Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Danang Hadi Warsito

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043624894

Tanggal Lahir : 06 Desember 1996

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4205 / Kriminologi

Kode/Nama Program Studi : Ilmu Hukum S-1

Kode/Nama UPBJJ : 21-jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu, 18 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Danang Hadi Warsito


NIM : 043624894
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4205 / Kriminologi
Fakultas : Hukum
Program Studi : Ilmu Hukum S-1
UPBJJ-UT : 21-jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Sabtu, 18 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Danang Hadi Warsito


LEMBAR JAWABAN

1 Soal
1) Dimana letak kriminologi itu, ilmu hukum, ilmu politik, atau psikologi?
Kriminologi ada dalam berbagai bentuk ilmu pengetahuan, karena sejak
awal Topinard memperkenalkan kriminologi, sudah disebut sebagai “ilmu”
hal ini diketahui dari asal mula kata “logos” yang dirunut dari kata
criminology, maka dengan demikian kriminologi adalah sebuah ilmu. Apakah semudah itu
mengatakan kriminologi sebuah ilmu? Tidak yang lebih penting ditelusuri jejak langkah
mengapa kriminologi disebut sebagai ilmu. Apakah disiplin itu? Disiplin berarti taat, patuh
ketaatan atau kepatuhan pada peraturan. Disiplin dalam kata majemuk yaitu “disiplin ilmu”
jadi disiplin sering diartikan sebagai displin ilmu atau disiplin ilmiah. Dalam kamus bahasa
Indonesia yaitu : cara pendekatan yang mengikuti ketentuan yang pasti dan konsisten untuk
memperoleh ketentuan yang pasti dan konsisten untuk memperoleh pengertian dasar yang
menjadi saran studi.
2) - Pada saat kriminologi mempelajari kejahatan yang seluas-luasnya, maka yang dimaksudkan
adalah berbagai bentuk kejahatan yang terdapat dalam hukum pidana, maka dengan
demiukian kriminologi pun harus mempelajari ilmu hukum pidana.
- Kriminologi bergerak kea rah disiplin-disiplin lainnya, pada saat kriminologi bergerak kearah
sosiologi hukum, maka kriminologi mempunyai metode tertentu dalam pendekatan diri
pada sosiologi hukum, karena metode inilah Kriminologi dapat dikatakan sebuah ilmu.
- Hasil penyelidikan kriminologi dapat membantu pemerintah dan penegak hukum untuk
mengungkapkan kejahatan, membantu untuk melakukan kriminalisasi dalam produk
peraturan perundang-undangan pidana. Menurut von Litz, sebaiknya kriminologi
bergabung dengan hukum pidana (politik criminal) Kriminologi juga (khususnya kriminologi
kritis) hasil penelitiannya dapat memperbaiki kinerja aparatur hukum, serta melakukan
perbaikan bagi undangundangpidana itu sendi.
3) Kriminologi teoritis adalah ilmu pengetahuan yang berdasarkan pengalaman yang seperti
ilmu pengetahuan lainnya yang sejenis, memperhatikan gejala-gejala dan berusaha
menyelidiki sebab-sebab dari gejala tersebut (etiologi) dengan cara-cara yang ada padanya.
Contoh patologi sosial (penyakit masyarakat), kemiskinan, anak jadah, pelacuran,
gelandangan, perjudian, alkoholisme, narkotika dan bunuh diri sedangkan kriminologi murni
adalah Antropologi criminal (Criminal Antropology), merupakan ilmu pengetahuan tentang
manusia yang jahat (Somatios), dan ilmu ini memberikan suatu jawaban atas pertanyaan
tentang orang jahat dalam tubuhnya mempunyai tanda-tanda seperti apa, misalnya apaakah
ada hubungan antara suku Bangsa dengan Kejahatan.
4) Secara umum kriminologi didefinisikan sebagai ilmu atau disiplin ilmu yang mempelajari
kejahatan dan perilaku kriminal. Secara khusus, bidang kriminologi berkonsentrasi pada
bentuk-bentuk prilaku kriminal, sebab-sebabkejahatan, definiisi kriminal, dan reaksi
masyarakat terhadap aktivitas kkriminal. Bidang-bidang pengkajian terkait bisa meliputi
kenakalan (delinkuensi) remaja dan viktimologi (ilmu tentang korban).
2 Soal
1) Risiko Viktimisasi (STEINMETZ) A. Attractiveness mengacu pada nilai bagi pelaku tindak
pidana potensial melakukan tindak pidana terhadap obyek tertentu B. Proximity pendekatan
sosial dan geografik (antara korban dan pelaku potensial) C. Exposure sejauh mana pelaku
tindak pidana diberikan kesempatan untuk melakukan tindak pidana ketika mereka
berhubungan dengan target yang sangat menarik "Kejahatan bukan hanya dari niat pelaku
tapi karena adanya kesempatan".
2) Para peneliti mengkaji bagaimana masyarakat melakukan penilaian risiko kejahatan
yangmenghasilkan fear of crime. Individu melakukan risiko kejahatan dengan cara
mengumpulkaninformasi yang di dapat dari pengalamannya sendiri dan informasi yang di
dapat dari jaringansosialnya atau media massa. Penilaian terhadap risiko dan perilaku yang
akan diambil selanjutnyadipengaruhi oleh kedua jenis informasi yang didapat oleh individu.
Namun dalam kenyataannya,peran dari pengaruh pengalaman tidak langsung tentang
kejahatan juga sangat menonjol dalampembentukan fear of crime.
3) Albert Bandura menjelaskan bahwa perilaku kejahatan adalah hasil proses belajar psikologis,
yang mekanismenya diperoleh melalui pemaparan pada perilaku kejahatan yang dilakukan
oleh orang di sekitarnya, lalu terjadi pengulangan paparan yang disertai dengan penguatan
atau reward; sehingga semakin mendukung orang untuk mau meniru perilaku kejahatan yang
mereka lihat. Contohnya: jika anak mengamati orang tuanya mencuri dan memahami bahwa
mencuri uang menimbulkan reward positif (punya uang banyak untuk bersenang-senang);
maka anak akan mau meniru perilaku mencuri. Di sisi lain, perilaku yang tidak diikuti dengan
reward atau menghasilkan reaksi negatif maka anak belajar untuk tidak melakukan; atau
dengan kata lain meniru untuk tidak mengulangi agar menghindari efek negatif. Dalam
perspektif ini, Bandura percaya bahwa manusia memiliki kapasitas berpikir aktif yang mampu
memutuskan apakah akan meniru atau tidak mengadopsi perilaku yang mereka amati dari
lingkungan sosial mereka.
4) Pemberitaaan mengenai maraknya tindak kejahatan yang terjadi di Provinsi Lampung, secara
sadar atau tidak, mempengaruhi pola kehidupan masyarakat. Banyak aspek (kegiatan)
produktif yang terhambat akibat rasa takut (fear) yang timbulkan. Secara psikologis hal ini
dapat dipahami sebagai bagian dari reaksi tiap individu terhadap rasa takut menjadi korban
kejahatan (fear of crime). 94 Perbedaan Tingkat Perceived Risk, Fear of Crime, dan
Mekanisme Coping pada … Terkait dengan itu, beberapa kajian telah memberikan gambaran
tentang kecemasan (anxiety) dan kekhawatiran (worries) yang berlebih akan menjauhkan
seseorang dari hidup yang sejahtera. Hasil laporan yang diterbitkan Ministry of Social
Development New Zeland (2010) menunjukkan bahwa penduduk usia 15 tahun ke atas
mengalami rasa takut (fear) akan tindak kejahatan yang menimpa mereka. Dampak yang
ditimbulkan dari rasa takut tersebut berada pada rentang kategori sedang atau tinggi (skor
efek berada pada level 4 atau lebih, dengan skala 0-10, dimana level 0 tidak memiliki
pengaruh dan level 10 memiliki efek total terhadap kualitas hidup) dan hal ini berefek negatif
terhadap kualitas hidup mereka.

3 Soal
1) Karena pada masa aliran klasik banyak dipengaruhi oleh pikiran Beccaria. Aliran klasik
yangdibangun oleh Beccaria membentangkan akhir dari zaman sistem pemerintahan kuno
sekaligus juga menyusun rencana untuk zaman yang akan datang. Beccaria yang berhasil
menyusun suatu konsep hukum kriminal yang lengkap yang lahir dari buah pikiran liberalisme
yang sedangberkembang. Beccaria dipengaruhi oleh mazhab hukum alam yang berkembang
pada masa itu yangmencari dasar pemidanaan dalam pengertian hukum yang berlaku umum.
Negara adalah suatu penjelmaan kehendak manusia yang telah menjadi dasar pembenaran
dari pemidanaan pada kehendak individu. Hugo de Groot yang menggunakan penjelasan
tentang sebab akibat menyatakan bahwa seorang pelaku itu harus dipandang sebagai layak
untuk menerima akibat dari perbuatannya telah melihat pada kehendak alam. Para pengikut
mahzab hukum alam, kemudian mencari dasar pembenaran dari suatu pidana pada asas-asas
hukum yang berlaku umum. Thomas Hobbes sebagai pendukung utilitarian berpandangan
bahwa hukum adalah perintah penguasa. Oleh karenanya, hukum alam berupa keadilan,
kesetaraan, kerendahan hati, tanpa paksaan daripenguasa, menyebabkan tidak adanya
keteraturan. Hukum yang dibuat oleh penguasa adalah aturanperundangan yang berkaitan
dengan pertimbangan manfaat kedamaian dan keamanan publik.Beccaria mencari dasar
pembenarannya pada kehendak yang bebas warga negara, yakni yang telah mengorbankan
sebagian kecil dari kebebasannya kepada negara, agar mereka dengan memperoleh
perlindungan dari negara dapat menikmati sebagian besar dari kebebasan-kebebasannya.
2) Teori kontrak sosial dari Hobbes, Locke dan Rousseau memiliki persamaan dan perbedaan
masing-masing. Pemikiran Hobbes dengan Leviat hannya dapat dilihat dalam kehidupan di
Indonesia saat ini.Pajak merupakan cerminan dari teori kontrak sosial yang dikemukakan oleh
Hobbes. Karena dalam halini negara secara mutlak dan berkuasa penuh dalam menentukan
aturan tentang diwajibkannya pajak bagi rakyat, maka disini terlihat kekuasaan negara dalam
mengatur kehidupan rakyat. Pemerintah membuatpajak untuk mengikat rakyatnya supaya
patuh dan tunduk melaksanakan pajak. Hobbes berpendapat bahwa negara mempunyai
kekuasaan absolut dan rakyat memberikan hak sepenuhnya kepada negara.
3) Karena Beccaria mengemukakan bahwa dalam mengadili setiap kejahatan hakim harus
menarik kesimpulan dari dua pertimbangan, yang pertamadibentuk oleh undangundang
dengan batas berlakunya dan yang kedua adalah apakah perbuatan konkrit yang akan diadili
itu bertentangan dengan undang-undang.16 Ketika itu hakim tidak leluasa untuk
menuangkan pandangan dalam putusannya dan tidak dapat.
4) kritis juga dikenal dengan istilah “Critical Criminology” atau “kriminologi baru”. Aliran kritis
sesungguhnya memusatkan perhatian pada kritik tentang kami terhadap intervensi
kekuasaan dalam menentukan suatu perbuatan sebagai kejahatan. Itulah sebabnya, aliran ini
menggugat eksistensi hukum pidana. Pendukung aliran menganggap bahwa pihak-pihak yang
membuat hukum pidana.

4 Soal
1) Menurut Encyclopedia Britannica struktur sosial adalah suatu pengaturan institusi yang unik
dan juga stabil di mana setiap individu di dalamnya saling berinteraksi satu sama lain dan
hidup bersama membentuk lingkungan masyarakat.
Freud menyatakan bahwa penyimpangan dihasilkan dari rasa bersalah yang berlebihan
sebagai akibat dari superego berlebihan. Orang dengan superego yang berlebihan akan dapat
merasa bersalah tanpa alasan dan ingin dihukum; cara yang dilakukannya untuk menghadapi
rasa bersalah justru dengan melakukan kejahatan. Kejahatan dilakukan untuk meredakan
superego karena mereka secara tidak sadar sebenarnya menginginkan hukuman untuk
menghilangkan rasa bersalah.
Freud menjelaskan kejahatan dari prinsip “kesenangan”. Manusia memiliki dasar biologis
yang sifatnya mendesak dan bekerja untuk meraih kepuasan (prinsip kesenangan). Di
dalamnya termasuk keinginan untuk makanan, seks, dan kelangsungan hidup yang dikelola
oleh Id. Freud percaya bahwa jika ini tidak bisa diperoleh secara legal atau sesuai dengan
aturan sosial, maka orang secara naluriah akan mencoba untuk melakukannya secara ilegal.
Sebenarnya pemahaman moral tentang benar dan salah yang telah ditanamkan sejak masa
kanak harusnya bisa bekerja sebagai superego yang mengimbangi dan mengontrol Id. Namun
jika pemahaman moral kurang dan superego tidak berkembang dengan sempurna, akibatnya
anak dapat tumbuh menjadi menjadi individu yang kurang mampu mengontrol dorongan Id,
serta mau melakukan apa saja untuk meraih apa yang dibutuhkannya. Menurut pandangan
ini, kejahatan bukanlah hasil dari kepribadian kriminal, tapi dari kelemahan ego. Ego yang
tidak mampu menjembatani kebutuhan superego dan id akan lemah dan membuat manusia
rentan melakukan penyimpangan.
2) Kejahatan konvensional merupakan kejahatan yang umum terjadi di lingkungan masyarakat,
baik terhadap jiwa, harta benda, dan kehormatan yang menimbulkan kerugian baik fisik
maupun psikis yang dilakukan dengan cara- cara biasa maupun baru yang terjadi di dalam
negeri.
Kejahatan konvensional ini disebut kekerasan karena banyaknya terjadi kejahatan ini pada
negri kita. Setiap kejahatan yang terjadi hampir 99% melakukan kekerasan kepada
korbannya.
3) Edwin H. Sutherland mengemukakan white collar crime merupakan kejahatan yang dilakukan
oleh seseorang yang sangat terhormat dan berstatus social tinggi di maupun kehidupan
politik.
White collar crime ini pada umumnya terjadi pada negara-negara yang belum memiliki
hukum korporat yang matang. Sehingga para pelaku dapat dengan mudah melakukan aksinya
tanpa ragu terkait hukuman yang mungkin mereka akan peroleh.
Negara dengan kematangan hukum koorporat yang rendah ini banyak terdapat di wilayah
Asia, khususnya pada negara-negara berkembang. Meski demikian, tidak menutup
kemungkinan juga bahwa pelaku white collar crime berasal dari negara-negara dengan
ekonomi tinggi, seperti Jepang dan Cina misalnya.
4) Berdasarkan hasil SPHPN Tahun 2016 mengungkapkan terdapat 4 (empat) faktor penyebab
terjadinya kekerasan fisik dan/atau seksual terhadap perempuan yang dilakukan oleh
pasangan yaitu faktor individu, faktor pasangan, faktor sosial budaya, dan faktor ekonomi.
a. Faktor individu perempuan
b. Faktor pasangan
c. Faktor ekonomi
d. Faktor sosial budaya
Kekerasan dalam rumah tangga sering terjadi salah satunya ego dari salah satu pasangan
yang tinggi, tidak adanya komunikasi pada pasangan.

Referensi

David, G., Holin, C., & Bull, R (2008). Forensic Psychology. John Wiley; Sussex.

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/ad1b4dc3c03944d826591d6150e5ba3d.pdf

https://www.coursehero.com/file/psk2fj3/Jawab-Pada-perkembangannya-kriminologi-sebagai-ilmu-
pengetahuan-juga-membutuhkan/

https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/struktur-sosial/amp/

https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/struktur-sosial/amp/

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/85069/3/BAB
%2520I.pdf&ved=2ahUKEwiS5_PMmLf4AhWLR2wGHct-
DXcQFnoECAgQBg&usg=AOvVaw0H79Xu4XwNf7gednPQOfE0

https://pluang.com/id/blog/glossary/white-collar-crime-adalah

https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/1742/pere…

Anda mungkin juga menyukai