ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pengetahuan mengacu pada faktual atau prosedur informasi yang
dibutuhkan untuk keberhasilan melaksanakan sebuah tugas (Noe, et al., 2012).
Pengetahuan mencangkup latar belakang pendidikan dan didukung dengan
pengalaman kerja, serta pengetahuan mengenai manajemen
organisasi/perusahaan.
Menurut (Robins and Judge, 2009) Pengetahuan mencerminkan kemampuan
kognitif seorang pegawai/karyawan berupa kemampuan untuk mengenal,
memahami, menyadari dan menghayati suatu tugas/pekerjaan. Karena itu,
pengetahuan seseorang karyawan dapat dikembangkan melalui pendidikan, baik
formal maupun non formal serta pengalaman. Pendidikan membekali seseorang
dengan dasar-dasar pengetahuan, teori, logika, pengetahuan umum, kemampuan
analisis serta pengembangan watak dan kepribadian”.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pengetahuan merupakan
bentuk tindakan, pemahaman, pengalaman, dan rasa ingin tahu di dalam suatu
pekerjaan dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
objek tertentu.
Keterampilan adalah sebuah kompetensi untuk melakukan pembelajaran,
tindakan pisikomotor dan dapat mencangkup manual, verbal, atau manipulasi
mental data, orang, maupun benda (Mathis, Robert L dan Jackson, 2011).
Menurut Rue dan Byars (2005), ada tiga keterampilan manajemen yang
diperlukan untuk bisa melakukan pekerjaan, yakni keterampilan konseptual,
keterampilan hubungan antar manusia, dan keterampilan teknikal. Dua aspek
penilaian kinerja masuk ke dalam keterampilan hubungan antar manusia yakni
komunikasi dan kerja sama.
Menurut Blanchard & Thacker dalam Suhartini,Y (2015:662) Keterampilan
adalah sebagai kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu rangkaian
tugas yang berkembang dari hasil pelatihan dan pengalaman. Keahlian seseorang
tercermin dengan seberapa baik seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan
yang spesifik, seperti mengoperasikan suatu peralatan, berkomunikasi efektif atau
mengimplementasikan suatu strategi bisnis.
Menurut Dunnette (dalam Marlina neni 2018:17) pengertian keterampilan
adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang
merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat.
Selain training yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan.
Keterampilan juga membutuhkan kemampuan dasar (basiac bility) untuk
melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat.
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa keterampilan
berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan
cermat yang membutuhkan kemampuan dasar.
Kemampuan adalah keterampilan pegawai dalam melaksanakan
tugas/pekerja, Keterampilan yang dimiliki oleh setiap pegawai tentunya
berbeda.Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya
pengetahuan yang mencakup pendidikan pegawai serta pengalaman yang dimiliki
pegawai.
Menurut Meonir (2012:6) “Kemampuan berasal dari kata dasar mampu
dalam hubungan dengan tugas atau pekerjaan berarti (kata sifat/keadaan)
melakukan tugas atau pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai
dengan yang diharapkan”.
Kemampuan menurut Kamus Besar Indonesia (2010:553) adalah
kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kita berusaha dengan diri sendiri.Bahwa
kemampuan berkaitan dengan potensi yang dapat diusahakan dan ditingkatkan
oleh seseorang. Menurut Rizkina, dkk (2017:62) mengartikan bahwa kemampuan
adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita dalam berusaha dengan diri
sendiri.
Menurut Thoha (2011) kemampuan merupakan salah satu unsur dalam
kematangan berkaitan dengan pengetahuan atau keterampilan yang dapat
diperoleh dari pendidikan, pelatihan dan suatu pengalaman.
Menurut teori Blanchard dan Hersey dalam kutipan Kristiani et al, (2013)
Kemampuan merupakan suatu keadaan yang ada pada diri pekerja yang secara
sungguh-sungguh berdaya guna dan berhasil guna dalam bekerja sesuai bidang
pekerjaannya.
Sementara itu, menurut Robbins (2008:57) kemampuan berarti kapasitas
seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
kemampuan adalah semua potensi yang dimiliki seseorang untuk melaksanakan
tugas berdasarkan pengetahuan, sikap, pengalaman, dan pendidikan.
Kinerja adalah suatu keadaan yang berkaitan dengan keberhasilan organisasi
dalam menjalankan misi yang dimilikinya yang dapat diukur dari tingkat
produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, resposibilitas, dan akuntabilitas.
Tangkilisan (2005:178)
Menurut Anwar Prabu (2013 : 67) kinerja karyawan adalah prestasi kerja
atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan
periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.
Menurut Sugiyono (2010:23) Kinerja juga merupakan hasil pekerjaan yang
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis, kepuasan, konsumen, dan
memberikan kontribusi pada ekonomi sehingga seseorang berupaya untuk
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Mahardika, H, R (2015:4) mendefinisikan kinerja adalah unsur pencatatan
hasil kerja SDM dari waktu kewaktu sehingga diketahui sejauh mana hasil kerja
SDM dan perbaikan apa yang harus di lakukan agar di masa mendatang lebih
baik. Untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan, organisasi disusun dalam
unit-unit kerja yang lebih kecil, dengan pembagian kerja, sistem kerja dan
mekanisme kerja yang jelas.
Menurut Amstrong dan Baron mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi (Wibowo dalam
buku Manajemen Kinerja 2012:7)
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan tugas yang telah
diberikan dari atasan supaya diselesaikan dengan kemampuan, kesediaan, dan
ketrampilan yang dimiliki seseorang.Sedangkan kinerja karyawan adalah hasil
akhir kerja karyawan yang maksimal untuk mencapai sasaran dan tujuan
perusahaan demi kemajuan dan mencapai cita-cita perusahaan tersebut.
Menurut Istiawan,A. (2016:1) UKM merupakan usaha yang dirintis oleh
rakyat dengan tenaga kerja dan laba yang disesuaikan oleh kriteria-kriteria yang
terdapat pada Undang-Undang no 9 tahun 1995. Secara umum kriteria dari UKM
bukan usaha yang menghasilkan laba besar, tapi UKM banyak memiliki
kontribusi bagi Perekonomian Indonesia, salah satu bentuk nyata kerja UKM
untuk Indonesia adalah menyumbangkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar
56,6% dari keseluruhan Produk Domestik Bruto di Indonesia. Secara makro,
ekonomi kewirausahaan memiliki peran penting dalam pembangunan suatu
bangsa, dimana wirausaha merupakan penggangas, pengerak, pengendali dan
pemacu pembangunan sosial ekonomi suatu Negara.Wirausaha melakukan banyak
inovasi memalui penelitian dan pengembangan teknologi sehingga memudahkan
kebutuhan dalam kehidupan manusia.Kewirausahaan pada sektor UKM dapat
memicu pertumbuhan dan kemakmuran suatu Bangsa.Hal tersebut dikarenakan
sektor UKM dapat berperan sebagai fungsi produksi, fungsi pemasok, fungsi
penyalur, dan fungsi pemasar antara jenis usaha yang berkaitan dari hulu ke
hilir.Fungsi-fungsi tersebut dapat menyokong sektor usaha besar.
Hal ini terjadi pada Usaha Kecil Menengah di pasar Minggu Bengkulu yaitu
usaha Gorden di Pasar Minggu rata-rata Pedagang yang bekerja untuk kebutuhan
biaya hidupnya. Ditinjau dari segi kemampuan SDM yang ada, UKM Gorden di
Pasar Minggu ternyata dengan tingkat pendidikan rendah karena pendidikannya
hanya SLTA sederajad, Sehingga kondisi ini menyebabkan adanya penurunan
kinerja pada mayoritas usaha Gorden yang ada di Pasar Minggu disebabkan
kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya .
Berdasarkan hasil Observasi terdapat beberapa permasalahan usaha Gorden di
Pasar Minggu Bengkulu, yaitu penulis mendapatkan informasi melalui wawancara
terhadap salah satu responden UKM Gorden dari saudara Ilham Nuaki pada
tanggal 24 November 2019 hari Minggu pada pukul 15:00 WIB. Terdapat Usaha
Kecil dan Menengah, yang bergerak dibidang usaha Gorden dengan kinerja
sumber daya manusia.Permasalahan yang muncul adalah kurangnya Pengetahuan,
Keterampilan dan Kemampuan dalam bekerja.Sehingga mengakibatkan turunnya
penjualan Gorden di Pasar Minggu Bengkulu.
Table 1.1
Persentase penjualan Gorden di Pasar Minggu Bengkulu tahun 2017-2019
No Bulan Persentase Per set
1. Juni 80%
2. Juli 76%
3. Agustus 73%
Sumber : dari UKM Gorden di Pasar Minggu Bengkulu
Dilihat dari table diatas, Penjualan yang setiap tahun mengalami penurunan,
disebabkan karena karyawan yang belum mempunyai pengetahuan cukup, yang
berdampak pada penyelesaian pekerjaan yang tidak lancar atau terhambat dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Maka akan terjadi pemborosan sumber daya berupa
tenaga, bahan dan waktu serta faktor produksi lainnya.
Berdasarkan permasalahan, landasan teori dan kerangka berfikir, maka
dapat ditarik hipotesis, sebagai berikut :
H1 : Diduga pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap kinerja SDM pada
usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu.
H2 : Diduga keterampilan berpengaruh signifikan terhadap kinerja SDM pada
usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu.
H3 : Diduga kemampuan berpengaruh signifikan terhadap kinerja SDM pada
usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu.
H4 :Diduga pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan SDM pada usaha Gorden
di Pasar Minggu Bengkulu.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey, dengan analisis
data secara kuantitatif.Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,2014:14) Dalam penelitian survey,
pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Menurut Wibisono (2000;58),
Survey merupakan teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan melalui
penggunaan kuesioner. Penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif kausal
(causal research), yaitu mengidentifikasikan hubungan sebab-akibat antara
berbagai variabel.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004) dalam penelitian
ini yang menjadi populasi adalah Sumber Daya Manusia UKM Gorden di Pasar
Minggu Bengkulu yang berjumlah 15 UKM dengan total Sumber Daya Manusia
yaitu 30 orang, dimana 15 orang pemilik UKM dan 15 orang asisten pemilik yang
membantu kegiatan UKM.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ditelusuri sebagai sumber data
yang ada dalam suatu penelitian (Umar,1999) dan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 15 UKM dengan total Sumber Daya Manusia yaitu 30 orang,
dimana 15 orang pemilik UKM dan 15 orang asisten pemilik yang membantu
kegiatan UKM.
Teknik Pengumpulan Data yang digunakan adalah observasi dan
kuesioner.Observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data berdasarkan
pengamatan yang menggunakan mata atau telinga secara langsung tanpa melalui
alat bantu terstandar. Pemakaian pengumpulan data ini dimaksudkan untuk
mengetahui secara menyeluruh situasi sebenarnya dari objek yang akan
diteliti.Kuesioner yaitu data dengan memberikan pertanyaan pada
responden.Pertanyaan formal secara konsisten, terangkai dan tertulis yang
ditujukan untuk memperoleh informasi dari responden.
Skala likert menurut Sugiyono (2010:93) adalah sebagai berikut: “skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini untuk mengumpulkan informasi adalah kuesioner yang dirancang
menggunakan skala Likert lima poin. Dalam prosedur skala Likert, seperangkat
pernyataan disusun dengan jawaban responden dalam satu rangkaian antara sangat
setuju dan sangat tidak setuju.Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka
responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan, untuk digunakan
jawaban yang dipilih. Kelima opsi / jawaban dibagi menjadi lima kategori dengan
skor berbeda sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pemberian Skor Skala Likert
No Keterangan Skor
1. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
2. Tidak Setuju (TS) 2
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Setuju (S) 4
5. Sangat Setuju (SS) 5
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrument alat ukur
telah menjalankan fungsi ukurnya.Menurut Sekaran (2003) dalam Wijaya
(2013:88).Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang di
teliti.Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007:172). Alat untuk
mengukur validitas adalah Korelasi Product Moment dari Pearson (Arikunto,
2006: 170). Suatu indikator dikatakan valid, apabila: n = 50 dan α = 0,05, maka r
tabel = dengan ketentuan (Arikunto,2006:184):
Hasil rhitung> r tabel = Valid
Hasil r hitung> r tabel = Tidak valid
( ( (
( ] ]
Keterangan:
r = Kolerasi Produk Moment X dan Y
X = Nilai Variabel X
Y = Nilai Variabel Y
n = Banyaknya Sampel
Menurut Sugiyono (2013 : 208) bila koefisien korelasi sama dengan 0,30
atau lebih (paling kecil 0,30),maka butir instrumen dinyatakan valid. Pengujian
validitas dalam penelitian ini menggunakan komputer dengan bantuan program
SPSS Versi 20.0.
Pengujian reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya
kepercayaan terhadap instrument.Suatu instrument dapat memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi (konsisten) jika hasil dari pengujian instrument tersebut
menunjukkan hasil yang tetap.Dengan demikian, masalah reliabilitas instrumen
berhubungan dengan masalah ketepatan hasil.Uji reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui tingkat kestabilan alat ukur.Cara mengukur reliabilitas yang paling
umum adalah dengan menggunakan koefisien alpha.Koefisien alpha bisa diukur
dengan menggunakan Cronbach alpha. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60. Sekaran (2003) dalam wijaya (2013:86)
Keterangan :
Ri = Reliabilitas Instrumen
K = Banyaknya Butir Pertanyaan atau Banyaknya Soal
Pengolahan data dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian yaitu
mengetahui iklan dan keputusan pembelian dari sudut pandang konsumen dengan
cara mengolah setiap jawaban pertanyaan dari kuesioner yang disebarkan untuk
dihitung frekuensinya dan persentasinya, kemudian dianalisa hasil data yang
didapat. Analisis data dalam penelitian statistik deskriptif yaitu berupa penyajian
data dapat melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram perhitungan mean,
median, modus, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata rata dan standar deviasi, perhitungan persentase (Sugiyono,
2011:143).
Untuk menjawab identifikasi masalah dilakukan penyusunan tabel
frekuensi distribusi berdasarkan rata-rata skor totalnya. Kemudian rata-rata skor
total tersebut akan dihubungkan dengan skala pengukurannya. Perhitungan yang
sama juga akan dilakukan untuk rata-rata skor setiap dimensi dan untuk setiap
indikator. Untuk menetapkan skor rata-rata maka jumlah jawaban kuesioner
dibagi jumlah pernyataan dikalikan jumlah responden dengan rumus sebagai
berikut :
Tabel 3.2
Kriteria Skor Tanggapan Responden
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik
1,80 – 2,59 Kurang Baik
2,60 – 3,39 Cukup Baik
3,40 – 4,19 Baik
4,20 – 5,00 Sangat Baik
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas
secara individual dalam menerangkan variabel terikat.
Rumus uji t (Ghozali, 2006)
Keterangan :
t = nilai t-hitung
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah data pengamat
1. Perumusan hipotesis
H0 :Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan tidak mempunyai
pengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja SDM pada usaha
Gorden di Pasar Minggu Bengkulu.
Ha :Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan mempunyai pengaruh
signifikan secara parsial terhadap Kinerja SDM pada usaha Gorden
di Pasar Minggu Bengkulu.
2. kriteria pengujian :
a. Jika thitung ≥ ttabelatautsig<α 0,050maka H0 ditolakdan Ha diterima,
berarti variabel bebas (X) secara parsial tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat (Y).
b. Jika thitung ≤ ttabelatautsig> α 0,050 maka H0 diterima dan Ha ditolak,
berarti variabel bebas (X) secara parsial mempunyai pengaruh terhadap
variabel terikat (Y).
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-
sama terhadap variabel terikat.
Rumus uji f ( Ghozali 2006).
( (
Keterangan :
R = koefisien korelasi berganda
K = jumlah variabel bebas
N = jumlah sample yang digunakan
1. Perumusan hipotesis
H0 : Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan tidak mempunyai
pengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja SDM pada usaha
Gorden di Pasar Minggu Bengkulu.
Ha : Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan mempunyai pengaruh
signifikan secara parsial terhadap Kinerja SDM pada usaha Gorden
di Pasar Minggu Bengkulu.
2. Kriteria pengujian :
a. Jika fhitung ≥ ftabelatau fsig< α 0,050 maka H0 ditolak dan Ha diterima,
berarti variabel pengaruh (X) secara bersama tidak berpengaruh
terhadap variabel terpengaruh (Y).
b. Jika fhitung ≤ ftabelatau fsig> α 0,050 maka H0 diterima dan Ha ditolak,
berarti variabel pengaruh (X) secara bersama mempunyai pengaruh
terhadap variabel terpengaruh (Y).
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil Analisis regresi linear berganda yang sudah dilakukan
sehingga penulis bisa menggambarkan mengenai tanggapan responden tentang
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Kemampuan terhadap Kinerja Sumber Daya
Manusia Pada Usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu. Berdasarkan estemasi
regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS Versi 24,0 For
Windows,maka diperoleh tabel dibawah ini :
Tabel 4.14
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.522 2.006 2.255 .033
Pengetahuan .308 .147 .419 2.103 .045
Ketrampilan .559 .164 .549 3.413 .002
Kemampuan .865 .203 .722 4.256 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Sumber Daya Manusia
Sumber: Output SPSS 24,0 (lampiran 3)
Dari perhitungan hasil diatas didapatkan persamaan regresinya adalah
sebagai berikut :Y = 4.522 + 0,308 ( ) + 0.559 (X2) + 0.865 (X3)
Berdasarkan persamaan regresi diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai Konstanta 4.522 mempunyai arti bahwa apabila variabel
Pengetahuan ( ), Ketrampilan (X2) dan Kemampuan (X3) terhadap
Kinerja Sumber Daya Manusia (Y) sama dengan nol, maka variabel
Kinerja Sumber Daya Manusia akan tetap yaitu 4.522 apabila variabel
Pengetahuan ( ), Ketrampilan (X2) dan Kemampuan (X3) terhadap
Kinerja Sumber Daya Manusia (Y) sama dengan nol.
2. Koefisien Regresi , sebesar 0,308 mempunyai makna jika nilai variabel
Pengetahuan ( ) naik satu satuan maka nilai Kinerja Sumber Daya
Manusia (Y) akan naik sebesar 0,308 dengan asumsi variabel Pengetahuan
( ) dianggap tetap.
3. Koefisien Regresi , sebesar 0,559 mempunyai makna jika nilai variabel
Ketrampilan ( ) naik satu satuan maka nilai Kinerja Sumber Daya
Manusia (Y) akan naik sebesar 0,559 dengan asumsi variabel Ketrampilan
( ) dianggap tetap.
4. Koefisien Regresi , sebesar 0,865 mempunyai makna jika nilai variabel
Kemampuan ( ) naik satu satuan maka nilai Kinerja Sumber Daya
Manusia (Y) akan naik sebesar 0,865 dengan asumsi variabel Kemampuan
(X3) dianggap tetap.
5. Variabel yang paling dominan mempengaruhi peningkatan Kinerja
Sumber Daya Manusia pada Usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu
adalah variabel mempunyai makna jika nilai variabel Pengetahuan ( )
naik satu satuan maka nilai variabel Kinerja Sumber Daya Manusia (Y)
akan naik sebesar 0,308 dengan asumsi variabel Kemampuan ( )
dianggap tetap.
Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.15
Hasil Nilai Korelasi Parsial ( -Y)
Correlations
Pengetahuan Kinerja SDM
Pengetahuan Pearson Correlation 1 .742**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**
Kinerja Sumber Pearson Correlation .685 1
Daya Manusia Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber :Output SPSS 24,0 (Lampiran 3)
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai (R) produk moment sebesar 0,742
yang berarti korelasi parsial hubungan antara variabel independent
terhadap variabel dependent Y termasuk kategori tinggi.
Tabel 4.16
Hasil Nilai Korelasi Parsial ( -Y)
Correlations
Kinerja SDMn Ketrampilan
Ketrampilan Pearson Correlation 1 .749**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**
Kinerja Sumber Daya Pearson Correlation .685 1
Manusia Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output SPSS 24,0 (Lampiran 3)
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai (R) produk moment sebesar 0,749
yang berarti korelasi parsial hubungan antara variabel independent
terhadap variabel dependent (Y) termasuk kategori tinggi.
Tabel 4.17
Hasil Nilai Korelasi Parsial ( -Y)
Correlations
Kinerja SDM Kemampuan
Kemampuan Pearson Correlation 1 .790**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
Kinerja Sumber Daya Pearson Correlation .685** 1
Manusia Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output SPSS 24,0 (lampiran 3)
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai (R) produk moment sebesar 0,790
yang berarti korelasi parsial hubungan antara variabel independent
terhadap variabel dependent (Y) termasuk kategori tinggi.
Koefisisen Determinasi ( )
Untuk mengetahui besarnya presentase sumbangan pengaruh variabel
bebas Pengetahuan ( ), Ketrampilan (X2), dan Kemampuan (X3) terhadap
variabel terikat Kinerja Sumber Daya Manusia (Y) maka dari perhitungan
komputer menggunakan SPSS 24,0 didapatkan uji koefisien determinasi sebagai
berikut:
Tabel 4.18
Nilai Koefisien Determinasi ( )
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .818 .685 .630 1.46400
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan
b. Dependent Variable: Kinerja Sumber Daya Manusia
Sumber: Output SPSS 24,0 (lampiran 3)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai koefisien determinasi Adjusted
( ) diperoleh nilai sebesar 0.685 (Agus Tri Basuki dan Nano Prawoto, 2016:51).
Nilai ini mempunyai arti bahwa variabel Pengetahuan ( ), Ketrampilan (X2) dan
Kemampuan (X3) terhadap variabel Kinerja Sumber Daya Manusia memberikan
sumbangan sebesar 0.685 atau 68.5% terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia
pada Usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu sedangkan sisanya sebesar 0.331
atau 33.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model
penelitian ini.
4.5.4 Pengujian Hipotesis Dengan Uji t
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel
terikat digunakan uji t sebagai berikut :
Tabel 4.19
Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.522 2.006 2.255 .033
Pengetahuan .308 .147 .419 2.103 .045
Ketrampilan .559 .164 .549 3.413 .002
Kemampuan .865 .203 .722 4.256 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Sumber Daya Manusia
Sumber: Output SPSS 24.0 (Lampiran 3)
Melalui perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS,
maka perbandingan antara dengan (n-k-1) = 30-2-1 = 27 (2.0518) setiap
variabel sebagai berikut :
1. Pengetahuan yaitu > (2.103 > 2.0518) dan (sig = 0,045 < 0,050),
hal tersebut menyatakan bahwa adanya pengaruh Pengetahuan terhadap
Kinerja Sumber Daya Manusia Pada Usaha Gorden di Pasar Minggu
Bengkulu.
2. Ketrampilan yaitu > (3.413 > 2.0518) dan (sig = 0,002 < 0,050),
hal tersebut menyatakan bahwa adanya pengaruh Ketrampilan terhadap
Kinerja Sumber Daya ManusiaPada Usaha Gorden di Pasar Minggu
Bengkulu.
3. Kemampuan yaitu > (4.256 > 2.0518) dan (sig = 0,000 < 0,050),
hal tersebut menyatakan bahwa adanya pengaruh Kemampuan terhadap
Kinerja Sumber Daya Manusia pada Usaha Gorden di Pasar Minggu
Bengkulu.
Pengujian Hipotesis Dengan Uji F
Untuk menguji pengaruhh variabel bebas secara parsial terhadap variabel
terikat digunakan uji F sebagai berikut :
Tabel 4.20
Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 112.441 3 37.480 17.487 .000b
Residual 55.726 26 2.143
Total 168.167 29
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data mentah yang dilakukan
Pada Usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu melalui penyebaran kuesoner
terhadap 30 orang responden yang telah diuji sehingga dapat diketahui pengaruh
Pengetahuan ( ), Ketrampilan (X2) dan Kemampuan (X3) berpengaruh secara
signifikan Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia Pada Usaha Gorden di Pasar
Minggu Bengkulu.
Pengaruh Pengetahuan( ) Terhadap Kinerja SDM (Y)
Robins and Judge (2009) Pengetahuan mencerminkan kemampuan kognitif
seorang pegawai berupa kemampuan untuk mengenal, memahami, menyadari dan
menghayati suatu tugas/pekerjaan. Karena itu, pengetahuan seseorang dapat
dikembangkan melalui pendidikan, baik formal maupun non formal serta
pengalaman. Pendidikan membekali seseorang dengan dasar-dasar pengetahuan,
teori, logika, pengetahuan umum, kemampuan analisis serta pengembangan watak
dan kepribadian.
Dalam penelitian ini, pengetahuan berpengaruh positif terhadap kinerja
sumber daya manusia dimana pengetahuan bersumber pada hasil uji yaitu,
pemahaman tentang cakupan tugas atau pekerjaan, pemahaman terhadap prosedur
pelaksanaan tugas atau pekerjaan, pemahaman terhadap cara pelaksanaan
pengaruh Pengetahuan dan Keterampilan tugas atau pekerjaan, penghayatan
terhadap tanggung jawab tugas atau pekerjaan, pemahaman tentang tantangan
dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan, dan kesesuaian variasi Pengetahuan yang
dimiliki. Dengan adanya Pengetahuan yang baik mampu meningkatkan kinerja
Sumber Daya Manusia.Hal ini terlihat pada uji t yang menyatakan memiliki nilai
> 2.103 > 2.0518) dan (sig = 0,045 < 0,050), maka dalam penelitian
ini dapat diterima.
Pengaruh Ketrampilan ( ) Terhadap Kinerja SDM (Y)
Dunnett's (2013) keterampilan merupakan kemampuan seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan.Lebih lanjut tentang keterampilan, skill
adalah sebagai kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu rangkaian
tugas yang berkembang dari hasil pelatihan dan pengalaman.Keahlian seseorang
tercermin dengan seberapa baik seeorang dalam melaksanakan suatu kegiatan
yang spesifik, seperti mengoperasikan suatu peralatan berkomunikasi efektif atau
mengimplementasikan suatu strategi bisnis.
Dalam penelitian ini, keterampilan berpengaruh positif terhadap kinerja
Sumber Daya Manusia dimana keterampilan bersumber pada hasil uji yaitu,
persepsi terhadap pekerjaan, sikap dan emosi, terampil menyelesaikan pekerjaan,
terampil menyelesaikan pekerjaan secara team. Dengan adanya keterampilan yang
baik mampu meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia.Ketrampilan memiliki
pengaruh terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia. Hal ini terlihat pada uji t yang
menyatakan memiliki nilai nilai > (3.413 > 2.0518) dan (sig = 0,002 <
0,05), maka dalam penelitian ini dapat diterima.
Pengaruh Kemampuan ( ) Terhadap Kinerja SDM (Y)
Thoha (2011) kemampuan merupakan salah satu unsur dalam kematangan
berkaitan dengan pengetahuan atau keterampilan yang dapat diperoleh dari
pendidikan, pelatihan dan suatu pengalaman.Dalam penelitian ini, kemampuan
berpengaruh positif terhadap kinerja Sumber Daya Manusia dimana kemampuan
bersumber pada hasil uji yaitu, tingkat pengetahuan yang dimiliki karyawan,
tingkat keterampilan karyawan, tingkat pengalaman yang dimiliki karyawan.
Kemampuan (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja
Sumber Daya Manusia. Hal ini terlihat pada uji t yang menyatakan memiliki nilai
nilai > (4.256 > 2.0518) dan (sig = 0,000 < 0,050), maka dalam
penelitian ini dapat diterima.
Pengaruh Pengetahuan ( ), Ketrampilan (X2), dan Kemampuan
(X3)memiliki pengaruh terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia (Y)memiliki
pengaruh terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia (Y), hal ini terlihat pada uji F
yang menyatakan nilai > , yaitu yaitu (17.487 > 4.1829) dan (sig =
0.000 < 0,050), maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diterima
artinya secara bersamaan variabel Pengetahuan ( ), Ketrampilan (X2),
Kemampuan (X3) memiliki pengaruh terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia
(Y)Pada Usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh
Pengetahuan ( ), Ketrampilan (X2), dan Kemampuan (X3) Terhadap Kinerja
Sumber Daya Manusia (Y) pada Usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengetahuan berpengaruh terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia Pada Usaha
Gorden di Pasar Minggu Bengkulu, Koefisien Regresi , sebesar 0,308
mempunyai makna jika nilai variabel Pengetahuan ( ) naik satu satuan maka
nilai Kinerja Sumber Daya Manusia (Y) akan naik sebesar 0,308 dengan
asumsi variabel Pengetahuan ( ) dianggap tetap.nilai (R) produk moment
sebesar 0,742yang berarti korelasi parsial hubungan antara variabel
independent terhadap variabel dependent Y termasuk kategori Tinggi.hal
ini dibuktikan dengan hasil uji t menunjukan nilai > (2.103 > 2.0518)
dan (sig = 0,000 < 0,050). Ini berarti ditolak dan diterima.
2. Keterampilan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia
Pada Usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu, Koefisien Regresi , sebesar
0,559 mempunyai makna jika nilai variabel Keterampilan ( ) naik satu satuan
maka nilai kinerja Sumber Daya Manusia (Y) akan naik sebesar 0,559 dengan
asumsi variabel Keterampilan( ) dianggap tetap. nilai (R) produk
momentsebesar 0,749 yang berarti korelasi parsial hubungan antara variabel
independen
terhadap variabel dependent (Y) termasuk kategori tinggi.hal ini dibuktikan
dengan hasil uji t menunjukan nilai > (3.413 >2.0518) 7dan (sig =
0,029 < 0,050). Ini berarti ditolak dan diterima.
3. Kemampuan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia
Pada Usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu, Koefisien Regresi , sebesar
0,865 mempunyai makna jika nilai variabel Kemampuan ( ) naik satu satuan
maka nilai Kinerja Sumber Daya Manusia (Y) akan naik sebesar 0,865 dengan
asumsi variabel Kemampuan (X3) dianggap tetap.nilai (R) produk moment
sebesar 0,790 yang berarti korelasi parsial hubungan antara variabel
independent terhadap variabel dependent (Y) termasuk kategori tinggi.hal
ini dibuktikan dengan hasil uji t menunjukan nilai > (4.256 >2.0518)
dan (sig = 0,000 < 0,050). Ini berarti ditolak dan diterima.
4. Pengetahuan ( ), Ketrampilan (X2), dan Kemampuan (X3) secara bersama-
sama berpengaruh terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia (Y) pada Usaha
Gorden di Pasar Minggu Kota Bengkulu , hal ini dibuktikan dengan uji F
menunjukkan nilai > , yaitu (17.487 > 4.1829) dan (sig = 0.000 <
0,05). Ini berarti ditolak dan diterima.
Berdasarkan uji koefisien korelasi didapat nilai R= 0,888 dan koefisien
determinasi = 0,685 nilai mempunyai makna bahwa Pengetahuan ( ),
Ketrampilan (X2), dan Kemampuan (X3) memberikan kontribusi yang signifikan
pengaruh sebesar 0,685 atau 72.6% terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia (Y)
Pada Usaha Gorden di Pasar Minggu Bengkulu. Sedangkan sisanya sebesar 0.274
atau 27.4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mathis, Robert L dan Jackson (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi
9. Jakarta: Salemba Empat