Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : SITI MAESAROH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 018386312

Tanggal Lahir : 25 -08-1973

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4213/ Sistem Politik Indonesia

Kode/Nama Program Studi : 71 / Ilmu Pemerintahan –S1

Kode/Nama UPBJJ : 41 / Purwokerto

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa,28 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : SITI MAESAROH


NIM : 018386312
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4213/ Sistem Politik Indonesia
Fakultas : SMTA Umum IPA/IPS
Program Studi : 71/Pemerintahan-S1
UPBJJ-UT : 41/ Purwokerto

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Selasa,28 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Siti Maesaroh
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Kapabilitas Responsif
Kapabilitas responsif, yaitu daya tanggap suatu sistem politik terhadap setiap tekanan yang
berupa tuntutan baik dari lingkungan intra-masyarakat (domestik) maupun ekstra-masyarakat
(internasional). Karena itu, dalm suatu sistem politik kapabilitas responsif ini ditentukan oleh
hubungan antara input dan output

Contoh Kasus
- Mengenai responsivitas, sistem politik kurang mengakomodasi segala kepentingan masyarakat
dilingkungan sistem politik itu sendiri. Karena selama ini kecenderungan kebijakan dibuat oleh
para elite politik, dan terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tuntutan
masyarakatpun kurang direspon dengan baik, meskipun ditekan dengan berbagai aksi
demonstrasi. Tragedi Demonstrasi yang terjadi sehingga kerusakan bahkan berujung pada
kematian menjadi contoh nyata kurang rensonsif pemerintah terhadap tuntutan masyarakat.
Dengan hadirnya berbagai Lembaga swadaya masyarakat bisa lebih memudahkan
penyampaian aspirasi dan tuntutan masyarakat sehingga kapabilitas responsif yang diciptakan
mampu menyeimbangkan antara tuntutan dan kebijakan sehingga sistem politik dapat berjalan
normal.
- Target program legislasi nasional (prolegnas) yang tidak tercapai seperti pada prolegnas tahun
2013 dengan target 76 RUU sampai dengan penutupan masa sidang I tahun 2013-2014 hanya
15 RUU yang sudah disyahkan. Bahkan pada periode 2009-2014 ini ada RUU yang sudah jadi
Undang Undang kemudian dibatalkan oleh MK karena ada gugatan rakyat, seperti pada kasus
UU Badan Hukum Pendidikan. Ini artinya kemampuan merespon input dan memprosesnya
menjadi kebijakan nampak begitu lemah.
- Praktek korupsi yang merajalela hingga merugikanm negara mencapai kurang lebih rartusan
triliun rupiah per tahun juga menunjukkan lemahnya sistem politik mencegah tumbuh suburnya
praktek korupsi. Bahkan korupsi tumbuh subur dalam praktek politik. Lebih dari 60 persen
kepala daerah hasil pemilu yang berbiaya mahal itu tersangkut kasus korupsi.Sejumlah menteri
juga tersangkut korupsi.Ratusan anggota legislatif juga tersangkut korupsi. Sistem politik saat
ini berbiaya mahal hingga setiap kali pemilu biayanya kurang lebih mencapai 50 triliun. Caleg
DPRD di tingkat daerah rata rata membutuhkan dana antara Rp 100 juta sampai dengan Rp
500 juta. Di tingkat pusat rata-rata memerlukan dana Rp 500 juta – Rp 1,5 miliar. Calon kepala
daerah memerlukan dana antara Rp 50-100 miliar, untuk calon Presiden memerlukan dana
antara 1 sampai 3 triliun Rupiah( Puspol Indonesia, 2013). Sistem politik yang berbiaya mahal
ini telah mendorong praktek korupsi yang saat ini merajalela bahkan sampai pada jantung
kekuasaan di Republik ini seperti pada kasus Bailout Bank Century dan kasus korupsi
Hambalang yang merontokan Partai Demokrat sebagai partai berkuasa saat ini.

Kapabilitas Dalam Negeri dan Internasional

Suatu sistem politik berinteraksi dengan lingkungan domestik dan lingkungan internasional.
Kapabilitas domestik suatu sistem politik sedikit banyak juga ada pengaruhnya terhadap kapabilitas
internasional. Yang dimaksud dengan kapabilitas internasional ialah kemampuan yang memancar
dari dalam ke luar. Misalnya kebijakan sistem politik luar negeri Amerika Serikat terhadap Israel,
juga akan mempengaruhi sikap politik negara-negara di timur tengah. Oleh karena itulah pengaruh
tuntutan dan dukungan dari luar negeri terhadap masyarakat dan mesin politik resmi, maka
diolahlah serangkaian respons untuk menghadapinya Politik luar negeri suatu negara banyak
bergantung pada berprosesnya dua variabel, yaitu kapabilitas dalam negeri dan kapabilitas
internasional.

Contoh Kasus
Kemampuan domestik sistem politik masih lemah sehingga relasi antara pemerintah dan
masyarakat kurang harmonis, hal ini tergambar dari berbagai aksi ketidakpercayaan publik
terhadap kinerja pemerintah selama ini. Mengenai kemampuan internasional, sistem politik
indonesia sangat terbuka terhadap kebijakan internasional dan membentuk relasi yang baik dengan
dunia internasional. Namun menjadi ironi ketika sistem politik indonesia memberikan kebebasan
pada dunia internasional untuk berinvestasi, justru mengorbankan masyarakatnya sendiri.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Contoh riil yang terjadi saat ini, dimana adanya perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia
dengan China yang justru mematikan industri lokal. Dimana kebebasan produk Cina masuk
kepasaran Indonesia membuat daya beli masyarakat terhadap produk dalam negeri menjadi
berkurang.

2. Partisipasi politik merupakan keterlibatan atau peran serta suatu individu atau kelompok
(organisasi) didalam dunia politik untuk menyampaikan pendapat dalam mencapai tujuan
organisasi.

Partisipasi politik konvensional merupakan partisipasi politik yang sesuai dengan aturan atau
konstitusi yang berlaku.

Sebaliknya, Partisipasi politik non-konvensional merupakan partisipasi politik yang tidak sesuai
dengan konstitusi yang ada.

Bentuk partisipasi politik konvensional :


1. Pemberian suara
2. Diskusi Politik
3. Kegiatan Kampanye
4. Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan
5. Komunikasi individual dengan pejabat politik administratif

Bentuk partisipasi politik non-konvensional :


1. Pengajuan Petisi
2. Berdemonstrasi
3. Konfrontasi
4. Mogok
5. Tindak kekerasan politik terhadap harta benda

kecenderungan di era reformasi ini, partisipasi non-konvensional seperti demonstrasi banyak


dilakukan karena bentuk dari partisipasinya tidak sesuai dengan konstitusi dan belum mempunyai
legitemasi Hukum yang tetap.

3. Lembaga legislatif adalah lembaga atau dewan yang memiliki tugas dan wewenang untuk
membuat atau merumuskan UUD yang ada di sebuah negara. Lembaga legislatif juga merupakan
lembaga legislator yang berarti jika lembaga ini dijalankan oleh DPD, DPR, dan MPR.

Contoh Lembaga Legislatif


Di negara Indonesia, lembaga legislatif adalah DPR, DPD, dan MPR.

Lembaga eksekutif adalah salah satu badan pemerintahan yang punya kekuasaan dan
bertanggung jawab untuk menerapkan hukum.

Lembaga ini bertugas melaksanakan undang-undang, menyelenggarakan urusan pemerintahan,


serta mempertahankan tata tertib dan keamanan.Hal ini berlaku di dalam maupun di luar negeri.

Susunan Lembaga Eksekutif

Inilah susunan dalam lembaga eksekutif dan juga masing-masing tugasnya.

 Presiden

Presiden adalah penyelenggara pemerintahan tertinggi yang memegang kekuasaan


pemerintahan menurut undang-undang dasar.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Presiden Republik Indonesia mempunyai kedudukan istimewa yaitu sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan.

 Wakil Presiden

Dalam melaksanakan kewajibannya, presiden dibantu wakil presiden. Sehingga, mereka berada
dalam satu kelembagaan, yaitu lembaga kepresidenan.
Contoh Relasi hubungan Lembaga Eksekutif dan Legislatif
Di Indonesia, ada banyak elemen dimana rakyat menitipkan kedaulatannya melalui Pemilihan Umum
DPR/DPD/DPRD, Presiden/Wapres dan Gubernur/Wagub serta Bupati/Wabup serta Walikota/Wakil
Walikota. Elemen-elemen ini, bekerja atas mandat rakyat yang diatur dalam sistem ketata-negaraan,
yaitu ruang legislatif dan eksekutif.

Tiga cabang kekuasaan penyelenggaraan negara meliputi :Legislatif yang membuat undang-undang
Eksekutif sebagai pelaksana dan menjalankan undang-undang; serta Yudikatif, yang mengartikan
(interprete) undang-undang, melakukan ajudikasi arti undang-undang.

4. Pada masa Orde Baru Soeharto berpendapat bahwa perhatian Indonesuia terutama harus diberikan
pada usaha menciptakan hubungan yang serasi anatara negara-negara dikawasan Asia Tenggara.
Soeharto meyakini tidak ada gunanya mempunyai sahabat yang banyak yang berjauhan tempatnya
bila dengan tetangga sendiri tidak terdapat hubungan yang harmonis. Dengan adanya kerjasama yang
baik antara negara-negara tetangga maka kekuatan negara masing-masing akan lebih meningkat
sehingga ancaman dari luar akan berkurang.

Anda mungkin juga menyukai