Anda di halaman 1dari 4

Fungsi Media Pembelajaran

Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu bagi guru untuk
mengajar dan media yang digunakan pun baru sebatas alat bantu visual. Sekitar pertengahan
abad ke-20, usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan alat audio mulai dilakukan sehingga
lahirlah alat bantu audio visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau
media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan
internet.

Media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju
penerima (siswa). Fungsi media dalam proses pembelajaran ditunjukkan pd gambar yaitu :

Guru Media Pesan Siswa

Metode

Fungsi media dapat diketahui berdasarkan kelebihan media dan hambatan yang mungkin
timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach dan Ely
dalam Ibrahim, et.al., 2001) yaitu :

1. Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali


suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau kejadian dapat digambar,
dipotret, direkam, difilmkan, kemudian disimpan, dan pada saat diperlukan dapat
ditunjukkan dan diamati kembali sebagai kejadian aslinya.
2. Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali objek atau kejadian
dengan berbagai perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya ukuran, kecepatan,
warnanya berubah, serta dapat pula diulang-ilang penyajiannya.
3. Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya
dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran tv atau radio.

1
Media pelajaran mempunyai enam fungsi utama sebagai berikut :
1. Fungsi Atensi, menarik perhatian siswa dengan menampilkan sesuatu yang menarik dari
media tersebut.
2. Fungsi Motivasi, menumbuhkan kesadaran siswa untuk lebih giat belajar.
3. Fungsi Afeksi, menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap siswa terhadap materi pelajaran
dan orang lain.
4. Fungsi Kompensatori, mengakomodasi siswa yang lemah dalam menerima dan memahami
pelajaran yang disajikan secara teks atau verbal.
5. Fungsi Psikomotorik, mengakomodasi siswa untuk melakukan suatu kegiatan secara
motorik.
6. Fungsi Evaluasi, mampu menilai kemampuan siswa dalam merespons pembelajaran.

Fungsi media pembelajaran yang lainnya, antara lain :

1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan
perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat
memperoleh gambaran yang nyata tentang benda atau peristiwa sejarah.
2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,
berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan
dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang sukar diamati secara
langsung karena ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya, dengan perantara
potret, siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya,
rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena
sukar ditangkap. Misalnya, dengan bantuan gambar siswa dapat mengamati burung hantu.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
Misalnya, dengan film, siswa dapat mengamati gunung meletus.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar diawetkan. Dengan
menggunakan benda tiruan, siswa dapat memperoleh gambaran tentang organ tubuh
manusia, seperti jantung.
8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, siswa dapat dengan
mudah membandingkan dua benda yang berbeda, seperti ukuran.

2
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yanng berlangsung secara lambat. Dengan video,
proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak, dapat diamati hanya dalam
waktu beberapa menit.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan
bantuan film, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan
video, siswa dapat dengan mudah mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, model, siswa
dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau lama. Setelah
siswa melihat proses penggilingan tebu di pabrik gula, mereka dapat mengamati secara
ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film
(memantapkan hasil pengamatan).
14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu objek secara
serempak. Dengan siaran radio atau televisi, ratusan, bahkan ribuan siswa dapat
mengikuti kuliah yang disajikan seorang narasumber dalam waktu yang sama.
15. Dapat belajar dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan modul
atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesematan,
dan kecepatan masing-masing.

Adapun fungsi media pembelajarn menurut Sudarsono dan Eveline Siregar dalam Dewi
Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar (2007:6) mengidentifikasikan bahwa media
pembelajaran mempunyai dua fungsi yaitu :
a. Fungsi AVA (Audiovisual Aids atau Teaching Aids), yaitu memberikan pengalaman yang
konkret kepada siswa.
b. Fungsi Komunikasi, yaitu sebagai perantara komunikasi antara komunikator (guru) dan
penerima (murid).
Kedua fungsi pokok tersebut dapat dijabarkan lebih luas, sebagaimana dikembangkan
oleh Wina Sanjaya (2007:169-172) dengan konsep fungsi dan nilai praktis media
pembelajaran. Fungsi media pembelajaran adalah :
a. Menangkap objek atau peristiwa tertentu.
b. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu.
c. Menambah gairah dan memotivasi belajar siswa.

3
Adapun nilai praktisnya adalah :
a. Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa
b. Mengatasi batas ruang kelas.
c. Memungkinkan interaksi langsung.
d. Menghasilkan keragaman pengamatan.
e. Menanamkan konsep yang benar, nyata, dan tepat.
f. Membangkitkan motivasi belajar.
g. Mengontrol kecepatan belajar.
h. Memberikan pengalaman yang menyeluruh dari yang konkret sampai abstrak.

Referensi :

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia. hlm 244-248.

Tim Dosen/Instruktur PKG PAI SD STAINU Kebumen.2012. Pengembangan Media


Pembelajaran PAI Melalui TIK. Kebumen : STAINU Press. hlm 14.

Martiyono. 2012. Perencanaan Pembelajaran Suatu Pendekatan Praktis Berdasarkan KTSP


Termasuk Model Tematik. Yogyakarta : aswaja Pressindo. hlm.

Suprihatiningrum,Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi. Jogjakarta : Ar-Ruzz


Media. hlm 320-321.

NURALIFAH-FITRIASIH.PAIIVA.15115570.IAINUKBM.MEDIAPEMBELAJARAN.

Anda mungkin juga menyukai