Anda di halaman 1dari 5

PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

LEMBAR JAWABAN

NAMA : FAIZAL ROHMAN


NIM : 181185
MATA KULIAH : KRIMINOLOGI
SEMESTER/KELAS : VI / C2
DOSEN PENGAMPU : H. G. SATIAWAN SYAH MALIK, SH.,MM.

1. Kejahatan adalah sebuah Artefak Sosipolitik dan bukan fenomena alami kita
bisa mendapati kejahatan sebanyak atau sedikit mungkin bergantung pada
apa yang kita anggap sebagai kejahatan.
a. Jelaskan mengapa Kriminologi didefinisikan sebagai ilmu atau disiplin
yang mempelajari kejahatan dan prilaku criminal secara khusus
b. Mengapa kriminologi lebih banyak menggunakan analisis fenomena dan
kriminalitas, jelaskan jawaban saudara!
c. Prilaku menyimpang tergantung pada waktu tempat dan orang yang
melakukan evaluasi. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pernyataan
tersebut!

a. Kriminologi didefinisikan sebagai ilmu atau disiplin yang mempelajari kejahatan


dan prilaku criminal secara khusus karena menurut Teori Differential Asosiation
bidang yang mempelajari masalah-masalah kejahatan dan perilaku kriminal serta
upaya-upaya mendefinisikan, menjelaskan dan memprediksinya adalah
kriminologi. Secara umum kriminologi didefinisikan sebagai ilmu atau disiplin ilmu
yang mempelajari kejahatan dan perilaku kriminal. Secara khusus, bidang
kriminologi berkonsentrasi pada bentuk-bentuk prilaku kriminal, sebab-
sebabkejahatan, definiisi kriminal, dan reaksi masyarakat terhadap aktivitas
kkriminal. Bidang-bidang pengkajian terkait bisa meliputi kenakalan (delinkuensi)
remaja dan viktimologi (ilmu tentang korban).
Kriminologi lebih banyak mengurusi analisis ffenomena kejahatan dan
kriminalitas, melakukan kajian-kajian yang akurat secara ilmiah, dan
mengembangkan penjelasan teoritis tentang kejahatan dan perilaku kriminal.

b. Kriminologi lebih banyak menggunakan analisa fenomena dan kriminalitas


karena meliputi keseluruhan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan teori atau
pengalaman, yang berkaitan dengan perbuatan jahan dan penjahat, termasuk
didalamnya reaksi masyarakat terhadap perbuatan jahat dan para penjahat.
Kriminologi selalu menunjukan perbuatan pada peruatan manusia juga batasan-
batasan atau pandangan pada perbuatan manusia dan juga batasan-batasan
atau pandangan masyarakat tentang apa yang boleh dana pa yang dilarang, apa
yang baik dan yang buruk, yang semua itu terdapat dalam undang-undang
kebiasaan dan adat istiadat.

05042021
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

c. Difinisi penyimpangan tergantung pada waktu, tempat, dan sebagian perbuatan


didefiniskan lebih universal daripada perbuatan lainnya. Semua masyarakat
mempunyai nilai-nilai budaya, praktik dan kepercayaan yang dihargai atau
diyakini atau menguntungkan suatu kelompok. Misalnya, walaupun terdapat
relavitas cultural dalam mendifinisikan peyimpangan, para antropolog
mengidentifikasi sejumlah budaya Universal praktik dan kebiasaan yang secara
umum terdapat dalam semua kebudayaan yang kita kenal. Semua kebudayaan
yang dipelajari memandang negative segala bentuk kebohongan, pencurian dan
pembunuhan. Masyarakat melindungi nilai-nilai mereka dengan menciptakan
norma, yang pada dasarnya mengatur atau menetapkan mode-mode perilaku.
Kriminologi sebagai salah satu cabang dari ilmu pengetahuan sosial (social
science).

2. Kejahatan-kejahatan apa yang sebelumnya tidak dipandang sebagai problem


tetapi merupakan persoalan saat ini? Sebaliknya, kejahatan apa saja yang
dianggap sebagai persoalan tetapi sekarang bukan? Kejahatan masa depan,
jelaskan berdasarkan fenomena dengan adanya kekerasan berbicara atau
duka bertebarannya suara-suara mas media masa kini (berikan analisa
saudara secara ilmiah).
Kejahatan yang sebelumnya tidak dipandang sebagai problem tetapi sekarang
merupakan persoalan salah satunya yaitu menyatakan pikiran dan kebebasan
pendapat yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Kejahatan yang dianggap sebagai persoalan tetapi sekarang tidak salahsatunya
yaitu, sanksi pidana kepada pengusaha nakal yang tertuang dalam aturan terkait
ketenagakerjaan di Undang Undang omnibuslaw.
Kejahatan masa depan, Fenomena kekerasan berbicara atau duka bertebaranya
suara-suara mas media masa kini Kemerdekaan menyatakan pikiran dan
kebebasan berpendapat serta hak memperoleh informasi melalui penggunaan dan
pemanfaatan Teknologi Informasi dan komunikasi ditujukan untuk memajukan
kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta memberikan
rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan Penyelenggara
Sistem Elektronik (Penjelasan Umum UUITE 2016).

Rasa aman bagi penggunan teknologi dan informasi dapat berupa perlindungan
hukum dari segala gangguan tindak pidana, baik secara verbal, visual maupun
yang menyebabkan terjadi kontak fisik. Namun luasnya wilayah privat pengguna
jejaring sosial dengan standar pencegahan yang minim menjadi fakta bahwa tidak
mudah menghalau terjadinya berbagai tindak pidana.

05042021
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

UUITE 2008 telah menetapkan 8 pasal ketentuan pidana namun UUITE 2016 telah
melakukan perubahan Pasal 45 dan penambahan Pasal 45 A dan 45 B yang
kesemuanya berfungsi menjerat pelaku tindak pidana yang berkaitan dengan
kejahatan Teknologi Informasi (Cyber Crime). Adapun satu diantaranya adalah
Pasal 45 ayat (3) UUITE 2016 :

"Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)".

Perubahan elemen dasar ketentuan Pasal 45 ayat (1) UUITE 2008 menjadi Pasal
45 ayat (3) UUITE 2016 terkait penghinaan/pencemaran nama baik adalah lamanya
pemidanaan yang berkurang dari pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun
menjadi 4 (empat) tahun sedangkan denda dari semula 1 miliar menjadi 750 juta.
Adapun dampak berkurangnya ancaman pidana tersebut maka tersangka/terdakwa
tidak dapat ditahan oleh penyidik, penuntut umum maupun hakim.

3. Sebutkan beberapa teori mengenai sebab musebab timbulnya kejahatan /


dalam kejahatan remaja (Juvenile Delinpurnsi).

Perilaku jahat anak merupakan gejala penyimpangan dan patologis secara sosial
itu juga dapat dikelompokkan dlam satu kelas defektif secara sosial, dan
mempunyai sebab-musabab yang majemuk, jadi sifatnya multi-kausal. Ada
beberapa penggolongan teori mengenai sebab terjadinya perilaku jahat meliputi:
a. Teori Biologis
Tingkah-laku sosiopatik atau delinkuen pada anak-anak dan remaja dapat
muncul karena faktor-faktor fisiologis dan struktur jasmaniah seseorang, juga
dapat cacat jasmaniah yang dibawa sejak lahir. Kejadian ini berlangsung:
a) Melalui gen atau plasma pembawa sifat dalam keturunan, atau melalui
kombinasi gen; dapat juga disebabkan oleh tidak adanya gen tertentu, yang
semuanya bisa memunculkan penyimpangan tingkah-laku, dan anak-anak
menjadi delinkuen secara potensial.
b) Melalui pewarisan tipe-tipe kecenderungan yang luar biasa (abnormal),
sehingga membuahkan tingkah-laku delinkeuen
c) Melalui pewarisan kelemahan konstitusional jasmaniah tertentu yang
menimbulkan tingkah-laku dekinkuen atau sosiopatik. Misalnya cacat jasmaniah
bawaan brachydactylisme (berjari-jari pendek) dan diabetes insipidius (sejenis
penyakit gula) itu erat berkolerasi dengan sifat-sifat kriminal serta penyakit
mental.
b. Teori Psikogenis

05042021
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

Teori ini menekankan sebab-sebab tingkah-laku delinkuen anak-anak dari aspek


psikologis atau isi kejiwaannya. Antara lain faktor inteligensi, ciri kepribadian,
motivasi, sikap-sikap yang salah, fantasi, rasionalisasi, internalisasi diri yang
keliru, konflik batin, emosi yang kontroversial, kecenderungan psikopatologis,
dan lainlain.
c. Teori Sosiogenis
Para sosiolog berpendapat penyebab tingkah-laku delinkuen pada anak-anak
remaja ini adalah murni sosiologis atau sosialpsikologi sifatnya. Misalnya
disebabkan oleh pengaruh struktur social yang deviatif, tekanan kelompok,
peranan sosial, status sosial atau oleh internalisasi simbolis yang keliru.
d. Teori Subkultur Delinkuensi
a) Bertambahnya dengan cepat jumlah kejahatan, dan meningkatnya kualitas
kekerasaan serta kekejaman yang dilakukan oleh anakanak remaja yang
memiliki subkultur delinkuen.
b) Meningkatnya jumlah kriminalitas mengakibatkan sangat besarnya kerugian
dan kerusakan secara universal, terutama terdapat dinegara-negara industri
yang sudah maju, disebabkan oleh meluasnya kejahatan anak-anak remaja.
e. Mazhab Spiritualis dengan Teori Non-Religiusitas
Setiap Agama yang mempunyai keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa itu
selalu mengutamakan sifat-sifat kebaikan dan kebajikan, qda dengan sendirinya
menjahui kejahatan serta kemunafikan. Agama juga membukakan hati manusia
kepada pengertian-pengertian cinta kepada sesama manusia, dn melarang
orang melakukan kejahatan.
Orang yang tidak beragama dan tidak percaya kepada nilai-nilai keagamaan
pada umumnya sangat egoistis, sangat sombong dan mempunyai harga diri
berlebihan.

4. Apakah kebijakan kriminil dapat mencegah dan menanggulangi kejahatan


dalam perspektif kebebasan global sekarang ini? Jelaskan jawaban saudara!
Kebijakan kriminal atau Politik kriminal adalah sebagian daripada kebijakan sosial
dalam hal menanggulangi masalah kejahatan dalam masyarakat, baik dengan
sarana penal maupun non penal.
Penanggulangan kejahatan dengan sarana penal dapat dilakukan melalui sistem
peradilan pidana, yaitu dengan menerapkan sanksi pidana sebagaimana diatur
dalam KUHP, khususnya Pasal 10 KUHP yang mengatur jenis-jenis hukuman.
Selain itu penggunaan sanksi pidana dapat juga dilakukan melalui peraturan
perundang-undangan yang lain yang mengatur secara jelas ketentuan pidananya
(Pasal 103 KUHP). penanggulangan kejahatan dengan sarana penal itu dilakukan
dengan cara menggunakan hukum pidana sebagai sarana utamanya, yakni hukum
pidana materiil, hukum pidana formil, dan pelaksanaannya melalui sistem peradilan
pidana (criminal justice system) Indonesia.

05042021
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

upaya non penal yang paling strategis adalah segala upaya untuk menjadikan
masyarakat sebagai lingkungan sosial dan lingkungan hidup yang sehat baik
secara materiil dan immateriil dari faktor-faktor kriminogen. Seluruh lapisan
masyarakat dengan segenap potensinya harus dijadikan sebagai faktor utama yang
mendukung dalam upaya penanggulangan kejahatan. Potensi-potensi yang dimiliki
masyarakat perlu digali, dimanfaatkan dan dikembangkan, serta pula diefektifkan.
Misalnya kegiatan razia/operasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian di berbagai
tempat-tempat tertentu yang rawan terjadinya kejahatan, melaksanakan kegiatan
yang berorientasi pada pelayanan masyarakat, dan berbagai upaya pemanfaatan
potensi yang tersedia.
Dengan mengoptimalkan upaya non penal, maka dalam uapaya penanggulangan
kejahatan yang terjadi di masyarakat tidak harus bertumpu pada sarana penal saja,
tetapi perlu ditunjang pula dengan sarana non penal dalam kerangka politik kriminal
yang integral guna mencapai tujuannya, yaitu upaya perlindungan masyarakat dan
kesejahteraan masyarakat.

5. Mengapa kita perlu mempelajari kriminologi? Apa maksud dan tujuan yang
dicapai dari upaya-upaya mempelajari kriminologi? Jelaskan jawaban saudara
!
Kita perlu mempelajari kriminologi karena untuk mempelajari kejahatan dari
berbagai aspek, sehingga diharapkan dapat memperoleh pemahaman mengenai
fenomena kejahatan dengan baik.
Maksud dan tujuan mempelajari krimonologi agar masing-masing pribadi, individu
yan ghidup dalam lingkungan social yang majemuk dapat mengelakkan diri agar
tidak terjerumus oleh kejahatan .
Mempelajari kriminologi dan kemudian memberikan penerangan kepada
masyarakat bahwa kejahatan itu merugikan serta membahayakan masyarakat,
maka masyarakat dapat berfikir dan berusaha menanggulangi. Demikian pula
sebaliknya jika kejahatan timbul oleh anggota masyarakat, maka masyarakat
secara keseluruhan harus bertanggung jawab juga atas timbulnya kejahatan
tersebut.
Dengan mendalami kriminologi secara komprehensip, maka akan dapat
memberikan hasil yang kongkrit dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang
kejahatan itu sendiri, sehingga berpengaruh bagi perkembangan kriminologi untuk
masa yang akan dating dan kemajuan ilmu pengetahuan lainnya.

05042021

Anda mungkin juga menyukai