Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : IRMA SULISTIYANINGSIH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043606294

Tanggal Lahir : 26 JANUARI 2003

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111

Kode/Nama Program Studi : 54/ MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : 21/JAKARTA

Hari/Tanggal UAS THE : KAMIS, 30 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : IRMA SULISTIYANINGSIH


NIM : 043606294
Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : MANAJEMEN
UPBJJ-UT : JAKARTA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Jakarta, 30 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

IRMA SULISTIYANINGSIH
NAMA : IRMA SULISTIYANINGSIH
NIM : 043606294

1). Melalui ilustrasi tersebut, Anda sebagai mahasiswa diminta untuk menguraikan bagaimana
cara memperkuat ketahanan nasional Indonesia di era globalisasi!
Jawab:
• Ideologi
Ketahanan ideologi berlandaskan Pancasila. Ideologi Pancasila memiliki kemampuan untuk
memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta
nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Ketahanan ideologi merupakan kondisi mental
bangsa Indonesia yang berpegang pada ideologi Pancasila yang menjadi ideologi nasional. Nilai-nilai
pancasila turut mengajarkan cinta tanah air dan mengembangkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
• Aspek Politik
Sistem politik tersebut mampu memelihara kondisi politik yang sehat dan dinamis dan mampu
menerapkan politik luar negeri bebas dan aktif. .ketahanan nasional di bidang politik di era globalisasi
ini bisa direformulasi dengan terus menyelenggarakan kehidupan demokratis yang didasarkan pada
prinsip Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan, serta permusyawaratan perwakilan
untukmenciptakan tata kelembagaan politik yang lebih terbuka, transparan, akuntabel, bersih, tidak
korup, melibatkan partisipasi luas masyarakat, deliberatif, dan bersifat melayani.
• Aspek Ekonomi
Ketahanan nasional di bidang ekonomi adalah perokonomian bangsa yang berlandaskan
demokrasi ekonomi yang bersendi Pancasila yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
ekonomi bangsa dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan
merata. Implementasi ketahanan nasional dalam bidang ekonomi; hal-hal yang harus dibenahi dalam
bidang ekonomi adalah menata kebijakan fiskal, industri dalam negeri dan swasembada pangan agar
tidak terjadi krisis pangan
• Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya yang dijiwai oleh kepribadian
nasional (yang secara prinsip terkandung dalam pancasila) yang mengandung kemampuan untuk
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
bersatu, cinta tanah air, berkualitas, yang dapat merespon secara kreatif penetrasi nilai-nilai maupun
budaya asing yang tidak sesuai cita-cita nasional kita.
Implementasi ketahanan nasional dalam bidang social dan budaya; hal ini dapat dilakukan dengan
standarisasi pendidikan serta keterjangkauan masyarakat kurang mampu terhadap pendidikan, toleransi
dalam berbagai hal, termasuk agama, serta yang harus segera diimplementasikan adalah jaminan sosial
dan kesehatan bagi seluruh masyarakat
• Aspek Hankam (pertahanan keamanan)
ketahanan nasional di bidang pertahanan keamanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara (patriotisme) yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan keamanan negara yang dinamis, menyelenggarakan pembangunan, serta mempertahankan
kedaulatan negara dengan menangkal segala bentuk ancaman.

2). Menyikapi fenomena di atas, Anda diminta untuk menganalisis bagaimana upaya penegakan
HAM yang dilakukan oleh Indonesia dilihat dari aspek hukum!
Jawab:
A. Penegakan Undang-Undang
Undang-undang merupakan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Terdapat beberapa
Undang-undang yang mengatur tentang perlindungan terhadap hak-hak asasi oleh setiap warga negara.
Adapun undang-undang yang berkaitan dengan hak asasi yang dimiliki oleh Indonesia adalah:
• Undang-Undang No. 35 Tahun 2014: undang-Undang ini merupakan undang-undang
mengenai Perlindungan Anak.
• Undang-Undang No. 23 Tahun 2004: Undang-undang ini berisi tentang penghapusan
kekerasan dalam rumah tangga.
• Undang-Undang No. 1 Tahun 1974: Undang-undang yang berkaitan upaya pemerintah
dalam menegakkan HAM tentang perkawinan di Indonesia.
• TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998: Dalam ketetapan MPR ini, hak asasi manusia diakui
oleh negara sebagai hak yang diberikan oleh Tuhan kepada ciptaannya. Selain itu, hak
asasi manusia juga diakui sebagai hak-hak yang mendasar dan melekat dalam diri
manusia sejak manusia berada di dalam kandungan

B. Pembentukan Komnas HAM


Komnas HAM atau Komisi Nasional Hak Asasi Manusia adalah lembaga independen yang
memiliki fungsi untuk mengadakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi
HAM.
C. Pembentukan Komisi Nasional
Pemerintah membentuk beberapa komisi nasional untuk membantu pemerintah dalam
menegakkan hak asasi. Adapun komisi nasional tersebut antara lain komisi Nasional perempuan dan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAD).
D. Pembentukan Pengadilan HAM
Pengadilan HAM ini dibentuk berdasarkan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
Dalam menjalankan peran nya, pengadilan ini berperan khusus dalam mengadili kejahatan genosida
dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
E. Supremasi hukum yang ditegakkan.
Para pejabat penegak hukum haruslah memenuhi tugas dan kewajiban mereka yang dimana
untuk memberikan sebuah pelayanan yang dimana diyakini sangatlah baik dan juga adil kepada
masyarakat. Memberikan sebuah pelindungan kepada setiap orang dari berbagai macam perbuatan yang
melanggar bukum.
F. Melakukan peningkatan terhadap pengawasan dari masyarakat dan juga berbagai
macam lembaga politik terhadap berbagai macam upaya dari penegakan HAM yang
dimana dilakukan oleh pemerintah

3). Berdasarkan uraian di atas, Anda diminta untuk mengkritisi perkembangan demokrasi
pada Saat orde baru dan era reformasi dari sudut pandangan empirik!
Jawab:
• Perkembangan demokrasi saat orde baru
Harapan akan tumbuhnya demokrasi tersebut adalah harapan yang memiliki dasar-dasar
argumentasi empirik yang memadai, antara lain menyangkut tiga hal berikut ini:
Pertama, berbeda dengan Demokrasi Terpimpin-nya Soekarno yang lahir sebagai produk
rekayasa elit, Orde Baru dilahirkan oleh gerakan massa yang mengalirkan arus keinginan dari bawah.
Latar belakang ini menjadi dasar yang kuat bagi terjadinya pembesaran pluralisme dan penumbuhan
demokrasi.
kedua , rekrutmen elit politik di tingkat nasional yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru
pada saat pembentukannya memperlihatkan adanya kesejajaran dengan gagasan Daniel Bell yang
sangat popular saat itu. Dia, sebagaimana dikutip oleh Mochtar Mas’oed, menyebut bahwa formulasi
kebijakan-kebijakan politik tidak lagi diserahkan pada peran politisi dan ideologi, melainkan kepada
para teknokrat.
ketiga, sejalan dengan kedua dasar empirik di atas, masa awal Orde Baru ditandai oleh
terjadinya perubahan besar dalam perimbangan politik di dalam negara dan masyarakat. Tiga pusat
kekuasaan Orde lama, yaitu Presiden, militer (khususnya Angkatan Darat) dan PKI, digeser oleh pusat-
pusat kekuasaan baru yaitu militer dan teknokrasi dan birokrasi.
Ketiga dasar empirik di atas sekalipun masih bersifat tentatif, namun dalam .asa itu amatlah
memadai untuk menjadi alasan tumbuhnya harapan demokratisasi. Wajah demokrasi Orde baru
mengalami pasang surut sejalan dengan tingkat perkembangan ekonomi, politik dan ideologi sesaat
atau temporer. Tahun-tahun awal pemerintahan Orde Baru ditandai oleh adanya kebebasan politik yang
besar, yang oleh Mochtar Locbis disebut sebagai “musim semi kebebasan”

• Perkembangan demokrasi saat era reformasi


Pada masa reformasi. Aspinall (2004) mengatakan bahwa Indonesia sedang mengalami
Saat yang demokratis. Inisiatif politik yang dimotori oleh Amien Rais mendorong reformasi terus
bergulir. Menurut Suharso (2002) setidaknya tercatat berbagai paradoks demokrasi yang patut dikritisi
saat ini
Pertama, berkembangnya kekerasan politik, anarki, radikalisme, percekcokan massal yang
sering dilanjutkan dengan adu fisik secara kolektif, pemaksaan kehendak, dan berbagai perilaku
menyimpang lainnya yang justru mencerminkan perilaku anti demokrasi.
Kedua, berkembangnya konspirasi politik yang sangat pragmatis dengan mereka yang dulu anti
demokrasi. Yang diwarnai dengan semangat kental hanya sekedar demi meraih kemenangan pemilu
tanpa menunjukkan komitmen serius dalam mengagendakan demokrasi.
Ketiga, demokrasi mulai dimasukkan hanya sekedar sebagai retorika politik ketimbang sebagai
sebuah agenda politik.
Keempat, ketika kultus individu yang diperagakan oleh rezim Soeharto dengan berbagai
simbolnya dihujat keras untuk dibabisi, kini sebagian masyarakat politik malahan memperagakan
simbolisasi-simbolisasi figur kepemimpinan yang membawa warna kultus individu dalam bentuk lain.
Sejumlah ironi atau paradoks demokrasi yang muncul di permukaan era reformasi ini
menunjukkan, betapa terjal jalan yang harus ditempuh oleh bangsa ini menuju demokrasi yang
sesungguhnya. Bahwa. ternyata tidak mudah untuk mewujudkan demokrasi secara jujur. Jernih dan
bertanggung jawab, baik pada tingkat alam pikiran maupun lebih-lebih sebagai politik yang tersistem.
Perjuangan demokrasi akhirnya harus berhadapan dengan godaan-godaan kekuasaan di tengah
sejumlah jerat politik yang sebenarnya adalah anti demokrasi.
4). Berdasarkan ilustrasi di atas, Anda diminta untuk melakukan analisis hambatan
pelaksanaan Otonomi daerah yang disebabkan oleh faktor manusia!
Jawab:
• Perbedaan Konsep
Dalam perbincangan otonomi daerah ini, terdapat perbedaan persepsi di kalangan cendekiawan,
dan para pejabat birokrasi.Uraian tentang konsep otonomi di atas sangat variatif, seperti kebebasan dan
kemerdekaan, strategi organisasi, otoritas mengurus diri sendiri, mengambil keputusan sendiri power
untuk melakukan kontrol, empowerment, dan kemandirian dalam pengaturan diri. Variasi konsep ini
menimbulkan interpretasi beragam. Oleh karena itu, di masa datang perlu kesepakatan tentang konsep
otonomi daerah di kalangan elit politik sebagai pengambil keputusan atas kebijakan.
• Perbedaan Paradigma
Variasi makna tersebut berkaitan pula dengan paradigma utama dalam kaitannya dengan
otonomi, yaitu paradigma politik dan paradigma organisasi yang bernuansa pertentangan. Paradigma
ekonomi harus dilihat dari perspektif pemerataan pembangunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan
rakyat. Jadi, sangatlah picik bagi para elit lokal pada daerah yang kaya sumber daya dengan
menyandera masalah ekonomi ini untuk mencapai keinginan politiknya lepas dari negara kesatuan RI.
Hal ini sudah sangat melenceng dari hakikat otonomi itu sendiri.
• KUATNYA PARADIGMA BIROKRASI
Sampai sekarang aparat pemerintah daerah belum berani melakukan terobosan yang dibutuhkan.
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat karena masih kuatnya pengaruh paradigma birokrasi.Paradigma birokrasi yang sentralistik
ini telah terbina begitu lama dan mendalam dan bahkan menjadi “kepribadian” beberapa aparat kunci di
instansi pemerintah daerah. Untuk itu perlu dilakukan reformasi administrasi publik di daerah,
meninggalkan kelemahan-kelemahan paradigma lama, dan mempelajari, memahami serta mengadopsi
paradigma baru seperti Post Bureaucratic (lihat Barzelay, 1992) atau reinventing government, 1992,
1997).
• LEMAHNYA KONTROL WAKIL RAKYAT DAN MASYARAKAT
Birokrasi di daerah cenderung melayani kepentingan pemerintah pusat, dari pada melayani
kepentingan masyarakat lokal.semangat demokrasi yang timbul dan berkembang di era reformasi ini
tidak diikuti oleh strategi peningkatan kemampuan dan kualitas wakil rakyat. Wakil rakyat yang ada
masih kurang mampu melaksanakan tugasnya melakukan kontrol terhadap pemerintah.
Ketidakmampuan ini memberikan peluang bagi eksekutif untuk bertindak leluasa dan sebaliknya
legislatif bertindak ngawur mengorbankan kepentingan publik yang justru dipercaya mewakili
kepentingannya.
• KESALAHAN STRATEGI
UU No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah diberlakukan pada suatu pemerintah daerah
sedang lemah. Pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk melakukan sendiri apa yang mereka
butuhkan, tetapi dengan kemampuan yang sangat marjinal. Hal ini akibat dominasi pemerintah pusat di
daerah yang terlalu berlebihan, dan kurang memberikan peranan dan kesempatan belajar bagi daerah.

referensi:
BMP MKDU4111/3sks/Lasiyo- Reno wikandaru-hastangka
Modul 3 ketahanan Nasional dan Geostrategi
Modul 6 Hak dan kewajiban warga Negara
https://portal.fisip-unmul.ac.id› ...PDF DEMOKRASI ORDE BARU – Portal Karya Ilmiah Fisip
Unmul
https://media.neliti.com › mediaPDF DEMOKRASI INDONESIA: DARI MASA KE MASA Oleh –
Neliti
http://bahanajar.ut.ac.id/app/webroot/epub/original_files/extract/1175/EPUB/xhtml/raw/sylggb.xhtml

Anda mungkin juga menyukai