Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Komunikasi Interpersonal Karyawan Travel Terhadap Kinerja Karyawan

Zena Travelindo Malang

Caesario Dwi Prakoso


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165 Malang
caesariodwi@hotmail.com

Dosen Pembimbing:
Lily Hendrasti Novadjaja, SE., MM.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi
interpersonal antar sesama karyawan di perusahaan travel terhadap keseluruhan kinerja di
Zena Travelindo Malang. Di dalam dunia bisnis yang modern ini, peningkatan komunikasi
interpersonal dibutuhkan untuk memperlancar aliran komunikasi dalam perusahaan.
Khususnya di Zena Travelindo Malang dibutuhkan aliran komunikasi yang cepat, tepat, dan
efisien antara manajemen dan sopir agar kinerja menjadi optimal. Indikator penilaian
efektivitas komunikasi interpersonal menggunakan 5 sikap positif dalam berkomunikasi,
yaitu: (1) Keterbukaan, (2) Empati, (3) Sikap mendukung, (4) Sikap positif,, dan (5)
Kesetaraan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan metode
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan keseluruhan populasi sebanyak 45 responden yang
diambil dari seluruh pegawai Zena Travelindo Malang. Metode pengumpulan data melalui
cara penyebaran angket/kuisioner penelitian dan pencatatan dokumen yang terdapat di
perusahaan. Alat uji yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi
klasik. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji hipotesis baik secara parsial, simultan, dan
uji dominan. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis pertama, ditemukan bahwa variabel komunikasi interpersonal yang
terdiri dari Keterbukaan, Empati, Sikap Mendukung, Sikap Positif, dan Kesetaraan bersama-
sama berpengaruh terhadap Kinerja karyawan Zena Travelindo. Kemudian berdasarkan hasil
pengujian hipotesis kedua, ditemukan bahwa variabel komunikasi interpersonal yang terdiri
dari Keterbukaan, Empati, Sikap Mendukung, Sikap Positif, dan Kesetaraan masing-masing
berpengaruh terhadap kinerja karyawan Zena Travelindo. Selanjutnya variabel komunikasi
interpersonal yang berpengaruh dominan adalah Sikap Positif.

Kata kunci : Komunikasi Interpersonal, Kinerja Karyawan.


Pendahuluan konsumen dalam menggunakan
Semakin ketatnya persaingan yang jasa/produk perusahaan. Terlebih bagi
terjadi baik dalam usaha berskala kecil, pelaku bisnis penyedia jasa, komunikasi
menengah, ataupun besar merupakan yang baik sesama anggota organisasi dan
fenomena yang terjadi dalam dunia usaha komunikasi yang akrab dengan konsumen
saat ini. Banyak usaha baru yang sejenis sangat dianjurkan.
bermunculan dengan menawarkan Komunikasi interpersonal dapat
berbagai macam fasilitas dan produk dikatakan efektif apabila pesan diterima
layanan inovatif untuk merebut hati dan dimengerti sebagaimana dimaksud
konsumen. Hal ini menuntut perusahaan oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti
yang telah lama berdiri harus mampu dengan sebuah perbuatan secara suka rela
bertahan dalam pasar persaingan. oleh penerima pesan, dapat meningkatkan
Pengelolaan sumber daya yang tepat kualitas hubungan antarpribadi, dan tidak
sangat diperlukan agar perusahaan dapat ada hambatan untuk hal itu (Hardjana,
tetap eksis. dalam Suranto, 2011:77). Efektivitas
Salah satu sumber daya yang komunikasi interpersonal dapat dicapai
berperan vital dalam kegiatan operasional jika pihak-pihak yang berkomunikasi
perusahaan adalah sumber daya manusia. melakukan 5 sikap positif dalam
Sumber daya manusia mempunyai peran berkomunikasi yang dijelaskan oleh
penting karena sebagai pengatur dan Devito (1997) dalam Suranto (2011:83),
penggerak segala bentuk aktivitas yang adalah: (1) Keterbukaan, yaitu sikap dapat
terjadi di dalam organisasi. Sukses atau menerima masukan dari orang lain, dan
tidaknya sebuah organisasi ditentukan oleh berkenan dalam memberikan informasi
kualitas sumber daya manusia yang yang dibutuhkan oleh komunikan. (2)
bekerja di dalamnya. Empati, yaitu sikap kemampuan seseorang
Sumber daya manusia yang untuk merasakan apa yang dirasakan orang
berkualitas adalah mereka para karyawan lain, dan memahami apa yang dirasakan
yang memiliki keterampilan dan orang itu dari sudut pandang orang itu. (3)
kemampuan sesuai dengan pekerjaan yang Sikap mendukung, yaitu sikap saling
dilakukan. Salah satu kemampuan yang support yang ditunjukkan oleh karyawan
wajib dimiliki karyawan adalah sehingga tidak terjadi sikap defensif yang
kemampuan komunikasi interpersonal. akan menyulitkan dalam pemecahan
Komunikasi interpersonal adalah interaksi masalah di dalam organisasi. (4) Sikap
tatap muka antar dua atau beberapa orang, positif, ditunjukkan dalam bentuk sikap
dimana pengirim dapat menyampaikan maupun perilaku. Dalam bentuk sikap
pesan secara langsung dan penerima pesan yaitu pihak-pihak yang terlibat komunikasi
dapat menerima dan menanggapi secara harus berpikiran positif dan tidak
langsung pula (Hardjana, dalam Suranto, berprasangka buruk antar sesama. Dalam
2011:3). Komunikasi interpersonal dalam bentuk perilaku yaitu tindakan yang dipilih
arti sempit adalah interaksi yang dilakukan adalah yang relevan dengan tujuan
oleh seseorang kepada orang lain dalam dilakukannya komunikasi bersama, tidak
situasi kerja (work situation) dan dalam curiga dan menjelaskan apa yang harus
situasi kekaryaan (work organization) dijelaskan. (5) Kesetaraan, adalah
dengan tujuan mengubah kegairahan dan pengakuan bahwa kedua belah pihak
kegiatan bekerja dengan semangat sama-sama memiliki kepentingan, sama-
kerjasama yang produktif (Suranto, sama bernilai, dan saling memerlukan satu
2011:27). Di dalam prakteknya, dengan lainnya. Komunikasi yang efektif
komunikasi dapat dikatakan sebagai cara akan mempererat hubungan antar individu
perusahaan mengenalkan, menawarkan dalam organisasi serta meningkatkan rasa
produk, dan mempertahankan loyalitas percaya diantara mereka, sehingga
diharapkan mampu meningkatkan motivasi perjalanan wisata dan persewaan mobil
karyawan dalam bekerja. asal Kota Malang. Zena Travelindo
Disebutkan oleh Haney (1992) Malang didirikan pada tahun 2009 sebagai
bahwa semakin tinggi kepercayaan, hasil dari pengembangan usaha yang
cenderung membuat motivasi kerja lebih dilakukan PO. Zena. Zena Travelindo
tinggi. Terdapat 2 siklus yaitu bersifat ditujuk an untuk mencakup konsumen
konstruktif dan destruktif. Dalam siklus yang menginginkan perjalanan wisata
konstruktif, kinerja yang tinggi disebabkan dengan mobil pribadi yang aman dan
oleh kepercayaan yang tinggi, sedangkan nyaman. Saat ini telah banyak
siklus destruktif terjadi keadaan yang bermunculan perusahaan sejenis yang
sebaliknya karena rendahnya rasa saling menjadi pesaing. Upaya yang terus
percaya. Meningkatnya rasa saling percaya dilakukan perusahaan agar tetap bertahan
dan motivasi kerja, otomatis berimbas adalah dengan peningkatan sarana dan
pada peningkatan kualitas kerja yang prasarana serta kualitas sumber daya
dihasilkan. manusia. Peningkatan kualitas kinerja
Kinerja sendiri menurut sumber daya manusia adalah hal yang
Mangkunegara (2000:67) adalah hasil sangat penting karena perusahaan ini
kerja kualitas dan kuantitas yang ingin bergerak di bidang jasa. Pelayanan yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam maksimal merupakan hal mutlak untuk
melaksanakan tugasnya sesuai dengan menarik konsumen.
tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Bergerak di bidang penyedia jasa
Kinerja dapat diartikan sebagai hasil kerja biro perjalanan menuntut aliran informasi
yang diperoleh karyawan untuk mencapai antara perusahaan dengan sopir sebagai
target perusahaan. Disebutkan lagi oleh ujung tombak harus berjalan cepat, tepat,
Robbins (2008) bahwa kinerja adalah efektif dan mudah dimengerti. Kerjasama
fungsi interaksi antara kemampuan dan komunikasi interpersonal yang baik
(Ability), motivasi (motivation), dan antar lini sangat diperlukan demi kemajuan
kesempatan (Opportunity), artinya kinerja dan peningkatan kualitas kinerja. Jalinan
merupakan fungsi dari kemampuan, komunikasi interpersonal antar karyawan
motivasi dan kesempatan. Karyawan di dalam Zena Travelindo terjadi secara
dalam perusahaan sudah mendapatkan intens. Seperti salam antar karyawan,
kesempatan untuk bekerja, memiliki perbincangan seputar pekerjaan, kehidupan
kemampuan yang sesuai dengan pribadi, hingga penyebaran informasi
bidangnya, lalu tinggal bagaimana mengenai jadwal penjemputan, dan jadwal
manajemen perusahaan memberikan kerja dilakukan melalui komunikasi
berbagai dukungan yang dapat interpersonal. Sangat disayangkan
meningkatkan motivasi. bahwasanya komunikasi tersebut hanya
Hubungan antara komunikasi terjadi diantara sesama karyawan saja,
interpersonal mempengaruhi kinerja dapat sedang komunikasi dengan atasan masih
dilihat dari teori yang sudah dikemukakan kaku dan cenderung tertutup. Bawahan
sebelumnya. Disebutkan yaitu komunikasi merasa sungkan, sedang atasan hanya
interpersonal yang efektif dapat memberikan informasi seperlunya. Zena
meningkatkan kualitas hubungan antar Travelindo Malang dipilih karena relevansi
pribadi dan rasa saling percaya, hal ini dari kegiatan operasional sehari-hari
berdampak pada peningkatan motivasi disana yang mengandalkan kecepatan dan
karyawan dalam bekerja. Seiring ketepatan aliran komunikasi dari atasan
meningkatnya motivasi diharapkan kinerja pada bawahan atau sebaliknya. Kecakapan
akan meningkat pula. dalam berkomunikasi dibutuhkan oleh para
Zena Travelindo Malang adalah sopir agar konsumen sebagai penumpang
sebuah perusahaan penyedia jasa biro merasa nyaman dan diperhatikan. Demi
tercapainya kepuasan konsumen tersebut media lain seperti telepon, internet,
dibutuhkan peningkatan kecakapan dalam chat group, dan lain – lain.
berkomunikasi yang dimulai dari internal
perusahaan terlebih dahulu. Dalam proses komunikasi ini dapat
Permasalahan perlahan timbul langsung diketahui umpan baliknya
dalam perusahaan ini, antara lain seringnya (tanggapannya).
terjadi salah paham komunikasi antara
operator dengan sopir, yang menyebabkan Bentuk Komunikasi Interpersonal
sopir salah informasi untuk alamat
penjemputan. Kesalahan ini menyebabkan Pada dasarnya, ada 2 bentuk
tidak optimalnya pelayanan yang komunikasi yang lazim digunakandalam
diberikan. Hal ini timbul karena porsi komunikasi interpersonal yaitu komunikasi
jabatan terbesar di perusahaan ini adalah verbal dan nonverbal. Masing-masing
operator dan sopir. Lebih banyak dapat dijelaskan sebagai berikut :
manusianya maka akan lebih banyak
1. Komunikasi Verbal
kesalahan yang ditimbulkan. Hal ini lah
yang perlu diminikmalisir dengan Komunikasi verbal merupakan salah satu
peningkatan komunikasi interpersonal bentuk komunikasi yang biasaa digunakan
diantaranya. untuk menyampaikan pesa- pesan kepada
Berdasarkan latar belakang pihak lain secara tertulis maupun secara
tersebut, maka menarik untuk dilakukan lisan (Purwanto, 2006:5). Melalui
suatu penelitian yang berjudul “ Pengaruh komunikasi secara lisan atau tertulis ini
Komunikasi Interpersonal Karyawan diharapkan komunkan dapat memahami
Travel Terhadap Kinerja Karyawan apa yang disampaikan komunikator
Zena Travelindo Malang”. dengan baik.
Pengertian Komunikasi Interpersonal a. Komunikasi Lisan
Komunikasi interpersonal menurut
Purwanto (2006 : 21) adalah komunikasi Kekuatan komunkasi lisan terletak pada
yang dilakukan antara seseorang dengan kecepatan dan umpan baliknya. Sutau
orang lain dalam suatu masyarakat pesan verbal dapat disampaikan dan
maupun organisasi (bisnis dan nonbisnis), jawabannya dapat bisa diterima dalam
dengan menggunakan media komunikasi waktu singkat. Kelemahan dari bentuk
tertentu dan bahasa yang mudah dipahami komunikasi ini terdapat pada jika pesan ini
(informal) untuk mencapai suatu tujuan harus disampaikan melalui sejumlah
tertentu. orang. Semakin banya orang yang harus
Berdasarkan pengertian yang telah dilalui oleh sebuah pesan, maka akan
dikemukakan diatas maka dapat semakin besar kemungkinan
disimpulkan bahwa komunikasi penyimpangannya.
interpersonal adalah :
1. Komunikasi yang dilakukan oleh b. Komunikasi Tertulis
dua orang atau lebih.
2. Komuinikasi ini dilakukan di Kekuatan komunikasi tertulis adalah cara
lingkungan masyarakat maupun di ini mudah dan dapat diverifikasi karena
organisasi untuk mencapai suatu ada buktinya. Pesan dalam bentuk cetakan
tujuan tertentu. tulisan membuat pengirim atau penerima
3. Komunikasi dapat dilakukan secara pesan memiliki bukti dari dokumentasi
langsung melalui komunikasi tatap pesan tersebut. Kelemahan dari
muka (primer) ataupun melalui komunikasi ini adalah dalam
penyampaiannya tidak bisa cepat, karena
membutuhkan lebih banyak waktu untuk pandang, melalui kacamata orang lain.
menulias dan mengolah kata – kata. Hakekat empati adalah: a. Usaha masing-
masing pihak untuk merasakan apa yang
2. Komunikasi Nonverbal dirasakan orang lain. b. Dapat memahami
Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang pendapat, sikap dan perilaku orang lain.
kurang terstruktur, komunikasi ini dapat 3. Supportiveness (Sikap mendukung)
berbentuk gerakan anggota tubuh, isyarat Sikap mendukung disini dimaksudkan,
tangan, mimik muka, ekspresi, dan lain- seseorang dalam menghadapi suatu
lain. Komunkasi nonverbal ini penting masalah tidak bersikap defensif. Dukungan
artinya terutama dalam menyampaikan dapat dilakukan dengan menggunakan
perasaan dan emosi, mendeteksi isyarat-isyarat nonverbal seperti
kecurangan atau kejujuran, serta sifatnya tersenyum, menganggukkan kepala,
yang efisien (Purwanto, 2006:9). mengedipkan mata dan tepuk tangan.
Sikap mendukung dipupuk lebih kepada
Efektivitas Komunikasi Interpersonal deskriptif, dan spontan.
Komunikasi interpersonal dapat 4. Positiveness (Sikap positif)
dikatakan efektif apabila pesan diterima Sikap positif ditunjukkan dalam bentuk
dan dimengerti sebagaimana dimaksud sikap dan perilaku. Dalam bentuk sikap,
oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti maksudnya adalah bahwa pihak-pihak
dengan sebuah perbuatan secara suka rela yang terlibat dalam komunikasi
oleh penerima pesan, dapat meningkatkan interpersonal harus memliliki perasaan dan
kualitas hubungan antarpribadi, dan tidak pikiran positif, bukan prasangka dan
ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, curiga. Dalam bentuk perilaku, artinya
dalam Suranto, 77 : 2011). bahwa tindakan yang dipilih yaitu relevan
Selain itu, komunikasi dengan tujuan komunikasi interpersonal,
interpersonal yang efektif dapat dengan yaitu secara nyata melakukan aktivitas
mudah dicapai jika sang komunikan dan untuk terjalinnya kerjasama.
komunikator melakukan 5 sikap positif 5. Equality (Kesetaraan)
dalam berkomunikasi menurut Devito Kesetaraan adalah pengakuan bahwa
(1997) yang dikutip oleh Suranto kedua belah pihak memiliki kepentingan,
(2011:83), meliputi: kedua belah pihak sama-sama bernilai dan
1. Oppeness (Keterbukaan) berharga, dan saling memerlukan.
Keterbukaaan adalah sikap menerima Indikator kesetaraan meliputi:
masukan dari orang lain, serta berkenan a. menempatkan diri setara dengan orang
menyampaikan informasi penting kepada lain.
orang lain. Sikap terbuka ditandai dengan b. menyadari akan adanya kepentingan
adanya kejujuran merespon segala stimuli yang berbeda.
komunikasi. Dalam proses komunikasi c. mengakui pentingnnya kehadiran orang
interpersonal, keterbukaan menjadi salah lain.
satu sikap positif. Hali ini disebabkan, d. komunikasi dua arah.
dengan keterbukaan maka komunikasi e. saling memerlukan.
interpersonal akan berlangsung secara adil, f. suasana komunikasi: akrab dan nyaman.
transparan, dua arah, dan dapat diterima
oleh semua pihak yang berkomunikasi. Dari kelima sikap positif tersebut
2. Empathy (Empati) akan terlihat bagaimana kualitas
Empati ialah kemampuan seseorang untuk komunikasi interpersonal yang terjalin.
merasakan kalau seandainya menjadi Apabila kelima sikap positif tersebut telah
orang lain, dapat memahami sesuatu yang terlaksana maka diharapkan akan tercipta
sedang dialami orang lain dan dapat komunikasi yang efektif, yang berdampak
memahami suatu persoalan dari sudut
pada peningkatan kinerja karyawan dalam yang lain dan memaksimalkan
perusahaan. waktu yang tersedia untuk
kegiatan-kegiatan lain.
Definisi Kinerja
Pengertian Hubungan Antara Komunikasi
kinerja merupakan suatu hasil kerja yang Interpersonal dengan Kinerja
dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan Hubungan antara komunikasi
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. interpersonal dengan kinerja secara tidak
Pendapat dari ahli menyebutkan bahwa langsung telah terlihat melalui faktor-
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas faktor yang mempengaruhi kinerja
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang individual yang diungkapan oleh Mathis
pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan Jackson. Di dalam teorinya bahwa
sesuai dengan tanggung jawab yang salah satu faktor yang mempengaruhi
diberikan kepadanya (Mangkunegara, kinerja karyawan adalah kemampuan
2009:67). individual untuk melakukan pekerjaan
yang terdiri dari bakat, minat, dan faktor
Indikator Kinerja kepribadian. Disebutkan juga jika kinerja
Indikator Kinerja adalah ukuran seorang karyawan akan baik, jika
secara kualitatif dan kuantitatif yang karyawan mempunyai keahlian yang
menunjukkan tingkatan pencapaian suatu tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan imbalan atau upah yang layak, dan
dan merupakan sesuatu yang dapat mempunyai harapan masa depan. Harapan
dihitung serta digunakan sebagai dasar masa depan yang selaras antara karyawan
untuk menilai atau melihat bahwa kinerja dan perusahaan menjadi pemicu
setiap hari dalam perusahaan dan peningkatan kinerja. Untuk menyelaraskan
perseorangan terus mengalami hal tersebut dibutuhkan kemampuan
peningkatan sesuai dengan rencana yang komunikasi interepersonal yang baik.
telah ditetapkan. Dalam hal ini komunikasi interpersonal
Benardin dan Russel (2003:167) dapat digolongkan sebagai salah satu
juga mengemukakan bahwa kinerja bentuk kemampuan dari individu.
karyawan dapat diukur dengan Kemampuan dari individu tentunya
menggunakan beberapa kriteria kinerja akan mempengaruhi cara mereka bekerja.
antara lain: Lewat efektivitas komunikasi interpersonal
1. Kualitas (Quality), merupakan diharapkan kemampuan individu ini dapat
tingkatan dimana proses atau hasil meningkat. Pengukuran efektivitas
dari penyelesaian suatu kegiatan komunikasi interpersonal dilakukan
mendekati sempurna. melalui penerapan ke – 5 sikap positif
2. Kuantitas (Quantity) merupakan efektivitas dalam berkomunikasi menurut
produksi yang dihasilkan dapat Devito. Setelah itu pengukuran
ditunjukan dalam satuan mata berdasarkan kinerja didasari dari indikator
uang, jumlah unit, atau jumlah kinerja yang disebutkan oleh Benardin dan
siklus kegiatan yang Russel terdiri dari kualitas, kuantitas dan
dilaksanakan. ketepatan waktu. Jadi apakah komunikasi
3. Ketepatan waktu (Timeliness) interpersonal yang terdiri dari 5 sikap
merupakan dimana kegiatan tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja
tersebut dapat diselesaikan, atau karyawan jika dilaksanakan dengan benar.
suatu hasil produksi dapat
dicapai, pada permulaan waktu Model Hipotesis
yang ditetapkan bersamaan Hipotesis adalah jawaban sementara
koordinasi dengan hasil produk terhadap masalah penelitian yang
sebenarnya masih harus diuji secara Definisi Operasional Variabel
empiris. Dalam penelitian ini hipotesis Definisi operasional adalah “suatu
dirumuskan sebagai berikut : informasi ilmiah yang amat membantu
H1: Terdapat pengaruh signifikan secara peneliti lain yang ingin menggunakan
simultan dari variabel komuniasi variabel yang sama” (Effendi dalam
interpersonal yang terdiri dari keterbukaan, Singarimbun, 2006:46). Penelitian ini
empati, sikap mendukung, sikap positif, dimaksudkan untuk memperjelas konsep.
dan kesetaraan terhadap kinerja dari Oleh karena itu, diperlukan variabel yang
karyawan. akan mendukung konsep yang telah ada
H2: Terdapat pengaruh signifikan secara serta dapat membatasi secara jelas suatu
parsial antara variabel komuniasi penelitian. Definisi operasional dalam
interpersonal yang terdiri dari keterbukaan, penelitian ini adalah sebagai berikut:
empati, sikap mendukung, sikap positif, 1. Variabel Bebas (Independent
dan kesetaraan terhadap kinerja dari Variable)
karyawan Variabel bebas pada penelitian ini
H3: Variabel keterbukaan berpengaruh adalah Komunikasi Interpersonal (X),
paling dominan terhadap kinerja dimana komunikasi interpersonal diberi
karyawan. batasan sebagai interaksi tatap muka antar
dua atau beberapa orang, dimana pengirim
Metode dapat menyampaikan pesan secara
Jenis penelitian yang digunakan langsung dan penerima pesan dapat
merupakan penelitian explanatory menerima dan menanggapi secara
research. Explanatory research merupakan langsung pula. Jadi, Komunikasi
penelitian yang menyoroti hubungan Interpersonal dapat dibagi menjadi 5
variabel penelitian dan menguji hipotesis indikator, yaitu:
yang telah dirumuskan. Sekaran dalam a. Keterbukaan (X1)
Taufan (2011:33), alasan utama pemilihan Keterbukaaan adalah sikap menerima
penelitian jenis eksplanatoris ini adalah masukan dari orang lain, serta berkenan
untuk menguji hipotesis yang telah menyampaikan informasi penting kepada
diajukan. Diharapkan melalui pengujian orang lain. Sikap terbuka ditandai dengan
hipotesis tersebut dapat menjelaskan adanya kejujuran merespon segala stimuli
hubungan kausal antara variabel-variabel komunikasi. Item-item indikatornya antara
komuniakasi interpersonal terhadap lain:
variabel kinerja karyawan sebagai 1) Bersedia untuk
variabel terikat menerima pendapat
Pengertian populasi menurut 2) Bersedia untuk
Sugiyono (2006:72) yaitu wilayah memberikan informasi
generalisasi yang terdiri atas: 3) Berkomunikasi secara
obyek/subyek yang mempunyai kualitas aktif
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan b. Empati (X2)
oleh peneliti untuk dipelajari dan Empati ialah kemampuan seseorang untuk
kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi merasakan kalau seandainya menjadi
yang lebih singkat dikemukakan oleh orang lain, dapat memahami sesuatu yang
Arikunto (2002:108), yaitu Populasi sedang dialami orang lain dan dapat
adalah keseluruhan subjek penelitian. memahami suatu persoalan dari sudut
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pandang, melalui kacamata orang lain.
karyawan Zena Travelindo Malang yang Item-item indikatornya antara lain:
berjumlah 45 orang. 1) Usaha masing-masing pihak untuk
merasakan apa yang dirasakan orang lain.
2) Dapat memahami pendapat, sikap dan 2) menyadari akan adanya kepentingan
perilaku orang lain. yang berbeda.
3) c.mengakui
Sikap Mendukung
pentingnnya
(X3)
kehadiran orang
Sikap mendukung disini lain.
dimaksudkan, seseorang dalam 4) komunikasi dua arah.
menghadapi suatu masalah tidak bersikap 5) saling memerlukan.
defensif. Dukungan dapat dilakukan 6) suasana komunikasi: akrab dan nyaman.
dengan menggunakan isyarat-isyarat
nonverbal seperti tersenyum, 2. Variabel Terikat (Dependent
menganggukkan kepala, mengedipkan Variable)
mata dan tepuk tangan. Sikap mendukung Variabel Terikat Dalam penelitian ini
dipupuk lebih kepada deskriptif, dan adalah Kinerja Karyawan (Y), kinerja
spontan. Indikatornya: adalah suatu hasil kerja yang dicapai
1) Bersikap spontan dan lugas seseorang dengan melaksanakan tugas
dalam berkomunikasi yang dibebankan kepadanya yang diukur
2) Tidak saling menyalahkan dengan kualitas, kuantitas dan waktu
dalam komunikasi penyelesaian pekerjaan. Indikator Kinerja
3) Bersedia membantu jika ada yaitu:
kesulitan a. Kualitas
Merupakan
d. Sikap Positif
tingkatan
(X4)dimana proses atau
Sikap positif ditunjukkan dalam hasil dari penyelesaian suatu kegiatan
bentuk sikap dan perilaku. Dalam bentuk mendekati sempurna. Item-item
sikap, adalah bahwa pihak-pihak yang indikatornya antara lain:
terlibat dalam komunikasi interpersonal 1) Dapat meminimalkan tingkat kesalahan
harus memliliki perasaan dan pikiran dalam bekerja
positif, bukan prasangka dan curiga. 2) Kemampuan karyawan untuk
Dalam bentuk perilaku, artinya bahwa meningkatkan kualitas hasil kerja
tindakan yang dipilih yaitu relevan dengan 3) Jaminan atas kualitas pekerjaan
tujuan komunikasi interpersonal, yaitu
secara nyata melakukan aktivitas untuk b. Kuantitas
terjalinnya kerjasama. Indikatornya : Merupakan jumlah/seberapa banyak output
1) Menghargai orang lain yang dihasilkan, dapat ditunjukan dalam
2) Berpikiran positif terhadap orang satuan mata uang, jumlah unit, atau jumlah
lain siklus kegiatan yang dilaksanakan. Item-
3) Tidak curiga secara berlebihan item indikatornya antara lain:
4) Meyakini pentingnya orang lain 1) Kesesuaian pencapaian target kerja
5) Memberikan pujian dan yang dilakukan karyawan dalam
penghargaan pada orang lain perusahaan
6) Komitmen untuk menjalin 2) Melebihi target yang telah ditetapkan
kerjasama c. Ketetapan waktu
e. Kesetaraan (X5) Merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
Kesetaraan adalah pengakuan diselesaikan, atau suatu hasil produksi
bahwa kedua belah pihak memiliki dapat dicapai, pada permulaan waktu yang
kepentingan, kedua belah pihak sama- ditetapkan bersamaan koordinasi dengan
sama bernilai dan berharga, saling hasil produk yang lain dan
memerlukan, dan tidak ada yang merasa memaksimalkan waktu yang tersedia untuk
superior - inferior. Indikator kesetaraan kegiatan-kegiatan lain. . Item-item
meliputi: indikatornya antara lain:
1) menempatkan diri setara dengan orang 1) Keefektifan karyawan dalam
lain. penggunaan waktu kerja
2) Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai Vari Indik Koefisien Sig. Ket
dengan target waktu abel ator korelasi
(r)
Hasil Penelitian
Y6 0.774 0.000 Valid
Tabel 1
Y7 0.565 0.000 Valid
Hasil Uji Validitas

Vari Indik Koefisien Sig. Ket


abel ator korelasi Tabel 2
(r)
Uji Reliabilitas
X1 X1.1 0.869 0,000 Valid
Variabel Alpha Hasil
X1.2 0,757 0,000 Valid Cronbach
X1.3 0,673 0,000 Valid X1 0.656 Reliabel
X2 X2.1 0.923 0,000 Valid
X2 0.814 Reliabel
X2.2 0.914 0.000 Valid
X3 X3.1 0.731 0.000 Valid X3 0.652 Reliabel
X3.2 0.746 0.000 Valid
X4 0.820 Reliabel
X3.3 0.831 0.000 Valid
X4 X4.1 0.818 0.000 Valid X5 0.758 Reliabel

X4.2 0.853 0.000 Valid


Y 0.768 Reliabel
X4.3 0.838 0.000 Valid
X4.4 0.436 0.003 Valid
X4.5 0.809 0.000 Valid Tabel 3

X4.6 0.630 0.000 Valid Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

X5 X5.1 0.817 0.000 Valid Vari Koefisie Sig. Keterangan


abel nβ
X5.2 0.750 0.000 Valid
X1 0.156 0.001 Signifikan
X5.3 0.604 0.000 Valid
X2 0.125 0.011 Signifikan
X5.4 0.652 0.000 Valid
X3 0.108 0.016 Signifikan
X5.5 0.744 0.000 Valid
X4 0.429 0.000 Signifikan
Y Y1 0.722 0.000 Valid
X5 0.368 0.000 Signifikan
Y2 0.391 0.008 Valid
α = 0,05
Y3 0.518 0.000 Valid
R2 = 0.955
Y4 0.779 0.000 Valid
Sig. = 0,000
Y5 0.734 0.000 Valid
Dari besaran nilai koefisien yang Saran
diperoleh masing-masing variabel tersebut Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
dapat dilihat bahwa seluruh variabel dikemukakan beberapa saran yang
komunikasi interpersonal yang terdiri dari diharapkan dapat bermanfaat bagi
Keterbukaan (X1), Empati (X2), Sikap perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain.
mendukung (X3), Sikap Positif (X4), dan Adapun saran yang diberikan, antara lain:
Kesetaraan (X5) memiliki nilai koefisien
positif yang berarti jika nilai variabel 1. Diharapkan pihak Zena Travelindo
komunikasi interpersonal tersebut tinggi Malang dapat mempertahankan serta
maka tingkat kinerja akan tinggi pula. Dari meningkatkan intensitas komunikasi
kelima variabel tersebut, Sikap Positif interpersonal antara sesama karyawan
(X4) merupakan variabel yang paling karena terbukti hal ini dapat
dominan. meningkatkan kinerja.
2. Selanjutnya kepada jajaran manajemen
Kesimpulan untuk lebih mencerminkan bersikap
positif terhadap sesama karyawan, hal
Penelitian ini dilakukan dengan ini berdasar pada variabel dominan
tujuan untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh pada kinerja. Sikap
sajakah yang mempunyai pengaruh pada Positif disini diantaranya selalu
Kinerja Karyawan. Di dalam penelitian ini menghargai hasil kerja rekan sekerja,
variabel bebas yang digunakan adalah tidak mudah curiga, dan harus senang
Komunikasi Inerpersonal yang tediri dari diajak bekerjasama. Sikap senang
Keterbukaan, Empati, Sikap Mendukung, diajak bekerejasama akan memudahkan
Sikap Positif, dan Kesetaraan, sedangkan operator untuk berkoordinasi dengan
variabel terikat yang digunakan adalah sopir. Karyawan akan mencontoh sikap
Kinerja Karyawan. Peneliti berhasil dan perilaku dari tingkatan manajemen
menarik kesimpulan yaitu: diatasnya. Dengan bersikap positif
1. Terdapat pengaruh diantara maka akan menguntungkan bagi
Komunikasi Interpersonal secara perusahaan, dan memudahkan
bersama-sama terhadap peningkatan koordinasi sesamanya.
Kinerja Karyawan Zena Travelindo 3. Meskipun variabel dominannya
Malang. Jadi semakin baik komunikasi menunjukkan hal tersebut, namun pihak
interpersonal yang terjadi, maka kinerja manajemen juga harus lebih
akan meningkat secara otomatis. memperhatikan perasaan karyawan saat
2. Terdapat pengaruh yang besar di kantor. Contohnya ikut menyertakan
secara sendiri-sendiri antara karyawan terkait untuk mengahdapi
Komunikasi Interpersonal yang tediri permasalahaan yang ada. Meminta
dari Keterbukaan, Empati, Sikap saran kepada bawahan terkait masalah
Mendukung, Sikap Positif, dan tersebut, dan tidak memandang remeh
Kesetaraan terhadap Kinerja Karyawan para sopir yang diakrenakan mereka
Zena Travelindo malang. adalaha bawahan. Dengan demikian
3. Hasil penelitian menunjukkan para karyawan akan merasa
bahwa sikap positiflah yang diperhatikan dan ikut menjadi bagian
mendominasi pengaruh terhadap perusahaan. Hal ini akan lebih
peningkatan kinerja karyawan. Jadi memotivasai karyawan dalam bekerja.
dengan meningkatkan budaya berikap 4. Hal terakhir yang patut
positif di perusahaan maka kinerja juga dipertimbangkan oleh pihak manajemen
akan meningkat. adalah motivasi utama manusia untuk
bekerja adalah untuk memperoleh uang.
Sebaiknya manajemen melakukan
survey apakah para karyawan sudah Perusahaan, PT.Remaja Rosdakarya,
puas dengan sistem upah yang mereka Bandung.
dapatkan. Jika komunikasi interpersonal Mathis, Robert L. 2006, Manajemen
dalam perusahaan sudah baik, dan Sumber Daya Manusia. Buku 1,
didukung dengan upah yang sesuai Salemba Empat, Jakarta.
dengan ekspektasi karyawan maka akan Purwanto, Djoko, 2006, Komunikasi
menciptakan tingkat kinerja yang Bisnis, Erlangga, Jakarta.
sempurna baik dipandang dari segi Robbins, Stephen P, 2002, Perilaku
kualitas, kuantitas, ataupun ketepatan Organisasi. Edisi Kesepuluh, PT.Indeks
waktu dalam bekerja. Karyawan yang Kelompok Gramedia, Jakarta.
sejahtera akan senantiasa memberikan Sedarmayanti, 2011, Manajemen Sumber
kinerja yang prima kepada perusahaan Daya Manusia. Reformasi Birokrasi
tempatnya bekerja. dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(cetakan kelima), PT. Refika Aditama,
Daftar Pustaka Bandung.
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Singarimbun, M, & Effendi, S, 2006,
Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Metode Penelitian Survey, Pustaka
Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta. LP3ES Indonesia, Jakarta.
Benardin, H. John and Joyoe E.A Russel, Sugiyono, 2006, Metode Penelitian
2003, Human Resources Management, Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Mc. Graw Hill, Inc, Singapore. Alfabeta, Bandung.
Faris, Rahman, 2007, Pengaruh Suranto, A W, 2011, Komunikasi
Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja Interpersonal, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Karyawan (Studi Pada Hotel Zeithaml, Valarie A. Mery Jo Bitner,
Margosuko Malang), Skripsi Fakultas 2000, Services Marketing: Integrating
Ekonomi dan Bisnis Universitas Customer Focus Across The Firm,
Brawijaya Malang. Second Edition Hill, McGraw, New
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis York.
Multivariate Dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
Irawati, Alberta Denis, 2012, Pengaruh
Komunikasi Interpersonal Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Pada
Konsumen Divisi Rayon Malang PT.
Enseval Putera Megatrading), Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang.
Maharani, Natasya Aretha Diah, 2013,
Pengaruh Kualitas Komunikasi
Interpersonal Terhadap Tingkat
Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada
Pelanggan Kedai Kopi Espresso Bar
Yogyakarta), Jurnal penelitian, Program
Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Atma Jaya Yogyakarta. (Diakses pada
25 Mei 2016 pukul: 19.45 WIB)
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2009,
Manajemen Sumber Daya Manusia,

Anda mungkin juga menyukai