Dalam menjalankan roda usaha, pelayanan pada konsumen merupakan sebuah kunci
yang menentukan kesuksesan bisnis tersebut. Untuk itu pelaku atau pemilik usaha
dituntut untuk selalu produktif dalam menjalankan usahanya, dimana pemilik usaha juga
harus bisa mendorong karyawannya untuk melakukan hal serupa.
Dengan adanya kedisiplinan karyawan disegala hal, maka akan mendorong bisnis Anda
ke arah yang positif. Disiplin kerja yang diterapkan mencakup disiplin waktu,
menyelesaikan tanggung jawab, team work, dan lainnya.
Tidak bisa dipungkiri jika setiap orang pernah merasa jenuh, terlebih bagi pekerja.
Mereka yang tiap hari melakukan rutinitas yang nyaris sama, ditambah dengan tekanan
atau beban kerja yang tinggi akan mudah merasa jenuh. Anda tentunya tidak ingin
mengalami hal tersebut menimpa karyawan Anda untuk itu Anda harus jeli dalam
mengenali gejala karyawan yang malas.
Karyawan yang kinerjanya mulai merosot akan berdampak pada kedisiplinan karyawan,
yang biasanya ditandai dengan:
1. Seringkali datang terlambat (dalam seminggu lebih dari 1x terlambat) dengan berbagai
alasan
2. Permasalahan keluarga, jarak tempuh ke tempat kerja yang jauh dan sebagainya.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh pemilik usaha agar kedisiplinan karyawannya
meningkat? Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengembalikan
produktivitas dan semangat karyawan Anda:
Lingkungan kerja yang bersih, nyaman, dan kondusif merupakan lingkungan kerja yang
diharapkan oleh setiap pekerja. Dengan lingkungan kerja yang kondusif maka akan
mendorong karyawan Anda untuk berekspresi dan memberikan ide-ide baru. Anda bisa
menyediakan fasilitas olah raga ringan seperti badminton atau tennis meja yang bisa
dilakukan karyawan saat jam istirahat sehingga dapat mengurangi kejenuhan dalam
bekerja.
Membuat banyak peraturan seringkali dianggap langkah yang jitu untuk menertibkan
atau mendisiplinkan karyawan. Namun, dengan terlalu banyaknya peraturan justru akan
membuat karyawan stress, misalnya, terlambat sekali langsung mendapatkan SP1. Akan
lebih baik dan bijak jika Anda menerapkan sistem reward dan punishment. Anda akan
memberikan reward atas hasil positif yang dicapai karyawan, meskipun bentuknya kecil.
Sedangkan bagi yang melanggar peraturan dikenakan punishment atau sangsi yang telah
disepakati bersama, misalnya terlambat 10 menit dikenakan denda Rp. 10.000. Dengan
demikian maka akan memotivasi karyawan Anda untuk menunjukkan performa yang
lebih baik.
3. Pelatihan secara periodik
Meningkatkan disiplin dan kinerja karyawan juga dapat dilakukan melalui pelatihan
karyawan yang dilakukan secara periodik. Pelatihan karyawan ini akan me-refresh
sekaligus meng-upgrade skill karyawan sehingga mereka semakin termotivasi untuk
meningkatkan kedisiplinan dan kinerja mereka.
Kedisiplinan karyawan tidak jarang menjadi salah satu masalah yang cukup urgent di
dalam sebuah perusahaan. Jika kita lihat lebih dalam lagi, kedisiplinan karyawan tidak
hanya terkait dengan karyawan itu sendiri. Bahkan kedisiplinan dapat memiliki pengaruh
terhadap K3 dan produktivitas kerja sehingga dapat memberikan dampak berkelanjutan
pada profit yang diperoleh perusahaan. Dengan sebuah permasalahan yang memberikan
dampak cukup signifikan, tentu saja harus segera ditangani.
Terkadang ada beberapa perusahaan yang kurang bisa menerapkan sanksi tegas kepada
pelanggar. Dalam artian tidak semua pelanggar dikenai sanksi. Ada perlakuan spesial
pada beberapa karyawan. Tentu saja hal ini akan memunculkan perilaku tidak sehat,
yaitu menyepelekan peraturan perusahaan. Padahal, jika dilihat lagi, seandainya
karyawan tidak patuh, misalnya tidur di tempat kerja. Maka akan ada kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja, terutama bagi yang memiliki wilayah kerja di area produksi.
2. Melakukan patroli rutin
Melakukan patroli rutin dengan langsung terjun di lapangan untuk mencari tahu
pelanggaran-pelanggaran yang muncul. Misalkan untuk peningkatan kedisiplinan
karyawan terkait dengan seragam yang digunakan, HRD maupun atasan dapat langsung
melakukan patroli dan langsung memberikan peringatan kepada karyawan yang tidak
menggunakan seragam sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Namun demikian,
lagi-lagi patroli ini harus dilakukan secara konsisten agar tidak disepelekan oleh
karyawan lainnya dan dapat memberikan hasil yang cukup signifikan.
Mengadakan kegiatan role model untuk sosialisasi secara rutin dengan mempraktekkan
langsung. Sebagai contoh, biasanya di area produksi, tentu saja ada atauran untuk
menggunakan kelengkapan di area dan dituangkan dalam bentuk gambar. Nah, untuk
peningkatan kedisiplinan Anda dapat menunjuk perwakilan di setiap area agar dapat
menjadi contoh karyawan yang lainnya, dan diharapkan nantinya dapat mengurangi
pelanggaran yang terjadi.
Setelah semua cara terkait sosialisasi dan patroli mengenai peraturan perusahaan, saatnya
memberikan reward bagi karyawan yang secara konsisten tidak pernah melakukan
pelanggaran. Kompetisi ini merupakan sebuah reward yang nantinya bertujuan untuk
menumbuhkan semangat kerja di antara karyawan-karyawan.
Budayakan tertib di perusahaan tempat Anda bekerja. Mungkin jika selama ini di tempat
Anda bekerja cukup banyak karyawan yang tidur, dan terjadi keteledoran bahkan hingga
kecelakaan kerja, maka saatnya Anda dan rekan untuk menggalakkan tata tertib
perusahaan. Namun jangan lupakan pembenahan dimulai dari diri sendiri.