Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH ETIKA KERJA, KOMPETENSI, KOMUNIKASI DAN

PROFESIONALISME KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA


PEGAWAI

(Studi Kasus Pada Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

Desi Siti Sara

Dr. Totok Sasongko

Universitas Tribhuwana Tunggadewi malang, desisitisara@gmail.com

Abstrak: bertujuan untuk mengetahui pengaruh etika kerja, kompetensi,


komunikasi , profesionalisme kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada
kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang baik secara parsial maupun simultan.
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini
yaitu pegawai Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukan koefisien regresi positif untuk keempat variabel
bebas, sedangkan koefisien determinasi ( R2 ¿ sebesar 0,793 (kontribusi pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 0,793). Hasi uji t menunjukan
etika kerja memiliki pengaruh sebesar 0,484, kompetensi sebesar 0,862,
komunikasi sebesar 0,691 dan profesionalisme sebesar 0,730, dan uji F
menunjukan nilai F hitung > F tabel (25,923 > 2,668) dengan nilai signifikan 0,00 (p
value < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh etika kerja,
kompetensi, komunikasi dan profesionalisme kerja secara parsial t hitung > t tabel nilai
signifikan 0,00 (p value < 0,05) dan maupun secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas pegawai pada kantor Kecamatan Lowokwaru
Kota Malang untuk meningkatkan semangat dan kinerja pegawai.

Kata Kunci: Etika, Kompetensi, komunikasi, Profesionalisme dan


Produktivitas.

PENDAHULUAN

Setiap organisasi yang aktif dan hadir pada tujuan seringkali memiliki
hubungan dengan sumber tenaga manusia. Jika sumber kekuatan adalah orang
sungguhan, mereka tidak memiliki kemampuan khusus atau produktivitas yang
diperlukan untuk memastikan tujuan asosiasi tercapai. Kompetensi dalam koneksi
tertentu berbeda-beda dan bergantung pada kemampuan dan bakat yang
digunakannya. mewakili kemampuan atau kesuksesan Tidak ada pekerja yang
dilarang dari posisi benteng. Ini merangkul orang-orang yang aktif sebagai
sumber inisiatif untuk mencapai koneksi sejati (Marselina Namur, 2022).

Tidak ada pekerjaan yang terlepas dari etos telah disetujui oleh rakyat dalam
bentuk atau pengembangan lanjutan dari perwakilan efisiensi. Kata "etika"
mengacu pada kumpulan gagasan tentang apa yang secara etis benar, buruk, dan
baik, terutama dalam hal perilaku dan tindakan. Penggunaan etika sebagai acuan
upaya seseorang untuk tidak merugikan orang lain atau perusahaan dijelaskan
oleh Ridwan (2018).

Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi eksekusi adalah pola pikir
yang rajin. Bagaimanapun juga, dari moral kerja yang dipercayai oleh setiap
orang, dengan membangun kapasitas kerja dan selanjutnya mengembangkan
pelaksanaan masing-masing wakil. etos kerja dapat dicirikan sebagai sikap, ide,
kebiasaan, kualitas, atau fitur mengenai cara kepemilikan tenaga kerja oleh
seseorang, komunitas, atau negara. hubungan antara pola pikir yang rajin dan
kesuksesan yang mewakili perusahaan di tempat kerja. Jufrizen & Sipahutar
(2016) berpendapat bahwa etos kerja seseorang merupakan cerminan perilaku dan
sikap mereka terhadap berbagai aspek pekerjaan, termasuk preferensi mereka
untuk mengikuti, mengambil bagian dalam kegiatan, dan bekerja untuk
perusahaan, serta sikap mereka terhadap keuangan. penghargaan dan kemajuan
karir.

Selanjutnya, faktor-faktor dasar yang mempengaruhi keterampilan Atas


dasar bahwa mereka terkait erat dengan kualitas gerakan yang baik, baik fisik
maupun non-fisik tidak dapat dikesampingkan. Peningkatan keahlian ahli diwakili
oleh staf yang direkrut dengan kualitas lebih tinggi. Kualitas terpenting yang
dimiliki oleh seseorang yang memiliki kapasitas untuk berkolaborasi dengan baik
dengan orang lain dan berkontribusi pada pengembangan budaya yang tinggi
dalam suatu organisasi adalah kompetensi ( Rahayuningsih & Maelani , 2018).

Kemampuan untuk melakukan berbagai tugas tindakan membutuhkan


seseorang yang secara alami berbakat dan kompeten. Untuk memungkinkan
implementasinya, mengawasi organisasi membutuhkan sejumlah keterampilan
yang berbeda. Kapasitas untuk mengatur dan mendorong personel untuk
melakukan yang terbaik, bersama dengan keterampilan komunikasi, adalah satu-
satunya cara untuk menyatukan semua kemampuan yang diperlukan dalam
organisasi untuk bekerja secara harmonis dan mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan. Korespondensi publik adalah pesan yang dikirim dengan berbagai
kelompok melalui media atau dengan mereka yang berada di dalam atau di luar
organisasi. Setiap orang yang berpartisipasi dalam tugas dan posisi A
mengantisipasi pemimpin langsung atau rekan kerja mereka untuk memiliki
hubungan kerja yang positif dan jalur komunikasi yang terbuka. Selain itu,
kelompok-kelompok yang terlibat dengan organisasi tertentu Informasi tentang
setiap aspek perusahaan tempat mereka bekerja diperlukan untuk memfasilitasi
komunikasi langsung yang diperlukan antara pemimpin dan pengikut yang
bersama-sama akan menetapkan tujuan, sasaran, dan struktur organisasi. masa
depan. Oleh karena itu, untuk sampai pada korespondensi yang autentik dan valid,
diperlukan koordinasi bertahap antar masing-masing kegiatan lapangan (Eva
Silvani dan Boge Triatmanto , 2017).

Profesionalisme adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan


kualitas tinggi, tepat waktu, hati-hati, dan dengan cara yang mudah dipahami
(Marisa, 2015). Ini juga kehandalan dan keterampilan dalam melakukannya.
Menurut uraian mereka sendiri, ahli yang representatif adalah mereka yang sangat
terampil dan berpengetahuan luas dalam profesinya, dan sebagai hasilnya, mereka
mampu menanggapi situasi dengan cara yang seefektif mungkin ( Dewi , 2015).

Kinerja karyawan memiliki dampak bagi perusahaan baik sekarang maupun


di masa mendatang, sehingga produktivitas karyawan sangat penting dalam upaya
pengembangan. Eksekusi atau eksekusi menurut Yuni Setyawati (2020) Pekerjaan
dapat dilihat sebagai hasil. Bekerja sebagai perwakilan dengan kesadaran bahwa
tidak cukup tanggung jawab yang dialihkan, dilihat dari jumlah atau kualitasnya.
Mangkunegara (2012:9) mengklaim bahwa representasi efektifitas hasil pekerjaan
sebanyak yang mampu dilakukan wakil untuk menyelesaikan tugas mengingat
jawaban yang diberikan kepadanya kurang memadai. Efisiensi perwakilan
terkemuka di tempat kerja yang diakui kinerjanya Pekerjaan sangat baik dalam hal
kualitas, namun tidak cukup diselesaikan dalam waktu yang ditentukan untuk
menyelesaikan tugas. Efisiensi Perwakilan kerja membuat referensi untuk
menyelesaikan proyek cetakan. seorang pejabat di tempat kerja untuk
menumbuhkan industri perbaikan. Menurut Supriyanto (2012:93), ada tiga faktor
yang harus ada untuk menjamin produktivitas yang tinggi: kemampuan
manajemen daya kerja, efisiensi daya kerja, dan kondisi lingkungan kerja.
efisiensi draf Tidak, hanya sejumlah kecil kemanjuran Kegiatan yang
berhubungan dengan pekerjaan, bagaimanapun, akan berpusat pada arah
administrasi dan energi. mewakili perusahaan di tempat kerja.

LANDASAN TEORI

Etika Kerja
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos. Ethos memiliki definisi tingkah
laku, karakteristik, moral, kepribadian, dan keteguhan akan sesuatu. Tingkah laku
ini dimiliki oleh individu, kelompok, serta masyarakat. Etos dibentuk dari
berbagai sistem nilai yang diyakininya, pengaruh budaya, serta kebiasaan. Etika
kerja dapat diartikan sebagai ajaran yang berhubungan dengan kerja dipercayai
oleh individu ataupun sekelompok orang sebagai sesuatu yang baik dan benar
yang menunjukkan secara khusus tindakan orang tersebut dalam bekerja
(Budianto, Pongtuluran, & Y, 2017: 2). Etika kerja adalah konsep yang
memandang sebuah loyalitas seseorang terhadap suatu pekerjaan sebagai nilai
yang berharga dan berperilaku positif. Perilaku kerja positif berasal dari kesadaran
individu, keyakinan yang kuat, serta komitmen yang total dalam menjalankan
tugas pekerjaannya (Ariyanti, 2018: 80). Etika diartikan sebagai tingkah laku,
pemikiran, adat budaya, karakter atau kepribadian perihal aturan kerja yang
dimiliki seseorang, suatu kelompok atau suatu masyarakat.

Kompetensi

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu


pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Wibowo (2016,
p.271) Menurut McClelland mendefinisikan kompetensi (competency) sebagai
karakteristik yang mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung
terhadap, atau dapat mendeskripsikan, kinerja yang sangat baik. Dengan kata lain,
kompetensi adalah apa yang para outstanding performers lakukan lebih sering
pada lebih banyak situasi dengan hasil yang lebih baik, daripada apa yang
dilakukan para average performers. (Zainal, Veithzal Rivai, dkk. 2015, p.230)

Komunikasi

Komunikasi merupakan pemindahan informasi dan pemahaman dari seseorang


kepada seseorang. Untuk pemindahkan informasi yang dimaksud dalam
komunikasi tersebut diperlukan suatu proses komunikasi. Menurut Achmad
(2014: 14 65), komunikasi merupakan proses pemindahan dan pertukaran pesan,
dimana pesan ini dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau informasi
dari seseorang kepada orang lain. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempengaruhi dan/ atau mengubah informasi yang dimiliki serta tingkah laku
orang yang menerima pesan tersebut.

Profesionalisme Kerja

Profesionalisme merupakan sikap seseorang yang memiliki kemampuan dalam


melaksanakan pekerjaan dengan baik serta dilandasi dengan tingkat pengetahuan
yang memadai dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan bidangnya
(Halim 2008:13). Adapun menurut Sedarmayanti (2010:96) Profesionalisme
adalah pilar yang akan menempatkan birokrasi sebagai mesin efektif bagi
pemerintah dan sebagai parameter kecakapan aparatur dalam bekerja secara baik.
Salah satu syarat utama yang harus dimiliki seorang auditor dalam menjalankan
tugasnya adalah mempertahankan sikap profesionalisme (Prabhawa dkk, 2014).

Produktivitas Kerja

Hasibuan dalam Busro (2018:340), produktivitas adalah perbandingan antara


output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik akan meningkatkan
efisiensi (waktubahan-tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya
peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya. Menurut Kussrianto dalam
Sutrisno (2017:102), mengemukakan bahwa produktivitas adalah perbandingan
antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Peran
serta tenaga kerja disini adalah penggunaan sumber daya serta efektif dan efisien.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah


metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu
yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013).

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Lowokwaru Jl Cengger Ayam l No.


12, Tulusrejo, Kec. Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur. Lokasi ini dipilih
untuk menjawab hipotesis mengenai Pengaruh etika kerja, kompetensi,
komunikasi dan profesionalisme kerja terhadap ptoduktivitas kerja pengawai di
Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Sedangkan waktu pelaksanaannya
selama 1 bulan mulai tanggal 28 Februaru 2023 sampai dengan 28 Maret 2023

Populasi Dan Sampel

Populasi

Menurut Sugiyono (2010: 90) mengemukakan: Populasi adalah wilayah


generakisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh pegawai kantor kecamatan Lowokwaru Kota
Malang yang berjumlah 32 orang.
Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Menurut


Sugiyono (2014: 68), bahwa teknik sampling jenuh merupakan teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dalam
bentuk penelitian ini adalah pegawai di Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota
Malang sebanyak 32 responden.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi; Langsung Yaitu metode pengumpulan data melalui


pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di
lapangan atau lokasi penelitian.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari siksp- sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakteristik berapa orang utama di dalam organisasi yang bisa
berpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan
berbagai macam dokumen.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi
penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang akan
diselesaikan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-dasar dan
pendapatan secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari
berbagai literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
5. Wawancara
Adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
responden/orang yang di wawancara.

HASIL & PEMBAHASAN

Uji Validitas

Validitas merupakan keadaan yang menggambarkan apakah instrumen


yang digunakan mampu mengukur apa yang akan diukur. Hasil yang diperoleh
dari uji validitas adalah suatu instrumen yang validatau sah. Tingkat validitas
yang tinggi adalah yang terbaik. Sebaliknya suatu instrumen yang memiliki
validitas rendah merupakan instrumen kurang baik atau tidak direkomendasikan
bahkan sebaiknya dikeluarkan dari kelompok indikator. Uji validitas dengan cara
membandingkan r hitung dengan r tabel,dengan membandingkan r hitung pada
hasil output r tabel,jika r hitung dikatakan lebih besar dari r tabel maka dipastikan
bahwa butir pertanyaan tersebut adalah valid,namun jika r hitung lebih kecil dari r
tabel maka butir pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid,dapat juga dilihatpada
nilai signifikan jika nilai signifikan < 0,05 maka dapat dipastikan nilai suatu
instrumen yang valid atau sah (Baihakki,2013).

Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Item r hitung r tabel Keterangan


Etika Kerja (X1) X1.1 0,789 0,349 Valid
X1.2 0,894 0,349 Valid
X1.3 0,944 0,349 Valid
X1.4 0,490 0,349 Valid
X1.5 0,655 0,349 Valid
Kompetensi (X2) X2.1 0,743 0,349 Valid
X2.2 0,824 0,349 Valid
X2.3 0,519 0,349 Valid
X2.4 0,801 0,349 Valid
X2.5 0,821 0,349 Valid
Komunikasi (X3) X3.1 0,914 0,349 Valid
X3.2 0,861 0,349 Valid
X3.3 0,704 0,349 Valid
X3.4 0,858 0,349 Valid
X3.5 0,663 0,349 Valid
Profesionalisme (X4) X4.1 0,818 0,349 Valid
X4.2 0,359 0,349 Valid
X4.3 0,613 0,349 Valid
X4.4 0,835 0,349 Valid
X4.5 0,595 0,349 Valid
Produktivitas (Y) Y1.1 0,623 0,349 Valid
Y1.2 0,775 0,349 Valid
Y1.3 0,409 0,349 Valid
Y1.4 0,842 0,349 Valid
Y1.5 0,746 0,349 Valid
Sumber. Data primer diolah, 2023
Berdasarkan tabel diatas,dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar dari
r tabel,maka dikatakan dari seluruh indikator penelitian telah memenuhi syarat
sebagai data yang valid.

Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas maka tahap selanjutnya yaitu uji


realiabilitas, uji realiabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu
alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan (konsisten). Untuk melihat andal atau
tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan stastistika, yaitu melalui koefisien
reliabilitas dan apabila reliabilitasnya lebih besar dari 0,60 maka secara
keseluruhannya pernyataan tersebut dinyatakan andal atau reliable
(Sugiyono,2019).

Tabel Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan


Etika Kerja (X1) 0,805 Reliabel
Kompetensi (X2) 0,795 Reliabel
Komunikasi (X3) 0,850 Reliabel
Profesionalisme (X4) 0,643 Reliabel
Produktivitas Kerja (Y) 0,714 Reliabel
Sumber. Data primer diolah, 2023

Berdasarkan tabel diatas, menunjukan semua item petanyaan dari variabel


etika kerja (X1), kompetensi (X2), komunikasi (X3), profesionalisme (X4) dan
produktivitas (Y) yang masing-masing pertanyaan mempunyai koefisien alpha
lebih besar dari 0.60. Dengan demikian berarti bahwa item pertanyaan untuk
semua variabel dinyatakan reliable.

Analisis Data
Deskripsi Variabel Penelitian

Tabel Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel Maxsimum Minimum Mean


Etika Kerja (X1) 25.00 18.00 22.9400
Kompetensi (X2) 25.00 18.00 21.8800
Komunikasi (X3) 25.00 19.00 22.6300
Profesioanlisme (X4) 24.00 15.00 21.4400
Produktivitas (Y) 24.00 16.00 21.4100
Sumber: Data primer diolah, 2023
Berdasarkan tabel diatas, menunjukan bahwa variabel etika kerja (X1)
memiliki skor terendah 18.00 dan tertinggi 25.00 serta rata-rata adalah 22.94.
Variabel kompetensi (X2) memiliki skor terendah 18.00 dan tertinggi 25.00 serta
rata-rata adalah 21.88. Variabel komunikasi (X3) memiliki skor terendah 19.00
dan tertinggi 25.00 serta rata-rata 22.63. Variabel Profesionalisme kerja (X4)
memiliki skor terendah 15.00 dan tertinggi 24.00 serta rata-rata adalah 21.44.
Variabel produktivitas kerja (Y) memiliki skor terendah 16.00 dan tertinggi 24.00
serta rata-rata 21.41.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel terkait dan


variabel bebas dalam analisis regresi memenuhi distribusi normal. Analisis regresi
yang baik adalah yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Pengujian ini
dilakukan dengan melihat sebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau grafik.
Model regresi memenuhi asumsi normalitas jika data penyebar disekitar diagonal
dan mengikuti arah diagonal. Jika data menyebar menjauhi diagonal dan tidak
mengikuti arah diagonal,model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar Uji Normalitas

Sumber. Data primer diolah, 2023


Berdasarkan gambar diatas, diketahui data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas (Nurul Hidayah Al Husna Suhardi;2022).

Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi


ditemukan korelasi antara variabel bebas (independen) dengan melihat nilai
tolerance serta nilai VIF. Pada pengujian multikolinearitas, jika VIF < 10 dan
tolerance > 0,10 artinya tidak terdapat multikolinearitas.

Tabel Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficie Collinearity
Coefficients nts Statistics
Std. Tolera
Model B Error Beta T Sig. nce VIF
1 (Constant) 3.921 3.174 1.235 .227
Etika .484 .202 .540 2.400 .000 .151 6.602
Kompetens .862 .216 .845 3.989 .000 .170 5.866
i
Komunikas .691 .174 .691 3.974 .000 .253 3.951
i
Profesional .276 .235 .248 1.176 .000 .172 5.830
isme
a. Dependent Variable: Produktivitas

Sumber. Data primer diolah, 2023

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai Colenearity Tolerance


dari variabel Etika Kerja (X1), Kompetensi (X2), Komunikasi (X3), dan
Profesionalisme Kerja (X4) berdasarkan hasil tersebut didapati bahwa ke lima
variabel tersebut memiliki nilai > 0,10. Kemudian nilai VIF < 10.00, maka dapat
disimpulkan tidak terdapat gejala multikolonieritas antara masing-masing varibel
independen yaitu dengan melihat nilai VIF.

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi apakah
terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan lain.
dalam penelitian ini untuk menguji heteroskedastisitas menggunakan metode
grafik scatterplot yaitu sebagai berikut :

Sumber. Data primer diolah, 2023

Gambar Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar diatas. grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-


titik menyebar rata secara acak dan tidak membentuk pola tertentu, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Hipotesis

Analisis Linear Berganda

Pada penelitian ini alat uji hipotesis yang digunakan adalah regresi
berganda. Regresi linear berganda merupakan model regresi yang melibatkan
lebih dari satu variabel independen. Analisis regresi linear berganda dilakukan
untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Tabel Hasil Uji Analisis Linear Berganda

Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien Collinearity
Coefficients ts Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta T Sig. ce VIF
1 (Constant) 3.921 3.174 1.235 .227
Etika .484 .202 .540 2.400 .000 .151 6.602
Kompetensi .862 .216 .845 3.989 .000 .170 5.866
Komunikasi .691 .174 .691 3.974 .000 .253 3.951
Profesionali .730 .153 .657 4.774 .000 .172 5.830
sme
a. Dependent Variable: Produktivitas
Sumber. Data primer diolah, 2023

Berdasarkan Tabel diatas, maka dapat dituliskan persamaan regresi sebagai


berikut.

Y = 3,921+ 0,484X1 + 0,862X2+ 0,691X3+ 0,730X4

Berdasarkan persamaan regresi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan


dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Konstanta sebesar 3,921, artinya jika nilai variabel etika kerja (X1),
kompetensi (X2), komunikasi (X3) dan profesionalisme (X4) nilainya 0,
maka variabel produktivitas kerja (Y) nilainya adalah 3,921.
b) Koefisien regresi variabel etika kerja (X1) sebesar 0,484 artinya jika
variabel etika kerja (X1) mengalami kenaikan sebesar 1, maka variabel
produktivitas kerja (Y) akan mengalami peningkatan 0,484. Hal ini
menunjukan ada pengaruh positif variabel etika kerja terhadap
produktivitas kerja
c) Koefisien regresi variabel kompetensi (X2) sebesar 0,862 artinya jika
variabel kompetensi (X2) mengalami kenaikan sebesar 1, maka variabel
produktivitas kerja (Y) akan mengalami peningkatan 0,862. Hal ini
menunjukan ada pengaruh positif variabel kompetensi terhadap
produktivitas kerja.
d) Koefisien regresi variabel komunikasi (X3) sebesar 0,691 artinya jika
variabel komunikasi (X3) mengalami kenaikan sebesar 1, maka variabel
produktivitas kerja (Y) akan mengalami peningkatan 0,691. Hal ini
menunjukan ada pengaruh positif variabel komunikasi terhadap
produktivitas kerja.
e) Koefisien regresi variabel profesionalisme kerja (X4) sebesar 0,730
artinya jika variabel profesionalisme kerja (X4) mengalami kenaikan
sebesar 1, maka variabel produktivitas kerja (Y) akan mengalami
peningkatan 0,730. Hal ini menunjukan ada pengaruh positif variabel
profesionalisme kerja terhadap produktivitas kerja.

Uji Signifikasi Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan pada masing-


masing variabel bebas terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2019). Adapun
langkah-langkah pengujian analisis regresi adalah sebagai berikut:
Pengujian X terhadap Y
 Hipotesis H0 : Artinya tidak terdapat pengaruh X terhadap Y
Ha : artinya terdapat pengaruh X terhadap Y
 Menentukan level Significance (a) = 0,05
 H0 Diterima jika probabilitas > 0,05
H0 Ditolak jika probabilitas < 0,05. Nilai probabilitas diambil dari nilai
signifikansi pada kolom coefficien di model regresi. t tabel = t (a/2: n- k-
1)a =5%= t (0,05/2:32-4-1)= t (0,025 : 28)= 2,037
Berikut tabel uji t Variabel Etika Kerja (X1), Kompetensi (X2), Komunikasi (X3),
dan Profesionalisme Kerja (X4).

Tabel Uji t

Variabel t hitung t tabel Sig

Etika Kerja (X1) 2,400 2,037 0,00

Kompetensi (X2) 3,989 2,037 0,00

Komunikasi (X3) 3,974 2,037 0,00

Profesionalisme (X4) 4,477 2,037 0,00

Sumber: Data primer diolah, 2023

Berdasarkan tabel diatas , menunjukan hasil pengujian hipotesis menggunakan


uji t diketahui sebagai berikut:

1. Variabel etika kerja (X1) memiliki nilai t hitung> t tabel yaitu 2,400 >
2,037 dengan nilai signifikan 0,00 (p value < 0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis H1 diterima yaitu etika kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai Kantor
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
2. Variabel kompetensi (X2) memiliki nilai t hitung> t tabel yaitu 3,989 >
2,037 dengan nilai signifikan 0,00 (p value < 0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis H2 diterima yaitu kompetensi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai Kantor
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
3. Variabel komunikasi (X3) memiliki nilai t hitung> t tabel yaitu 3,974 >
2,037 dengan nilai signifikan 0,00 (p value < 0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis H3 diterima yaitu komunikasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai Kantor
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
4. Variabel profesionalisme (X4) memiliki nilai t hitung> t tabel yaitu 4,774
> 2,037 dengan nilai signifikan 0,00 (p value < 0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis H4 diterima yaitu profesionalisme kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai
Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Uji F dimaksudkan untuk menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi


Etika Kerja (X1), Kompetensi (X2), Komunikasi (X3) dan Profesinalisme Kerja
(X4) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat yaitu Produktivitas
Kerja Pegawai (Y) digunakan uji F apakah pengaruh tersebut bernilai positif atau
negatif. Dengan menggunakan program SPSS, dilakukan pengujian signifikansi
parameter secara bersama-sama, pengujian dilakukan dengan menggunakan
significance level ( α = 5% ) dengan kriteria jika diperoleh nilai F hitung < F tabel
maka Ho diterima, dan apabila diperoleh nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak.

Tabel Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 125.135 4 31.284 25.923 .000b
Residual 32.583 27 1.207
Total 157.719 31
a. Dependent Variable: Produktivitas
b. Predictors: (Constant), Profesionalisme, Etika , Komunikasi, Kompetensi
Sumber: Data primer diolah, 2023
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa variabel etika kerja (X1),
kompetensi (X2), komunikasi (X3), dan profesinalisme kerja (X4) dimana F
hitung sebesar 25.923 > F tabel sebesar 2,668 dan nilai signifikasi 0,00 (p value <
0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H 5 diterima, yaitu ada pengaruh
signifikan etika kerja, kompetensi, komunikasi dan profesinalisme kerja secara
simultan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang diterima. Artinya jika etika kerja, kompetensi,
komunikasi, dan profesinalisme kerja bersama-sama ditingkatkan, maka
produktivitas kerja pegawai juga akan meningkat.

Uji Determinasi ( R2)

Tabel Hasil Uji Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .891 .793 .763 1.09854
a. Predictors: (Constant), Profesionalisme, Etika ,
Komunikasi, Kompetensi
Sumber. Data primer diolah, 2023

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai pada koefisien


determinasi sebesar 0,793 atau dengan adjusted square 79,3%. Dengan begitu
dapat disimpulkan bahwa perubahan variabel Etika Kerja (X1), Kompetensi (X2),
Komunikasi (X3) dan Profesionalisme (X4) memberikan kontribusi terhadap
produktivitas kerja pegawai sebesar 79,6%. Sedangkan sisannya yaitu sebesar
20,6% disebabkan oleh faktor dari luar perubahan variabel X1,X2,X3 dan X4.

Pembahasan

Pengaruh Etika Kerja (X1) Terhadap Produktivitas Kerja (Y)

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa variabel
Etika Kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produktivitas Kerja
(Y), hal ini semakin tinggi etika kerja akan meningkatkan produktivitas kerja.
Peningkatan produktivitas pegawai Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
ditunjukan seperti pelayanan yang diberikan pegawai pada masyarakat serta
memberdayakan orang-orang mereka, merancang dan menerapkan program
perubahan, meningkatkan layanan pelanggan, dan membantu keseimbangan
konflik kehidupan kerja pegawai. Dengan demikian terdapat pengaruh yang
positif dari etika kerja terhadap produktivitas. Contoh etika yang diterapkan yaitu
pegawai disana memberikan pelayanan kepada masyarakat secara terbuka yaitu
pada sebelum dan sesudah pelayanan dijelaskan mengenai apa saja yang menjadi
persyaratan bagi setiap masyarakat yang ingin dilayani, semua masyarakat
disamakan tidak dibeda-bedakan karna setiap masyarakat sama-sama
membutuhkan pelayanan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yaitu oleh
(Rusmawati, 2020) dan (Judith E (2020), hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel etika kerja bernilai positif yang artinya bahwa etika kerja memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap produkrivitas kerja. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa setiap peningkatan variabel etika kerja pegawai akan
memberikan dampak pada meningkat produkrivitas kerja pegawai. Hasil
penelitian ini menguatkan penelitian terdahulu oleh Fitriyan (2015) yang
mengatakan bahwa etika kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja.

Pengaruh Kompetensi (X2) Terhadap Produktivitas Kerja (Y)

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa


variabel Kompetensi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Produktivitas Kerja (Y). Hal ini berarti semakin tinggi kompetensi yang dimiliki
pegawai Kantor Kecamatan Lowokwaru akan semakin meningkatnya
produktivitas. Begitu juga dengan sebaliknya jika kompetensi tidak baik maka
akan menghasilakan kinerja yang tidak baik juga. Hasil penelitian telah
menunjukan bahwa para pegawai pada Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota
Malang telah melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensinya baik dilihat dari
komponen sikap, komponen pengetahuan, ataupun komponen keterampilan.
Selain itu juga, hasil penelitian diatas telah mencerminkan adanya kesesuaian
antara tanggung jawab dan fungsi pokok dan tujuan masing-masing bagian sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan.
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ramdhan, 2018),
(Nofriyanti E,2019) dan (Setrialan, 2020) hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel kompetensi bernilai positif yang artinya bahwa kompetensi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap produkrivitas kerja. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa setiap peningkatan variabel kompetensi pegawai akan
memberikan dampak pada meningkat produtivitas kerja pegawai. Adapun yang
menjadi penyebab kompetensi mampu mempengaruhi produktivitas pegawai
dengan signifikan adalah kemampuan pegawai menyelesaikan pekerjaan dengan
baik dan tepat waktu, pengetahuan yang dimiliki pegawai sesuai dengan
kebutuhan lembaga, pegawai memiliki keterampilan berkomunikasi baik dalam
memberi pelayanan kepada masyarakat. Selain itu pegawai juga memiliki
keterampilan mengoperasikan computer dengan baik dan sesuai kebutuhan
lembaga, pegawai mampu menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan, dan
mampu menyelesaikan masalah yang terjadi saat dalam bekerja.

Pengaruh Komunikasi (X3) Terhadap Produktivitas Kerja (Y)

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa


variabel Komunikasi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Produktivitas Kerja(Y). Hal ini berarti semakin tinggi komunikasi yang dimiliki
pegawai Kantor Kecamatan Lowokwaru akan semakin meningkatnya
produktivitas. Begitu juga dengan sebaliknya jika komunikasi tidak baik maka
akan menghasilakan kinerja yang tidak baik juga.Hasil perhitungan secara statistik
dibuktikan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
variabel komunikasi terhadap produktivitas. Komunikasi dipandang sebagai salah
satu fungsi penting terciptanya kesepahaman baik harapan peran maupun
penerimaan peran bagi seluruh komponen lembaga Kantor Kecamatan
Lowokwaru yang berimbas pada peningkatan produktivitas.
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nurmaidah, 2020)
dan (Arifurrahman 2021), hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
komunikasi bernilai positif yang artinya bahwa komunikasi memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap produkrivitas kerja. Hasil penelitian ini menjelaskan
bahwa setiap peningkatan komunikasi pegawai akan memberikan dampak pada
meningkat produkrivitas kerja pegawai.

Pengaruh Profesionalisme Kerja (X4) Terhadap Produktivitas Kerja (Y)

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa


variabel Profesinalisme kerja (X4) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas
Kerja(Y). Hal ini berarti semakin tinggi profesionalisme kerja yang dimiliki
pegawai Kantor Kecamatan Lowokwaru akan semakin meningkatnya
produktivitas. Begitu juga dengan sebaliknya jika profesionalisme kerja tidak baik
maka akan menghasilkan kinerja yang tidak baik juga. Hal ini menunjukan bahwa
pegawai harus menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki individu sudah
tertanam dalam dirinya, karena jika pegawai menyadari maka akan lebih mudah
dalam menilai pengetahuan pada dirinya yang nantinya akan dikembangkan
menjadi lebih baik. Kemudian dalam Pengetahuan yang tertanam dalam setiap
pegawai tidak menjadi penentu dalam tercapainya tujuan. Karena pengetahuan
juga dapat diperoleh dari proses dalam bekerja di dalam sebuah organisasi dan
bagaimana pegawai itu mempunyai kemauan untuk belajar lebih lanjut. Jadi
Pengetahuan yang tertanam dalam setiap pegawai Kecamatan Lowokwaru tidak
menjadi penentu dalam tercapainya tujuan karena yang dilihat prosesnya dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa profesionalisme pegawai di Kantor
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang berpengaruh terhadap produktivitas
pegawai. Hal ini disebabkan karena setiap pegawai secara sadar melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan disiplin. Hal ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Usman, 2020), hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel profesionalisme kerja bernilai positif yang artinya bahwa
profesionalisme kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produkrivitas
kerja. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa setiap peningkatan profesionalisme
pegawai akan memberikan dampak pada meningkat produkrivitas kerja pegawai.

Pengaruh Etika Kerja, Kompetensi, Komunikasi dan Profesioanlisme Kerja


Terhadap Produktivitas Kerja Secara Simultan

Berdasarkan hasil analaisis yang telah dilakukan diperoleh hasil ada pengaruh
secara simultan variabel etika kerja (X1), kompetensi (X2), komunikasi (X3), dan
profesinalisme kerja (X4) dimana F hitung sebesar 25.923 terletak didalam daerah
penolakan Ho dan nilainya lebih besar F tabel sebesar 2,668, maka dapat
disimpulkan pernyataan hipotesis penelitian “Ada Pengaruh signifikan Etika
Kerja, Kompetensi, Komunikasi dan Profesinalisme Kerja secara simultan
terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota
Malang” diterima. Dengan kata lain etika kerja, kompetensi, komunikasi, dan
profesioanlisme kerja berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap
produktivitas kerja pegawai kantor Kecamatan Lowokwaru kota malang. Hal ini
dapat dikatakan bahwa etika kerja, kompetensi, komunikasi dan profesionalisme
kerja semakin baik akan membuat produktivitas kerja pegawai semakin baik pula.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh


(Pakpahan, 2020) yang menyatakan bahwa Komunikasi, Etika Kerja,
Kedisiplinan mempengaruhi Produktivitas Kerja pegawai. Uraian tersebut dapat
dikatakan Kecamatan Lowokwaru mampu memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat, atasan, dan rekan kerja dan instansi lain.

Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis dan evaluasi data di atas, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah :

1. Variabel Etika Kerja (X1) pegawai berpengaruh positif dan signifikan


terhadap Produktivitas kerja (Y) pegawai di Kantor Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang.
2. Variabel Kompetensi (X2) pegawai berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Produktivitas kerja (Y) pegawai di Kantor Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang.
3. Variabel Komunikasi (X3) pegawai berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Produktivitas kerja (Y) pegawai di Kantor Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang.
4. Variabel Profesionalisme kerja (X4) pegawai berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Produktivitas kerja (Y) pegawai di Kantor Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang.
5. Variabel Etika kerja (X1), Kompetensi (X2), Komunikasi(X3),
Profesinalisme kerja(X4) secara bersama sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Produktivitas kerja (Y) pegawai di Kantor Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang.

Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka saran yang dapat
diberikan oleh peneliti adalah :

1. Etika kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.


Untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai yang dapat dilakukan
adalah dengan menumbuhkan dan meningkatkan sikap etika kerja yang
baik dari diri setiap pegawai. Salah satu caranya yaitu dengan memberikan
motivasi baik internal maupun eksternal.
2. Kompetensi memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai,
perlu ada job desk serta tanggung jawab yang lebih besar kepada pegawai.
Dengan demikian, pegawai yang diberi tugas serta tanggung jawab baru
bakal merasakan tantangan buat melaksanakannya sehingga tingkatan
kompetensinya bertambah.
3. Komunikasi memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.
Untuk meningkatkan komunikasi yang berlangsung didalam suatu
organisasi pada hakikatnya untuk menjalin hubungan baik dikalangan
internal organisasi sehingga memungkinkan tercapainya sinergi kerja dan
meningkatnya produktivitas kerja.
4. Profesionalisme kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja
untuk itu perlu adanya peningkatan kompetensi sehingga pegawai mampu
bekerja menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan
professional sehingga tidak terhambatnya pekerjaan dan semkain
produktivitas kerja ikut meningkat.
5. Etika kerja, kompetensi, komunikasi dan profesionalisme dari keempat
variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap produktivitas untuk itu perlu
mempertahakan dan meningkatkan etika kerja, kompetensi, komunikasi
dan profesionalisme pegawai sehingga produktivitas pegawai juga
meningkat sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
6. Perlu pelatihan secara bergilir untuk peningkatan kompetensi dan
profesionalisme kerja pegawai.

DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M. S. D (2021). Pengaruh Disiplin, Etika Kerja, dan Lingkungan kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT Santosa Prima Utama, Skripsi, Batam:
Fakulitas Ekonomi, Universitas Putra Batam.

Arni, Muhammad. (2016). Komunikasi Organisasi. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi


Aksara.

Arifin, M. Z. (2019). Profesionalisme dalam Meningkatkan Kinerja Kualitas


Pelayanan Publik (Studi Kasus di Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota
Malang). Jurnal Respon Publik Vol 13 (2).

Arifurrahaman, F. (2021). Pengaruh Komunikasi, Kompensasi Dan Disiplin Kerja


Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal E-ISSN Vol 2 (3).

Danang, Sunyoto. (2013). Metode Penelitian Akuntansi. Bandung: PT. Refika.

Dewi, R. (2020). Pengaruh Profesionalisme dan Disiplin Kerja Guru Terhadap


Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar. Elementary Vol. 8 (2).

Dewi, T. A. (2015). Pengaruh Profesionalisme Guru dan Motivasi Kerja Terhadap


Kinerja Guru Ekonomi SMA Se-Kota Malang. (Vol. 3, Issue 1).

Fitriyan. (2015). Pengaruh Etika Kerja Dan Motivasi Kerja Islam Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan (SStudi Pada Karyawan Bank BNI Syari’ah
Cabang Semarang. Skripsi. Fakulitas Syaria’ah Institut Agama Islam
Negeri Walisingo Semarang.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS.


Semarang : Badan Penerbitan Universitas Diponogoro.

Jeine, K. T (2017). Pengaruh Kompetensi, Disiplin dan Profesionalisme Terhadap


Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Manado. Jurnal EMBA Vol. 5 (2).

Judith, E. (2020). Pengaruh Stres Kerja Dan Etos Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan PT. Greenex Sumatera Mandiri Medan. Management
Studies and Enterepreneurship Journal Vol. 3 (5).
Jufrizen, J., & Sipahatur, R.P. (2016). Model Pengembangan Etika Kerja Berbasis
Islam pada Perguruan Tinggi Islam Swasta di Kota Medan. Jurnal Ilmiah
Maksitek, Vol 1(1), 120-136.

Mangkunegara, A. A. (2012). “ Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan”.


Bandung: Remaja Rosda Karya.

Marisa, F. A. (2015). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Profesionalisme


Kerja dan Komitmen Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Kabupaten
Jember. Skripsi, Jember: Fakulitas Ekonomi, Universitas Jember.

Namur, Marselina. (2022). Pengaruh Motivasi, Komunikasi Dan Stres Kerja


Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas
Tribhuwana Tungga Dewi Malang.

Ningsih, Yulia. (2017). Analisis Pengaruh Etos Kerja, Lingkungan Kerja dan
Kompetensi Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus pada
PT Indosat Tbk Pangkalpinang). Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen
Bisnis (JIPMB) Vol 17 (2).

Nofriyanti, E. (2019). Pengaruh Kompetensi Pegawai, Budaya Organisasi, Displin


Pengawai, dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai.
Economic Education Analysis Journal Vol 8 (3).

Nurmaidah. (2020). Pengaruh Komunikasi, Motivasi Dan Kepuasan Kerja


Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Pappa Kaya Abadi
Medan. Jurnal Akrab Juara Vol 5 (3).

Pardede, A. Y. (2022).Pengaruh Kompetensi Pengawai, Komunikasi, Lingkungan


Kerja, dan Etos Kerja Terhadap Produktivitas Kerja di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Polonia. Jurnal Ekonomi Keuangan dan
Kebijakan Publik Vol. 2 (1).

Pakpahan, I. J. dkk (2020). Pengaruh Komunikasi, Etika Kerja, Kedisiplinan


Terhadap Produktivitas Kerja Pengawai Kantor Camat Kecamatan Sibolga
Kota. Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma(JRAM) Vol. 7 (2).

Ramdhan, R. (2018). Pengaruh Kompetensi Pegawai Terhadap Produktivitas


Kerja Pegawai Dinas Kesehatan Kota Bandung. Jurnal Administrasi
Negara Vol. 24 (1).
Ridwan, A. (2018). Pengaruh Karakteristik Tim, Pengetahuan Manajemen, dan
Etika Kerja Terhadap Kinerja Ketua Program Studi Pada Sekolah Tinggi
Islam Swasta Di Provinsi Jambi. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
1(1), 128-166.

Rusmawati, Y. (2020). Pengaruh Keterampilan dan Etos Kerja Terhadap


Produktivitas Kerja Pada CV Mandiri Trans Surabaya. Jurnal Media
Mahardhika Vol. 19 (1).

Setiarlan, A. (2020). Pengaruh Kompetensi Dan Kepemimpinan Transformasional


Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Jasa Swadaya Utama. Jurnal
Administrasi Dan Manajemen Vol 10 (2).

Setyawati, Yuni. (2020). Petingnya Sistem Kompensasi Yang Besifat Adil Serta
Layanan Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Pada Karyawan. Jurnal Unitri
ac. id Vol 8 (2).

Stephen, Robbins. (2016). Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Indeks.

Sudarman, E. (2018). Pengaruh Profesionalisme Dan Kompetensi Birokrasi


Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Dinas Perindustrian Dan
Perdagangan Kabupaten Kerawang. Festival Riset Ilmiah Manajemen &
Akuntansi.

Suharso, Puguh. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan


Filosofi Dan Praktis. Jakarta: PT. Indeks.

Sutardji. (2016). Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Edisi


Pertama. Yogyakarta: Dee Publish.

Supriyanto. (2012). Dasar- Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Bisnis. Edisi 1, cetakan ke 16, Alfabeta,


Bandung.

Usman. (2020). Pengaruh Profesionalisme Terhadap Produktivitas Pegawai Pada


Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. Bongaya Journal Of
Research In Management Vol 3 (2).

Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja. Edisi Kelima. Jakarta: PT. Rajagrafindo


Prasada.

Anda mungkin juga menyukai