(EKM 439)
Oleh:
Kelompok 7 (G1)
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
Bab 1
Pendahuluan
Latar belakang
Pengembangan sumber daya manusia pada dasarnya adalah peningkatan kinerja karyawan yang
mencerminkan kemampuan anggota organisasi dalam bekerja, artinya kinerja masing-masing
karyawan di nilai dan di ukur menurut kriteria yang sudah di tentukan oleh organisasi. Organisasi
merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama. Sejalan dengan itu organisasi dikatakan
sebagai suatu koordinasi kegiatan sejumlah oaring yang rasional untuk mencapai tujuan. oleh sebab
itu organisasi mengharapkan para pegawai dapat berprestasi dan mampu menciptakan keadaan yang
kondisif. Sehingga pegawai tidak akan mengalami kejenuhan, kebosanan dan rasa malas bekerja yang
mengakibatkan semangat kerja menurun. jika semangat kerja menurun dapat mengakibatkan kinerja
pegawai juga mengalami penurunan. Kinerja peawai yang menurun dapat mengakibatkan kerugian
dalam organisasi Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk
dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-
upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius
karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada
kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan diantaranya motivasi dan
disiplin kerja. Dalam hubungannya dengan kinerja, disiplin kerja merupakan salah satu faktor penting,
dimana Perusahaan Daerah Air Minum Surakarta sebagai suatu sistem produksi yang baik tidak dapat
dilaksanakan dengan efektif dan efisien jika tidak didukung oleh peraturan perusahaan yang telah
ditentukan untuk ditaati bagi semua karyawan. Sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Di mana keberhasilan manajemen di dalam kehidupan organisasi perusahaan ditentukan
oleh tinggi rendahnya kinerja karyawan. Adapun upaya menciptakan suatu sikap disiplin kerja dalam
suatu organisasi dapat di lakukan melalui tata tertib yang jelas, tata kerja yang sederhana yang dapat
dengan mudah di ketahui pegawai. Seorang individu yang berdisiplin tinggi cenderung lebih tertatur
dalam segala hal seperti masuk dan pulang tepat waktu, selalu taat pada tata tertib yang berlaku dan
membina hubungan baik dengan sesama pegawai, merupakan modal utama lahirnya etos kerja dalam
diri seorang yang berakibat pada tinggi rendahnya kinerja seseorang. Selain itu faktor motivasi
memiliki hubungan langsung dengan kinerja individual karyawan. Motivasi dalam bekerja harus
diperhatikan oleh perusahaan agar dapat mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan karyawan
sehingga karyawan mempunyai semangat kerja dalam pencapaian tujuan perusahaan yang telah
direncanakan dan pada akhirnya perusahaan memiliki karyawan yang mempunyai kemampuan,
ketrampilan dan kecakapan dalam bekerja, Apabila sesorang karyawan memiliki motivasi dan disiplin
kerja yang tinggi, maka akan menghasilkan kinerja dan pencapaian hasil yang baik bagi perusahaan.
Akan tetapi perusahaan tidak adapat mencapai hasil yang maksimal jika karyawannya tidak berkerja
dengan baik, yang artinya karyawan tersebut tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet
dalam bekerja dan memiliki moril yang rendah. Dengan pemeberian motivasi di maksudkan
pemberian daya perangsang kepada karyawan supaya lebih bersemangat dan giat bekerja dengan
segala kemampuannya, sehingga kinerja karyawan dapat meningkat.
Rumusan masalah :
1) Pada bab 2 kali ini yang akan kami bahas adalah pengertian pengembangan SDM
2) Lalu ada pula penjelasan tujuan pengembangan SDM
3) Perbedaan Pendidikan dan pelatihan
Tujuan :
1) Untuk mengetahui mengenai Pengertian Pengembangan SDM
2) Untuk mengetahui mengenai tujuan pengembangan SDM
3) Untuk mengetahui mengenai perbedaan Pendidikan dan pelatihan
BAB 2
Pembahasan
2.1 pengertian pengembangan SDM
Pengembangan SDM dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan
atau organisasi dalam waktu tertentu untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya
manusianya dalam entitas organisasi tersebut dan pada akhirnya meningkatkan produktifitas
organisasi secara menyeluruh.Selain itu, tujuan dari pengembangan sumber daya manusia ini agar
bisa melahirkan perubahan sikap karyawan yang positif. Maka dari itu, dalam sebuah perusahaan juga
diperlukan divisi khusus pengembangan sumber daya manusia. Sehingga nantinya ada yang
membantu karyawan perusahaan dalam mengembangkan kepribadian yang personal.
Selain itu, seorang karyawan juga bisa memiliki keterampilan yang bersifat organisasional. Adapun
pengembangan tersebut biasanya dimulai dari proses on boarding kemudian memberikan kursus dan
seminar bagi karyawan. Bukan hanya itu, harus juga menyediakan sebuah tool.Di mana tool ini
memiliki kegunaan dalam membantu karyawan dalam pekerjaan maupun hal lainnya. Pada dasarnya
sebuah perusahaan yang sukses tentu memiliki pengembangan sumber daya manusia yang baik,
karena dalam menerapkan hal ini tentu diberikan sebuah pengetahuan mengenai bisnis. Selain itu,
seorang karyawan juga bisa menghasilkan kinerja yang baik.Perlu diketahui bahwa divisi
pengembangan sumber daya manusia ini menjalankan tugasnya pada tahap penerimaan karyawan
baru. Di mana semua karyawan yang diterima harus dilatih oleh divisi ini terlebih dahulu sebelum
bekerja di perusahaan. Selain dilatih juga dibekali dengan sebuah pembelajaran yang sangat penting
tentang perusahaan.
Dan menurut para ahli mengenai pengembangan SDM
Malayu Hasibuan (2005)
Pengembangan SDM adalah suatu usaha untuk meningkatkan keterampilan teknis teoritis, konseptual
dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan
pelatihan.
Mathis (2002)
Pengembangan adalah usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam lingkungan
pekerjaan untuk menghadapi berbagai penugasan.
Ranupandojo dan Hasan ( 2004)
Pengembangan karyawan adalah usaha- usaha untuk meningkatkan keterampilan maupun
pengetahuan umum untuk karyawan, agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien.
Andrew F. Sikula
mengatakan pengembangan yang mengacu pada masalah staf dan personalia merupakan sebuah
proses pendidikan jangka panjang memakai suatu prosedur yang sistematis dan terorganisir dimana
manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. Sedangkan pelatihan adalah
suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematik dan terorganisir
sehingga karyawan bidang operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan untuk tujuan tertentu.
Amstrong (1997:508)
Pengembangan SDM berkaitan dengan pemberian kesempatan belajar, pembuatan program-program
training dan melakukan evaluasi untuk program-program yang telah dilakukan untuk
mengembangkan kemampuan karyawan atau pegawai dalam suatu organisasi
Bentuk-Bentuk Pengembangan Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2008), pengembangan sumber daya manusia dikelompokkan atas 2 yaitu
pengembangan secara informal dan pengembangan secara formal. Berikut penjelasan mengenai 2
bentuk sdm tersebu
Pelatihan lebih diartikan sebagai peningkatan penguasaan keahlian karyawan atas pekerjaan atau
tugas yang sedang dihadapi serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia berkaitan dengan
jabatan atau divisi yang atau yang menjadi tanggung jawab saat ini. Tujuan dari pelatihan ini adalah
untuk meningkatkan kinerja seseorang terhadap jabatan atau fungsinya. Sedangkan untuk
pengembangan sendiri memiliki arti menyiapkan seseorang atau karyawan untuk mempelajari dan
menguasai suatu hal baru karena akan memegang tanggung jawab baru yang lebih besar.
Pengembangan karyawan lebih bersifat formal. Karena hal ini berkaitan dengan kemampuan dan
keahlian karyawan yang wajib dipersiapkan untuk kepentingan jabatan di masa yang akan datang.
Tujuan atau sasaran dari program pengembangan lebih luas dari pada pelatihan. Pengembangan akan
lebih terfokus kepada meningkatkan dan menyiapkan kemampuan karyawan untuk mengantisipasi
perubahan yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Untuk memudahkan Anda untuk
melihat perbedaan antara pelatihan dan pengembangan, coba perhatikan tabel di bawah ini.
2) Pengembangan secara formal yaitu pengembangan yang diberikan oleh perusahaan agar karyawan
mengikuti pendidikan atau latihan dimana tujuannya agar kemampuan dan produktifitas karyawan
meningkat. Perusahaan memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam melakukan pelatihan dan
pengembangan namun juga dapat menekan biaya-biaya akibat masalah-masalah yang timbul jika
karyawan tidak dilakukan pengembangan dan pelatihan sdm.