksudkan untuk menutup
defisit atau untuk memanfaatkan surplus APBD. Pembiayaan Daerah menurut
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 59 terdiri dari Penerimaan Pembiayaan
dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah.

4. Undang-Undang tentang APBN/APBD merupakan pedoman Pengelolaan


Keuangan dan

22012022
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap Pejabat Pengelola


Keuangan dan setiap penyimpangan akan dikaitkan dengan adanya sanksi
hukum.
Pertanyaan :

Sebutkan dan jelaskan ketentuan hukum perundang-undangan yang mengatur


tentang sanksi Pidana?

 Pimpinan lembaga gubernur bupati Walikota yang terbukti melakukan


penyimpangan kebijakan yang telah ditetapkan dalam undang-undang tentang APBN
Peraturan daerah tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai
dengan ketentuan undang-undang pasal 34 ayat 1 undang-undang nomor 17 tahun
2003
 pimpinan unit organisasi kementerian negara lembaga satuan kerja Perangkat
daerah yang terbukti melakukan penyimpangan kegiatan anggaran yang telah
ditetapkan dan undang-undang tentang APBN Peraturan daerah tentang APBD
diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan undang-undang
pasal 34 ayat 2 undang-undang nomor 17 tahun 2003
 pabila dalam pemeriksaan kerugian negara atau daerah sebagaimana dimaksud
pada uraian pengenaan ganti rugi negara atau daerah terhadap bendahara ditetapkan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan ditemukan unsur pidana Badan Pemeriksa Keuangan
menindak lanjuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku putusan
pidana tidak dibebaskan dari tuntutan ganti rugi
 bendahara pegawai negeri bukan bendahara dan pejabat lain yang telah
ditetapkan untuk mengganti kerugian negara atau daerah dapat dikenai sanksi
administratif dan atau sanksi pidana

22012022

Anda mungkin juga menyukai