Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Balikpapan, 13 Juli 2021
Yang Membuat Pernyataan
ABDUL SAMID
BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. a). Faktor pendukung yakni, kekuatan jaringan antara dalam negeri dan luar
negeri, budaya permisif dari sebuah masyarakat serta lemahnya pencegahan atau
penegakan hukum oleh pemerintah terhadap kelompok yang dapat dikategorikan
sebagai teroris.
Radikalisme sebagai paham akan mudah mempengaruhi karakter generasi yang baru tumbuh
ketika nilai-nilai yang diyakini itu dicantumkan atau disisipkan dalam pelajaran sekolah. Penyisipan
nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila dapat disebabkan unsure kesengajaan tetapi juga
akibat ketidaktelitian dari pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan dan penerbitan buku itu.
Anak-anak yang baru tumbuh akan dengan mudah menyerap apa saja yang ditulis dalam buku
pelajaran sekolah, baik itu benar ataupun salah.maka itu akan sangat merusak ketahanan nasional
indonesia.
b). - Tantangan politik
- Ekonomi
- Budaya
- Pendidikan dan
- Lingkungan
c). - Meningkatnya antusiasme warga negara terhadap budaya asing dan semakin
rendahnya antusiasme terhadap budaya sendiri
- Menurunnya rasa bangga menggunakan bahasa indonesia
- Meningkatnya jumlah barang impor di pasar lokal daripada produk dari negara sendiri
- Rendahnya kemampuan sumber daya manusia dalam mengolah sumber daya alam
sehingga cenderung bergantung pada sumber daya manusia asing.
BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA
b). Pancasila merupakan sistem nilai yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Nilai-
nilai tersebut telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan pada masa kerajaan telah
berkembang nilai-nilai dasar yang merupakan karakter masyarakat. Bukti bahwa nilai-nilai
tersebut berkembang adalah adanya tulisan dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Prapanca
pada jaman kerajaan Majapahit, Nilai-nilai itu kemudian digali dan dirumuskan menjadi
suatu tatanan norma dan nilai yang kita sebut dengan Pancasila.
c). Hal ini nyambung kepada Pancasila kedua "kemanusiaan yang adil dan beradab" yaitu
bicara humanisme/HAM. Dikarenakan Relativisme kultural itukan suatu pandangan
bahwasanya setiap budaya itu kan relatif, maksudnya prinsip atau etika seseorang dalam
memahami budaya orang yang berbeda-beda. Yang secara Simplenya relativisme kultural
itu menghargai budaya orang untuk itulah hal Ini nyambung sama sila kedua yang bicara
humanism.
Penjelasan:
Sila kedua berbicara mengenai kemanusiaan yang beradab yang notabene itu juga
merupakan asas daripada menghargai setiap hak-hak asasi manusia, relativisme kultural
merupakan salah satu contoh yang mempunyai kolerasi dengan hak asasi manusia.
Prinsip relativisme kultural merupakan prinsip yang mana kita harus menghargai setiap hak
kebudayaan suatu masyarakat/individu, dengan bersikap menyesuaikan diri dengan budaya
tersebut. Ini merupakan manifestasi dari sila kedua dan amanat konstitusi yang menghargai
intrepetasi setiap masyarakat maupun individu.
Intinya relativisme kultural itu kita harus menyusahkan diri kita dengan budaya mereka,
jangan menganggap budaya kita lebih tinggi atau sebaliknya.
d). Ada pelanggaran HAM dalam tragedi tersebut, yaitu Empat mahasiswa tewas dalam
penembakan terhadap peserta demonstrasi yang melakukan aksi damai, yaitu Elang Mulia
Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie. Sementara itu, dokumentasi
Kontras menulis, korban luka mencapai 681 orang dari berbagai perguruan tinggi di
BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA
demokrasi terpimpin yaitu hal yang berupa setiap keputusan ada pada
penguasa dan sifatnya absolut serta di demokrasi terpimpin inilah tercipta
rasa untuk bergotong royong, Tidak mau memperoleh kemenangan dan
bersifat membeda-bedakan terhadap golongan lain yang berbeda. Terdapat
batasan terhadap partai politik juga.
Pada masa orde baru yang berbeda dengan orde lama dimana masa orde baru adalah
masa yang berada dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto yang ciri-ciri dari masa orde
baru dapat dilihat bahwa penentuan keputusan ada pada kekuasaan yang ada di tangan
Presiden, lalu dimasa orde baru juga tidak dikenal dengan yang namanya periode jabatan
sehingga Soeharto mampu dapat menjabat hingga 32 tahun, Di masa orde baru juga
terdapat maraknya KKN (Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme) yang meresahkan rakyat serta
terjadinya pembatasan dibagian hak-hak politik rakyat sendiri.
Pada masa reformasi, dimana pada masa inilah diberlakukan periode jabatan untuk
presiden dan wakil presiden yaitu disepakati dengan masa jabatan selama 5 tahun. Setelah
5 tahun, akan melakukan pergantian. Lalu, pelaksanaan demokrasi di masa reformasi ini
dapat dilihat perubahannya yang ada pada pemilihan kepala pemerintahan yang dilakukan
secara langsung, lalu adanya pemberdayaan buat masyarakat-masyarakat sipil, adanya
partai politik yang independen serta terjadinya dan terbentuk lembaga-lembaga penguatan
masyarakat.
b). - Masih adanya praktik KKN baik langsung maupun tidak langsung.
- Kurangnya relevansi informasi kebijakan pemerintah.
- Pelemahan institusi pemerintah yang bersifat independen (KPK, KPU, dll).
- Pembuatan peraturan yang sewenang-wenang.
- Tidak berjalannya aturan dalam praktik pemerintah, contoh: hukuman mati yang belum
dilakukan pada kasus berat. Padahal sudah ada dalam UU.
c). Menurut pendapat saya, kita dapat merumuskan kembali adanya tiga-belas prinsip pokok
Negara Hukum (Rechtsstaat) yang berlaku di zaman sekarang. Ketiga-belas prinsip
pokok tersebut merupakan pilar-pilar utama yang menyangga berdiri tegaknya satu
negara modern sehingga dapat disebut sebagai Negara Hukum (The Rule of Law,
ataupun Rechtsstaat).
1) Supremasi Hukum (Supremacy of Law)
2) Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law)
3) Asas Legalitas (Due Process of Law)
4) Pembatasan Kekuasaan
5) Organ-Organ Campuran Yang Bersifat Independen
6) Peradilan Bebas dan Tidak Memihak
7) Peradilan Tata Usaha Negara
8) Peradilan Tata Negara (Constitutional Court)
BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA