FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
Soal :
2021
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
2021
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
maka menyimpang dari Pasal 263 KUHD polis ini batal dengan sendirinya 10
(sepuluh )hari sejak pindah tangan tersebut, kecuali apabila penanggung setuju
melanjutkannya.
5. Berikan penjelasan dari makalah yang saudara buat, kaitkan masalah tersebut
dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
JAWAB.
Berdasarkan uraian dan pembahasan MAKALAH sebagaimana bab sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa penolakan klaim karena tidak dipenuhinya syarat rekam
medis yang diajukan oleh nasabah ifranius tidak dibenarkan menurut hukum, karena PT
Asuransi Allianz yang tidak mengakui polis asuransi dengan meminta syarat rekam
medis, sedangkan catatan medis lengkap melanggar Permenkes No
269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. Dalam polis telah jelas disebutkan
termasuk sebagai bentuk kerugian yang dijamin oleh perusahaan asuransi. Perjanjian
tersebut sebenarnya telah memenuhi unsur-unsur asuransi dan syarat-syarat perjanjian
asuransi sebagaimana Pasal 1 angka 1 UU No. 2 Tahun 1992. PT Allianz dapat
dikualifikasikan telah melakukan wanprestasi, yaitu tidak memenuhi kewajiban yang
timbul dalam perjanjian asuransi. Makanya, perlu dilakukan komunikasi yang lebih
intensif antara perusahaan, agen, nasabah.
Apabila timbul persengketaan antara penanggung dan tertanggung sebagai akibat
pelaksanaan atau penafsiran perjanjian asuransi ini dan persengketaan tersebut tidak
dapat diselesaikan secara musyawarah dalam tempo 30 (tiga puluh) hari sejak
terjadinya kerugian yang menjadi pokok persengketaan, maka pihak yang
berkepentingan berhak mengajukan persengketaan tersebut kepada Dewan Asuransi
Kerugian Indonesia cq Ketua Bidang Asuransi Kerugian, yang akan membentuk badan
arbitrase ad hoc dalam tempo paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak surat
permohonan arbitrase diterima Sekertariat Jenderal Dewan Asuransi Indonesia.
Keputusan badan abritase merupakan keputusan final dan mengikat kedua belah pihak.
2021