Anda di halaman 1dari 20

HALAMAN PENGESAHAN

Pada Tanggal :

Mengesahkan Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus

Dekan,

(Iranita Hervi Mahardayani, S.Psi., M.Psi)

Dosen Pembimbing Lapangan Tanda Tangan

(Fajar Kawuryan, S.Psi., M.Psi) ___________________

Petugas Pembimbing Lapangan Tanda Tangan

(Briptu Imelda Dewi Safitri, S.H.) ____________________


BAB I

PENDAHULUAN

Berdasar pertemuan hari ini reviu dari setiap laporan magang yg datang, beberapa
perbaikan perlu dilakukan juga utk semua mhsw pl:

1. Latar belakang berisi:

a. informasi ttg tempat magang

b. Data sc umum ( angka , bisa data dari lokasi, data pemerintah, data who atau data
resmi lain yg menunjukan persoalan di lapangan

3. Fenomena/Problem dilapangam bisa dari hasil wawancara/observasi/fgd/ kuesioner


yg menggambarkan problem di lapangan. Ini sebenarnya hasil pengamatan selama 3
bulan, problem apa yang muncul

4. Dasar justifikasi harus jelas, bukan dari common sense (akal sehat ) , tp dari ilmu
psikologi ( yg bersunber dari artikel penelitian bereputasi (INTERNASIIONAL, misal
dari scopus atau pubmed). Problem tersebut dari kacamata kebenaran yg didapat dari
artikel jurnal spt apa. ( jurnal dari dalam TIDAK PERLU dimasukkan dalam tulisan;
boleh dibaca /disimpan di laptop sendiri. ). HASIL dari artikel tersebut berupa:
temuan terkait problem, intervensi atau program sebagai DASAR utk rancabgan
intervensi (BUKAN common sense)

5. Temuan bermacam intervensi/ program/eksperimen itu dijadikan dasar utk


membuat rancangan program utk yempat magang. Wajib diperjelas, rencana program
spt apa, berapa lama, dan berapa kali, isinya berapa kali pertemuan/ isi modul, siapa
yg melaksanakan, bgmn caranya. Semuanya ini bisa ditemukan dari intervensi atau
program dari artikel jurnal tersebut . Silakan dimodifikasi dg DASAR artikek
tersebut.

5. Pembahasan juga meliputi rancangan program

6. Daftar pustaka harus jelas. Artikel jurnal bereputasi Internasional wajib punya dan
dikumoulkan. Minimal ada 10 artikel bereputasi bisa berisi
intervention/program/experiment. (Artikel artikel jurnal selanjutkan wajib di upload
di googledrive
Semua informasi itu wajib dilakukan, supaya kemanfaatan jelas dan dapat dilakukan
(bukan sekedar teori) oleh pihak tenpat magang.

A. LATAR BELAKANG
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk implementasi
secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah/kampus dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung
didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Selain itu PKL merupakan
salah satu kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh seluruh siswa/mahasiswa pada
program studi tertentu, tak terkecuali mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muria
Kudus (Arifin, 2014).
Tempat PKL adalah perusahaan atau instansi yang bekerjasama dengan
sekolah/kampus, dengan adanya PKL perusahaan/instansi memperoh keuntungan
diantaranya adalah perusahaan/instansi akan mendapat bantuan tenaga dari
siswa/mahasiswa yang melakukan praktek secara cuma-cuma, adanya
kerjasama/hubungan baik antara sekolah/kampus dengan perusahaan/instansi
sehingga perusahaan/instansi tersebut dikenal oleh kalangan akademis dan dunia
pendidikan, adanya orang yang mengaudit perusahaan/instansi tanpa mengeluarkan
biaya dengan adanya laporan-laporan magang yang diberikan kepada
perusahaan/instansi, perusahaan/instansi akan mendapatkan calon karyawan dari
peserta magang tanpa harus melalui seleksi (Arifin, 2014). Pelaksanaan PKL sangat
penting bagi mahasiswa, hal itu dikarenakan PKL melatih mahasiswa agar mampu
beradaptasi dengan dunia kerja, memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang
dunia kerja dan memberikan pengalaman mahasiswa tentang penerapan teori yang
telahh dipelajari dibangku kuliah untuk diterapkan di dunia kerja.
Dari penjelaan diatas, dapat disimpulkan bahwa program PKL dilaksanakan
oleh mahasiswa semester 7 Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus selama tiga
bulan di instansi Polresta Pati bagian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

B. TUJUAN PKL
1. Mahasiswa mampu mendalami teori-teori psikologi dalam penerapannya.
2. Mahasiswa memahami peran sarjana psikologi di dunia kerja.
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan skripsi dan lulus tepat waktu.
C. MANFAAT PKL
1. Bagi Institusi
a. Mendapatkan ide-ide baru dari hasil penelitian mahasiswa PKL.
b. Mendapatkan SDM untuk membantu menyelesaikan tugas- tugas.
c. Meningkatkan citra perusahaan
2. Bagi Mahasiswa
a. Mengerti dan memahami praktek kerja secara nyata di dunia
kerja.
b. Mampu memahami perbedaan antara konsep teoritis dengan praktek nyata di
institusi dan mampu menyikapi dengan bijaksana.
c. Mahasiswa mampu melakukan penelitian di bidang psikologi.
BAB II

DESKRIPSI INSTANSI

A. GAMBARAN UMUM POLRESTA PATI

Kepolisian Resor Kota Pati atau Polresta Pati merupakan pelaksana


tugas Polri di wilayah Kabupaten Pati. Polresta Pati yang berada di bawah
jajaran Polda Jawa Tengah memiliki tugas utama dalam hal memelihara keamanan
dan ketertiban, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada Masyarakat di wilayah hukum yang menjadi tanggung jawabnya.

Secara total wilayah hukum Polresta Pati memiliki total luas 1.503,68 km2
dan terdiri dari 21 kecamatan 401 Desa serta dengan Jumalah Penduduk 1.517.669
Jiwa. Dalam kesehariannya Polresta Pati dipimpin oleh seorang perwira menengah
Polri yang berpangkat Komisaris Besar Polisi dan diwakili oleh seorang Wakil Kepala
Polresta yang berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi.

Polresta Pati beralamat di Jl. A. Yani No.1, Ngarus, Kec. Pati, Kabupaten Pati.
Beberapa jenis satuan Fungsi yang berada dibawah naungan Polresta Pati antara lain
Satuan Reserse Kriminal, Satuan Lalu Lintas, Satuan Reserse Narkoba, Satuan
Intelkam, Satuan Binmas, Sie Humas, Sie Propam, Sie Pengawasan dan SPKT,
Sedangkan beberapa jenis layanan kepolisian yang tersedia seperti misalnya layanan
Pengaduan Masyarakat (Laporan Polisi dan Laporan Kehilangan), SIM, SKCK,
SP2HP, ijin keramaian, pengawalan dan pengaduan komplain Masyarakat terhadap
pelayanan Polri.

Visi Polresta Pati : Terwujudnya Wilayah Kabupaten Pati Yang Aman dan Tertib.

Misi Polresta Pati : Melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.


B. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata
kerja Polresta Kudus sesuai Peraturan Kapolri No. 23 Tahun 2010 tanggal 30
september 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian
Resor dan Sektor, bahwa susunan organisasi Polresta Bandar Lampung terdiri dari :
1. Kapolres
Tugas dan fungsi Kapolres sebagai berikut :
a. Penjabaran lebih lanjut kebijaksanaan pelaksanaan Kapolda dan
pembinaan teknis dari Pembina Fungsi, sesuai dengan bidang
fungsinya masing-masing serta sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas yang dibebankan kepada para Kabag dan para Kasat fungsi.
b. Melaksanakan lebih lanjut perintah operasi khusus Terpadu yang
bersifat terpusat maupun mandiri kewilayahan serta operasi
Kamtibmas sesuai kebutuhan, dengan didukung perkiraan keadaan
Intelejen Polresta (Prinlak) ditingkatkan ke Satuan Kewilayahan
Polresta, hasil pelaksanaannya dilaporkan kepada Kapolda melalui
Wakapolda.
c. Melaksanakan administrasi dan perawatan personil, materi dan
logistik, termasuk pelayanan keuangan, kesejahteraan dan hak-hak
prajurit serta meningkatkan pembinaan dan penggunaan kekuatan
untuk menunjang tugas-tugas operasional Kepolisian.
2. Wakapolres
Tugas dan fungsi Wakapolres adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan dan menjabarkan semua kebijaksanaan serta perintah
atau petunjuk Kapolresta di bidang operasional dalam bentuk piranti
lunak (Proja, Juklap, Jukmin dan Protap) maupun tulisan dinas berupa
surat perintah, TR (Telegram), dan sebagainya untuk di distribusikan
kepada Satuan Fungsi maupun Polsek/ta.
b. Menerima petunjuk dan perintah dalam rangka pelaksanaan fungsi dan
peranan Komando dan Pengadilan dalam situasi krisis maupun dalam
pelaksanaan Operasi Kepolisian dan pada kasus-kasus tertentu.
c. Mengajukan syarat untuk melaksanakan operasi Kepolisian Mandiri
Kewilayahan terutama dalam penanggulangan kasus-kasus menonjol.
d. Melaporkan semua kegiatan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
e. Mengkoordinir Para Kabag dan Kasat Fungsi dalam melaksanakan
Operasi baik yang bersifat terpadu maupun mandiri dan pelaksanaan
administrasi personel, logistic dan anggaran serta melakukan upaya
untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan operasional.
3. Siwas
Tugas dan fungsi Siwas sebagai berikut:
a. Pelaksanaan monitoring secara rutin maupun insidentil.
b. Pemberian saran tindak terhadap penyimpangan.
c. Penyusunan admin umum dan perencanaan.
4. Sipropam
a. Sipropam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf e merupakan
unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah
Kapolres.
b. Sipropam bertugas melaksanakan pembinaan dan pemeliharaan
disiplin, pengamanan internal, pelayanan pengaduan masyarakat yang
diduga dilakukan oleh anggota Polri dan/atau PNS Polri, melaksanakan
iding disiplin dan/atau kode etik profesi Polri, serta rehabilitasi
personel;
c. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Sipropam menyelenggarakan fungsi:
 Pelayanan pengaduan masyarakat tentang penyimpangan
perilaku dan tindakan personel Polri;
 Penegakan disiplin, ketertiban dan pengamanan internal
personel Polres;
 Pelaksanaan sidang disiplin dan/atau kode etik profesi serta
pemuliaan profesi personel;
 Pengawasan dan penilaian terhadap personel Polres yang
sedang dan telah menjalankan hukuman disiplin dan/atau kode
etik profesi; dan
 Penerbitan rehabilitasi personel Polres yang telah
melaksanakan hukuman dan yang tidak terbukti melakukan
pelanggaran disiplin dan/atau kode etik profesi;
Sipropam dalam melaksanakan tugas dibantu oleh:
a. Unit Provos, yang bertugas melakukan pelayanan pengaduan
masyarakat tentang penyimpangan perilaku dan tindakan personel
Polri, penegakan disiplin dan ketertiban personel Polres, pelaksanaan
sidang disiplin dan/atau kode etik profesi, serta pelaksanaan
pengawasan dan penilaian terhadap personel Polres yang sedang dan
telah menjalankan hukuman disiplin dan/atau kode etik profesi; dan
b. Unit Pengamanan Internal (Unitpaminal), yang bertugas melakukan
pengamanan internal dalam rangka penegakan disiplin dan pemuliaan
profesi, penyiapan proses dan keputusan rehabilitasi personel Polres
yang telah melaksanakan hukuman dan yang tidak terbukti melakukan
pelanggaran disiplin dan/atau kode etik profesi.
5. Sihumas
Sesuai dengan Perpol No 2 Tahun 2021 Pasal 21:
Tugas Seksi Humas adalah: Seksi Hubungan Masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) huruf g, bertugas melaksanakan kegiatan
hubungan masyarakat, memproduksi, mengelola informasi, penyajian data,
dan dokumentasi kegiatan Polres yang dapat diakses oleh masyarakat.
Fungsi Seksi Humas adalah Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Seksi Hubungan Masyarakat menyelenggarakan
fungsi
a. Pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi dan
dokumentasi kegiatan kepolisian di tingkat Polres;
b. Pengelolaan informasi dan dokumentasi;
c. Penerangan kepada masyarakat untuk menciptakan keamanan dan
ketertiban masyarakat yang kondusif;
d. Penerangan satuan dan pendistribusian informasi antar kesatuan; dan
e. Pengelolaan manajemen media dengan melakukan pemantauan media
sosial dan media online, membuat produk kreatif dan melakukan
diseminasi informasi digital kepolisian.
6. Sikum
Tugas dan fungsi Sikum;
a. Pelayanan banuan hukum;
b. Pemberian pendapat dan saran hukum; dan
c. Penyuluhan, pembinaan hukum dan pengembangan hukum.
7. Si Tik
Tugas dan fungsi Si Tik:
a. Pemeliharaan jaringan komunikasi kepolisian dan data, serta pelayanan
telekomunikasi;
b. Penyelenggaraan sistem informasi kriminal, yang meliputi penyiapan
dan penyajian data dan statistik kriminal; dan
c. Penyelenggaraan koordinasi dalam penggunaan teknologi komunikasi
dan informasi dengan satuan fungsi di lingkungan Polres
8. Sium
Sium bertugas melaksanakan pelayanan administrasi umum dan
ketatausahaan serta pelayanan markas di lingkungan Polres. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Sium
menyelenggarakan fungsi: Pelayanan administrasi umum dan ketatausahaan
antara lain kesekretariatan dan kearsipan di lingkungan Polres; dan Pelayanan
markas antara lain pelayanan fasilitas kantor, rapat, angkutan, perumahan,
protokoler untuk upacara, pemakaman, dan urusan dalam di lingkungan
Polres.
9. Bagops
Bagops bertugas merencanakan dan mengendalikan administrasi
operasi Kepolisian, pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah,
menyajikan informasi dan dokumentasi kegiatan Polres serta mengendalikan
pengamanan markas, fungsi Bagops memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan administrasi dan pelaksanaan operasi Kepolisian.
b. Perencanaan pelaksanaan pelatihan praoperasi, termasuk kerja sama
dan pelatihan dalam rangka operasi Kepolisian.
c. Perencanaan dan pengendalian operasi Kepolisian, termasuk
pengumpulan, pengolahan dan penyajian serta pelaporan data operasi
dan pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah.
d. Pembinaan manajemen operasional meliputi rencana operasi, perintah
pelaksanaan operasi, pengendalian dan administrasi operasi Kepolisian
serta tindakan kontinjensi.
e. Pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan pengamanan markas
di lingkungan Polres
10. Bagren
Bagren bertugas menyusun Rencana Kerja (Renja), mengendalikan
program dan anggaran, serta menganalisis dan mengevaluasi atas
pelaksanaannya, termasuk merencanakan pengembangan satuan kewilayahan,
Bag Ren memiliki funsgsi sebagai berikut:
a. Penyusunan perencanaan jangka sedang dan jangka pendek Polres,
antara lain Rencana Strategis (Renstra), Rancangan Renja, dan Renja.
b. Pembuatan administrasi otorisasi anggaran tingkat Polres.
c. Pemantauan, penyusunan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan
pembuatan laporan akuntabilitas kinerja Satker dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) meliputi analisis
target pencapaian kinerja, program, dan anggaran.
11. Bag SDM
Tugas Bagian Sumber Daya (Bag Sumda) bertugas melaksanakan
pembinaan administrasi personel, sarana dan prasarana, pelatihan fungsi,
pelayanan kesehatan, bantuan dan penerapan hukum
12. Baglog
Bagian Logistik bertugas membina dan menyelenggarakan manajemen
logistik yang meliputi pengadaan, pemeliharaan dan perawatan, persediaan
barang, perbekalan umum, peralatan, fasilitas dan konstruksi, serta angkutan.
Bagian Logistik Menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan manajemen pengadaan barang/jasa;
b. Penyusunan rencana kebutuhan perbekalan,peralatan, pembangunan
fasilitas dankonstruksi;
c. Pembangunan fasilitas dan konstruksi serta pengadaan materiil logistik
sesuai program dan lingkup batas kewenangannya;
d. Perencanaan, pengadministrasian, dan pengelolaan barang milik negara
serta keuangan;
e. Penyimpanan, pemeliharaan, perbaikan, dan pendistribusian materiil
logistik serta perbekalan umum;
f. Penginventarisasian seluruh materiil logistik dan aset Polri dalam
lingkungan Polres dan penghapusannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
g. Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan
dokumentasi kegiatan Bagian Logistik.
13. Spkt
Tugas dan fungsi Spkt:
a. Pelayanan kepolisian kepada masyarakat secara terpadu, antara lain
dalam bentuk Laporan Polisi (LP), Surat Tanda Terima Laporan Polisi
(STTLP), Surat Pemberitahun Perkembangan Hasil Penyidikan
(SP2HP), Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK), Surat
Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Surat Tanda Terima
Pemberitahuan (STTP), Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD), Surat
Izin Keramaian dan Kegiatan Masyarakat Lainnya, Surat Izin
Mengemudi (SIM), dan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
(STNK);
b. Pengkoordinasian dan pemberian bantuan serta pertolongan, antara lain
Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP), Turjawali,
dan pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah;
c. Pelayanan masyarakat melalui surat dan alat komunikasi, antara lain
telepon, pesan singkat, faksimile, jejaring sosial (internet);
d. Pelayanan informasi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
e. Penyiapan registrasi pelaporan, penyusunan dan penyampaian laporan
harian kepada Kapolres melalui Bagops.
14. Satintelkam
Tugas dan fungsi Satintelkam:
a. Satintelkam adalah unsur pelaksanan tugas pokok yang berada
dibawah Kapolres.
b. Satintelkam bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi intelijen
bidang keamanan, termasuk perkiraan intelijen, persandian, pemberian
pelayanan dalam bentuk surat izin / keterangan yang menyangkut
orang asing, senjata api dan bahan peledak, kegiatan sosial politik
masyarakat dan SKCK kepada masyarakat serta melakukan
pengamanan, pengawasan terhadap pelaksanaannya.
c. Satintelkam dipimpin oleh Kasatintelkam, yang bertanggung jawab
kepada Kapolres dan pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali
Wakapolres.
15. Satreskim
Tugas dan fungsi Satreskim:
a. Satreskrim adalah unsur pelaksanan tugas pokok yang berada dibawah
Kapolres.
b. Satreskrim bertugas menyelenggarakan / membina fungsi penyelidikan
dan penyidikan tindak pidana secara trasparan dan akuntabel dengan
penerapan SP2HP, memberikan pelayanan dan perlindungan khusus
terhadap korban dan pelaku anak dan wanita, menyelenggarakan
fungsi identifikasi baik untuk kepentingan penyidikan maupun
pelayanan umum, menyelenggarakan pembinaan, koordinasi dan
pengawasan PPNS baik dibidang operasional maupun administrasi
penyidikan sesuai ketentuan hukum dan perundang-undangan.
c. Satreskrim dipimpin oleh Kasatreskrim, yang bertanggung jawab
kepada Kapolres dan pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali
Wakapolres.
16. Satresnarkoba
Tugas dan fungsi Satresnarkoba:
a. Penganalisisan kasus narkoba beserta penanganannya dan pengkajian
efektifitas pelaksanaan tugas Diresnarkoba;
b. Pengawasan penyidikan tindak pidana narkoba dilingkungan Polda;
c. Pembinaan dan penyuluhan dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi
korban penyalahgunaan narkoba; dan
d. Pengumpulan dan pengolahan data serta menyajikan informasi dan
dokumentasi program kegiatan Ditresnarkoba.
17. Satbinmas
Tugas dan fungsi Satbinmas:
a. Satbinmas adalah unsur pelaksanan tugas pokok yang berada dibawah
Kapolres.
b. Satbinmas bertugas menyelenggarakan pembinaan masyarakat yang
meliputi pembinaan teknis Polmas dan kerjasama dengan instansi
pemerintah/lembaga/organisasi masyarakat, pembinaan bentun-bentuk
pengamanan swakarsa serta pembinaan keamanan dan ketertiban
masyarakat dalam rangka memberdayakan upaya pencegahan
masyarakat terhadap kejahatan serta meningkatkan hubungan
sinergitas Polri – Masyarakat.
c. Satbinmas dipimpin oleh Kasatbinmas, yang bertanggung jawab
kepada Kapolres dan pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali
Wakapolres.
18. Satsamapta
Tugas dan fungsi Satsamapta atau disebut juga Satsabhara:
a. Satsabhara adalah unsur pelaksanan tugas pokok yang berada dibawah
Kapolres.
b. Satsabhara bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi samapta
bhayangkara yang mencakup tugas Polisi umum, yang meliputi
pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli, termasuk pengamanan
kegiatan masyarakat dan obyek vital, TPTKP, penanganan Tipiring,
pengendalian massa, dalam rangka harkamtibmas.
c. Satsabhara dipimpin oleh Kasatsabhara, yang bertanggung jawab
kepada Kapolres dan pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali.
19. Satlantas
Satlantas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf g merupakan
unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.
Satlantas bertugas melaksanakan Turjawali lalu lintas, pendidikan
masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan
penegakan hukum di bidang lalu lintas.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Satlantas menyelenggarakan fungsi:
a. Pembinaan lalu lintas kepolisian;
b. Pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerja sama lintas sektoral,
Dikmaslantas, dan pengkajian masalah di bidang lalu lintas;
c. Pelaksanaan operasi kepolisian bidang lalu lintas dalam rangka
penegakan hukum dan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran
lalu lintas (Kamseltibcarlantas);
d. Pelayanan administrasi registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor
serta pengemudi;
e. Pelaksanaan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran serta
penanganan kecelakaan lalu lintas dalam rangka penegakan hukum,
serta menjamin Kamseltibcarlantas di jalan raya;
f. Pengamanan dan penyelamatan masyarakat pengguna jalan; dan
g. Perawatan dan pemeliharaan peralatan dan kendaraan.
20. Sattahti
Tugas dan fungsi Sattahti:
a. Pembinaan dan pemberian petunjuk tata tertib yang berkaitan dengan
tahanan, yang meliputi pemeriksaan fasilitas ruang tahanan, jumlah
dan kondisi tahanan beserta administrasinya;
b. Pelayanan kesehatan, perawatan, pembinaan jasmani dan rohani
tahanan;
c. Pengelolaan barang titipan milik tahanan; dan
d. Pengamanan dan pengelolaan barang bukti beserta administrasi.
C. KLASIFIKASI DAN DESKRIPSI BAGIAN BESERTA TUGAS POKOK
Bagian yang ditempati untuk penempatan PKL adalah unit PPA 4. PPA
merupakan Perlindungan Perempuan dan Anak yang berada di bawah naungan
Satreskim.
Tugas pokok PPA sebagai berikut:
a. Melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana kekerasan yang
berhubungan dengan Remaja, anak-anak dan perempuan.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap korban, saksi dan pelaku tindak pidana.
c. Melakukan perlindungan terhadap Remaja, anak dan perempuan korban tindak
pidana kekerasan.
d. Melakukan pengecekan tertib administrasi terhadap proses lidik dan sidik
tindak pidana.
e. Koordinasi penyidikan tindak pidana.
f. Menyiapkan gelar perkara tindak pidana.
g. Koordinasi dalam penggeledahan dan penyitaan.

Adapun PPA memiliki anggota sebanyak 9 orang yang dipimpin 1 Kanit oleh Bapak
IPDA Windartono S.H., Adapun anggotanya antara lain:

1. AIPTU RIBUT ANGGRAENI, S.H.,


2. AIPDA SISWARTA
3. AIPDA NADIKHA GALIH.S., S.H.,
4. BRIGADIR WAWAN, SH.,
5. BRIPTU IMELDA DEWI SAFITRI, S.H.,
6. BRIPTU KHABIT BATUS SOLIKHAH, S.H.,
7. BRIPTU SUPRIYONO
8. BRIPTU ATOK ABDUL KHOLIQ FAUZI. S.K.M.,
9. BRIPDA AHMAD ANANDA SETIA
10. BRIPDA TEJO ADMOJO
11. BRIPDA ILHAM NUR MUHAMMAD
BAB III

PELAKSANAAN PKL

A. Pelaksanaan PKL

Pelaksanaan PKL pada Instansi Polresta Patipada bagian satuan fungsi


satreskim atau disingkat SatReskim dan ditempatkan di unit PPA (Perlindungan
Perempuan dan Anak) dilaksanakan selama 3 bulan. Mulai dari tanggal 3 Oktober
2022 sampai dengan 30 Desember 2022. Jam kerja yang dilaksanakan pada saat PKL
adalah 2-5 hari dalam satu minggu pada jam 09.00-15.00 WIB dengan kesepatakan
Kanit PPA mengingat keterbatasan ruang yang tersedia di PPA.

B. JENIS DAN KEGIATAN PKL


Selama melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Polresta Pati
penulis ditugaskan di Bagian PPA 4 dibawah bimbingan Bapak IPDA Windartono
S.H., Pelaksanaan PKL selama tiga bulan dan masuk kerja 2 – 5 hari dalam satu
minggu.
Lingkup tugas yang diberikan adalah melakukan pendampingan kepada
korban Perempuan maupun Anak serta melakukan pengamatan pada saat proses
introgasi.
Dalam pelaksanaan PKL terdapat kendala, kendala tersebut diantaranya sulit
memahami singkatan-singkatan tentang bagian yang terdapat di lingkungan Polresta
Pati, kendala tersebut dapat ditangani dengan bertanya kepada anggota yang ada di
lingkungan Polresta Pati. Kendala lain ada keterbatasan dokumentasi karena banyak
dokumen yang bersifat rahasia yang tidak dapat diketahui oleh orang luar kecuali
anggota Polresta Pati. Kemudian kendala lain adalah terbatasnya kasus yang ada di
bagian Polresta Pati, kendala tersebut memberikan dampak pada aktivitas PKL yang
kurang efisien. Selain itu, keterbatasan tempat yang ada di PPA 4 mempengarui jam
kerja.
C. KOMPETENSI YANG DIPEROLEH
Kompetensi softskill yang diperoleh setelah melaksanaan PKL di Polres
bagian PPA 4 adalah dapat menerapkan ilmu psikologi khususnya psikologi forensik
pada saat melakukan pendampingan korban maupun pada saat proses introgasi pada
korban, pelaku, maupun saksi. Selain itu, kegiatan PKL ini mampu memberikan
gambaran secara langsung terkait proses introgasi, proses introgasi tersebut
memberikan kompetensi baru dalam memperdalam ilmu komunikasi pada saat proses
pemeriksaan.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Polresta Pati merupakan pelaksanaan tugas Kepolisian RI di Wilayah
Kabupaten Pati, Polresta Pati bertugas dalam memelihata keamaan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukumm serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan pada masyarakat. PPA merupakan unit yang ada dibawah naungan
Satreskim, adapun tugas PPA adalah melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak
pidana kekerasan yang berhubungan dengan Anak-anak, Remaja, dan Perempuan.
Selain itu, PPA juga bertugas dalam melakukan pemeriksaan terhadap korban, saksi,
dan pelaku tindak pidana.
Pelaksanaan PKL pada Polresta Pati telah memenuhi gambaran nyata
penerapan atau implementasi dari ilmu atau teori yang selama ini diperoleh pada
perkuliahan. Selain itu, penulis telah mampu beradaptasi dengan dunia kerja yang ada
di Polresta Pati.
B. SARAN
1. Bagi Instansi Polres
Untuk pelaksaan PKL sahun depan, khususnya bagian PPA 4 ada
baiknya memberikan job desk yang jelas bagi mahasiswa agar PKL dapat
terlaksanana dengan baik dan efisien.
2. Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa diharapkan untuk bisa memanajemen waktu dengan
baik ditengah padatnya perkuliahan dan skripsi yang sedang dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. (2014). Analisa dan perancangan Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan pada
Instansi/Perusahaan. Jurnal SIMETRIS, 5(1), 49-56

Polres Pati. (2022). URL https://polrespati.com/en . (Diakses pada tanggal 27 Desember 2022
Pukul 12.53 WIB)

Anda mungkin juga menyukai