Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Magang
Pada hakikatnya pendidikan merupakan proses pendewasaan serta
pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara
bertanggung jawab, ini berarti pula berani mengambil keputusan dan tindakan
yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala resiko yang ditimbulkannya.
Keuniversalan mahasiswa dalam menjalani setiap proses kehidupan harus di
akomodir dalam sebuah kerangka yang utuh, yang saling mengisi dan menerima
dalam pengembangan rasionalitas, kecakapan, keterampilan, dan kecintaan
mahasiswa terhadap pemulihan kehidupan manusia.
Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan formal berperan
untuk menyiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik yang professional serta mempunyai jiwa sebagai pemimpin
yang tanggap terhadap kebutuhan pembangunan serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, berjiwa penuh pengabdian dan memiliki rasa
tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Aktualisasi
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mengikat secara rasionalitas harus di
laksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis dan terpadu dengan
harapan agar kelak para lulusan Universitas Khairun dapat menjadi manusia yang
berilmu pengetahuan memadai dalam bidang masing-masing.
Kegiatan magang merupakan kegiatan lapangan atau praktek kerja yang
dilakukan secara aktif dalam suatu perusahaan atau instansi yang diikuti oleh
mahasiswa peserta magang. Pihak perusahaan atau instansi berhak untuk
mendayagunakan mahasiswa peserta magang seoptimal mungkin selama berkaitan
dengan lingkup tugas magangnya. Dengan adanya program magang ini
diharapkan mahasiswa peserta magang dapat mengetahui tentang pengalaman dan
terjun langsung ke dunia kerja. Selain menjadi persyaratan kelulusan, magang
dapat memperlihatkan kepada mahasiswa peserta magang tentang dunia kerja
yang sebenarnya dan penerapan ilmu, teori-teori yang selama ini dipelajari dan
didapat mahasiswa selama mengikuti perkuliahan di Universitas Khairun.
Dengan adanya program magang ini maka dapat menjadi pembelajaran yang
baik bagi mahasiswa apalagi ini merupakan praktek nyata dunia kerja,
pengimplementasian dari teori yang dipelajari. Mahasiswa peserta magang harus
tanggap menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi dalam prosesnya.
Bagaimana menghadapi orang yang menjadi atasan kita, bagaimana mengatasi
setiap permasalahan yang muncul dan bagaimana pembawaan diri kita agar kita

1
dapat menjaga nama baik diri sendiri dan menjaga nama baik lembaga pendidikan
dalam hal ini Universitas Khairun.Penulis salah satu mahasiswa Jurusan
Akuntansi, mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan kesempatan magang di
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara.
1.2 Ruang Lingkup Magang
Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada waktu magang di Kantor
Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Maluku Utara, diketahui bahwa:
1. Karyawan mulai bekerja jam 07.40 WIT – 17.40 WIT setiap hari Senin
sampai dengan hari Jumat dan pengecualian disaat tanggal merah.
2. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara memiliki 7 Unit
Bagian yaitu:
a. Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilance (FAES) adalah salah satu unit
yang berada pada Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi. FAES
adalah bidang yang mengkaji suatu data yang berhubungan dengan
ekonomi. Fungsi ini berkaitan erat dengan Fungsi Data Statistik Ekonomi
dan Keuangan (FDSEK). Data yang diperoleh FDSEK melalui berbagai
macam survei akan dikaji oleh FAES yang menjadi sebuah informasi.
b. Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan (FDSEK) adalah salah
satu unit yang berada pada Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi.
FDSEK merupakan penopang utama dari unit FAES, karena unit FAES
melakukan kajian dan penelitian berdasarkan hasil survei yang dilakukan
oleh FDSEK. FDSEK sendiri adalah unit yang kegiatannya
mengumpulkan, mengelola, kemudian menyediakan data untuk unit
lainnya. Adapun data yang dimaksud adalah data statistik, survei, dan
liaison.
c. Fungsi Pelaksanaan dan Pengembangan UMKM (FPPU) merupakan unit
yang bertugas menjalankan program upaya pengembangan sektor rill dan
UMKM. Pada dasarnya tugas dari unit ini adalah untuk membantu Bank
Indonesia untuk mencapai tujuannya yaitu menstabilkan harga-harga di
daerah. FPPU berupaya dengan menjalankannya melalui program-
program yang dilakukan dengan tujuan untuk menekan inflasi daerah.
d. Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan (FKKK) merupakan
bagian unit KPwBI di bidang Advisory dan Pengembangan Ekonomi.
FKKK berperan sebagai fasilitator dan humas untuk semua unit. FKKK
juga sebagai pusat data dan informasi untuk pengguna internal dan
eksternal.

2
e. Fungsi Perizinan dan Pengawasan Sistem Pembayaran (FPPSP) adalah
unit yeng berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan sistem pembayaran
dan pengelolaan uang rupiah.
f. Unit Operasi Sistem Pembayaran (OSP) adalah salah satu unit yang
berada pada Tim SP, PUR, Layanan dan Administrasi di Bank Indonesia.
OSP menjadi unit yang memiliki tugas fokus pada wewenang mengatur
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
g. Unit Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) adalah unit yang fungsinya
menyelenggarakan pelayanan perkasan di setiap satuan kerja kas berupa
penerimaan setoran dan penarikan uang oleh bank-bank umum dan
bendaharawan proyek pemerintah yang memiliki rekening di Bank
Indonesia, serta pelayanan penukaran uang kepada masyarakat dan
perbankan dan mendistribusikan uang.
h. Satuan Layanan dan Administrasi (SLA) merupakan salah satu unit di
KPwBI Provinsi Maluku Utara. Dalam unit SLA ada beberapa satuan
yaitu Sekretariat, Protokol, Pengamanan, Kepegawaian, dan Logistik.
SLA bertanggungjawab dalam pelaksanaan administrasi data dan
informasi SDM, pengelolaan SDM, pelaksanaan fungsi perencanaan
anggaran, dan lain sebagainya.
1.3 Tujuan dan Manfaat Magang
Program magang bertujuan untuk memberikan seperangkat kemampuan
kepada mahasiswa berkenaan dengan aktivitas nyata pada dunia kerja atau dunia
usaha. Hal ini akan memberikan gambaran sesungguhnya tentang dunia kerja
yang didalamnya terjadi akomodasi berbagai konsep dan teori dengan persoalan-
persoalan praktis yang dihadapi serta upaya pemecahannya. Serta menyembatani
dua aktivitas belajar yakni antara belajar teori di kelas dengan kondisi nyata yang
ada di lapangan sesungguhnya
Adapun beberapa tujuanlain diadakannya magang adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat merasakan langsung bekerja pada suatu Perusahaan/
Instansi.
2. Untuk memperoleh pengalaman kerja di Perusahaan/ Instansi.
3. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya dalam suatu
Perusahaan/ Instansi.
4. Untuk mengetahui proses-proses kerja yang terdapat di Perusahaan/
Instansi. Proses kerja yang dimaksud adalah bagaimana hasil produk, tenaga
kerja, kedisiplinan dan keselamatan kerja.

3
5. Membandingkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan pelaksanaan
magang di Perusahaan/ Instansi.
6. Untuk memperoleh pengetahuan dari tempat magang.
7. Mengaplikasikan kemampuan praktik yang diperoleh di perkuliahan ke
dunia Perusahaan/ Instansi.
Manfaat diadakannya magang adalah sebagai berikut :
Manfaat bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh
di bangku perkuliahan.
2. Menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia Perusahaan/
Instansi.
3. Menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian dibidang praktek.
Manfaat bagi Universitas
1. Terjalinnya kerjasama “bilateral” antara Universitas dengan Perusahaan/
Instansi.
2. Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui
pengalaman kerja Magang.
3. Universitas yang akan dikenal di dunia Perusahaan/ Instansi.
Manfaat bagi Perusahaan/ Instansi :
1. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia Perusahaan/
Instansi/ Perusahaan/ Instansi sehingga Perusahaan/ Instansi tersebut dikenal
oleh kalangan akademis.
2. Adanya kritikan-kritikan yang membangun dari mahasiswa-mahasiswa yang
melakukan Praktek Magang.
3. Perusahaan/ Instansiakan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa-
mahasiswa yan melakukan praktek.
4. Adanya orang yang mengaudit Perusahaan/ Instansi tanpa mengeluarkan
biaya dengan adanya laporan-laporan magang yang diberikan kepada
Perusahaan/ Instansi.

4
BAB II
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Bank Indonesia
Sejarah kelembagaan Bank Indonesia dimulai sejak berlakunya Undang-
Undang (UU) No. 11/1953 tentang Penetapan Undang-Undang Pokok Bank
Indonesia pada tanggal 1 Juli 1953. Dalam melakukan tugasnya sebagai bank
sentral, Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Moneter, Direksi, dan Dewan
Penasehat. Di tangan Dewan Moneter inilah, kebijakan moneter ditetapkan, meski
tanggung jawabnya berada pada pemerintah. Setelah sempat dilebur ke dalam
bank tunggal, pada masa awal orde baru, landasan Bank Indonesia berubah
melalui UU No. 13/1968 tentang Bank Sentral. Sejak saat itu, Bank Indonesia
berfungsi sebagai bank sentral dan sekaligus membantu pemerintah dalam
pembangunan dengan menjalankan kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan
bantuan Dewan Moneter. Dengan demikian, Bank Indonesia tidak lagi dipimpin
oleh Dewan Moneter. Setelah orde baru berlalu, Bank Indonesia dapat mencapai
independensinya melalui UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia yang kemudian
diubah dengan UU No. 3/2004. Sejak saat itu, Bank Indonesia memiliki
kedudukan khusus dalam struktur kenegaraan sebagai lembaga negara yang
independen dan bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak lain.
Namun, dalam melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten,
dan transparan, Bank Indonesia harus mempertimbangkan pula kebijakan umum
pemerintah di bidang perekonomian.
Setelah berdirinya Bank Indonesia, kebijakan moneter di Indonesia secara
umum ditetapkan oleh Dewan Moneter dan pemerintah bertanggung jawab
atasnya. Mengingat buruknya perekonomian pasca perang, yang ditempuh
pertama kali dalam bidang moneter adalah upaya perbaikan posisi cadangan
devisa melalui kegiatan ekspor dan impor. Pada periode ekonomi terpimpin,
pembiayaan deficit spending keuangan negara terus meningkat, terutama untuk
membiayai proyek politik pemerintah. Laju inflasi terus membumbung tinggi
sehingga dilakukan dua kali pengetatan moneter, yaitu tahun 1959 dan 1965.
Lepas dari periode tersebut pemerintah memasuki masa pemulihan ekonomi
melalui program stabilisasi dan rehabilitasi yang kemudian diteruskan dengan
kebijakan deregulasi bidang keuangan dan moneter pada awal 1980-an. Di tengah
pasang surutnya kondisi perekonomian, lahirlah berbagai paket kebijakan
ekonomi yang bertujuan untuk memperkuat struktur perekonomian Indonesia.
Mulai pertengahan tahun 1997, krisis ekonomi moneter menerpa Indonesia.
Nilai tukar rupiah melemah, sistem pembayaran terancam macet, dan banyak

5
utang luar negeri yang tak terselesaikan. Berbagai langkah ditempuh, mulai dari
pengetatan moneter hingga beberapa program pemulihan IMF yang diperoleh
melalui beberapa Letter of Intent (LoI) pada tahun 1998. Namun akhirnya masa
suram dapat terlewati. Perekonomian semakin membaik seiring dengan kondisi
politik yang stabil pada masa reformasi. Sejalan dengan itu, tahun 1999
merupakan tonggak bersejarah bagi Bank Indonesia dengan dikeluarkannya
Undang-undang No. 23/1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 3/2004. Dalam undang-undang ini, Bank Indonesia
ditetapkan sebagai lembaga tinggi negara yang independen dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya. Sesuai undang-undang tersebut, Bank Indonesia
diwajibkan untuk menetapkan target inflasi yang akan dicapai sebagai landasan
bagi perencanaan dan pengendalian moneter. Selain itu, utang luar negeri berhasil
dijadwalkan kembali dan kerjasama dengan IMF diakhiri melalui Post Program
Monitoring (PPM) pada 2004.
Tujuan dan Tugas Bank Indonesia:
1. Tujuan Bank Indonesiayaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan
nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata
uang negara lain.Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi,
sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan
untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-
batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan
Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.
2. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar
yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu
diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
dapat dicapai secara efektif dan efisien. berikut tugas dan fungsi Bank
Indonesia yang telah dituangkan dalam bentuk gambar berisi tiga pilar.

6
Visi, Misi, dan Nilai Strategis Bank Indonesia

1) Visi yaitu Menjadi bank sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap
perekonomian Indonesia dan terbaik diantara negara emerging markets.
2) Misi:
a. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas
kebijakan moneter dan bauran kebijakan Bank Indonesia.
b. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan
makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan
mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan.
c. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan
kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan
kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain.
d. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia
dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural pemerintah serta
kebijakan mitra strategis lain.
e. Memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan pembiayaan
ekonomi, termasuk infrastruktur, melalui akselerasi pendalaman pasar
keuangan.
f. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat
nasional hingga di tingkat daerah.
g. Memperkuat peran internasional, organisasi, sumber daya manusia, tata
kelola dan sistem informasi Bank Indonesia.
Nilai-Nilai Strategis
Nilai-nilai strategis Bank Indonesia adalah: (i) kejujuran dan integritas (trust
and integrity); (ii) profesionalisme (professionalism); (iii) keunggulan
(excellence); (iv) mengutamakan kepentingan umum (public interest); dan (v)

7
koordinasi dan kerja sama tim (coordination and teamwork) yang berlandaskan
keluhuran nilai-nilai agama (religi).
Sasaran Strategis
Untuk mewujudkan Visi, Misi dan Nilai-nilai Strategis tersebut, Bank
Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu :
a. Memperkuat pengendalian inflasi dari sisi permintaan dan penawaran
b. Menjaga stabilitas nilai tukar
c. Mendorong pasar keuangan yang dalam dan efisien
d. Menjaga SSK yang didukung dengan penguatan surveillance SP
e. Mewujudkan keuangan inklusif yang terarah, efisien, dan sinergis
f. Memelihara SP yang aman, efisien, dan lancar
g. Memperkuat pengelolaan keuangan BI yang akuntabel
h. Mewujudkan proses kerja efektif dan efisien dengan dukungan SI, kultur,
dan governance
i. Mempercepat ketersediaan SDM yang kompeten
j. Memperkuat aliansi strategis dan meningkatkan persepsi positif BI
k. Memantapkan kelancaran transisi pengalihan fungsi pengawasan bank ke
OJK.
2.1.1. Sejarah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara
Mulai beroperasi sejak 29 Juli 1976, KPw Bank Indonesia Malut awalnya
beralamat di Jl. Pahlawan Revolusi Ternate dengan menggunakan gedung yang
disewa kontrakkan milik Willem Theo. Kala itu, Bank Indonesia sudah
menyiapkan lahan/tanah untuk keperluan pembangunan gedung kantor,
perumahan dinas dan tungku pembakaran. Tanah untuk gedung kantor terletak di
lingkungan B III (Maliaro) seluas 8702 meter per segi (ex Eigendom Verponding
No. 447 seluas 1742 meter per segi dan ex Eigendom Verponding No. 446 seluas
6960 meter per segi), tanah untuk perumahan dinas terletak di lingkungan Letter B
II seluas 9400 meter per segi (sertifikat No. 3249040), sedangkan tungku
pembakaran uang berada di luar kota di Kampung Fitu seluas 660 meter per segi
(sertifikat No. 3249127). Wilayah kerja Kantor Kas Bank Indonesia meliputi
Kabupaten/Dati II Maluku Utara dengan Ibukota Ternate (di Pulau Ternate) dan
kabupaten/Daerah Administratif Halmahera Tengah dengan Ibukota Soasio (di
Pulau Tidore).
Atas kerjasama dengan PT. Mahoni Harapan (Jakarta) pada tanggal 1 Juli
1980 gedung KPw Bank Indonesia Malut mulai dibangun dan selesai untuk
digunakan pada tanggal 15 Januari 1983 beralamat di Jl. Jos Sudarso No.1. Oleh

8
Gubernur Bank Indonesia, Bapak Rachmat Saleh pada tanggal 5 Maret 1983 KPw
Bank Indonesia Malut diresmikan (Bank Indonesia, 2016).
Visi dan Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku
Utara
a. Visi Kantor KPw Bank Indonesia Malut yaitumenjadi Kantor Perwakilan
Bank Indonesia di setiap provinsi yang kredibel dalam pelaksanaan tugas
dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.
b. Misi Kantor KPw Bank Indonesia Malut yaitu menjalankan kebijakan Bank
Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah, stabilitas sistem keuangan,
efektivitas Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) dan kehandalan Sistem
Pembayaran (SP) untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun
nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan.

9
2.1.2. Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara

10
11
2.1.3. Bidang-Bidang Kerja (Job Description)
A. Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi
1) FAES adalah bidang yang mengkaji suatu data yang berhubungan dengan
ekonomi. Tugas dari FAES adalah sebagai berikut:
a. Melakukan asesmen dan proyeksi perkembangan ekonomi moneter,
sektor keuangan dan system pembayaran di provinsi.
b. Menyusun usulan rekomendasi kebijakan pengendalian inflasi di provinsi
dalam kerangka pengendalian inflasi daerah (TPID).
c. Melakukan tracking dan proyeksi jangka pendek terhadap: inflasi,
permintaan agregat dan komponen PDB sektoral.
d. Melakukan review sasaran inflasi dan menyusun usulan sasaran inflasi
provinsi.
e. Melaksanakan kajian pengembangan keuangan inklusif, pemberdayaan
sektor riil/UMKM di wilayah kerja.
2) FDSEK adalah unit yang kegiatannya mengumpulkan, mengelola, kemudian
menyediakan data untuk unit lainnya. Tugas dari FDSEK sebagai berikut:
a. Melaksanakan dan mengkonsolidasi kegiatan survei untuk kepentingan
bidang moneter, stabilitas system keuangan dan system pembayaran.
b. Melaksanakan dan mengkonsolidasikan kegiatan liaison serta menyusun
laporan hasil liaison.
c. Menganalisis dan menyusun laporan hasil survei.
d. Menganalisis dan menyusun laporan hasil kegiatan liaison.
e. Mengumpulkan, menyusun, mengelola dan mengembangkan
data/informasi bidang ekonomi moneter, stabilitas system keuangan dan
system pembayaran, indikator ekonomi makro serta produk unggulan
daerah.
f. Mengelola database informasi bidang ekonomi moneter, stabilitas system
keuangan dan system pembayaran, hasil survei, liaison dan indikator
ekonomi makro lainnya dalam kerangka system informasi ekonomi
regional.
3) FPPU merupakan unit yang bertugas menjalankan program upaya
pengembangan sektor rill dan UMKM. Tugas dari FFPU sebagai berikut:
a. Melakukan identifikasi hasil-hasil kajian penelitian/kesepakatan/program
yang potensial dalam pengembangan sektor riil dan atau melaksanakan
identifikasi permasalahan secara spesifik untuk komoditi/ industri/
bidang usaha tertentu.

12
b. Melaksanakan pengembangan keuangan inklusif untuk mendukung
fungsi intermediasi lembaga pembiayaan.
c. Menyusun dan melaksanakan program pemberdayaan sektor riil
berdasarkan hasil identifikasi.
d. Melaksanakan bantuan teknis dalam bentuk penyediaan informasi
berbasis penelitian, pelatihan untuk perbankan dan sektor riil/UMKM.
e. Memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan kepada lembaga
pembiayaan, pendamping dan UMKM dalam rangka meningkatkan
kualitas intermediasi kepada sektor riil/UMKM.
f. Melakukan koordinasi dengan stakeholders daerah untuk memberikan
bantuan teknis dalam bentuk pelatihan kepada perbankan dan BDSP
dalam rangka pemberdayaan sektor riil/UMKM.
4) FKKK berperan sebagai fasilitator dan humas untuk semua unit. Tugas dari
FKKK sebagai berikut:
a. Menyusun materi diseminasi atas kebijakan ekonomi dan keuangan
daerah.
b. Melakukan koordinasi pengendalian inflasi dengan Pemerintah Daerah
(TPID Provinsi).
c. Melakukan fungsi kesekretariatan dan fungsi-fungsi lain terkait Tim
Pengendalian Inflasi (TPID Provinsi).
d. Melakukan kompilasi dan menyelaraskan hasil asesmen dan produk
utama unit-unit kerja di dalam satuan kerja terkait.
e. Melakukan kegiatan fungsi investor relation program untuk
meningkatkan investasi daerah.
f. Menyusun dan melaksanakan program komunikasi dan diseminasi atas
hasil-hasil kajian ekonomi serta pelaksanaan tugas Bank Indonesia.
g. Melaksanakan program sosialisasi dan edukasi kebanksentralan kepada
masyarakat.
h. Memberikan informasi terkait dengan perkembangan ekonomi daerah
dan kebijakan Bank Indonesia termasuk penyediaan narasumber.
i. Melaksanakan tugas sebagai pusat informasi.
j. Memeberikan layanan informasi perkreditan kepada masyarakat dan
satker internal serta kepentingan publikasi.
k. Melaksanakan dan melakukan pengelolaan Program Sosial Bank
Indonesia.
l. Melakukan kerjasama dalam rangka pelaksanaan beasiswa.

13
m. Mengevaluasi proposal magang pihak ke-3, melaksanakan proses
magang, memonitor dan mengevaluasi program magang pihak ke-3.
n. Menyelenggarakan program manajemen perpustakaan dan pengetahuan
untuk mendukung riset dan edukasi di bidang kebanksentralan.
o. Memberikan informasi atas permintaan stakeholders terkait dengan UU
KIP.
B. Tim SP-PUR Layanan dan Administrasi
1) FPPSP adalah unit yeng berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan sistem
pembayaran dan pengelolaan uang rupiah. Tugas dari FPPSP sebagai
berikut:
a. Memberikan, mencabut, dan membatalkan izin penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran dan pengelolaan uang yang diselenggarakan oleh
pihak selain Bank Indonesia/Money Service Business (MSB) seperti
Kegiatan Usaha Pengeriman Uang (KUPU), Cash in Transit (CIT).
b. Memberikan, mencabut, dan membatalkan izin penyelenggaraan
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA).
c. Mengawasi MSB dan KUPVA di wilayah provinsi/kabupaten/kota guna
menjamin standarisasi layanan (SLA).
d. Melaksanakan edukasi keaslian uang kepada masyarakat.
2) Unit OSP adalah unit yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran. Tugas dari Unit OSP sebagai
berikut:
b. Melaksanakan layanan kliring dan Real Time Gross Settlement (RTGS)
di wilayah provinsi/kabupaten/kota.
c. Memberikan, mencabut, dan membatalkan izin penyelenggaraan kliring
di luar Sistem Kliring Nasional (SKN) BI dan BI-RTGS.
d. Edukasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) a.l melalui
elektronifikasi.
e. Edukasi program perlindungan konsumen SP.
3) Unit PUR adalah unit yang fungsinya menyelenggarakan pelayanan
perkasan di setiap satuan kerja kas. Tugas dari Unit PUR sebagai berikut:
a. Melaksanakan distribusi uang di wilayah provinsi melalui jaringan
distribusi terpusat yang deitetapkan Departemen Pengelolaan Uang-
DPU (Centrally Cash Network Planning).
b. Melaksanakan layanan kas kepada masyarakat.
c. Melaksanakan pengelolaan uang.

14
4) Unit SLA bertanggung jawab dalam pelaksanaan administrasi data dan
informasi SDM, pengelolaan SDM, pelaksanaan fungsi perencanaan
anggaran, dan lain sebagainya. Tugas dari Unit SLA sebagai berikut:
a. Melaksanakan dan menatausahakan pengadaan barang dan jasa,
pemeliharaan dan penghapusan asset Bank Indonesia, serta pemeliharaan
perangkat lunak dan kertas terkait dengan teknologi informasi.
b. Mendukung kinerja satuan kerja dalam bentuk penyediaan logistik dan
melakukan monitoring program kerja anggaran.
c. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan, penempatan,
pengembangan, pembinaan dan penilaian kinerja serta pemutusan
hubungan kerja dengan pegawai termasuk THOS sesuai ketentuan yang
berlaku.
d. Mengelola dan menatausahakan pegawai aktif dan purna tugas.
e. Melakukan kegiatan yang terkait dengan system pemeliharaan pegawai
(gaji, insentif, manfaat dan fasilitas lainnya).
f. Pengelolaan BIJAK (PPh21).
2.2 Pelaksanaan Magang
Kegiatan magang dilaksanakan pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Maluku Utara selama satu bulan kerja yakni pada tanggal 01 Oktober
2019 – 31 Oktober 2019. Kegiatan ini memberikan banyak manfaat kepada
penulis, berupa pengalaman dan pengetahuan yang ada di dunia kerja. Penulis
juga diberi kesempatan untuk mengamati, menganalisis dan membandingkan
antara teori yang didapatkan dalam perkuliahan dengan permasalahan nyata
sehingga penulis dapat menjadikannya sebagai bekal di dunia kerja nantinya.
2.2.1. Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang
1) Penginputan daftar surat/dokumen tahun 2017-2019
2) Melakukan pelayanan telepon internal BI
3) Melakukan pencatatan/penginputan dokumen masuk kepada pimpinan
4) Penginputan arsip keuangan tahun 2018-2019
5) Penginputan laporan keuangan (rekening koran) tahun 2018-2019
6) Melayani tamu pimpinan dari BKPBN
7) Memilah arsip dokumen/memorandum
8) Pengantaran surat yang telah di disposisi
9) Memilah arsip serah terima tahun 2015-2018
2.2.2. Prosedur Kerja
Seluruh kegiatan yang penulis lakukan selama magang mendapat instruksi
terlebih dahulu dari masing-masing unit kerja. Sebagian kegiatan yang dilakukan

15
berhubungan dari satu unit ke unit yang lainnya, seperti mendistribusikan surat
dari setiap unit ke unit maupun antar sesama unit. Perihal kegiatan menginput dan
mengarsip, dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang telah tersedia dan
seluruh kegiatan magang harus segera diselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan oleh pegawai dari unit kerja yang bersangkutan.
2.2.3. Kendala yang Dihadapi dan Upaya untuk Memecahkannya
1) Kendala yang dihadapi penulis adalah keterbatasan untuk mengingat
instruksi pekerjaan dalam satu waktu.
2) Upaya untuk memecahkan kendala yang dihadapi dengan mencatat poin-
poin penting dari instruksi yang diberikan sebelum memulai kegiatan atau
pekerjaan.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegaiatan magang merupakan pembelajaran paling efektif dalam
mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan dalam dunia kerja,
khususnya di Kantor Perwalikan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara. Selama
magang, pekerjaan yang dilakukan sangat variatif tergantung unit kerja dimana
kami ditempatkan. Penulis banyak mengetahui cara kerja masing-masing unit,
bagaiman menyelesaikan pekerjaan secara teamwork dan lebih bertanggung jawab
atas suatu pekerjaan yang diberikan. Akan tetapi, penulis tidak bisa mengerjakan
semua pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai karena terdapat pekerjaan yang
sifatnya rahasia.
3.2 Saran
Setelah melihat dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatanmagang, ada
beberapa hal yang penulis ingin sampaikan kepada dosen pembimbing magang
dan pihak Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, yakni
sebagai berikut:
1. Meskipun jangka waktu magang yang diberikan dari Program Studi hanya 1
bulan masa kerja, akan lebih baik jika dosen pembimbing magang sering
turun memantau kegiatan magang yang dilaksanakan oleh para mahasiswa.
2. Alangkah baiknya jika para peserta magang ditempatkan di setiap unit dan
setiap minggunya dirolling agar para peserta magang dapat merasakan
pengalaman kerja yang sama.

17

Anda mungkin juga menyukai