FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
LEMBAR JAWABAN
1. Kejahatan adalah sebuah Artefak Sosipolitik dan bukan fenomena alami kita
bisa mendapati kejahatan sebanyak atau sedikit mungkin bergantung pada
apa yang kita anggap sebagai kejahatan.
a. Jelaskan mengapa Kriminologi didefinisikan sebagai ilmu atau disiplin
yang mempelajari kejahatan dan prilaku criminal secara khusus
b. Mengapa kriminologi lebih banyak menggunakan analisis fenomena dan
kriminalitas, jelaskan jawaban saudara!
c. Prilaku menyimpang tergantung pada waktu tempat dan orang yang
melakukan evaluasi. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pernyataan
tersebut!
05042021
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
Rasa aman bagi penggunan teknologi dan informasi dapat berupa perlindungan
hukum dari segala gangguan tindak pidana, baik secara verbal, visual maupun
yang menyebabkan terjadi kontak fisik. Namun luasnya wilayah privat pengguna
jejaring sosial dengan standar pencegahan yang minim menjadi fakta bahwa tidak
mudah menghalau terjadinya berbagai tindak pidana.
05042021
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
UUITE 2008 telah menetapkan 8 pasal ketentuan pidana namun UUITE 2016 telah
melakukan perubahan Pasal 45 dan penambahan Pasal 45 A dan 45 B yang
kesemuanya berfungsi menjerat pelaku tindak pidana yang berkaitan dengan
kejahatan Teknologi Informasi (Cyber Crime). Adapun satu diantaranya adalah
Pasal 45 ayat (3) UUITE 2016 :
"Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)".
Perubahan elemen dasar ketentuan Pasal 45 ayat (1) UUITE 2008 menjadi Pasal
45 ayat (3) UUITE 2016 terkait penghinaan/pencemaran nama baik adalah lamanya
pemidanaan yang berkurang dari pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun
menjadi 4 (empat) tahun sedangkan denda dari semula 1 miliar menjadi 750 juta.
Adapun dampak berkurangnya ancaman pidana tersebut maka tersangka/terdakwa
tidak dapat ditahan oleh penyidik, penuntut umum maupun hakim.
Perilaku jahat anak merupakan gejala penyimpangan dan patologis secara sosial
itu juga dapat dikelompokkan dlam satu kelas defektif secara sosial, dan
mempunyai sebab-musabab yang majemuk, jadi sifatnya multi-kausal. Ada
beberapa penggolongan teori mengenai sebab terjadinya perilaku jahat meliputi:
a. Teori Biologis
Tingkah-laku sosiopatik atau delinkuen pada anak-anak dan remaja dapat
muncul karena faktor-faktor fisiologis dan struktur jasmaniah seseorang, juga
dapat cacat jasmaniah yang dibawa sejak lahir. Kejadian ini berlangsung:
a) Melalui gen atau plasma pembawa sifat dalam keturunan, atau melalui
kombinasi gen; dapat juga disebabkan oleh tidak adanya gen tertentu, yang
semuanya bisa memunculkan penyimpangan tingkah-laku, dan anak-anak
menjadi delinkuen secara potensial.
b) Melalui pewarisan tipe-tipe kecenderungan yang luar biasa (abnormal),
sehingga membuahkan tingkah-laku delinkeuen
c) Melalui pewarisan kelemahan konstitusional jasmaniah tertentu yang
menimbulkan tingkah-laku dekinkuen atau sosiopatik. Misalnya cacat jasmaniah
bawaan brachydactylisme (berjari-jari pendek) dan diabetes insipidius (sejenis
penyakit gula) itu erat berkolerasi dengan sifat-sifat kriminal serta penyakit
mental.
b. Teori Psikogenis
05042021
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
05042021
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
upaya non penal yang paling strategis adalah segala upaya untuk menjadikan
masyarakat sebagai lingkungan sosial dan lingkungan hidup yang sehat baik
secara materiil dan immateriil dari faktor-faktor kriminogen. Seluruh lapisan
masyarakat dengan segenap potensinya harus dijadikan sebagai faktor utama yang
mendukung dalam upaya penanggulangan kejahatan. Potensi-potensi yang dimiliki
masyarakat perlu digali, dimanfaatkan dan dikembangkan, serta pula diefektifkan.
Misalnya kegiatan razia/operasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian di berbagai
tempat-tempat tertentu yang rawan terjadinya kejahatan, melaksanakan kegiatan
yang berorientasi pada pelayanan masyarakat, dan berbagai upaya pemanfaatan
potensi yang tersedia.
Dengan mengoptimalkan upaya non penal, maka dalam uapaya penanggulangan
kejahatan yang terjadi di masyarakat tidak harus bertumpu pada sarana penal saja,
tetapi perlu ditunjang pula dengan sarana non penal dalam kerangka politik kriminal
yang integral guna mencapai tujuannya, yaitu upaya perlindungan masyarakat dan
kesejahteraan masyarakat.
5. Mengapa kita perlu mempelajari kriminologi? Apa maksud dan tujuan yang
dicapai dari upaya-upaya mempelajari kriminologi? Jelaskan jawaban saudara
!
Kita perlu mempelajari kriminologi karena untuk mempelajari kejahatan dari
berbagai aspek, sehingga diharapkan dapat memperoleh pemahaman mengenai
fenomena kejahatan dengan baik.
Maksud dan tujuan mempelajari krimonologi agar masing-masing pribadi, individu
yan ghidup dalam lingkungan social yang majemuk dapat mengelakkan diri agar
tidak terjerumus oleh kejahatan .
Mempelajari kriminologi dan kemudian memberikan penerangan kepada
masyarakat bahwa kejahatan itu merugikan serta membahayakan masyarakat,
maka masyarakat dapat berfikir dan berusaha menanggulangi. Demikian pula
sebaliknya jika kejahatan timbul oleh anggota masyarakat, maka masyarakat
secara keseluruhan harus bertanggung jawab juga atas timbulnya kejahatan
tersebut.
Dengan mendalami kriminologi secara komprehensip, maka akan dapat
memberikan hasil yang kongkrit dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang
kejahatan itu sendiri, sehingga berpengaruh bagi perkembangan kriminologi untuk
masa yang akan dating dan kemajuan ilmu pengetahuan lainnya.
05042021