TINJAUAN PUSTAKA
dalam setiap variabel penelitian. Dalam sub bab ini konsep yang maksud yaitu
konsep pelatihan kerja, konsep pengembangan sumber daya manusia, dan konsep
kinerja pegawai. Lebih jelas dapat diuraikan dalam beberapa bagian sebagai
berikut.
tujuan organisasi. Menurut Gomes (2003:197) pelatihan adalah setiap usaha untuk
menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan
suatu pengalaman belajar yang bertujuan untuk perubahan permanen secara relatif
pada pegawai untuk memperbaiki kinerja. Oleh karena itu, training berkaitan
7
memperbaiki keterampilan, pengetahuan, pengalaman, dan sikap relevan terhadap
pekerjaan, baik untuk pegawai baru maupun pegawai lama dalam memperbaiki
jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi, biasanya berkaitan
lebih baik”.
jangka pendek (Siagian, 2002). Hal tersebut dinyatakan dengan tegas oleh Sims
(2006) bahwa pelatihan pada dasarnya berfokus pada pekerjaan saat sekarang
8
memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi,
konseptual, dan moral pegawai kemasa yang akan datang untuk melaksanakan
Menurut Simanjutak dalam Zainal et.al. (2014: 406) bahwa “kinerja adalah hasil
kontribusi individu baik positif maupun negatif yang diberikan individu pada
pegawai merupakan tingkat hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dan dapat
diukur hasilnya baik hasil kerja yang sangat baik maupun hasil kerja yang kurang
9
pegawai, memperbaiki moral, dan meningkatkan suatu potensi organisasi. Dengan
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Tall dan Hall dalam Sutrisno
terhadap peningkatan kinerja pegawai, namun tidak terlepas dari kombinasi yang
efektif dari perencanaan, metode pelatihan yang benar dan komitmen terhadap
baik. Sedangkan menurut Chen dalam Sulaefi (2017) bahwa program pelatihan
frustasi terhadap pekerjaan yang mereka laksanakan, sehingga kinerja atau hasil
dari apa yang dikerjakan dapat dicapai sesuai dengan tujuan organisasi.
peningkatan kinerja pegawai itu sendiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
10
bahwa hakekat dari pengembangan sumber daya manusia yaitu untuk
setiap tugas yang diberikan dapat dikerjakan dengan baik dan optimal. Hal ini
memberikan kontribusi besar bagi kinerja pegawai itu sendiri. Husnan dalam
yang dapat dilihat dari tugas dan tanggung jawabnya telah dilaksanakan dengan
semangat dalam upaya meningkatkan kinerja, hal ini memberikan motivasi bagi
sumber daya manusia wujud dari upaya peningkatan kinerja pegawai. Dengan
11
Keahlian ini bisa dalam bentuk kerjasama, komunikasi,
inisiatif dan sebagainya.
3. Perilaku, yaitu sikap dan tingkah laku pegawai yang melekat
pada dirinya dan dibawa dalam melaksanakan tugas-
tugasnya. Pengertian perilaku disini juga mencakup
kejujuran, tanggung jawab dan disiplin.
4. Kepemimpinan, yaitu merupakan aspek kemampuan
manajerial dan seni dalam memberikan pengaruh kepada
orang lain untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara tepat
dan cepat, termasuk pengambilan keputusan dan penentuan
prioritas.
berikut :
a. Perekrutan
Becker et.al. dalam Kalangi (2015) mengemukakan bahwa
pelaksanaan proses seleksi kepagawaian akan memberikan
dampak dan kontrubusi positif terhadap organisasi. Hal ini
dikemukakan bahwa dengan proses seleksi akan mengarah
pada sejauh mana pencapaian kinerja organisasi serta
berdampak langsung pada kinerja pegawai.
b. Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan merupakan faktor penting yang
mempengaruhi kinerja pegawai. Pattrick dalam Kalangi
(2015) mengemukakan bahwa pengembangan sistematis
pengetahuan, keterampilan dan keahlian dibutuhkan oleh
pegawai dalam melaksanakan pekerjaan secara efektif.
12
Sementara Bartel dalam Kalangi (2015) menyatakan bahwa
penerapan program pelatihan akan memberikan dampak
terhadap pertumbuhan kinerja pegawai. Hal ini memberikan
arti bahwa dengan pelaksanaan pelatihan, organisasi akan
mampu mengkaji setiap perubahan dalam sikap dan
keterampilan pegawai baik sebelum dan sesudah pelaksanaan
pelatihan.
individu, motivasi dan yang tidak kalah penting adalah pelaksanaan program
13
5. Kualifikasi peserta
Peserta pelatihan kerja adalah pegawai perusahaan yang
memenuhi kualifikasi persyaratan seperti pegawai tetap dan
staf yang mendapat rekomendasi pimpinan.
6. Kualifikasi pelatih
Pelatih /instruktur yang akan memberikan materi pelatihan
kerja harus memenuhi kualifikasi persyaratan antara lain:
mempunyai keahlian yang berhubungan dengan materi.
adalah :
1. Partisipasi
pelatihan diikuti oleh pegawai dalam suatu perusahaan
terutama diikuti oleh pegawai yang membutuhkan pelatihan
untuk menunjang karirnya dalam perusahaan, selain itu juga
dalam pelatihan terdapat pelatih yang ditugaskan untuk
melakukan pelatihan terhadap peserta pelatihan.
2. Materi pelatihan
Pelatihan akan berlangsung dengan baik apabila perencanaan
pelatihan dilakukan dengan baik pula. Materi pelatihan
merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan pelatihan.
3. Tingkat kesulitan kerja
Materi yang diberikan dalam pelatihan disesuaikan dengan
kebutuhan pegawai yaitu kebutuhan pegawai peningkatan
kemampuan dalam menghadapi kesulitan pekerjaan.
4. Transfer Pengalihan
Transfer yang dimaksudkan adalah pengalihan pengetahuan
dari pelatih kepada peserta pelatihan yang nantinya akan
bermanfaat dalam peningkatan.
14
Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa indikator
pelatihan kerja adalah jenis pelatihan, tujuan penelitian, metode yang digunakan,
1. Melalui pelatihan
Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan individu dalam
bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap.
2. Pendidikan
Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja, dalam arti
pengembangan bersifat formal dan berkaitan dengan karir.
3. Pembinaan
Pembinaan bertujuan untuk mengukur dan membina manusia
sebagai sub sistem organisasi melalui program-program
perencana dan penilaian, seperti man power planning,
performance apparasial, job analytic, job classification dan
lain-lain.
4. Rekrutmen
Rekrutmen ini bertujuan untuk memperoleh sumber daya
manusia sesuai klasifiakasi kebutuhan organisasi dan sebagai
salah satu alat organisasi dalam pembaharuan dan
pengembangan.
5. Melalui perubahan sistem
Perubahan sistem memiliki tujuan untuk menyesuaikan
sistem dan prosedur organisasi sebagai jawaban untuk
mengantisipasi ancaman dan peluang faktor eksternal.
kerja tertentu, terinci dan rutin. (2) Pendidikan, terdiri atas pemberian kesempatan
15
atas pegawai untuk mendapatkan pengetahuan sesuai dengan divisi yang
ditekuninya.
16
2.3.3 Indikator Kinerja Pegawai
Untuk mengukur kinerja pegawai, Moeheriono (2014:33)
tepat waktu, tingkat keterampilan pegawai sesuai dengan tugas atau pekerjaan
serta efektivitas kerja pegawai. Selanjutnya, Robbins dalam Astuti et al. (2018)
1. Tujuan
Tujuan merupakan keadaan yang berbeda yang secara aktif
dicari oleh seorang individu atau organisasi untuk dicapai.
Pengertian tersebut mengandung makna bahwa tujuan
bukanlah merupakan persyaratan, juga bukan suatu
keinginan. Tujuan merupakan sesuatu keadaan yang lebih
baik yang ingin dicapai dimasa yang akan datang.
2. Standar
Standar mempunyai arti penting karena memberitahukan
17
kapan suatu tujuan dapat diselesaikan. Standar merupakan
suatu ukuran apakah tujuan yang diinginkan dapat dicapai.
Tanpa standar, tidak dapat diketahui kapan suatu tujuan
tercapai.
3. Umpan balik
Antara tujuan, standar, dan umpan balik bersifat saling
terkait. Umpan balik melaporkan kemajuan, baik kualitas
maupun kuantitas, dalam mencapai tujuan yang didefinisikan
oleh standar. Umpan balik terutama penting ketika kita
mempertimbangkan “real goals” atau tujuan sebesarnya.
Tujuan yang dapat diterima oleh pekerja adalah tujuan yang
bermakna dan berharga. Umpan balik merupakan masukan
yang dipergunakan untuk mengukur kemajuan kinerja,
standar kinerja, dan pencapaian tujuan.
4. Alat atau sarana
Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat
dipergunakan untuk membantu menyelesaikan tujuan dengan
sukses. Alat atau sarana merupakan faktor penunjang untuk
pencapaian tujuan.
5. Kompetensi
Kompetensi merupakan persyaratan utama dalam kinerja.
Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan
kepadanya dengan baik.
6. Motif merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang
untuk melakukan sesuatu.
7. Peluang
Pekerja perlu mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan
prestasi kerjanya. Terdapat dua faktor yang menyumbangkan
pada adanya kekurangan kesempatan untuk berprestasi, yaitu
ketersediaan waktu dan kemampuan untuk memenuhi syarat.
antara lain :
dan lainnya).
18
2. Extra role performance merupakan keahlian untuk memperlihatkan upaya
yang lebih diluar tugas spesifik untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
kinerja pegawai adalah tujuan, motif, kualitas kerja, kuantitas, ketepatan waktu,
terhadap kinerja pegawai berpengaruh sebesar 31% dan dari hasil uji t
19
Selanjutnya peneltian yang dilakukan oleh Malini (2017) tentang
pengaruh tentang pengaruh budaya organisasi dan pelatihan kerja terhadap kinerja
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan pelatihan kerja
terhadap kinerja pegawai PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Baturaja 32100.
pengujian hipotesis penelitian, digunakan uji F dan uji t. Dari hasil uji hipotesis t,
didapat hasil sebagai berikut: (1) nilai t hitung (2,156) > t tabel (2,052) artinya ada
pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, (2) nilai t hitung (2,082) > t
tabel (2,052) yang berarti bahwa ada pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja
pegawai. Sedangkan dari hasil uji hipotesis F, didapat nilai F hitung (21,212) > F tabel
(3,35), ini berarti bahwa variabel budaya organisasi dan variabel pelatihan kerja
dan pengembangan terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Central Asia, Tbk.
(Studi Pada Frontliner Bakti BCA KCU Banjarmasin). Penelitian ini bertujuan
simultan terhadap kinerja pegawai (Y) sebagai variabel dependen pada PT. Bank
Central Asia, Tbk (BCA KCU Banjarmasin). Metode penelitian ini menggunakan
20
sampel. Pengukuran variabel menggunakan teknik skala Likert dengan 6 tingkat
persetujuan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara parsial dari kedua
pegawai pada PT. Berlian Kharisma Pasifik Manado. Penelitian ini bertujuan
secara simultan dan parsial terhadap kinerja pegawai pada PT. Berlian Kharisma
Manado. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, lokasi penelitian pada PT.
Manado.
pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai pada PT. PLN
Cabang Binjai. Teknik analisa data yang dipergunakan adalah teknik korelasi
terhadap kinerja-kinerja pegawai. Data diperoleh dari pegawai yang ada kantor
PT. PLN (Persero) cabang binjai dengan populasi 200 orang dengan sampel 20
21
pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja sebesar 0,85 %. Hal ini
sebesar 72,25% dimana hasil 72,25% merupakan hasil perkalian dari produk
moment.
sumber daya manusia terhadap produktivitas karyawan pada PT. PLN (Persero)
PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Area Manado. Metode penelitian yang
penelitian ini sebanyak 210 karyawan pada PT. PLN (Persero) Wilayah
komputer SPSS 17. Serta analisis regresi untuk membuktikan hipotesis penelitian.
kontribusi dan pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero)
yang memiliki tingkat kinerja tinggi maka secara otomatis maka akan mendukung
22
sumber daya manusia terhadap pegawai. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
tugas dengan tepat waktu baik sehingga tujuan organisasi. Untuk memahami lebih
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Keterangan :
Pelatihan Kerja : Variabel Bebas (X1)
adalah diduga ada pengaruh secara parsial dan simultan pelatihan kerja dan
23
pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai pada Kantor
24