Anda di halaman 1dari 8

BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)


UAS TAKE HOME EXAM (THE)
SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : ABDUL SAMID

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043645762

Tanggal Lahir : 25-Desember-1992

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/ Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama Program Studi : 54 / Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 50 / Samarinda


Hari/Tanggal UAS THE : Selasa/ 13 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ABDUL SAMID


NIM : 043645762
Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/ Pendidikan Kewarganegaraan
Fakultas : FE
Program Studi : Manajemen
UPBJJ-UT : Samarinda

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Balikpapan, 13 Juli 2021
Yang Membuat Pernyataan

ABDUL SAMID
BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. a). Faktor pendukung yakni, kekuatan jaringan antara dalam negeri dan luar
negeri, budaya permisif dari sebuah masyarakat serta lemahnya pencegahan atau
penegakan hukum oleh pemerintah terhadap kelompok yang dapat dikategorikan
sebagai teroris.
Radikalisme sebagai paham akan mudah mempengaruhi karakter generasi yang baru tumbuh
ketika nilai-nilai yang diyakini itu dicantumkan atau disisipkan dalam pelajaran sekolah. Penyisipan
nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila dapat disebabkan unsure kesengajaan tetapi juga
akibat ketidaktelitian dari pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan dan penerbitan buku itu.
Anak-anak yang baru tumbuh akan dengan mudah menyerap apa saja yang ditulis dalam buku
pelajaran sekolah, baik itu benar ataupun salah.maka itu akan sangat merusak ketahanan nasional
indonesia.
b). - Tantangan politik
- Ekonomi
- Budaya
- Pendidikan dan
- Lingkungan

c). - Meningkatnya antusiasme warga negara terhadap budaya asing dan semakin
rendahnya antusiasme terhadap budaya sendiri
- Menurunnya rasa bangga menggunakan bahasa indonesia

- Meningkatnya tingkat transaksi finansial menggunakan mata uang asing

- Meningkatnya penggunaan bahasa asing sebagai bahasa pengantar di berbagai sektor


kehidupan, seperti pendidikan, pergaulan, dan lain sebagainya.

- Meningkatnya arus perdagangan ilegal/gelap terhadap barang-barang di perbatasan

- Meningkatnya jumlah barang impor di pasar lokal daripada produk dari negara sendiri

- Rendahnya kemampuan sumber daya manusia dalam mengolah sumber daya alam
sehingga cenderung bergantung pada sumber daya manusia asing.
BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. a). Pemerintah Indonesia telah berupaya menegakkan HAM dengan


membuat undang – undang, membentuk Komisi Nasional, membentuk
pengadilan HAM, memasukkan dalam kurikulum pelajaran, dan sebagainya.
Namun pada prakteknya setelah hukum tentang HAM dibuat, pelanggaran
HAM masih terjadi hingga saat ini.

b). Pancasila merupakan sistem nilai yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Nilai-
nilai tersebut telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan pada masa kerajaan telah
berkembang nilai-nilai dasar yang merupakan karakter masyarakat. Bukti bahwa nilai-nilai
tersebut berkembang adalah adanya tulisan dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Prapanca
pada jaman kerajaan Majapahit, Nilai-nilai itu kemudian digali dan dirumuskan menjadi
suatu tatanan norma dan nilai yang kita sebut dengan Pancasila.
c). Hal ini nyambung kepada Pancasila kedua "kemanusiaan yang adil dan beradab" yaitu
bicara humanisme/HAM. Dikarenakan Relativisme kultural itukan suatu pandangan
bahwasanya setiap budaya itu kan relatif, maksudnya prinsip atau etika seseorang dalam
memahami budaya orang yang berbeda-beda. Yang secara Simplenya relativisme kultural
itu menghargai budaya orang untuk itulah hal Ini nyambung sama sila kedua yang bicara
humanism.
Penjelasan:
Sila kedua berbicara mengenai kemanusiaan yang beradab yang notabene itu juga
merupakan asas daripada menghargai setiap hak-hak asasi manusia, relativisme kultural
merupakan salah satu contoh yang mempunyai kolerasi dengan hak asasi manusia.
Prinsip relativisme kultural merupakan prinsip yang mana kita harus menghargai setiap hak
kebudayaan suatu masyarakat/individu, dengan bersikap menyesuaikan diri dengan budaya
tersebut. Ini merupakan manifestasi dari sila kedua dan amanat konstitusi yang menghargai
intrepetasi setiap masyarakat maupun individu.
Intinya relativisme kultural itu kita harus menyusahkan diri kita dengan budaya mereka,
jangan menganggap budaya kita lebih tinggi atau sebaliknya.
d). Ada pelanggaran HAM dalam tragedi tersebut, yaitu Empat mahasiswa tewas dalam
penembakan terhadap peserta demonstrasi yang melakukan aksi damai, yaitu Elang Mulia
Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie. Sementara itu, dokumentasi
Kontras menulis, korban luka mencapai 681 orang dari berbagai perguruan tinggi di
BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

Indonesia. Kondisi ekonomi Indonesia yang mengalami ketidak stabilan pada


tahun 1998 dipengaruhi krisis keuangan Asia sejak 1997 – 1999 dan menjadi
penyebab tragedi Trisakti karena banyak rakyat yang sengsara sehingga
mahasiswa pun bergerak.
Penjelasan:
Empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas ditembak aparat ketika berdemonstrasi pada
12 Mei 1998, sampai saat ini kasus penembakan mahasiswa dan kasus pelanggaran HAM
lain di saat menjelang dan sesudah turunnya Soeharto belum tuntas.
e). Undang Undang  Nomor 26 Tahun 2000 adalah sebuah Undang-undang yang mengatur
Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Secara historis UU Pengadilan HAM lahir karena amanat Bab IX Pasal 104 Ayat (1) UU No.
39 Tahun 1999. Dengan lahirnya UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM tersebut,
maka penyelesaian kasus HAM berat dilakukan dilingkungan Peradilan Umum. Ini
merupakan wujud dari kepedulian negara terhadap warga negaranya sendiri. Negara
menyadari bahwa perlunya suatu lembaga yang menjamin akan hak pribadi seseorang.
Jaminan inilah yang diharapkan nantinya setiap individu dapat mengetahui batas haknya
dan menghargai hak orang lain. Sehingga tidak terjadi apa yang dinamakan pelanggaran
HAM berat untuk kedepannya.
Dalam UU No. 26 Tahun 2000 hukum acara atas pelanggaran HAM berat dilakukan
berdasarkan ketentuan hukum acara pidana yang terdiri dari:
1. Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan penangkapan.
2. Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan penahanan.
3. Komnas HAM sebagai penyelidik berwenang melakukan penyelidikan.
4. Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan penyidikan.
5. Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan penuntutan.
6. Pemeriksaan dilakukan dan diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan HAM
3. a).  Pada masa orde lama yang dimana merupakan masa yang berada dibawah
kepemimpinan oleh Presiden Soekarno yang ditetapkan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan. Masa Orde Lama merupakan dimana terbentuknya ataupun terlaksananya
BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

demokrasi terpimpin yaitu hal yang berupa setiap keputusan ada pada
penguasa dan sifatnya absolut serta di demokrasi terpimpin inilah tercipta
rasa untuk bergotong royong, Tidak mau memperoleh kemenangan dan
bersifat membeda-bedakan terhadap golongan lain yang berbeda. Terdapat
batasan terhadap partai politik juga.
Pada masa orde baru yang berbeda dengan orde lama dimana masa orde baru adalah
masa yang berada dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto yang ciri-ciri dari masa orde
baru dapat dilihat bahwa penentuan keputusan ada pada kekuasaan yang ada di tangan
Presiden, lalu dimasa orde baru juga tidak dikenal dengan yang namanya periode jabatan
sehingga Soeharto mampu dapat menjabat hingga 32 tahun, Di masa orde baru juga
terdapat maraknya KKN (Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme) yang meresahkan rakyat serta
terjadinya pembatasan dibagian hak-hak politik rakyat sendiri.

Pada masa reformasi, dimana pada masa inilah diberlakukan periode jabatan untuk
presiden dan wakil presiden yaitu disepakati dengan masa jabatan selama 5 tahun. Setelah
5 tahun, akan melakukan pergantian. Lalu, pelaksanaan demokrasi di masa reformasi ini
dapat dilihat perubahannya yang ada pada pemilihan kepala pemerintahan yang dilakukan
secara langsung, lalu adanya pemberdayaan buat masyarakat-masyarakat sipil, adanya
partai politik yang independen serta terjadinya dan terbentuk lembaga-lembaga penguatan
masyarakat.
b). - Masih adanya praktik KKN baik langsung maupun tidak langsung.
- Kurangnya relevansi informasi kebijakan pemerintah.
- Pelemahan institusi pemerintah yang bersifat independen (KPK, KPU, dll).
- Pembuatan peraturan yang sewenang-wenang.
- Tidak berjalannya aturan dalam praktik pemerintah, contoh: hukuman mati yang belum
dilakukan pada kasus berat. Padahal sudah ada dalam UU.
c). Menurut pendapat saya, kita dapat merumuskan kembali adanya tiga-belas prinsip pokok
Negara Hukum (Rechtsstaat) yang berlaku di zaman sekarang. Ketiga-belas prinsip
pokok tersebut merupakan pilar-pilar utama yang menyangga berdiri tegaknya satu
negara modern sehingga dapat disebut sebagai Negara Hukum (The Rule of Law,
ataupun Rechtsstaat).
1) Supremasi Hukum (Supremacy of Law)
2) Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law)
3) Asas Legalitas (Due Process of Law)
4) Pembatasan Kekuasaan
5) Organ-Organ Campuran Yang Bersifat Independen
6) Peradilan Bebas dan Tidak Memihak
7) Peradilan Tata Usaha Negara
8) Peradilan Tata Negara (Constitutional Court)
BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

9) Perlindungan Hak Asasi Manusia


10)Bersifat Demokratis (Democratische Rechtsstaat)
11)Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Bernegara (Welfare Rechtsstaat)
12)Transparansi dan Kontrol Sosial
13)Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sistem konstitusi Negara kita, cita Negara Hukum itu menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari perkembangan gagasan kenegaraan Indonesia sejak kemerdekaan.
Meskipun dalam pasal-pasal UUD 1945 sebelum perubahan, ide Negara hukum itu tidak
dirumuskan secara eksplisit, tetapi dalam Penjelasan ditegaskan bahwa Indonesia
menganut ide ‘rechtsstaat’, bukan ‘machtsstaat’. Dalam Konstitusi RIS Tahun 1949, ide
negara hukum itu bahkan tegas dicantumkan. Demikian pula dalam UUDS Tahun 1950,
kembali rumusan bahwa Indonesia adalah negara hukum dicantumkan dengan tegas.
Oleh karena itu, dalam Perubahan Ketiga tahun 2001 terhadap UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, ketentuan mengenai ini kembali dicantumkan tegas dalam Pasal
1 ayat (3) yang berbunyi: “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”. Kiranya, cita
negara hukum yang mengandung 13 ciri seperti uraian di atas itulah ketentuan Pasal 1
ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 itu sebaiknya kita pahami.
4. Secara istilah, otonomi daerah dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur atau mengurus sendiri urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Wahidin, 2015: 85). Berdasarkan pengertian tersebut,
maka esensi di dalam otonomi daerah adalah wewenang untuk mengatur pemerintahan
sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagai sebuah kebijakan tentu saja ada persoalan yang dihadapi di dalam
implementasinya. Namun demikian terlepas dari berbagai macam persoalan tersebut,
otonomi daerah dapat dianggap sebagai satu langkah besar bangsa dan negara ini di dalam
mengupayakan kesejahteraan bagi para warganya. Sebaik apapun pelaksanaan otonomi
daerah, namun demikian tidak akan berjalan dengan baik dan meraih sasaran apabila tidak
didasari dengan ‘niatan’ yang baik dari pemerintah daerah untuk menjalankan kebijakan
tersebut dengan sebaik-baiknya. Oleh karenanya, di dalam pelaksanaan otonomi daerah,
perlu dukungan satu aspek lagi di dalam pemerintahan, yaitu sebuah tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih, atau disebut dengan a good and clean government.

Indonesia sudah menjalani kemerdekaannya lebih dari 70 tahun. Berbagai


macam capaian di dalam pembangunan negara tentu tidak dapat
diabaikan. Namun demikian, berbagai macam persoalan juga hingga kini
ada yang belum terselesaikan. Salah satu persoalan tersebut terkait
dengan persoalan tata kelola pemerintahan, yaitu dalam bentuk kejahatan
korupsi. Kejahatan korupsi merupakan hambatan terbesar dalam
implementasi otonomi daerah dengan sistem a good and clean
government. Dalam perspektif good governance tentu saja kejahatan
BUKU KUNCI JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

korupsi sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang berlaku di dalam


good governance. Kejahatan korupsi bukan hanya melanggar satu atau dua
prinsip di dalam good governance tetapi melanggar esensi dari good
governance itu sendiri. Ukuran bersih atau tidaknya tata kelola
pemerintahan dalam mewujudkan clean goverment adalah terutama bebas
dari tindak kejahatan korupsi.

Anda mungkin juga menyukai