Anda di halaman 1dari 15

“Pengaruh Komunikasi dan Kompensasi

Terhadap Semangat Kerja Karyawan


PT. Sarananiaga Megahkerta k Ternate "
Latar Belakang

Sumber daya manusia adalah unsur penting yang harus diperhatikan


perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Semangat kerja yang tinggi
akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, sebaliknya semangat
kerja yang rendah akan merugikan perusahaan seperti tingkat absensi yang
tinggi, perpindahan karyawan, dan produktifitas yang rendah (Zendy, 2011).
Dalam suatu instansi atau organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat
menunjang kinerja organisasi tersebut. Salah satunya adalah semangat
kerja yang tinggi. Semangat kerja merupakan keadaan yang harus ada bila
aktivitas /proses kerja ingin berjalan lancar. Dengan adanya semangat kerja
yang tinggi, maka tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana.
Penelitian yang dilakukan oleh Yuniari dan Waisnawini (2009) tentang “pengaruh
kompensasi langsung terhadap semangat kerja pegawai” mendapatkan hasil
Menurut Hasibuan (2000:117) mengartikan kompensasi
adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Bagi suatu organisasi / perusahaan, kompensasi
memegang peranan penting karena kompensasi
mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan
dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
Pengalaman menunjukan bahwa kompensasi yang tidak
memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja,
semangat kerja dan kepuasan kerja karyawan, bahkan
Faktor lain yang mempengaruhi semangat kerja karyawan adalah
komunikasi, Chairunnisah (2012). Komunikasi adalah perpindahan informasi
dan arti dari satu pihak kepada pihak lain melalui penggunaan simbol
bersama, Thomas dan Scott (2009:220). Komunikasi yang baik akan
meminimalisir konflik antar karyawan sehingga semangat kerja bisa meningkat
dan kinerja karyawan akan menjadi lebih baik.
Komunikasi memegang peranan penting dalam menyampaikan informasi yang
ada dalam sebuah organisasi. Arus informasi bergerak dari sumber asal ke
tujun dengan perantara berbagai macam media. Proses ini merupakan bentuk
dari komunikasi. Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi
PT. Sarananiaga Megahkerta Kota Ternate merupakan sebuah perusahaan dealer yang
menyalurkan motor Yamaha di wilayah Provinsi Maluku Utara . Tetapi dirasakan bahwa semangat
kerja karyawan PT. Sarananiaga Megahkerta Kota Ternate belum optimal. Berdasarkan
pengamatan penulis karyawan pada PT. Sarananiaga Megahkerta mengalami beberapa
permasalahan yang terkait dengan semangat kerja, komunikasi dan kompensasi. Hal ini terjadi
karena pertama, komunikasi di dalam belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari tidak
adanya forum untuk menyampaikan keluh kesah karyawan, surat undangan yang sering datang
terlambat dan kurangnya komunikasi aktif baik dari atasan kekaryawan, sesama karyawan
maupun karyawan kepada customer. Kedua, jumlah dan komposisi dari kompensasi yang
diberikan. Kompensasi yang berlangsung pada PT. Sarananniaga Megahkerta berupa Gaji,
insentif, bonus, tunjangan hari raya, tunjangan jabatan, tunjangan fungsional dan tunjangan
kesehatan. Namun, terkait dengan permasalahan kompensasi yang dimaksud berupa
keterlambatan bonus. Berdasarkan hasil wawancara terhadap kepala bagian HRD (Human
resource Development) Semangat kerja karyawan PT. Sarananiaga Megahkerta Kota Ternate
menunjukkan penurunan, hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya angka absensi karyawan
Landasan Teori

Pengertian
Komunikasi Proses Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin Daft (2003:132), lebih spesifik Menurut Handoko (2003: 274) proses
“communis” atau common” dalam lagi mengemukakan komunikasi adalah penunjang
adanya proses pertukaran dalam
bahasa inggris yang berarti sama. komunikasi yang terjadi juga penyampaian informasi agar
Berkomunikasi berarti kita berusaha dimaksudkan untuk mendapatkan hubungan timbale balik
untuk mencapai kesamaan makna memotivasi atau (feedback).
“commones”. Atau dengan ungkapan mempengaruhi perilaku. Beberapa komponen penting yang
lain melalui komunikasi kita mencoba Sementara itu pendapat lain terlibat dalam proses komunikasi
berbagai informasi, gagasan atau menyatakan komunikasi yakni:
sikap kita dengan partisipasi lainnya. adalah usaha mendorong • Sumber (source)
orang lain
Tarmudji (1992:3), mengartikan menginterpretasikan pendapat • Pesan (message)
komunikasi sebagai proses kegiatan seperti apa yang dikehendaki • Saluran (chanel)
penyampaian informasi yang oleh orang yang mempunyai
mengandung arti dari satu pihak pendapat tersebut. Dengan • Penerima pesan (receiver)
kepada pihak lain dalam usaha komunikasi, diharapkan • Umpan balik (feedback)
mendapatkan saling pengertian dan diperoleh titik kesamaan saling
terjadinya perubahan tingkah laku. pengertian (Reksohadiprodja
Hambatan-hambatan Mengatasi Hambatan Pengertian
Proses Komunikasi Komunikasi Komunikasi Efektif
Komunikasi tidak efektf dapat Komunikasi yang efektif tergantung pada Komunikasi Efektif adalah
kualitas dari proses komunikasi baik pada
disebabkan berbagai macam tingkat individu maupun pada tingkat komunikasi yang mampu
hambatan-hambatan yakni organisasi. Menurut Indriyo dan Sudito
(Mulyana, 2001: 30) : (2000: 217) beberapa cara dapat dilakukan
menghasilkan perubahan
untuk meningkatkan efektivitas komunikasi sikap (attitude change) pada
• Hambatan dari pengirim antara lain : orang yang terlibat dalam
pesan • Meningkatkan umpan balik komunikasi.Komunikasi
• Hambatan dalam • Empati efektif adalah saling bertukar
penyandian/simbol • Pengulangan informasi, ide, kepercayaan,
• Hambatan media • Menggunakan bahasa yang sederhana perasaan dan sikap antara
• Hambatan dalam bahasa • Penggunaan waktu yang efektif
dua orang atau kelompok
sandi yang hasilnya sesuai dengan
• Mendengar secara efektif
harapan.
• Hambatan dari penerima
pesan
Tujuan dan Bentuk Komunikasi Unsur-unsur dalam
Efektif Membangun Komunikasi
 Tujuannya adalah memberi Efektif
kemudahan dalam memahami  Berhadapan
pesan yang diberikan.  Mempertahankan kontak mata
 Bentuk Komunikasi Efektif :  Membungkuk kearah klien
• Komunikasi Verbal Efektif  Mempertahankan sikap terbuka
• Komunikasi Non Verbal  Tetap relax
Pengertian Tujuan Pemberian
Kompensasi Kompensasi Sedangkan menurut Hasibuan
Kompensasi merupakan sesuatu (2002 : 120) adapun tujuan
yang diterima karyawan sebagai Dalam bukunya kompensasi adalah sebagai
pengganti kontribusi jasa Sedarmayanti (2001 : 24) berikut :
mereka pada tujuan dari kompensasi yang • Ikatan kerja sama
perusahaan.Pemberian perlu diperhatikan yaitu :
kompensasi merupakan salah • Kepuasan kerja
satu pelaksanaan fungsi MSDM • Menghargai prestasi • Pengadaan efektif
yang berhubungan dengan
• Menjamin keadilan • Motivasi
semua jenis pemberian
penghargaan individual sebagai • Mempertahankan • Stabilitas karyawan
pertukaran dalam melakukan karyawan
tugas keorganisasian. • Disiplin
Kompensasi merupakan biaya • Memperoleh karyawan
• Pengaruh serikat buruh
utama atas keahlian atau yang bermutu
pekerjaan dan kesetiaan dalam • Pengaruh pemerintah
• Pengendalian biaya
Faktor yang
Bentuk-bentuk mempengaruhi
kompensasi
Fungsi Kompensasi Kompensasi
Menurut Hasibuan (2000:127)
• Pengalokasian a. Kompensasi Langsung
faktor-faktor yang
merupakan bagian dari
sumber daya kompensasi secara keseluruhan mempengaruhi kompensasi
secara efisien yang pembayarannya pada adalah :
umumnya menggunakan uang,
dan langsung terkait dengan • Permintaan dan penawaran
• Penggunaan prestasi kerja yang dapat tenaga kerja
sumber daya berbentuk gaji, upah, insentif,
• Kemampuan dan kesediaan
komisi dan bonus (Dharma,
manusia secara 1997:185). perusahaan.
lebih efektif dan b. Menurut Dessler (1998:85) • Serikat buruh atau organisasi
efisien kompensasi tidak langsung yaitu karyawan.
semua pembayaran keuangan
Posisi jabatan.
• Mendorong tak langsung yang diterima oleh •
seorang karyawan untuk
stabilitas dan melanjutkan pekerjaan dengan
• Kondisi perekonomian
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pengertian semangat kerja semangat kerja
Nitisemito (1996:160) mengemukakan • Gaji yang cukup
bahwa “Pengertian semangat kerja adalah • Kebutuhan rohani yang terperhatikan
melakukan pekerjaan secara lebih giat,
• Suasana santai yang sekali-kali perlu diciptakan
sehingga diharapkan pekerjaan akan
diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih • Perhatian, harga diri
baik.”Hasibuan (2003:94) menyatakan bahwa • Penempatan karyawan pada posisi yang tepat
“Semangat kerja adalah keinginan dan
kesungguhan seseorang mengerjakan • Adanya kesempatan untuk maju
pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin • Adanya perasaan aman untuk menghadapi
untuk mencapai kecakapan yang maksimal.” masa depan
Dengan demikian, semangat kerja yang tinggi • Loyalitas karyawan
akan merangsang karyawan untuk berkarya
• Sekali-kali mengajak karyawan berunding
dan beraktivitas lebih baik.
Kerangka Pikir

Variabel
X1
Komunikas
i Variabel Y
Semangat kerja
Variabel
X2
Kompensa
si
Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat


sementara terhadap permasalahan penelitian sampai
terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1996)
Suatu hipotesis akan diterima apa bila data yang
dikumpulkan mendukung pernyataan maka hipotesis
diterima. Hipotesis merupakan anggapan dasar yang
kemudian membuat suatu teori yang masih harus diuji
kebenarannya.
Adapun yang menjadi hipotesis langsung dalam
penelitian ini adalah : “Diduga bahwa komunikasi dan
kompensasi berpengaruh terhadap semangat kera
Objek & Metode Penelitian

Lokasi & Waktu Metode Pengumpulan Metode Analisis &


Penelitian Data Pengolahan Data
Penelitian ini dilaksanakan  Teknik Kuesioner Metode
pada PT. Sarananiaga  Teknik Observasi  Analisis Regresi Sederhana
Megahkerta Kota Ternate. Jenis dan Sumber Data Teknik Pengolahan Data
Dimana PT. Sarananiaga  Data Primer  Uji Validitas
Megahkerta Kota Ternate
 Data Sekunder  Uji Reabilitas
merupakan sebuah
perusahaan dealer yang Populasi dan Sampel Pengujian Hipotesis
menyalurkan motor Populasi penelitian ini adalah  Pengujian Hipotesis secara
seluruh karyawan pada PT. Simultan (uji F)
yamaha di wilayah provinsi Sarananiaga Megahkerta Kota
maluku utara. Waktu yang Ternate sebanyak 54 orang,  Pengujian Hipotesis secara
menurut Arikunto (2002:112), Parsial (uji T)
dibutuhkan untuk bahwa apabila subjek penelitian
melakukan penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil
selama 3 (tiga) bulan yaitu semuanya. Atas dasar teori
tersebut maka penelitian ini
Februari – April 2014.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai