PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan dengan dibuatnya makalah ini adalah untuk menegtahui dan memaha
mi Pelatihan dan Pengembangan SDM yang ada pada perusahaan atau organi
sasi terhadap perkembangannya, pemanfaatan, serta efektifitas yang diterima
oleh perusahaan dalam penyerapan ilmu mata kuliah Manajemen Sumbar Day
a Manusia Stratejik khususnya dalam hal Pelatihan dan Perkembangan SDM
yang merupakan bagian dari Manajemen. Tujuan utama dalam pembuatan ma
kalah ini adalah sebagai tugas dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia Stratejik, dan dapat menambah wawasan kami dalam menyusun mak
alah ini. Kegunaan praktis yang merupakan sebagai hasil dari kemampuan ya
ng ada dalam mempelajari teori – teori yang kami dapatkan serta hasil studi d
ari riset pustaka yang ada di internet dan buku.
C. Manfaat
1. Secara akademis dapat digunakan sebagai bahan masukan dari beberapa
kajian literature ilmiah untuk instansi terkait tentang pentingnya peranan
Pelatihan dan Pegembangan SDM.
2. Bahan masukan atau hal yang dapat dimanfaatkan oleh penulis selanjutny
a untuk dapat dikembangkan lebih luas lagi.
3. Menambah wawasan penulis dalam mengembangkan sumber daya manus
ia.
BAB II
PEMBAHASAN
Pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekara
ng, keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mer
eka (Dessler, 2004:56).
Pelatihan memiliki peran penting dalam menentukan efektifitas, efisiensi
perusahaan serta kinerja karyawan. Simamora (2003:349) mengemukakan manfa
at pelatihan, yaitu :
1. Menciptakan sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan meni
ngkatkan kuantitas dan kualitas produktifitas.
2. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan agar mencapai standar-
standar kinerja yang dapat diterima.
3. Membantu dalam meningkatkan dan pengembangan pribadi karyawan.
4. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia. Setiap o
rganisasi mengadakan pelatihan mempunyai alasan tertentu yang mana akan
mendidik setiap karyawan atau anggotanya agar menjadi lebih trampil sehing
ga dapat memberikan keunggulan bagi organisasi dan karyawan tersebut
Menurut Handoko (2010:104) Pelatihan adalah setiap usahan untuk mem
perbaiki performasi pekerjaan pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjad
i jawabnya atau suatu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan supaya ef
ektif. Pelatihan biasanya harus mencakup pengalaman belajar, aktifitas – aktifita
s yang tercerna dan desain sebagai jawaban atas kebutuhan yang berhasil diident
ifikasikan. Pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai kete
rampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin.
Sedangkan menurut Hasibuan (2008:69) pelatihan adalah proses pendidik
an jangka pendek dengan menggunakan prosedur – prosedur yang sistimatis dan
terorganisir, sehingga karyawan belajar mengenai pengetahuan teknik dan keahli
an untuk tujuan tertentu.
Pelatihan menurut Mangkunegara (2005:169) yang mengemukakan beber
apa alasan terjadinya pelatihan, yaitu:
1. Menyesuaikan dengan peraturan-peraturan dan standar yang ada.
2. Perubahan-perubahan yang terjadi memahami secara benar bagaimanan mela
kukan pekerjaan.
3. Meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki produktivitas.
Dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah suatu proses peningkatan dan
usaha untuk menyempurnakan bakat, keterampilan, kecakapan, kemampuan dan
keahlian karyawan dalam menjalankan tugas pekerjaannya serta guna mewujudk
an tujuan perusahaan. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatka
n mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Karyawan baik yang baru ataup
un yang sudah bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerja
an yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain seba
gainya.
B. Metode Pelatihan
Perusahaan atau Organisasi perlu memotivasi peserta atau karyawan yang mengi
kuti program untuk mendorong keberhasilan mereka dalam loka karya yang berf
okus pada penyajian pengetahuan dan keterampilan selain pelatihan. Program pe
latihan tersebut disosialisasikan pada peserta dan dibuat representatif untuk revis
i final pada hasil akhir untuk memastikan efektifitas program. Program ini dapat
dilakukan dengan dua metode, yaitu: (Handoko, 2010:110)
Dari berbagai pendapat tersebut dapat kita ketahui bahwa terdapat bebera
pa metode pembelajaran dengan cara On The Job Training dan Off The Job Traini
ng dalam pelatihan. Pada dasarnya metode yang digunakan dalan pelatihan harus s
esuai dengan kebutuhan dan tujuan sehingga apa yang diharapkan perusahaan dap
at terwujud.
C. Pengertian Pengembangan
Penerimaan karyawan telah berlangsung dan setalah itu karyawan yang te
lah diterima kemudian ditempatkan memerlukan program pengembangan karya
wan. Pengembangan karyawan ditujukan baik kepada karyawan baru maupun la
ma agar karyawan dapat mengikuti tuntutan organisasi dan berperan serta dalam
organisasi secara nyata sehingga karyawan mampu menyelesaikan kinerja terbai
k bagi organisasinya
Pengembangan menurut Handoko (2010:104) adalah pengembangan kary
awan dimaksudkan untuk menyiapkan karyawan untuk memegang tanggung jaw
ab pekerjaan di masa yang akan datang. Pengembangan karyawan bisa dilakuka
n secara formal maupun informal. Secara formal berarti karyawan ditugaskan ole
h perusahaan. Sedangkan secara informal berarti karyawan melatih dan mengem
bangkan dirinya atas keinginan dan inisiatif sendiri tanpa ditugaskan oleh perusa
haan. Program pengembangan karyawan akan membuat karyawan semakin prod
uktif sehingga memungkinkan organisasi atau perusahaan mempertimbangkan u
ntuk melakukan pengembangan karir karyawan.
Nawawi (2008:292) pengembangan karyawan memiliki alternatif yaitu O
rganisasi mempertahannya pada jabatan semula dalam jangkan waktu tertentu, O
rganisasi perlu memindahkan pekerja pada jabatan atau posisi lain secara horizo
ntal dan Organisasi perlu mempromosikan pekerja secara vertikal.
Simamora (2008: 268) mengemukakan bahwa pengembangan karyawan
sebagai aktivitas pengembangan karir karyawan terhadap organisasi, penyediaan
landasan bagi karyawan agar dapat berprestasi secara efektif dan menghasilkan p
restasi baru dalam lingkungan perusahaan. Pengembangan karyawan dalam pela
ksanaannya seringkali dilakukan untuk membantu karyawan memasuki dunia ke
rja yang kompetitif yang berbeda dari kondisi kehidupan sebelumnya. Karyawan
yang akan mengikuti program pengembangan adalah karyawan baru agar mema
hami, terampil, dan ahli dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan karyawan lama
supaya mereka lebih memahami technical skill, human skill, konseptual skill, da
n managerial skill.
Kesimpulan dalam pengertian pengembangan menurut beberapa ahli yait
u suatu usaha yang sistematis dan terorganisir yang telah dilakukan oleh perusah
aan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral kary
awan sesuai dengan kebutuhan atau jabatan untuk memperoleh tujuan umum ber
sama.
D. Jenis Pelatihan dan Pengembangan
Menurut Simamora (2006:278) ada lima jenis – jenis pelatihan yang dapat disele
nggarakan, yaitu:
1. Pelatihan Keahlian (Skils Training): Merupakan pelatihan yang sering di jump
ai dalam organisasi. program pelatihaannya relatif sederhana: kebutuhan atau
kekuragan diidentifikasi rnelalui penilaian yang jeli. kriteria penilalan efekifit
as pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap pe
nilaian.
2. Pelatihan Ulang (Retraining): Subset pelatihan keahilan. Pelatihan ulang
berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka
butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti tenaga
kerja instansi pendidikan yang biasanya bekerja rnenggunakan mesin ketik
manual mungkin harus dilatih dengan mesin komputer atau akses.
3. Pelatihan Lintas Fungsional (Cros Fungtional Training): Melibatkan
pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya
selain dan pekerjan yang ditugaskan.
4. Pelatihan Tim: Merupakan bekerjasarna terdiri dari sekelompok Individu
untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.
5. Pelatihan Kreatifitas: (Creativitas Training): Berlandaskan pada asumsi
hahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang
untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada penilaian
rasional dan biaya dan kelaikan.
Untuk menumbuhkan minat para siswa maka perlu adanya insetnif kepa
da siswa atau pendidik berupa beasiswa, ikatan dinas, dan yang lainnya.
Dari data di atas tampak bahwa terdapat hubungan positif antara jumlah
alokasi anggaran terhadap tingkat aktifitas angkatan kerja.
Selain strategi dengan alokasi anggaran pendidikan yang tinggi, negara
Eropa juga menerapkan strategi program pelatihan seumur hidup. Yaitu
sebuah program yang menantang SDM untuk terus meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus tanpa terhalang oleh usia. Adapun
detail program tersebut antara lain :
a. Memperbarui pengetahuan dan keterampilan, hal ini bertujuan untuk
mengikuti perkembangan dari perekonomian dunia dan kebutuhan pa
sar terhadap ketrampilan tertentu.
b. Re-Training, program ini dilakukan untuk membantu pekerja yang k
ehilangan pekerjaan awal dan kemudian mendapatkan pekerjaan yan
g baru dengan kebutuhan disiplin ilmu yang berbeda dengan pekerja
an yang awal.
c. Meminimalkan efek evolusi teknologi, hal ini ditargetkan kepada an
gkatan kerja yang berbeda generasi dalam perkembangan teknologi.
Sehingga diharapkan dampak evolusi terhadap teknologi yang terus
berkembang pesat tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja maupun
produktifitas pekerja tersebut.
d. Kualifikasi profesional yang tinggi, hal ini bertujuan agar dengan me
miliki kualifikasi profesional yang baik akan membuka akses pekerja
tersebut di dalam persaingan di dunia pekerjaan.
D. Review Jurnal Keempat
1. Judul Jurnal
Data set on the effect of training and development on creativity of
academic staff in a selected Nigerian university (Olokundun et al.,
2018)
2. Metodologi
Metodologi yang digunakan pada jurnal ini adalah kuantitatif Survey
3. Hasil Review Jurnal
Pada jurnal ini menyajikan data tentang efek pelatihan dan
pengembangan pada kreativitas staf akademik menggunakan Universitas
Kovenan di Nigeria sebagai studi kasus. Artikel ini didasarkan pada
deskriptif desain penelitian kuantitatif menggunakan metode Survey.
Populasi dari studi ini termasuk semua staf akademik di universitas yang
dipilih dengan total 535 fakultas. Ukuran sampel dari 226 fakultas
terpilih. Prosedur keandalan dan validitas dikonfirmasi. Data di analisis
dengan menggunakan Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS). Analisis
regresi digunakan sebagai alat statistik analisis.
Hal ini dilatarbelakangi oleh kasus banyak mahasiswa di Nigeria
yang tidak dapat memperoleh informasi dan dukungan yang mereka
butuhkan untuk bertahan dan lulus. Ini sebagian besar disebabkan oleh
tidak adanya pelatihan dan pengembangan staf akademik universitas
tersebut.
Tidak diragukan lagi, program pelatihan dan pengembangan
untuk staf akademik memiliki jangka panjang keuntungan yang lebih
besar daripada biaya langsung. Pelatihan dan pengembangan staf
akademik yang terkoordinasi adalah penting karena semua siswa, terlepas
dari program mereka layak memiliki akses ke guru atau instruktur yang
berpengetahuan luas dan terbaru tentang kebijakan, prosedur, teori, dan
sumber daya yang membantu siswa berkembang.
Setiap orang ingin merasa berpengetahuan luas dalam pekerjaan
mereka, penyediakan staf akademik dengan pelatihan dan pengembangan
profesional dapat meningkatkan kreativitas dalam pekerjaan kinerja.
Mengabaikan pelatihan dan pengembangan profesional untuk staf
akademik tidak hanya memengaruhi siswa, tetapi juga lembaga yang
menanggung biaya menjadi berkurang. Karena itu, artikel ini menyajikan
data tentang efek pelatihan dan pengembangan pada kreativitas staf
akademik di Nigeria Universitas dalam upaya untuk memotivasi analisis
kritis atau luas tentang masalah in
Sebuah strategi yang penting untuk meningkatkan pelatihan dan
pengembangan staf akademik dengan cara yang terbaik dan sesuai
dengan budaya dan konteks kelembagaan di universitas. Ini dapat
meningkatkan kinerja akademik dan kreatif yang juga memiliki implikasi
kepada reputasi institusi. Namun, yang paling penting, pelatihan dan
pengembangan meningkatkan siswa untuk memperoleh informasi,
bimbingan, dan yang diperlukan untuk dukungan untuk belajar, bertahan,
lulus, dan mencapai cita-cita mereka.
Data dari paper tersebut menyajikan informasi tentang pelatihan
dan pengembangan yang berkaitan dengan kreativitas akademikstaf
dalam konteks universitas. Ini penting mengingat penguatan program
pelatihan keterampilan yang dibutuhkan karyawan untuk ditingkatkan,
sementara program pengembangan membawa karyawan ke tingkat yang
lebih tinggi sehingga mereka semua memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengorganisir dan memfasilitasi pelatihan dan pengembangan untuk staf
akademik dapat mempercepat perolehan keterampilan kreatif yang
diperlukan untuk kinerja pekerjaan yang efektif. Hasilnya dapat
memotivasi identifikasi pelatihan dan pengembangan yang relevan yang
diperlukan untuk merangsang kreativitas dalam staf akademik.
BAB IV
KESIMPULAN
Pelatihan adalah suatu kegiatan mempelajari pengetahuan dan kemampuan
dalam bidang tertentu yang dengan sengaja diberikan melalui prosedur sistematis
dan terorganisir untuk mencapai kerja efektif yang berkualitas. Sedangkan Penge
mbangan adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh
perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan mor
al karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan untuk dapat memper
oleh tujuan umum bersama.
Pelatihan lebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM o
rganisasi yang berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab
individu yang bersangkutan saat ini (Current Job Oriented). Sasaran yang ingin di
capai dari suatu program pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jaba
tan atau funsi saat ini. Pengembangan lebih cenderung bersifat formal, menyangk
ut antisipasi kemampuan dan keahlian inividu yang harus dipersiapkan bagi kepen
tingan jabatan yang akan datang.
Pelatihan merupakan penciptaan suatu lingkungan dimana kalangan tenaga
kerja dapat memperoleh dan mempejari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan
perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan. Pelatihan merupakan serangkai
an aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalam
an, ataupun perubahan sikap seseorang inidividu. Pengembangan adalah penyiapa
n individu untuk mengemban tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di da
lam organisasi. Pengembangan biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampua
n intelektual atau emosional yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Garry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 9. Jilid 1.
Jakarta : Kelompok Gramedia
Andrioni, F., & Popp, L. E. (2012). Plea For The Development of Human
Resources Through Professional Training in Romania. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 62, 413–417.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.067
Buchari, E., & Basri, H. (2015). The importance of human resources development
and its impact in increasing of national port productivity. Procedia
Engineering, 125, 519–525. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2015.11.049
Helming, S., Ungermann, F., Hierath, N., Stricker, N., & Lanza, G. (2019).
Development of a training concept for leadership 4.0 in production
environments. Procedia Manufacturing, 31, 38–44.
https://doi.org/10.1016/j.promfg.2019.03.007
Iatagan, M., Dinu, C., & Stoica, A. M. (2010). Continuous training of human
resources - A solution to crisis going out. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 2(2), 5139–5146. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.03.835
Iqbal, M. Z., & AlSheikh, M. H. (2018). Factors affecting the transfer of training
to the workplace after a faculty development programme: What do trainers
think? Journal of Taibah University Medical Sciences, 13(6), 552–556.
https://doi.org/10.1016/j.jtumed.2018.11.001
Ngang, T. K., Chan, T. C., & Vetriveilmany, U. D. a/p. (2015). Critical Issues of
Soft Skills Development in Teaching Professional Training: Educators’
Perspectives. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 205(May), 128–
133. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.09.039
Olokundun, M., Falola, H., Salau, O., ibidunni, S., Peter, F., & Borishade, T.
(2018). Data set on the effect of training and development on creativity of
academic staff in a selected Nigerian university. Data in Brief, 18, 399–403.
https://doi.org/10.1016/j.dib.2018.03.025