Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik
NIM : 048081247
Fakultas : FISIP
UPBJJ-UT : Denpasar
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Singaraja, 19 Desember 2023
Yang Membuat Pernyataan
Made Sukiada
UKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Dalam konteks studi kasus pandemi Covid-19 di Indonesia, terdapat beberapa pasal dalam Undang-
Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang dapat dihubungkan dengan hak asasi manusia yang relevan. Salah
satu pasal yang relevan adalah Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan :
"Setiap orang berhak atas kebebasan pribadi, kehormatan, martabat, dan keamanan pribadi."
Pasal ini menjamin hak setiap orang untuk memiliki kebebasan pribadi, kehormatan, martabat, dan
keamanan pribadi. Dalam konteks pandemi Covid-19, hak ini dapat diartikan sebagai hak setiap individu
untuk mendapatkan perlindungan terhadap kesehatannya dan akses yang setara terhadap fasilitas
kesehatan dan pendidikan.
Referensi :
- https://www.mkri.id
- https://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id
2. Tahap-tahap pembangunan ekonomi dalam suatu negara mengunakan pendapat WW. Rostow adalah :
a. Kategori Budaya Politik di Indonesia : Partisipan (Participant)
Berdasarkan konsep budaya politik oleh Almond dan Powell, Indonesia dapat dikelompokkan dalam
kategori budaya politik partisipan (participant). Budaya politik partisipan ditandai oleh partisipasi
aktif masyarakat dalam proses politik, seperti pemilihan umum. Dalam konteks Indonesia, masyarakat
memiliki kebebasan untuk memilih dari beragam partai politik, dan mayoritas tidak terikat pada satu
partai secara kaku. Ini mencerminkan partisipasi aktif dan keberagaman dalam pengambilan
keputusan politik.
b. Tidak Tumbuh pada Era Orde Baru
Ada beberapa alasan mengapa budaya politik partisipan tidak dapat tumbuh pada era Orde Baru di
Indonesia :
1. Ketidak Bebasan Politik :
Pada masa Orde Baru, terutama di bawah pemerintahan Soeharto, terdapat keterbatasan
kebebasan politik. Partai politik dibatasi, oposisi ditekan, dan pemilihan umum tidak selalu
mencerminkan kehendak rakyat. Hal ini menyebabkan kurangnya partisipasi aktif dan
pluralitas dalam politik.
Dengan demikian, budaya politik partisipan yang terlihat saat ini di Indonesia lebih mungkin
berkembang dalam suasana politik yang lebih terbuka dan demokratis, seperti yang terjadi setelah
transisi dari Orde Baru ke era demokrasi.
Sumber :
- ISIP 4212 Pengantar Ilmu Politik
- https://journal.unnes.ac.id
Contohnya termasuk :
- Sidang Paripurna :
Legislatif mengadakan sidang paripurna untuk membahas kebijakan eksekutif dan memberikan
tanggapan atau evaluasi terhadapnya.
- Hearing dan Pemeriksaan :
Komisi-komisi di lembaga legislatif dapat mengadakan hearing atau pemeriksaan untuk
mendengarkan penjelasan dari pejabat eksekutif terkait kebijakan atau program tertentu
- Interplasi :
Anggota legislatif dapat menggunakan hak interpelasi untuk mengajukan pertanyaan kepada
pejabat eksekutif dan mendapatkan jawaban secara langsung.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan kehidupan demokrasi, menjamin keterwakilan rakyat dan
daerah dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya serta mengembangkan mekanisme checks and
balances antara DPRD dan eksekutif demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Sumber :
- Kedudukan, Fungsi, Tugas, dan Wewenag DPRD
(https://www.youtube.com/watch?v=R6pikcJimPo&pp=ygUdRlVOR1NJIFBFTkdBV0F
TQU4gRFBSRCBEQUxBTSA%3D)
- FUNGSI PENGAWASAN DPRD DALAM MEWUJUDKAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK (https://media.neliti.com/media)