Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa :JHIMESTIN SAGALA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030054645

Tanggal Lahir : 09/10/1989

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kode/Nama Program Studi : 311/ILMU HUKUM

Kode/Nama UPBJJ : 18/PALEMBANG

Hari/Tanggal UAS THE : 30/12/2021

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : JHIMESTIN SAGALA


NIM : 030054645
Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Fakultas : UNIVERSITAS TERBUKA
Program Studi : 311/ILMU HUKUM
UPBJJ-UT : 18/PALEMBANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
KAMIS, 30 DESEMBER 2021

Yang Membuat Pernyataan

JHIMESTIN SAGALA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. a. Era globalisasi merupakan perubahan global yang tidak mengenal batas wilayah sehingga bisa
menimbulkan pertukaran pandangan, produk, pemikiran, aspek-aspek budaya, dan lainnya yang
melanda seluruh dunia. Kemajuan teknologi transportasi, telekomunikasi dan informasi menjadi
faktor utama dalam globalisasi.
Ketahanan nasional dapat dikatakan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap
aspek kehidupan nasional yang terintegasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang memiliki
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi berbagai ancaman,
tantangan dan rintangan yang muncul baik dari dalam maupun dari luar, agar identitas, integrasi,
dan kelangsungan hidup bangsa dalam mencapai tujuan dapat terjamin. Bagi bangsa Indonesia yang
terdiri dari berbagai suku, ras, agama, bahasa, dan adat istiadat, ketahanan nasional perlu dipahami
secara komprehensif, baik personal maupun sosial, untuk diimplementasikan secara nyata dan
berlanjut guna membina kondisi kehidupan nasional, wawasan nusantara, dan ketahanan nasional
sebagai landasan konseptual yang didasari oleh Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan nasional sudah menjadi tanggungjawab yang harus diperjuangkan oleh seluruh rakyat

Indonesia sesuai dengan kapasitasnya masing-masing, bukan hanya kementerian pertahanan,


Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia saja. Sesuai dengan amanat UUD 1945
pasal 30 ayat 1 dan 2 yang berbunyi “(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara”. “(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui system pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai
kekuatan pendukung”. Maka, rakyat, TNI, dan POLRI harus selalu bersatu padu, untuk menjaga dan
mempertahankan ketahanan nasional. Ketahanan nasional tidak hanya persoalan pertahanan dan

keamanan atau militer, melainkan juga persoalan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pendidikan, dan lain sebagainya.

2. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM Kepada Masyarakat Indonesia


Pembentukan Komisi Hak Asasi Manusia. Komisi Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM dibentuk
pada 7 Juni 1993 melalui Kepres Nomor 50 tahun 1993.
Pembentukan Instrumen HAM.
Pembentukan Pengadilan HAM.

penegakan hukum mengenai hak asasi manusia di indonesia berdasarkan undang-undang nomor 39
tahun 1999. Kesimpulan dari permasalahan yang di bahas adalah Penerapan hukum kepada
pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia ini berpedoman pada Undang- Undang No. 26 Tahun
2000 tentang pengadilan Hak Asasi Manusia, di mana dalam Undang-undang tersebut disebut
tentang pengadilan ad hoc yang dipakai untuk mengadili para pelanggar Hak Asasi Manusia di
Indonesia. Lembaga yang mengadili para pelanggar Hak Asasi Manusia adalah pengadilan Ad Hoc
Hak Asasi Manusia, yang tidak beda dengan pengadilan biasa, khususnya pengadilan pidana. Sebab
pada hakekatnya pengadilan pidana juga mengadili pelanggaran Hak Asasi Manusia yang bersifat
khas adalah bahwa pelanggaran Hak Asasi Manusia berkaitan dengan kesepakatan internasional.
Untuk menyelesaikan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di wilayah Indonesia yaitu
melalui pengadilan Ad Hoc apabila waktu terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia sebelum
Undang- Undang No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan Hak Asasi Manusia dan apabila terjadinya
pelanggaran Hak Asasi Manusia tersebut setelah Undang-undang ini maka diselesaikan melalui
pengadilan Hak Asasi Manusia dan apabila terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia tersebut
sebelum Undang-undang ini dapat juga diselesaikan melalui alternatif penyelesaian yaitu melalui
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang ditetapkan oleh Undang-Undang.

3. Indonesia merupakan negara demokrasi. Hal ini terbukti dari sudut pandang normatif dan empirik
yang dimiliki bangsa Indonesia. Berdasarkan situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, bukti empirik bahwa Indonesia adalah negara demokrasi dilihat dari alur
sejarahnya. Alur sejarah yang menyatakan bahwa Indonesia negara demokrasi sebagai berikut:
Pemerintahan masa revolusi kemerdekaan Indonesia (1945-1949) Pemerintahan parlementer (1949-
1959) Pemerintahan demokrasi terpimpin (1959-1965) Pemerintahan Orde Baru (1965-1998)
Pemerintahan Orde Reformasi (1998-sekarang) Kali ini akan dijelaskan mengenai pelaksaan
demokrasi. Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang singkat yaitu
antara 1966-1968. Ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia.
Era pemerintahan pada masa Soeharto dikenal sebagai Orde Baru (1965-1998) dengan konsep
Demokrasi Pancasila.Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, visi utama
pemerintahan Orde Baru adalah melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan visi tersebut, Orde Baru
memberikan secercah harapan bagi rakyat Indonesia. Tetapi kenyataan yang terjadi, Demokrasi
Pancasila sama dengan kediktatoran.

4. Otonomi daerah di Indonesia digulirkan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan
masyarakat daerah, setelah sekian lama dipinggirkan oleh Pemerintah Otoriter Orde Baru. Namun
harapan besar tersebut, rupanya masih merupakan mimpi besar dan sulit terwujud. Salah satunya
karena masalah sumber daya aparatur. Berbagai cara dan upaya telah banyak dilakukan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya aparatur tersebut. Namun sayangnya pemerintah daerah
melupakan penyebab oleh segenap pemerintah daerah. Beberapa masalah utama yang dihadapi
oleh pemerintah daerah itu adalah: rendahnya kualitas sumber daya aparatur dan buruknya
penempatan, seringnya terjadi perubahan peraturan kepegawaian, rendahnya mental aparatur dan
terlalu gemuknya organiasi pemerintahan daerah.

Anda mungkin juga menyukai