Anda di halaman 1dari 20

POLA PIKIR

KEWIRAUSAHAAN
Bagaimana Wirausaha Berpikir

 Wirausaha berpikir berbeda dari non-wirausaha. Seorang


wirausaha dalam situasi tertentu mungkin berpikir saat
dihadapkan dengan tugas atau lingkungan keputusan yang
berbeda.
 Wirausaha harus sering membuat keputusan di lingkungan
yang sangat tidak pasti di mana taruhannya tinggi, tekanan
waktu sangat besar dan ada investasi emosional yang
cukup besar.
Mengingat sifat lingkungan pengambilan
keputusan wirausaha harus:
 Think Structurally
 Bricolage
 Effectuation
 Cognitive Adaptability
Pemahaman Pola Pikir Wirausaha

Dalam memulai usaha dibutuhkan tiga hal yang penting:


 Mindset (pola pikir)
 Knowledge (pengetahuan)
 Skill (keahlian)

Dengan memiliki mindset entrepreneur seseorang akan


termotivasi untuk selalu produktif serta melahirkan inovasi-
inovasi baru untuk membaca dan menciptakan peluang usaha
yang menguntungkan.

Mindset entrepreneur berakar dari kegigihan, ketekunan, dan


pantang menyerah.
Mc Graith & Mac Milan 2000 ada tujuh mindset
wirausaha:
1. Orientasi pada aksi.
2. Fokus pada eksekusi.
3. Berpikir simpel.
4. Senantiasa berkreasi, mencari alternatif dan peluang baru.
5. Memiliki integritas dalam mengejar peluang bisnis.
6. Mengambil peluang yang terbaik, paling potensial dan
menjanjikan.
7. Pandai bersosialisasi dan membangun jaringan.
Profil Wirausaha
1 Desire and williingness to take initiative. (Keinginan dan kemauan untuk
mengambil inisiatif). Entrepreneur lebih memilih untuk mengendalikan sumber
daya mereka dan menggunakan sumber daya itu untuk mencapai tujuan yang
ditentukan sendiri.
2 Preference for moderate risk. (Pereferensi untuk resiko menengah). Para
entrepereneur bukanlah orang-orang yang mengambil risiko secara serampangan
melainkan entrepreneur mengambil resiko yang diperhitungkan.

3 Confidence in their ability to succeed. (Percaya diri dalam kemampuan untuk


berhasil). Entrepreneur biasanya memiliki banyak kepercayaan dalam kemampuan
mereka untuk berhasil dan cenderung optimis tentang peluang mereka untuk
suskse berbisnis.
4 Self-reliance (Kemandirian). Entrepreneur tidak menghindar dari tanggung jawab
untuk membuat bisnis mereka sukses.
5 Perseverance. (Ketekunan). Bahkan ketika sesuatu tidak berjalan seperti yang
mereka rencanakan, entrepreneur jangan menyerah. Entrepreneur terus mencoba.
Profil Wirausaha
6 Desire for immediate feedback. (Keinginan untuk umpan balik yang sifatnya
segera). Entrepreneur ingin mengetahui sebaik apa entrepreneur bekerja dan terus
menerus mencari umpan balik.
7 High level of energy. (Tingkat energi yang tinggi). Entrepreneur lebih energik
dibandingkan kebanyakan orang. Jam kerja 60 sampai 80 jam per minggu

8 Competitiveness. (Daya saing). Entrepreneur cenderung menunjukkan perilaku


kompetitif, seiring di awal kehidupan.
9 Future orientation. (Orientasi masa depan). Entrepreneur memiliki indera yang
kuat dalam mencari peluang dan orientasi ke depan. Kemudian merumuskan rencana
untuk mengubah mimpi-mimpi menjadi kenyataan.

10 Skill at organizing. (Keterampilan dalam pengorganisasian). Entrepreneur tahu


bagaimana menempatkan orang yang tepat dan sumber daya bersama-sama untuk
menyelesaikan tugas.
Profil Wirausaha
11 Value of achievement over money. (Menilai prestasi lebih tinggi
daripada uang). Prestasi sebagai motivasi utama entrepreneur. Uang
bukan motif pendorong dari kebanyakan entrepreneur.
12 High degree of commitment. (Tingkat komitmen yang tinggi). Seorang
entrepreneur harus memiliki komitmen penuh.
13 Tolerance for ambiguity. (Toleransi untuk ambiguitas). Entrepreneur
memiliki toleransi tinggi terhadap situasi yang selalu berubah.

14 Flexibility. (Fleksibilitas). Kemampuan entrepreneur untuk


menyesuaikan dengan perubahan permintaan pelanggan dan bisnisnya.

15 Tenacity. (Keteguhan hati). Hambatan, rintangan dan kekalahan


umumnya tidak menghalangi para entrepreneur menggapai visi mereka
entrepreneur terus mencoba.
Faktor yang Mempengaruhi Pola Pikir
Wirausaha
1. Faktor Lingkungan (situasional)
2. Faktor Pendidikan
3. Faktor Pengalaman
Cara Mengembangkan Pola Pikir Kewirausahaan

a) Mengembangkan Pola Pikir Positif


b) Mengembangkan Pola Pikir Kreatif dan Motivasi
Menghindari Pola Pikir Negatif
1. Hindarkan pandangan bahwa mencari keuntungan dan
kekayaan adalah sifat rakus.
2. Hindarkan anggapan bahwa mengambil, mencuri, korupsi
dan merampok dari orang kaya adalah wajar.
3. Jangan menuntut pembayaran sebelum memberi pelayanan
atau dari pelayanan yang buruk.
Potensi kelemahan dari kewirausahaan
1 Uncertainty of Income. (Ketidakpastian pendapatan)
Membuka dan menjalankan usaha tidak memberi jaminan bahwa seorang entrepreneur akan memperoleh
pendapatan yang cukup untuk hidup.
2 Risk of Losing Your Entire Invested Capital (Risiko kehilangan seluruh investasi)
31% dari usaha baru gagal dalam waktu 2 tahun, 51% tutup dalam waktu 5 tahun, dalam 10 tahun, 66% dari
bisnis baru akan dilipat.

3 Long Hours and Hard Work. (Kerja lama dan kerja keras)
Rata-rata pemilik usaha bekerka 54 jam per minggu, dan bahwa 48% dari pemilik usaha kecil tidak punya
waktu untuk berlibur.
4 Lower Quality of Life Until the Business Gets Established. (Kualitas hidup yang rendah sampai bisnis
mapan)
Panjangnya jam kerja dan kerja keras yang diperlukan untuk mendirikan usaha baru akan menyita hidup
entrepreneur.
5 High Levels of Stress. (Tingkat stress yang tinggi)
Kegagalan sering berarti kehancuran total keuangan serta pukulan psikologis yang serius dan yang
menciptakan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi.
6 Complete responsibility. (Tanggung jawab penuh)
Keputusan yang entrepreneur ambil merupakan penyebab keberhasilan dan kegagalan dari usaha tersebut.

7 Discouragement. (Kehilangan semangat)


Entrepreneur akan selalu menghadapi berbagai macam hambatan, dalam menghadapi hambatan tersebut
keputusasaan dan kekecewaan menjadi emosi yang bisa dirasakan.
Pola Pikir Beretika
1. Pemimpin menjadi contoh.
2. Etika adalah nilai inti.
3. Karyawan merasa aman dengan berbagi perhatian.
Kemampuan Beradaptasi Secara Kognitif

a) Pertanyaan pemahaman (comprehension question).


b) Tugas keterkaitan (connection task)
c) Tugas Strategis (strategic task)
d) Tugas Refleksi (reflection task)
Pola Pikir Dan Pengambilan Keputusan
Tradisional VS Kewirausahaan
Manajemen wirausaha berbeda dari pengelolaan tradisional
dalam dimensi:
1) Orientasi strategis
2) Komitmen terhadap peluang
3) Komitmen terhadap sumber daya
4) Kontrol sumber daya
5) Struktur manajemen
6) Filosofi pemberian penghargaan
7) Orientasi pertumbuhan
8) Kultur kewirausahaan.
Keanekeragaman Budaya Dari
Kewirausahaan
Young Entrepreneurs.
Orang-orang muda mulai mengambil bagian dalam memulai bisnis. Mereka memilih
entrepreneurship sebagai jalur karir utama mereka.

Women Entrepreneurs.
Bisnis kecil telah menjadi pelopor dalam menawarkan peluang di bidang ekonomi, baik
pekerjaan maupun entrepreneurship kepada para wanita.

Minority Enterprises
Segmen populasi bisnis kecil yang juga berkembang dengan cepat adalah perusahaan yang
dimiliki oleh kaum minoritas. Contoh: Hispanik, Afrika Amerika, Asia dll

Immigrant Entrepreneurs.
Kaum imigran saat ini datang dengan pendidikan dan pengalaman yang lebih baik.

Part – Time Entrepreneurs.


Memulai bisnis paruh waktu merupakan pintu masuk yang umum untuk menjadi seorang
entrepreneur.
Keanekakeragaman Budaya Dari Kewirausahaan
Home – Based Business Owners
Entrepreneur rumahan yang moderen lebih cenderung menjalankan perusahaan-perusahaan
jasa atau perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi.
Family Busines Owners
Bisnis milik keluarga adalah salah satu bisnis yang mencakup dua atau lebih anggota
keluarga dengan kontrol keuangan perusahaan.
Copreneurs.
Pasangan entrepreneurship yang bekerja sama sebagai pemilik bersama bisnis mereka.
Corporate Castoffs.
Terkena PHK oleh perusahaan memutuskan bahwa pertahanan terbaik atas ketidakpastian
pekerjaan adalah dengan gebrakan entrepreneurship.
Corporate “Dropouts”.
Meningkatnya jumlah karyawan yang keluar dari struktur perusahaan dan kemudian
menjadi entrepreneur.
Retired Baby Boomers.
Generasi Baby Boom pensiun, tapi banyak dari mereka tidak menganggur, sebaliknya
mereka meluncurkan bisnis mereka sendiri. Satu keuntungan yang dimiliki entrepreneur
lebih tua adalah kebijaksanaan yang telah ditempa oleh pengalaman. Contoh: Pada usia 65,
Kolonel Harland Sanders. Waralaba KFC
Di balik ledakan: Apa yang memicu api kewirausahaan .
1 Entrepreneurs as heroes.
Sebagai pahlawan dan kita mengikuti mereka sebagai model yang patut ditiru. Mark Zuckerberg (Facebook),
Richard Branson (Virgin), Michael Dell (Dell) dll.
2 Entrepreneurial education.
Banyak akademi dan universitas menyadari bahwa entrepreneurship merupakan mata kuliah yang sangat
populer.
3 Shift to a service economy.
Biaya pendirian yang relatif rendah, bisnis jasa telah menjadi sangat populer di antara para entrepreneur. Hotel,
perawatan kesehatan, perawatan komputer dll.
4 Technological advancements
Dengan bantuan alat bisnis modern, internet, cloud computing, PC, smart phones, apps, color printer, voice mail
dll. seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar.
5 Outsourcing.
Karena kemajuan teknologi, entrepreneur dapat melakukakn outsourcing banyak operasi perusahaan mereka
dan mempertahankan hanya dimana mereka memiliki keunggulan kompetitif.
6 Independent lifestyle.
Entrepreneur ingin kebebasan untuk memilih dimana mereka tinggal, jam bekerja mereka dan apa yang mereka
lakukan.
7 E-Commerce, the Internet, and Mobile Computing
Banyak entrepreneur melihat kekuatan internet dan mobile computing dan mereka memilih untuk
menggunakan.
8 International opportunities..
Bisnis kecil tidak lagi dibatasi oleh batas negara dalam mencari pelanggan.
Beberapa profil wirausaha
• Sebuah tipe entrepreneur yang cepat mengidentifikasi peluang bisnis tetapi jarang memanfaatkannya
Shotgun Sam. untuk membuka usaha baru.

Simplicity Sue. • Sebuah tipe entrepreneur yang selalu berpikir semuanya jauh lebih sederhana adalah untuk menciptakan bisnis yang sukses melalui satu atau dua
solusi yang mudah. Biasanya penjual yang hebat. Entrepreneur ini dapat membuat bahkan kesepakatan yang paling mustahil tampak mungkin

Prima Donna Paul. • Sebuah tipe entrepreneur begitu cinta dengan idenya sendiri bahwa ia merasa semua orang lain mengambil ide dan
mengambil keuntungan darinya. Paranoia ini tidak mempercayai apapun yang akan dibentuk dan bantuan yang diberikan.

• Sebuah tipe entrepreneur yang didasarkan pada teori tetapi tidak memiliki pengalaman bisnis dunia
Ralp The Rookie. nyata.

• Jenis entrepreneur perfeksionis dan pengendalian diri yang kuat. Tidak mampu mengelola bila dalam
Meticuloud Mary. kondisi hancur, rumit dan kacau.

Underdog Ed. • Sebuah tipe entrepreneur yang tidak menyukai transformasi penemuan menjadi sukses sebuah bisnis. Jenis entrepreneur ini suka menghadiri
seminar dan mendiskusikan masalah dan tidak suka menempatkan sesuatu ke dalam tindakan, jadi dibutuhkan tim manajerial yang kuat.

• Seorang entrepreneur yang tidak memiliki motif yang tepat dan tujuan untuk mengembangkan dan
Hidden Agenda Harry. mempercepat usaha baru

• Seorang inventor lebih dari seorang entrepreneur, yang lebih peduli tentang penemuan itu sendiri
Inventor Irving. daripada menciptakan dan mempercepat bisnis
Sustainable Entrepreneurship

 Kewirausahaan berkelanjutan difokuskan pada pra-melayani


alam, dukungan kehidupan, dan komunitas (keberlanjutan)
dalam mengejar peluang yang dirasakan untuk menghadirkan
produk, proses, dan layanan masa depan untuk mendapatkan
keuntungan (tindakan kewirausahaan) di mana keuntungan
secara luas ditafsirkan mencakup ekonomi dan manfaat non-
ekonomi bagi individu, ekonomi, dan masyarakat
(pembangunan).

Anda mungkin juga menyukai