Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MAGANG

DI
BANK INDONESIA

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Akademik adalah suatu perguruan tinggi yang mampu menciptakan manusia-manusia yang
cerdas, baik dari segi ilmu pengetahuan (brain), penampilan (beauty), dan sikap (behavior) yang
akan membangun semangat dan keuletan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Untuk
mendapatkan ketiga hal tersebut tidak semua dapat diberikan melalui perkuliahan formal. Oleh
karena itu mahasiswa perlu melakukan Praktek Magang.
Magang adalah suatu proses belajar pada unit kerja nyata, sehingga mahasiswa
mendapat gambaran dan pengalaman kerja secara langsung dan menyeluruh sekaligus
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah mereka
dapatkan selama kegiatan perkuliahan. Akademi Manajemen Informatika Komputer Medicom
mewajibkan kepada seluruh mahasiswanya untuk melaksanakan Magang di semester V.
Pelaksanaan Magang tersebut merupakan salah syarat untuk dapat menyelesaikan Pendidikan
Diploma-3 Program Studi Komputerisasi Akuntansi di Akademi Manajemen Informatika
Komputer Medicom.

1.1 Tujuan Pelaksanaan Magang


Adapun tujuan Pelaksanaan Magang ini bagi Mahasiswa/i adalah sebagai berikut:
1. Membangun link and match sehingga terbentuk keterkaitan dan kesepadanan antara
kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.
2. Meningkatkan proses pembelajaran melalui proses pendidikan berbasis prktek
sehingga nantinya penulis akan menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan
profesional pada kondisi kerja yang sesungguhnya.
3. Meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman kerja nyata yang diperoleh di dunia
kerja, sebagai bekal untuk memahami dunia kerja yang nanti akan dihadapi setelah
menyelesaikan pendidikan.
4. Memberikan wawasan praktis pada penulis yang akan dikembangkan menjadi sebuah
topik dalam pembuatan Tugas Akhir sebagai persyaratan mendapatkan gelar Ahli
Madya.
5. Memberikan kemampuan kepada Mahasiswa dalam mengelola kelompok kerja dan
beradaptasi dengan lingkungan kerja secara baik dan benar.
1.3 Manfaat Pelaksanaan Magang
Adapun manfaat dilaksanakannya program magang adalah :
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh di bangku
perkuliahan.
2. Menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia kerja.
3. Menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian dibidang praktek.
1.4 Metodologi Pelaksanaan Magang
Metodologi pelaksanaan magang pada kesempatan Ini didahului dengan adanya pembekalan dari
pihak kampus mengenai dunia Pendidikan yang sesungguhnya dan diakhiri dengan penyusunan
laporan yang harus di kembalikan kepada pihak kampus sebagai mata kuliah wajib diakhir
perkuliahan.
Sebagai Mahasiswa/i semester V (lima), program magang merupakan hal yang wajib
diambil untuk kebutuhan kurikulum yang sudah ditetapkan. Sebelum melakukan program
magang Mahasiswa/i diberikan pembekalan masalah pelaksanaan supaya mempunyai dasar etika
maupun suatu yang harus dilakukan selama pelaksanaan magang
Prosedur yang ditempuh adalah :
1. Mahasiswa/i pelaksana magang diberikan Surat pengantar
2. Mahasiswa/i pelaksana magang diberikan dosen pembimbing(dari institusi kampus)
3. Mahasiswa/i pelaksana magang diberangkatkan menuju tempat magang secara sendiri
4. Mahasiswa/i harus membekali diri dengan wawasan yang lebih luas tentang sistem
informasi
5. Mahasiswa/i wajib mengikuti aturan-aturan yang berlaku di tempat magang, termasuk
disiplin dan mekanisme kerja
6. Mahasiswa/i pelaksana magang mencatat sistem yang berlaku disekolah dan sistem
informasi yang berlaku di unit kegiatan dimana ditempatkan
7. Mahasiswa/i wajib membuat daftar kegiatan harian
8. Mahasiswa/i pelaksana magang mengamati Peranan Sistem Informasi Komputer
terhadap sistem kerja
9. Mahasiswa/i pelaksana magang meminta surat keterangan sudah melaksanakan
program magang
10. Menandatangani laporan magang yang sudah benar kepada pembimbing I(dari
kampus) dan Pembimbing II( dari divisi), selanjutnya disahkan oleh Direktur atau
PUDIR I atau Ketua Program studi
11. Pembimbing 1 dan Pembimbing II memberikan nilai dan rata-rata menjadi nilai akhir
12. Menyerahkan Laporan yang disetujui oleh Pembimbing dan disahkan oleh Pejabat
Akademi( Direktur PUDIR) kepada institusi sebanyak 3 (1 untuk mahasiswa/i, 1
untuk dosen dan 1 untuk institusi)
1.5 Sistematika Penulisan Laporan
Laporan ini hanya bersifat Informasi yaitu hanya melaporkan kegiatan –kegiatan yang dilakukan
dan pengalaman yang diperoleh di perusahaan selama pelaksanaan magang.
Dengan penulisan laporan ini penulis akan menjelaskan BAB demi BAB laporan secara
sistematis. Sistematika dari laporan ini terdiri dari :
BAB I:PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bagian pendahuluan atau bagian pertama dari laporan yang
menguraikan tentang latar belakang pelaksanaan magang,manfaat magang, dan
sistematika penulisan laporan magang
BAB II:GAMBARAN UMUM BANK INDONESIA
Bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Struktur Organisasi, uraian tugas-tugas,
pembahasan tentang struktur organisasi Unit, kegiatan kantor serta sistem dan
prosedur pelaksanaan kerja di Kantor
BAB III: PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG
Bab ini menjelaskan kegiatan Mahasiswa/i yang dilaksanaan selama Praktek
magang seperti membuat rekapitulasi KUPVA, Anggaran unit Pengawasan,
Perizinan dan Informasi SP dan membuat daftar jumlah Perusahaan Transfer Dana(PTD) di
Kota Medan

BAB IV: PENUTUP


Bab ini memberikan kesimpalan seluruh kegiatan selama melaksanakan magang dan
saran untuk KPwBI Sumatera Utara dan institusi (Medicom) serta Mahasiswa/i
GAMBARAN UMUM KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI
SUMATERA UTARA

2.1 Sejarah Berdirinya Bank Indonesia


Bank Indonesia (BI) dulu disebut De Javasche Bank adalah Bank sentral Republik Indonesia.
Sebagai Bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai Rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai
mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakan kantor Cabang De Javasche Bank yang
ke 11 dan mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 bersamaan dengan kantor Cabang Tanjung
Balai dan Tanjung Pura yang masing-masing dibuka tanggal 15 Januari 1908 dan 03 Februari
1908. Pembukaan Kantor Cabang Medan, Tanjung Balai dan Tanjung Pura merupakan
kebutuhan untuk menunjang kebijakan moneter Pemerintah Hindia Belanda (atas usul De
Javasche Bank) yang ketika itu memberlakukan Guldenisasi bagi keresidenan Pantai Timur
Sumatera. Dengan berkembangnya kegiatan Kantor Bank Indonesia Medan dan adanya pengaruh
resesi dunia tahun 1930-an maka kantor Cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura pada akhirnya
tutup. Pada saat berdirinya, kantor Cabang Medan hanya menempati sebuah bangunan
sementara. Untuk gedung yang permanen, atas petunjuk Pemerintah disediakan sebidang tanah
di dekat Esplanade (lapangan umum) yang pembangunannya dilaksanankan sebelum selesainya
politik moneter “Guldenisasi” keresidenan Pantai Timur Sumatera. Untuk persiapan
kantorkantor di Tanjung Balai dan Tanjung Pura, Kepala biro perancang Hulswit diminta untuk
merancang pembangunan kantor kedua tempat itu. Rencana pembangunan gedung kantor yang
permanen bagi kantor Cabang Medan dilakukan bersamaan dengan perluasan tahap kedua
Kantor Pusat (Jakarta Kota) pada tahun 1912 dan beberapa gedung kantor lainnya. Gedung-
gedung ini menunjukkan ciri arsitektur yang sama mengikuti ciri arsitektur Eropa pada
zamannya.
Setelah kemerdekaan, De Javasche Bank mengalami nasionalisasi dan berubah menjadi
Bank Indonesia yang berfungsi sebagai Bank Sentral dan Bank Komersial sesuai dengan UU
Bank Sentral tahun 1953. Dengan perubahan tersebut, De Javasche Bank berubah menjadi
Kantor Bank Indonesia Medan. Setelah reorganisasi Bank Indonesia pada tahun 1996, sebutan
kantor Cabang berubah menjadi Kantor Bank Indonesia Medan dan berlaku sampai saat ini.
Kantor Bank Indonesia Medan pertama kali dipimpin oleh L. Von Hormert. Pada tahun
1951 saat nasionalisasi, Pemimpin Cabang adalah S.F. Van Musschenbroek dan pada saat
Undang-undang Bank Indonesia tahun 1953 diberlakukan, Pemimpin Cabang Medan adalah M.
Planteman. Putra Indonesia pertama yang mengendalikan Bank Indonesia Cabang Medan adalah
M. Rifai.
2.1.1 Logo Bank Indonesia
Bank Indonesia sebagai bank sentral telah mengalami beberapa kali evolusi dalam logo, fungsi
dan tugasnya

Didirikan oleh Hindia Belanda pada tahun 1828 dengan nama De Javasche Bank dengan tugas
sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.

Bank Indonesia didirikan menggantikan De Javasche Bank dengan UU No.11 tahun 1953.
Bertugas menjaga stabilitas rupiah, mengedarkan uang, memajukan perkembangan dan
melakukan pengawasan urusan kredit.
UU No.13 tahun 1968 melarang Bank Indonesia melakukan kegiatan komersial. Tugas pokok
BI membantu pemerintah mengatur, menjaga, dan memelihara stabilitas rupiah, mendorong
kelancaran produksi dan pembangunan, serta memperluas kesempatan kerja untuk meningkatkan
taraf hidup rakyat.

UU No.23 tahun 1999 menjadikan BI sebagai bank sentral yang independen dengan ‘single
objective’ mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui 3 tugas pokok:
melaksanakan kebijakan moneter, sistem pembayaran dan pengawasan bank.

UU No.21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan agar fungsi pengawasan
bank dialihkan dari Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 31 Desember
2013. UU No.11 tahun 2011 juga mengamanatkan tugas baru kepada Bank Indonesia, yakni
melakukan pengaturan dan pengawasan makroprudensial.
2.2 Visi dan Misi Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara
1. Visi
Menjadi kantor Bank Indonesia yang dapat dipecaya di daerah melalui peningkatan peran dalam
menjalankan tugas-tugas bank Indonesia yang diberikan.
2. Misi
Berperan aktif dalam mendukung Pembangunan ekonomi daerah melalui sistem permbayaran
stabilitas sistem moneter dan stabilitas sistem Keuangan
2.3.1 Tugas Pokok dan Produk Pokok Satuan Kerja Bank Indonesia
No Tugas Pokok No Produk Pokok
1 Mengembangkan Ekonomi 1 Terlaksananya peran KPwDN
Daerah dan melaksanakan fungsi sebagai pendorong Pengembangan
Advisor kepada Kepala Daerah Ekonomi Daerah dan advisor kepada
kepala Daerah
2 Melaksanakan Regional Finansial 2 Terlaksananya Regional Finansial
Surveillance Surveillance
3 Mengumpulkan data dalam 3 Terkelolanya data yang Efektif dan
rangka pengambilan keputusan di akurat dalam rangka mendukung
Pusat maupun Daerah setempat pengambilan keputusan di Pusat
maupun Daerah setempat
4 Mengelola Distribusi uang 4 Terkelolanya distribusi uang di
daerah secara efektif dan efisien
5 Mengelola sistem pembayaran 5 Terkelolanya dukungan sistem
pembayaran di Daerah serta
terlaksananya peran KPwDN
sebagai katalis dalam transaksi
Pembayaran melalui Elektronifikasi
6 Mengembangkan Finansial 6 Terlaksananya program
Inclusion dan UMKM pengembangan Finansial Inclusion
dan UMKM di Daerah yang sejalan
dengan target Pencapaian inflasi dan
Pengembangan ekonomi Daerah
7 Melaksanakan Komunikasi 7 Terlaksananya komunikasi kebijakan
Kebijakan kepada Stake Holders daerah secara
efektif dan berkontribusi positif
terhadap citra bank indonesia di
Daerah
8 Melaksanakan Koordinasi 8 Terlaksanya koordinasi terhadap
terhadap pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas KPwDN
KPwDn, Kota/Kabupaten Kota/Kabupaten
9 Mengelola administrasi 9 Terkelolanya fungsi Administrasi
anggaran,logistik,SDM Anggaran Logistik, SDM,
kesekretariatan, serta manajemen Kesekretariatan serta Manajemen
kinerja Satker Kinerja Satker secara Akuntabel
serta Transparan

2.3.2 Struktur Organisasi Unit

Kepala Divisi SP,


Komunikasi dan Layanan
Publik
Sri Darmadi
Sudibyo

Manajer/Kepala unit
Syahruddin
Harahap

Asisten Manajer
Yuka Rinda

Penulis ditempatkan pada bagian Pengawasan, Perizinan dan informasi Sistem Pembayaran yang
berada dibawah kendali Divisi SP, Komunikasi dan Layanan Publik yang dipimpin oleh Kepala
Divisi yang bernama Bapak Sri Darmadi Sudibyo. Sedangkan Pemimpin ataupun Manajer
dipimpin oleh Bapak Syahruddin Harahap Adapun deskripsi tugas pokok dari Unit
Pengawasan, Perizinan dan informasi Sistem Pembayaran diantaranya sebagai berikut:

No Tugas Pokok No Produk Pokok


1 Melaksanakan dan Mencabut izin 1 Surat Izin Penyelenggara TD,
Penyelenggara Transfer Dana (PTD) Tanda Izin, Surat Kwputusan
dan Kegiatan Usaha Penukaran Pemberian Izin Usaha, Sertifikat
Valuta Asing (KUPVA) Izin Usaha, Logo KUPVA
Berizin, Surat Pencabutan Izin
Penyelenggata TD dan KUPVA
2 Melaksanakan Pengawasan tidak 2 Laporan Hasil Pengawasan Tidak
Langsung terhadap Penyelenggara Langsung terhadap
TD dan KUPVA, (Pemantauan Penyelenggara TD dan KUPVA,
Laporan Berkala, Pembukaan Kantor (Laporan Bulanan dan
cabang, Perubahan Kebijakan dan Tahunan,Surat
Prosedur Tertulis, Perubahan Persetujuan/Penolakan/
dokumen perizinan, Pembukaan Pembatasan Pembukaan kantor
Gerai) cabang Pembukaan Kantor
cabang,Surat Penegasan)
3 Melaksanakan Pengawasan 3 Laporaan Hasil Pengawasan
Langsung terhadap Penyelenggara Langsung terhadap
TD dan KUPVA Penyelenggara TD dan KUPVA
4 Melakukan Perizinan terhadap 4 Rekomendasi Pembukaan atau
Penyelenggara Layanan Kas oleh Perpanjangan Penyelenggara
Pihak Lain (LKPL) Layanan Kas Oleh Pihak Lain
(LKPL)
5 Melakukan Pengawasan tidak 5 Laporan Hasil Pengawasan Tidak
langsung terhadap Penyelenggara Langasung terhadap
LKPL Penyelenggara LKPL
6 Melakukan Pengawasan Langsung 6 Laporan Hasil Pengawasan
terhadap Penyelenggara LKPL Langasung terhadap
Penyelenggara LKPL
7 Melakukan Pengawasan Tidak 7 Laporan Hasil Pengawasan Tidak
Langsung terhadap Penyelenggara Langasung terhadap
Cash In Transit (CIT) Penyelenggara Cash In Transit
8 Melakukan Pengawasan Langsung 8 Laporan Hasil Pengawasan
terhadap Penyelenggara Cash In Langasung terhadap
Transit (CIT) Penyelenggara Cash In Transit
(Cit)
9 Melakukan Perizinan dan 9 Monitoring Penyelenggaraan
Pengawasan Penyelenggara Kliring Kliring Lokal non BI
lokal non BI
10 Melakukan Pemrosesan Terkait 10 Persetujuan terkait Pelaksanaan
pelaksanaan Penyelenggaraan Penyelenggaraan kliring lokal
Kliring lOkal non BI (Permohonan Non BI
Pergantian PKL Non BI,
Pengunduran diri, Penghentian,
Penutupan, Pemindahan Kantor,
Analisis dan Perhitungan Bantuan
Keuangan Kepala PKL Non BI)
11 Memberikan Layanan Informasi 11 Layanan Informasi terkait
Terkait Perizinan dan Pengawasan perizinan dan Pengawasan SP di
sistem Pembayaran Di Daerah. Daerah.

Anda mungkin juga menyukai