Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.2)

Nama Mahasiswa : FENI PRIHATINI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030742663

Tanggal Lahir : 01/02/1991

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU 4111 / PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kode/Nama Program Studi : 310 / ILMU PERPUSTAKAAN ( S1 )

Kode/Nama UPBJJ : 76 / UPBJJ UT JEMBER

Hari/Tanggal UAS THE : KAMIS , 30 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : FENI PRIHATINI


NIM : 030742663
Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111 / PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Fakultas : FHISIP ( Fakultas Hukum , ilmu sosial , & ilmu Politik )
Program Studi : 310 / ILMU PERPUSTAKAAN ( S1 )
UPBJJ-UT : 76 / UPBJJ UT JEMBER

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE padalaman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Sayatidakmenerimadanataumemberikanbantuandalambentukapapundalampengerjaansoalujian
UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagaipekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai denganaturan
akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik UniversitasTerbuka.

Demikiansuratpernyataaninisayabuatdengansesungguhnya.Apabiladikemudianhariterdapatpelanggaranatas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
UniversitasTerbuka.
Bogor , 30 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Feni Prihatini
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Cara Memperkuat ketahanan nasional Indonesia di era globalisasi , yaitu :


- Masyarakat harus selektif dalam membaca atau menerima berita dan tidak terlalu
terpengaruh dengan berita disosmed, karena pada era globalisasi setiap orang bisa
menyebarkan berita tanpa mengetahui kebenarannya, bisa jadi yang disebarkan
adalah berita bohong (hoax).
- Menyaring budaya yang masuk, kita harus memilih yang cocok dengan bangsa
Indonesia dan yang dapat mengembangkan diri seperti disiplin dan etos kerja yang
tinggi.
- Mencintai dan Membeli produk lokal .
- Tidak membeda-bedakan etnis, ras, suku, dan budaya .
- Bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial.
- Sebagai Pelajar , harus belajar dengan giat guna menjadi calon pemimpin atau wakil
rakyat yang bisa membawa pengaruh baik untuk negara .
- Mengatur tata ruang wilayah nasional yang serasi antara kepentingan kesejahteraan
dan kepentingan keamanan.
- Mengelola sumber daya alam denggan memperhatikan asas manfaat , daya saing
dan lestari serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat .
- Mewujudkan perekonomian yang efisien, pemerataan dan pertumbuhan yang tinggi .
- Memantapkan identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika .
- Pemahaman penghayatan dan pengamalan Pancasila (ideologi).

2. Upaya pemerintah dalam menegakkan Ham bagi warga negara indonesia , yaitu :
 Penegakkan melalui Undang-undang
 Pembentukan komisi nasional
 Pembentukan pengadilan HAM
 Penegakan melalui proses pendidikan

Pemerintah Indonesia telah berupaya menegakkan HAM dengan membuat undang-


undang, membentuk Komisi Nasional, membentuk pengadilan HAM, memasukkan
dalam kurikulum pelajaran, dan sebagainya. Tetapi pada kenyataan di lapangan
setelah hukum tentang HAM dibuat, pelanggaran HAM masih terjadi sampai sekarang
. Pemerintah harus dengan sigap dan tangkas memberantas kasus pelanggaran HAM
dan pemerintah juga bisa memberikan pengertian tentang pelanggaran HAM yang
tidak boleh dilakukan oleh siapapun karena manusia memiliki hak yang harus saling
dihormati antar manusia yang lain. Dengan begitu Indonesia akan lebih damai karena
tidak adanya lagi kasus pelanggaran HAM.

3. Bukti empirik bahwa Indonesia adalah negara demokrasi dilihat dari alur
sejarahnya.
Alur sejarah yang menyatakan bahwa Indonesia negara demokrasi , yaitu : :
- Pemerintahan masa revolusi kemerdekaan Indonesia (1945-1949)
- Pemerintahan parlementer (1949-1959)
- Pemerintahan demokrasi terpimpin (1959-1965)
- Pemerintahan Orde Baru (1965-1998)
- Pemerintahan Orde Reformasi (1998-sekarang )

Era pemerintahan pada masa Soeharto dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep
Demokrasi Pancasila.Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap
aspek kehidupan masyarakat Indonesia.Perubahan politik dari yang bersifat otoriter
pada masa demokrasi terpimpin di bawah Presiden Soekarno menjadi lebih
demokratis pada Orde Baru.

Rakyat percaya terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Presiden


Soeharto atas dasar beberapa hal, yaitu:
- Soeharto sebagai tokoh utama Orde Baru dipandang sebagai sosok pemimpin yang
mampu mengeluarkan bangsa Indonesia dari keterpurukan.
- Soeharto berhasil membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang menjadi
musuh Indonesia pada masa ini.
- Soeharto berhasil menciptakan stabilitas keamanan Indonesia pasca
pemberontakan PKI dalam waktu relatif singkat.

Sayangnya hal di atas hanyalah harapan belaka karena masih banyak penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi .

Demokrasi Indonesia periode reformasi (1998-sekarang) , Soeharto terpilih kembali


sebagai Presiden pada Sidang Umum MPR pada Maret 1998. Krisis moneter
membawa akibat terjadinya krisis politik, di mana tingkat kepercayaan rakyat terhadap
pemerintah begitu kecil.Kerusuhan-kerusuhan terjadi hampir di setiap daerah di
Indonesia.Akibatnya pemerintahan orde baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto
terperosok ke dalam kondisi yang diliputi berbagai tekanan politik baik dari luar
maupun dalam negeri.Dari dunia internasional, terutama Amerika Serikat, secara
terbuka meminta Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden.

Dan penyimpangan-penyimpangan pada masa pemerintahan Orde Baru membawa


Indonesia pada krisis multidimensi, diawali krisis moneter yang tidak kunjung reda.
Sebenarnya tidak ada perubahan subtantif dari kehidupan politik Indonesia.Antara
Orde Baru dan Orde lama/reformasi sebenarnya sama-sama otoriter.

Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden merupakan


pusat dari seluruh proses politik di Indonesia.Lembaga kepresidenan adalah
pengontrol utama lembaga negara lain yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA,
BPK, dan MA) maupun infrastruktur (LSM, Partai Politik dan sebagainya).

Soeharto mempunyai sejumlah legalitas yang tidak dimiliki oleh siapa pun seperti
Pengemban Supersemar, Mandataris MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima
Tertinggi ABRI.Berdasarkan kondisi tersebut, pelaksanaan demokrasi Pancasila masih
jauh dari harapan.Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen
hanya dijadikan alat politik penguasa. Kenyataan yang terjadi, pelaksanaan Demokrasi
Pancasila sama dengan kediktatoran.

4. Berikut analisis hambatan pelaksanaan otonomi daerah oleh faktor manusia , yaitu :

1 ) Adanya eksploitasi Pendapatan Daerah


2 ) Pemahaman terhadap konsep desentralisasi dan otonomi daerah yang belum
mantap
3 ) Penyediaan aturan pelaksanaan otonomi daerah yang belum memadai
4 )Kondisi SDM aparatur pemerintahan yang belum menunjang
sepenuhnyapelaksanaan otonomi daerah
5 )Korupsi di Daerah
6 ) Adanya potensi munculnya konflik antar daerah
7 ) Perbedaan Paradigma khususnya dalam organisasi , contohnya dalam paradigma
organisasi justru mewujudkan betapa pentingnya otonomi tersebut untuk menjamin
kualitas birokrasi yang diinginkan.Otonomi diperlukan bagi suatu organisasi untuk
dapat tumbuh dan berkembang mempertahankan eksistensi dan integritasnya, akan
tetapi “otonomi” juga sulit dilaksanakan karena birokrasi daerah merupakan
subordinasi birokrasi pusat (negara).
8 ) Kuatnya Paradigma Biroraksi
Sampai sekarang aparat pemerintah daerah belum berani melakukan terobosan yang
dibutuhkan. Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat karena masih kuatnya pengaruh paradigma
birokrasi.
9 ) Masih lemahnya kontrol wakil rakyat dan masyarakat
Wakil rakyat masih kurang mampu melaksanakan tugasnya melakukan kontrol
terhadap pemerintah. Ketidakmampuan ini memberikan peluang bagi eksekutif untuk
bertindak leluasa dan sebaliknya legislatif bertindak ngawur mengorbankan
kepentingan publik yang justru dipercaya mewakili kepentingannya.
10 ) Kesalahan Startegi
UU No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah diberlakukan pada suatu pemerintah
daerah sedang lemah. Pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk melakukan
sendiri apa yang mereka butuhkan, tetapi dengan kemampuan yang sangat marjinal.
Hal ini akibat dominasi pemerintah pusat di daerah yang terlalu berlebihan, dan
kurang memberikan peranan dan kesempatan belajar bagi daerah.

Sumber / Referensi :
BMP MKDU4111 / PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
www.kompasiana.com/amp/cahyofh88419/60c629588ede486c1a0f0bc2/upaya-
yang-dapat-kita-lakukan-untuk-menjaga-ketahanan-nasional
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/13/070000469/demokrasi-indonesia-
periode-orde-baru-

Anda mungkin juga menyukai