Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa :

Nomor Induk Mahasiswa/NIM :

Tanggal Lahir :

Kode/Nama Mata Kuliah :

Kode/Nama Program Studi :

Kode/Nama UPBJJ :

Hari/Tanggal UAS THE :

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat
Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa :
NIM :
Kode/Nama Mata Kuliah :
Fakultas :
Program Studi :
UPBJJ-UT :

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun
dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan
hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban
UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang
bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

……., ………………………

Yang
Membuat Pernyataan

LEMBAR JAWABAN
Jawaban pengantar ilmu politik
Jawaban no 1
Tanggal 10 Desember 1948 adalah tonggak sejarah hak asasi manusia di dunia dengan
disahkannya Universal Declaration of Human Rights (UDHR). Sehingga pemenuhan,
perlindungan dan penghormatan mesti dijalankan oleh bangsa yang beradab. Termasuk
Indonesia yang sudah meratifikasi beberapa konvenan tentang hak aasi manusia (HAM) mulai
dari konvensi hak sipil politik, hak ekonomi sosial dan budaya, dan yang lain. Oleh karena itu
sudah sepatutnya Indonesia yang besar dan multikultural menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Sejak disahkannya deklarasi universal hak asasi manusia ada beberapa hal yang seharusnya
menjadi tolok ukur penyelenggaraan negara khususnya pemerintahan agar hak asasi manusia
betul-betul hidup di tengah masyarakat. Yaitu perlindungan dari negara terhadap warga negara
dari gangguan pihak ketiga, pemenuhan kebutuhan warga negara yang meliputi hak sosial,
ekonomi, dan budaya dari penghormatan terhadap hak-hak dasar warga negara untuk hidup
aman, damai dan tenteram. Hak asasi manusia menjadi perbincangan yang sangat hangat di
masyarakat di era modern sehingga seluruh lini kehidupan yang berhubungan dengan tanggung
jawab negara selalu dikorelasikan dengan hak asasi manusia. Hal ini akibat sejarah umat
manusia pada masa lampau yang penuh kekerasan dan kekejaman penguasa.

Implementasi hak asasi manusia dewasa ini belum sampai pada substansi. Seperti yang
dikatakan oleh Alfridson, banyak persoalan hak asasi manusia sekarang ini bukan lagi pada
pengakuan hak tersebut, tetapi memiliki lebih banyak untuk menyelesaikan masalah dalam
implementasi hak itu sendiri seperti pemenuhan dan perlindungan. Sehingga perlu tindakan
lebih dari negara untuk membumikan hak asasi manusia di Indonesia.
Indonesia sebagai negara demokrasi sudah selayaknya mengimplementasikan hak asasi
manusia dalam segala lini kehidupan bernegara dan tidak hanya sebatas pengakuan dalam
konstitusi sehingga cita-cita Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang disusun oleh
founding fathers kita dapat tercapai dan bisa dirasakan oleh segenap warga negara Indonesia.
Penegakan hak asasi manusia harus tercermin dari segala lini, baik itu di pemerintahan atau
masyarakat. Pertama, dalam pemerintahan penegakan hak asasi manusia paling tidak yang
menjadi cerminan adalah perlindungan dan pemenuhan penegakan hukum yang tidak boleh
membeda-bedakan warga negara di depan hukum, serta beberapa kebijakan yang diambil oleh
penyelenggara negara yang berwenang tidak boleh melanggar hak warga negara. Kedua,
penegakan hak asasi manusia dalam masyarakat implementasinya adalah penghormatan
terhadap sesama warga negara.

Jawaban no 2
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara,
penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, norma kebiasaan yang
dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat diartikan
sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk
masyarakat seluruhnya.

Gambaran sementara tentang budaya politik Indonesia, yang tentunya harus di telaah dan di
buktikan lebih lanjut, adalah pengamatan tentang variabel sebagai berikut :

Konfigurasi subkultur di Indonesia masih aneka ragam, walaupun tidak sekompleks yang
dihadapi oleh India misalnya, yang menghadapi masalah perbedaan bahasa, agama, kelas, kasta
yang semuanya relatif masih rawan/rentan.
Budaya politik Indonesia yang bersifat Parokial-kaula di satu pihak dan budaya politik
partisipan di lain pihak, di satu segi masa masih ketinggalan dalam mempergunakan hak dan
dalam memikul tanggung jawab politiknya yang mungkin di sebabkan oleh isolasi dari
kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme, bapakisme, dan ikatan primordial.
Sikap ikatan primordial yang masih kuat berakar, yang di kenal melalui indikatornya berupa
sentimen kedaerahan, kesukaan, keagamaan, perbedaan pendekatan terhadap keagamaan
tertentu; purutanisme dan non puritanisme dan lain-lain.
kecendrungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi sikap paternalisme dan sifat
patrimonial; sebagai indikatornya dapat di sebutkan antara lain bapakisme, sikap asal bapak
senang.
Dilema interaksi tentang introduksi modernisasi (dengan segala konsekuensinya) dengan pola-
pola yang telah lama berakar sebagai tradisi dalam masyarakat.

Budaya Budaya politik Indonesia :


Hierarki yang Tegar/Ketat
Masyarakat Jawa, dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia, pada dasarnya bersifat
hirarkis. Stratifikasi sosial yang hirarkis ini tampak dari adanya pemilahan tegas antara
penguasa (wong gedhe) dengan rakyat kebanyakan (wong cilik). Masing-masing terpisah
melalui tatanan hirarkis yang sangat ketat. Alam pikiran dan tatacara sopan santun
diekspresikan sedemikian rupa sesuai dengan asal usul kelas masing-masing. Penguasa dapat
menggunakan bahasa 'kasar' kepada rakyat kebanyakan. Sebaliknya, rakyat harus
mengekspresikan diri kepada penguasa dalam bahasa 'halus'. Dalam kehidupan politik,
pengaruh stratifikasi sosial semacam itu antara lain tercemin pada cara penguasa memandang
diri dan rakyatnya.

Kecendrungan Patronage
Pola hubungan Patronage merupakan salah satu budaya politik yang menonjol di
Indonesia.Pola hubungan ini bersifat individual. Dalam kehidupan politik, tumbuhnya budaya
politik semacam ini tampak misalnya di kalangan pelaku politik. Mereka lebih memilih
mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungn dari basisnya.

Kecendrungan Neo-patrimonisalistik
Salah satu kecendrungan dalam kehidupan politik di Indonesia adalah adanya kecendrungan
munculnya budaya politik yang bersifat neo-patrimonisalistik; artinya meskipun memiliki
atribut yang bersifat modern dan rasionalistik zeperti birokrasi, perilaku negara masih
memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial.
Ciri-ciri birokrasi modern:
Adanya suatu struktur hirarkis yang melibatkan pendelegasian wewenang dari atas ke bawah
dalam organisasi
Adanya posisi-posisi atau jabatan-jabatan yang masing-masing mempunyai tugas dan tanggung
jawab yang tegas
Adanya aturan-aturan, regulasi-regulasi, dan standar-standar formalyang mengatur bekerjanya
organisasi dan tingkah laku anggotanya
Adanya personel yang secara teknis memenuhi syarat, yang dipekerjakan atas dasar karier,
dengan promosi yang didasarkan pada kualifikasi dan penampilan.

Jawaban no 3
partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara, baik secara individu
maupun kolektif. Partisipasi tersebut dapat dilakukan atas dasar keinginan sendiri maupun
dorongan dari pihak lain.

Partisipasi politik juga didefinisikan sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal. Tujuan
dari partisipasi politik adalah untuk mempengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh
pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkannya.

Partisipasi politik dapat terwujud dalam bentuk perilaku anggota masyarakat. Partisipasi dan
perilaku politik harus berlandaskan pada nilai dan norma yang berlaku. Partisipasi politik yang
baik akan terwujud oleh masyarakat politik yang sudah mapan.

Contoh partisipasi politik melembaga :


a) Pemberian suara atau voting
b) Diskusi politik
c) Kegiatan kampanye
d) Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan
e) Komunikasi individual dengan pejabat politik atau
administratif

Contoh partisipasi politik tidak melembaga :


a) Pengajuan petisi
b) Berdemonstrasi
c) Konfrontasi
d) Mogok
e) Tindak kekerasan politik terhadap harta benda :
pengrusakan, pemboman, pembakaran
f) Tindakan kekerasan politik terhadap manusia:
penculikan, pembunuhan, perang gerilya, revolusi

Jawaban no 4
Weber terkenal dengan konsepsinya mengenai tipe ideal (ideal typhus) bagi sebuah otoritas
legal dapat diselenggarakan, yaitu:
tugas-tugas pejabat diorganisir atas dasar aturan yang berkesinambungan;
tugas-tugas tersebut dibagi atas bidang-bidang yang berbeda sesuai dengan fungsi-fungsinya,
yang masing-masing dilengkapi dengan syarat otoritas dan sanksi-sanksi;
jabatan-jabatan tersusun secara hirarkis, yang disertai dengan rincian hak-hak kontrol dan
pengaduan (complaint);
aturan-aturan yang sesuai dengan pekerjaan diarahkan baik secara teknis maupun secara legal.
Dalam kedua kasus tersebut, manusia yang terlatih menjadi diperlukan;
anggota sebagai sumber daya organisasi berbeda dengan anggota sebagai individu pribadi;
pemegang jabatan tidaklah sama dengan jabatannya;
administrasi didasarkan pada dokumen-dokumen tertulis dan hal ini cenderung menjadikan
kantor (biro) sebagai pusat organisasi modern; dan
sistem-sistem otoritas legal dapat mengambil banyak bentuk, tetapi dilihat pada bentuk aslinya,
sistem tersebut tetap berada dalam suatu staf administrasi birokratik.

Tujuan Birokrasi di Indonesia menjalankan program atau kegiatan guna tercapainya visi dan
misi pemerintahan memberikan pelayanan kepada masyarakat dan melakukan pembangunan
secara netral dan profesional. Mengaplikasikan seluruh aspek manajemen pemerintahan, mulai
dari aspek perencanaan, koordinasi, pengawasan, preventif, represif, evaluasi, dan lain lain.
Memberi kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses setiap layanan dan perlindungan.
Memberi jaminan atas keberlangsungan sistem pemerintahan pada suatu negara. Mendukung,
mempermudah, mempercepat, meningkatkan efektivitas, serta efisiensi pencapaian dari
beragam tujuan pemerintah birokrasi di Indonesia
Indonesia sudah memasuki era revolusi industri 4.0 atau bisa disebut dengan era disrupsi.
Fasilitas yang digunakan sudah canggih akan tetapi mengapa masih banyak masyarakat yang
mengeluh Mengapa birokrasi pemerintahan masih sering menjadi permasalahan yang tidak
kunjung selesai dan seolah-olah tidak ada habisnya? Sebab apabila dilihat dari sudut pandang
administratif, birokrasi adalah suatu organisasi pelayanan, yang mana untuk menilai organisasi
birokasi tersebut adalah dengan cara menilai performa yang mereka tampilkan ketika
memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Karena birokasi sendiri tidak memiliki keluaran berupa fisik yang dapat dinilai masyarakat
secara langsung. Idealnya birokrasi adalah sebagai alat yang bermanfaat bagi pelaksanaan
rasionalitas terhadap tugas-tugas administrasi untuk mencapai efisiensi, selain itu birokrasi juga
memiliki fungsi sebagai alat penghubung antara Negara dengan masyarakat. Oleh karena itu,
sampai sekarang pun birokrasi menjadi alat utama dan paling dominan peranannya dalam
pelaksanaan tugas-tugas Negara. Apalagi di era pandemi seperti ini pemerintah harus bisa
menerapkan beberapa strategi agar birokrasi di Indonesia itu efektif.

Nah strategi nya itu kaya strategi jangka pendek yaitu: 1) penerapan birokrasi digital, 2)
standarisasi pelayanan, 3) profesionalisme SDM aparatur. Penerapan birokrasi digital sangat
dibutuhkan dalam masa pandemi Covid-19. Selain untuk memberikan informasi update tentang
penanganan Covid-19, birokrasi digital juga dapat menjadi way of services terbaik kepada
masyarakat. birokrasi digital sangat memiliki peran penting di setiap instansi pemerintah dalam
menjalankan tugas dan fungsinya dalam rangka efektivitas birokrasi di masa pandemi Covid-
19.

sumber : BMP Modul Pengantar Ilmu Politik / ISIP4212 / 3SKS / Modul 1-9 / Miriam
Budiardjo, dkk.

Anda mungkin juga menyukai