Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI

POLISI DAERAH SULAWESI TENGGARA


(POLDA SULTRA)

Oleh :

SRI DEWI
F1A316055

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Mahasiswa : Sri Dewi
Nomor Induk Mahasiswa : F1a316055
Program Studi : Ilmu Komputer
Jurusan : Matematika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Tempat Kuliah Kerja Profesi : Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara
(Polda Sultra)
Pelaksanaan : 1 Juli 2019 – 2 September 2019

Menerangkan bahwa apa yang tertulis dalam laporan ini adalah benar.

Kendari, 17 September 2019

Dosen Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

Dr. Andi Tenriawaru, S.Si. M.Si Subhan, S.Kom.,M.AP


NIP. 197602082005012001 NIP.197801022003122004

Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Komputer,

Dr. Andi Tenriawaru, S.Si. M.Si


NIP. 197602082005012001

1
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN
................................................................................................................................
i
................................................................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHLUAN ..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Tujuan Kegiatan KKP........................................................................................2
1.3 Waktu dan Tempat Kegiatan .............................................................................2
BAB II GAMBARAN SINGKAT INSTANSI.........................................................3
2.1 Alamat Instansi ..................................................................................................3
2.2 Struktur Organisasi Polda...................................................................................3
2.3 Tugas Pokok Instansi..........................................................................................8
BAB III KEGIATAN INSTANSI YANG BERKAITAN DENGAN ILMU
KOMPUTER
...............................................................................................................................
10
BAB IV KEGIATAN KULIAH KERJA PROFESI...............................................12
BAB V PENUTUP.................................................................................................13
5.1 Kesimpulan .....................................................................................................13
5.2 Saran ................................................................................................................13
LAMPIRAN

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Studi S1 Ilmu Komputer Jurusan Matematika dari Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di Universitas Halu Oleo
(UHO) merupakan Program Studi yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan
profesional di bidang Ilmu Komputer dan penerapannya dapat beradaptasi
terhadap perubahan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Sains (IPTEKS) serta
mampu mandiri. Dalam penyelesaian tahap program pendidikan perguruan tinggi
(Sarjana) ditentukan atas dasar Indeks prestasi (IP) yang di capai oleh mahasiswa
dan syarat lainnya. Salah satu syaratnya adalah mahasiswa dapat dinyatakan lulus
jika telah mengikuti Kuliah Kerja Profesi (KKP) dengan 3 (tiga) Satuan Kredit
Semester (SKS) di semester 7 (tujuh).
KKP merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa berupa
magang atau observasi di perusahaan atau instansi pemerintah secara terbimbing
dan terpadu sebagai persyaratan kelulusan. Peserta KKP diharapkan mampu
memiliki kemandirian, disiplin, bertanggung jawab, serta menyelesaikan tugas-
tugas yang di berikan secara benar dan tepat. Hal ini dimaksudkan agar
mahasiswa memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas di tengah
persaingan dunia kerja yang semakin ketat. KKP juga menjadi sarana belajar yang
efektif untuk menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa sesuai bidang
ilmu yang dikuasai masing-masing.
KKP mempunyai fungsi akademik sebagai berikut:
 Wujud nyata penjabaran Tridharma Perguruan Tinggi
 Sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan
studinya di perguruan tinggi khususnya Universitas Halu oleo.
Untuk itu, mahasiswa peserta KKP dituntut untuk memilih suatu instansi
yang dapat berfungsi sebagai wadah untuk merealisasikan ilmu-ilmu pengetahuan
tentang ilmu komputer yang diperoleh dibangku kuliah. Adapun instansi yang
dipilih tersebut setidaknya memiliki sistem kinerja yang baik yang dalam

3
kesehariannya berhubungan dengan Ilmu Komputer. Berdasarkan uraian singkat
tersebut, maka kami memilih Polda Sultra sebagai tempat untuk melaksanakan
KKP.
1.2 Tujuan Kegiatan KKP
Tujuan KKP adalah:
1. Melatih mahasiswa agar dapat mengetahui kinerja yang diberikan pada
kerja profesi sehingga mahasiswa dapat memiliki pengalaman dibidang
kerja masing-masing.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu
pengetahuan atau teknologi yang dimiliki dibangku kuliah.
3. Menyelesaikan mata kuliah kerja profesi sebanyak 3 (tiga) SKS.
1.3 Waktu dan Tempat kegiatan
KKP dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli 2019 sampai dengan 2 September
2019 di Polda Sultra yang beralamatkan di JL. Halu Oleo No1 Kendari 93232,
Telp. 0401391555

4
BAB II
GAMBARAN SINGKAT INSTANSI

2.1 Alamat Instansi


Polda Sultra beralamatkan di JL. Halu Oleo No.1 Kendari 93232, Telp.
0401391555.
2.2 Struktur Organisasi Polda
Struktur organisasi Polda Sultra dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Polda Sultra

Susunan organisasi dan tata kerja kepolisian daerah terdiri dari:


 Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Polri
adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka

5
terpeliharanya keamanan dalam negeri.
 Kepala Polri yang selanjutnya disebut Kapolri adalah pimpinan Polri dan
penanggung jawab penyelenggara fungsi kepolisian.
 Kepolisian Daerah yang selanjutnya disebut Polda adalah pelaksana tugas
dan wewenang Polri di wilayah provinsi yang berada di bawah Kapolri.

 Kepala Polda yang selanjutnya disebut Kapolda adalah pimpinan Polri di


daerah dan bertanggung jawab kepada Kapolri.
 Inspektorat Pengawasan Daerah yang selanjutnya disebut Itwasda adalah
unsur pengawas dan pembantu pimpinan dalam bidang pengawasan pada
tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda. Itwasda bertugas
menyelenggarakan pengawasan di lingkungan Polda untuk memberikan
penjaminan kualitas dan memberikan konsultasi serta pendampingan
kegiatan pengawasan dari lembaga eksternal.
 Biro Operasi yang selanjutnya disebut Roops adalah unsur pengawas dan
pembantu pimpinan dalam bidang operasi pada tingkat Polda yang berada di
bawah Kapolda. Roops bertugas membantu Kapolda dalam bidang
pengkajian strategis, perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian manajemen operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu
dan kerja sama lembaga pemerintah atau lembaga nonpemerintah pada
tingkat Polda.
 Biro Perencanaan Umum dan Anggaran yang selanjutnya disebut Rorena
adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan dalam bidang perencanaan
umum dan anggaran pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
Tugas dari Rorena adalah:
a. membina dan menyelenggarakan fungsi perencanaan umum dan
anggaran;
b. menyiapkan perencanaan kebijakan teknis dan strategis Polda;
c. monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran serta
penerapan sistem dan manajemen organisasi;
d. membina penerapan sistem dan manajemen organisasi dan tata laksana di

6
lingkungan Polda; dan
e. menerapkan sistem monitoring, evaluasi dan asistensi terhadap
pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri (RBP) pada tingkat Polda
 Biro Sumber Daya Manusia yang selanjutnya disebut Ro SDM adalah unsur
pengawas dan pembantu pimpinan dalam bidang sumber daya manusia pada
tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Biro Logistik yang selanjutnya disebut Rolog adalah unsur pengawas dan
pembantu pimpinan dalam bidang logistik pada tingkat Polda yang berada
di bawah Kapolda.
 Bidang Profesi dan Pengamanan yang selanjutnya disebut Bidpropam adalah
unsur pengawas dan pembantu pimpinan dalam bidang pertanggungjawaban
profesi dan pengamanan internal pada tingkat Polda yang berada di bawah
Kapolda.
 Bidang Hubungan Masyarakat yang selanjutnya disebut Bidhumas adalah
unsur pengawas dan pembantu pimpinan dalam bidang hubungan
masyarakat pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.

 Bidang Hukum yang selanjutnya disebut Bidkum adalah unsur pengawas


dan pembantu pimpinan dalam bidang hukum pada tingkat Polda yang
berada di bawah Kapolda.
 Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi yang selanjutnya disebut Bid
TIK adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan dalam bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi pada tingkat Polda yang berada di
bawah Kapolda.
 Staf Pribadi Pimpinan yang selanjutnya disebut Spripim adalah unsur
pelayan dalam bidang pelayanan kepada pimpinan pada tingkat Polda yang
berada di bawah Kapolda.
 Sekretariat Umum yang selanjutnya disebut Setum adalah unsur pelayan
dalam bidang kesekretariatan dan administrasi umum pada tingkat Polda
yang berada di bawah Kapolda.
 Pelayanan Markas yang selanjutnya disebut Yanma adalah unsur pelayan

7
dalam bidang pelayanan markas dan urusan dalam pada tingkat Polda
yang berada di bawah Kapolda.
 Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu yang selanjutnya disingkat SPKT
adalah unsur pelaksana tugas pokok dalam bidang pelayanan kepolisian
terpadu pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Direktorat Intelijen Keamanan yang selanjutnya disebut Ditintelkam adalah
unsur pelaksana tugas pokok dalam bidang intelijen keamanan pada tingkat
Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Direktorat Reserse Kriminal Umum yang selanjutnya disebut Ditreskrimum
adalah unsur pelaksana tugas pokok dalam bidang Reserse Kriminal Umum
pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Direktorat Reserse Kriminal Khusus yang selanjutnya disebut Ditreskrimsus
adalah unsur pelaksana tugas pokok dalam bidang Reserse Kriminal Khusus
pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Direktorat Reserse Narkoba yang selanjutnya disebut Ditresnarkoba adalah
unsur pelaksana tugas pokok dalam bidang Reserse Narkoba pada tingkat Polda
yang berada di bawah Kapolda.
 Direktorat Pembinaan Masyarakat yang selanjutnya disebut Ditbinmas
adalah unsur pelaksana tugas pokok dalam bidang pembinaan masyarakat
pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Direktorat Samapta yang selanjutnya disebut Ditsamapta adalah unsur
pelaksana tugas pokok dalam bidang samapta pada tingkat Polda yang
berada di bawah Kapolda.
 Direktorat Lalu Lintas yang selanjutnya disebut Ditlantas adalah unsur
pelaksana tugas pokok dalam bidang keamanan, keselamatan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Direktorat Pengamanan Objek Vital yang selanjutnya disebut Ditpamobvit
adalah unsur pelaksana tugas pokok dalam bidang pengamanan objek vital
pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara yang selanjutnya disebut
Ditpolairud adalah unsur pelaksana tugas pokok dalam bidang kepolisian
8
perairan dan udara pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti yang selanjutnya disebut
Dittahti adalah unsur pelaksana tugas pokok dalam bidang perawatan
tahanan dan barang bukti pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Satuan Brigade Mobil yang selanjutnya disebut Satbrimob adalah unsur
pelaksana tugas pokok dalam bidang Brigade Mobil pada tingkat Polda
yang berada di bawah Kapolda.
 Sekolah Polisi Negara yang selanjutnya disingkat SPN adalah unsur
pendukung dalam bidang pendidikan dan pelatihan pada tingkat Polda yang
berada di bawah Kapolda.
 Bidang Keuangan yang selanjutnya disebut Bidkeu adalah unsur pendukung
dalam bidang pembinaan keuangan pada tingkat Polda yan berada di bawah
Kapolda.
 Bidang Kedokteran dan Kesehatan yang selanjutnya disebut Biddokkes
adalah unsur pendukung dalam bidang kedokteran dan kesehatan pada
tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Bidang Laboratorium Forensik yang selanjutnya disebut Bidlabfor adalah
unsur pendukung dalam bidang laboratorium forensik pada tingkat Polda
yang berada di bawah Kapolda.
 Kepolisian Resor yang selanjutnya disebut Polres adalah unsur pelaksana
tugas kewilayahan pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.
 Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah organisasi
yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas teknis operasional tertentu
dan/atau tugas teknis penunjang tertentu dari organisasi induknya.
 Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah satuan pengguna
anggaran/barang di lingkungan Polri.
 Satuan Fungsi yang selanjutnya disebut Satfung adalah bagian dari suatu
unit organisasi yang melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

9
2.3 Tugas Pokok Instansi
Polda Sultra merupakan pelaksana tugas Kepolisian Republik Indonesia di
wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara yang berkedudukan di Kota Kendari.
Polda Sultra terklasifikasi sebagai Polda tipe B di tubuh Kepolisian Republik
Indonesia, sehingga seorang Kapolda yang menjabat merupakan seorang perwira
tinggi yang berpangkat Brigadir Jenderal Polisi (Jenderal bintang satu). Sebagai
perpanjangan tangan langsung dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia
(Mabes Polri) dalam menyelenggarakan tugas-tugas Polri pada tingkat Provinsi,
maka Polda Sultra memiliki tugas utama yang terdiri dari memelihara keamanan
dan ketertiban, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat di seluruh wilayah hukumnya di seluruh wilayah
Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari 2 kota dan 12 kabupaten.
Untuk melaksanakan tugas-tugas yang diembannya maka Polda Sultra
dibantu satuan tugas kepolisian yang berada dibawah jajarannya yang
membidangi beragam fungsi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya seperti
misalnya Direktorat Intelkam, Direktorat Lalu Lintas, Direktorat Narkoba,
Direktorat Polairud, Satuan Brimob, Bidang Humas, Bidang Dokkes, Bidang
Keuangan, Detasemen Markas, Dan Bidang Binkum. Secara total jumlah
Kepolisian Resort (Polres_ yang berada di bawah jajaran Polda Sultra berjumlah
10 Polres.
Polisi Wilayah (Polwil) Sultra berdiri sejak tahun 1964 ditandai dengan
berdirinya Komando Distrik Militer (Kodim) 187 di Kemaraya, yang merupakan
bagian dari Komando Daerah Kepolisian (Komdak). Polda Sultra di sahkan sejak
16 September 1996 dengan Surat Keputusan (Skep) Kapolri No. Pol :
SKEP/06/1996 dengan Tipologi Polda tipe B2 sejak 28 Juni 2006 dan
meningkatkan menjadi Polda tipe B1 dengan Skep Kapolri No.Pol :
KEP/17/1V/2006, sampai dengan sekarang.
Adapun visi misi di Polda Sultra adalah:
 Visi
Menjadikan polisi Polda Sultra yang Profesional, Responsif, Bermitra dan
dipercaya masyarakat.

10
 Misi
a. Meningkatkan upaya perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat.
b. Memilihara keamanan ketertiban masyarakat.
c. Mengakkan kemampuan SDM & Performance Polri serta kepatuhan
hukum.

11
BAB III
KEGIATAN INSTANSI YANG BERKAITAN DENGAN
ILMU KOMPUTER

Kegiatan-kegiatan di Polda Sultra yang berhubungan dengan ilmu komputer


adalah membuat aplikasi yang kami bernama Sultra-Ku. Aplikasi ini kemudian di
bagi menjadi beberapa sub bagian yang terdiri dari:
1. Sistem Pengarsipan Surat
Sistem pengarsipan di lingkungan Polda Sultra, khususnya di Biro SDM
masih menggunakan cara manual dalam pengelolaan pengarsipan surat. Hal ini
menuntut banyak perhatian Biro SDM Polda Sultra. Biro SDM menugaskan
kepada kami untuk membuat sebuah sistem pengarsipan surat guna penyediaan
data dan informasi secara cepat, tepat, dan akurat sehingga memudahkan dalam
administrasi yang berbasis Web dan Android.
Tujuan dari pengarsipan adalah:
 Terpelihara dengan baik, teratur dan aman.
 Jika diperlukan dapat ditemukan dengan cepat dan tepat.
 Menghilangkan pemborosan waktu dan tenaga.
 Penghematan tempat penyimpanan.
 Menjaga rahasia arsip.
 Menjaga kelestarian arsip.
 Menyelamatkan pertanggung jawaban perencanaan, pelaksanaan dan
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
2. Konsultasi Hukum
Konsultasi Hukum yaitu sebuah layanan yang di buat dalam aplikasi Sultra-
Ku. Konsultasi hukum ini di buat agar memudahkan anggota atau staf di Polda
Sultra untuk melakukan konsultasi berkaitan dengan hukum. Layanan dari
konsultasi hukum ini juga di lengkapi menu chatting antara client dengan
penasehat hukum.
3. Konsultasi Kesehatan

12
Konsultasi Kesehatan hampir sama dengan konsultasi hukum, sesuai
namanya konsultasi kesehatan yaitu layanan yang dapat di gunakan oleh anggota
atau staf di Polda Sultra untuk melakukan konsultasi kepada seorang dokter yang
sudah di pilih terlebih dahulu. Konsultasi Kesehatan juga dapat dilakukan secara
realtime.
4. Konseling psikologi
merupakan sebuah media konsultasi yang telah di buat untuk memudahkan
para anggota atau staf di Polda Sultra untuk mencari solusi dari permasalahan
yang sedang di alami berkaitan dengan Psikologi. Adapun dukungan yang
diberikan bersifat objektif dan memberikan pandangan – pandangan baru bagi
klien sehingga bisa berfikir lebih luas lagi dan memungkinkan perubahan perilaku
pada klien setelah menerima konseling.
5. Hasil Tes Senpi (Senjata Api)
Hasil tes senpi ini merupakan salah satu layanan di aplikasi Sultra-Ku,
layanan hasil tes senpi bertujuan untuk memudahkan anggota polri di Polda sultra
untuk mengecek hasil pengumuman tes senjata api.
6. Hasil SKHP (Surat Keputusan Hasil Penelitian)
Sama halnya dengan layanan tes senpi, layanan SKHP pada aplikasi Sultra-
Ku di gunakan untuk melihat keterangan data diri anggota atau staf di Polda
Sultra bahwa tidak pernah melakukan pelanggaran atau masih dalam masa
hukuman. SKHP ini merupakan salah satu syarat pada saat para anggota atau staf
di Polda akan di usulkan untuk kenaikan pangkat. Model pencarian SKHP sama
dengan tes senpi hanya saja SKHP tidak mencantumkan masa berlaku
7. Buku Saku
Aplikasi buku saku yaitu merupakan aplikasi yang didesain untuk
menampung semua Standar Operasional Prosedur (SOP) atau aturan yang berasal
dari berbagai satuan kerja (Satker) Polda Sultra. Aplikasi ini akan digunakan oleh
semua anggota dari kepolisian lingkup Polda Sultra sebagai acuan dalam
melakukan kegiatan di lapangan. Desain aplikasi ini sangat simple baik dari sisi
pengguna maupun administratornya.

13
BAB 1V
KEGIATAN KULIAH KERJA PROFESI

Kegiatan KKP yang di laksanakan pada Polda Sultra di uraikan pada tabel
4.1.
No. Waktu Kegiatan
Pertemuan awal, perkenalan, pembahasan program
1. Senin, 1 Juli 2019 kerja profesi dan penempatan ruangan yang di
pimpin langsung oleh Kepala Subagrenmin.
Selasa, 2 Juli – Membuat layanan administrasi surat, yang terdiri
2. Senin, 15 Juli 2019 dari surat masuk, surat keluar, surat izin, dan surat
cuti
Selasa, 16 Juli - Membuat layanan konsultasi, yang terdiri dari
3. Senin, 29 Juli 2019 konsultasi hukum, konsultasi kesehatan, dan
konseling psikologi.
Selasa, 30 Juli –
Membuat layanan pengecekan yang terdiri hasil
4. Jumat, 19 Agustus
tes senpi, dan hasil SKHU.
2019
5. Senin, 12 Agustus –
Jumat, 23 Agustus Membuat fitur layanan buku saku
2019
Senin, 26 Agustus – Melakukan uji coba terhadap semua fitur yang
6. Jumat, 30 Agustus telah di buat, serta mengonlinekan aplikasi yang
2019 diberi nama Sultra-Ku
7. Senin, 2 September
Penarikan mahasiswa KKP
2019

Tabel 4.1 Kegiatan KKP Polda Sultra

14
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan pelaksanaan KKP di Instansi Polda Sultra, maka
penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pelaksanaan KKP pada dasarnya adalah merupakan wujud dan pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi khususnya Universitas Halu Oleo dalam
mewujudkan misi pengabdian pada masyarakat.
2. Tujuan pelaksanaaan KKP adalah melatih mahasiswa peserta KKP dalam
mengidentifikasi masalah di lapangan, dan mencari alternatif pemecahan
masalahnya sedangkan manfaat pelaksanaan KKP adalah menikatkan
kemampuan mahasiswa peserta KKP dalam mengidentifikasi masalah dalam
instansi dan masyarakat.
3. Dengan adanya KKP dapat meningkatkan hubungan antar perguruan Tinggi
dan Instansi Polda Sultra dalam masyarakat, sehingga Peguruan Tinggi dapat
berperan dalam menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitianya dengan
tuntutan nyata dan masyarakat yang sedang membangun.
B. Saran
Sebagai bahan masukan dari penyusun demi terlaksananya KKP yang lebih
baik kedepannya, penyusun menyarankan kepada Panitia Pelaksanaan KKP untuk
lebih meningkatkan koordinasi, bimbingan serta pengawasannya terhadap peserta
KKP di instansi.

13

Anda mungkin juga menyukai