Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

1.2

Rumusan Masalah

1.2.1

Bagaimana konsep dasar dari Lean Manufacturing ?

1.2.2

Bagaimana prinsip-prinsip yang digunakan dalam Lean

Manufacturing ?
1.2.3

Bagaimana strategi dalam melaksanakan Lean

Manufacturing ?
1.2.4

Bagaimana contoh penerapan Lean Manufacturing pada

perusahaan ?

1.3

Tujuan Masalah

1.3.1

Mengetahui konsep dasar Lean Manufacturing.

1.3.2

Mengetahui prinsip-prinsip Lean Manufacturing.


1

1.3.3

Mengetahui strategi Lean Mufacturing.

1.3.4

Mengetahui penerapan Lean Manufacturing pada perusahaan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Konsep Dasar Lean Manufacturing


Lean manufacturing merupakan upaya untuk efisiensi produksi.

Lean itu sendiri merupakan praktek yang banyak mempertimbangkan


pengeluaran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya. Hal
ini bertujuan untuk menciptakan nilai dari setiap produk yang diproduksi
sehingga

membutuhkan

elimanasi

pada

bagian

tertentu.

Cara

ini

merupakan upaya untuk mencegah pemborosan anggaran produksi,


dengan demikian biaya produksi bisa diminimalisir yang pastinya dengan
kualitas yang tetap bagus.
Lean

manufacthuring

bisa

menjadi

hal

penting

yang

perlu

diterapkan oleh perusahaan. Meskipun mungkin tidak semua perusahaan


yang membutuhkan implementasi hal ini, tapi bagi perusahaan dengan
kondisi tertentu sangat membutuhkan tidakan ini. Selain memiliki banyak
manfaat, upaya ini juga mungkin akan mempunyai beberapa hambatan
yang harus benar-benar diketahui oleh perusahaan bagiamana cara
mengatasinya.
Perusahaan

memang

seringkali

mengalami

masalah

untuk

mengubah berbagai budaya yang terjadi di dalam anggota organisasinya.


Berbagai masalah seringkali muncul yang berkitan dengan kegiatan
operasional yang dilakukan sehari-hari. Diantaranya adalah; karyawan
yang tidak disiplin, karyawan yang tidak mempunyai integritas tinggi
untuk bekerja, tidak bekerja secara profesional, dan masih banyak lagi
berbagai permasalahan yang terjadi pada karyawan hingga akhirnya bisa
menyebabkan kegiatan operasional tidak bisa berjalan secara maksimal.
Dalam kondisi tersebutlah perusahaan membutuhkan tidakan lean
manufacturing. Keberhasilan implementasi hal tersebut telah banyak
dibuktikan oleh perusahaan hingg akhirnya perusahaan bisa kembali
mendapatkan karyawan dengan kinerja yang diharapkan perusahaan.
3

Keberhasilannya yang telah banyak dibuktikan oleh berbagai jenis industri


ini menunjukkan bahwa lean tersebut merupakan upaya yang memang
dibutuhkan. Bahkan berbagai industri di belahan Negara lain juga telah
membuktikan efisiensinya.
Konsep lean sebenarnya cukup sederhana, tapi perlu tindakan tegas
dari perusahaan sehingga konsep ini benar-benar bisa memberikan
dampak positif untuk perusahaan. Hal yang perlu dilakukan dalam konsep
ini adalah menggabungkan antara mengubah mindset orang dan juga
lingkungan kerja. Poin yang diperlukan untuk mengubah mindset orang
tersebut adalah dengan menanamkan nilai akan pentingnya bekerja
bekerja secara efektif sehingga tidak akan banyak waktu yang terbuang
secara sia-sia. Dengan mindset yang sama maka diharapkan setiap
karyawan akan mempunyai cara berfikir dan cara bertindak yang sama
hingga mereka akan sama-sama bekerja secara efektif.
Sedangkan untuk mengubah lingkungan kerja yang mungkin selama
ini kurang mendukung. Bagaimanapun juga lingkungan kerja juga akan
memberikan pengaruh tersendiri hingga para karyawan merasa nyaman
dan

bisa

mengerjakan

segala

tugas

masing-masing

dengan

baik.

Lingkungan kerja yang kondusif serta memudahkan manajer perusahaan


dalam melakukan pemantauan akan memberikan semangat tersendiri
bagi mereka yang sedang bekerja. Selain itu berbagai kemudahan yang
mungkin dibutuhkan oleh karyawan juga perlu untuk diperhatikan.
Dengan menerapkan lean manufacturing pada perusahaan yang
berada dalam kondisi tertentu, maka hal ini akan memberikan efek
perubahan yang positif untuk perusahaan. Perusahaan pastinya akan
sangat mengharapkan disiplin kerja yang bagus yang terus terjaga dan
berkelanjutan pada hari-hari berikutnya. Sehingga budaya improvement
yang positif juga akan memberikan dampak yang positif pula untuk
perusahaan. Proses ini memang merupakan upaya dalam meningkatkan
efisiensi kerja dari setiap karyawan yang terlibat dalam perusahaan
tersebut.
4

2.2

Prinsip dan Strategi Lean Manufacturing


Lean Manufacturing juga memberikan kekuatan kepada perusahaan

untuk meningkatkan competitive advantage mereka dan memperbesar


pangsa pasar. Mengapa? Karena penerapan Lean Manufacturing selalu
berpegang kepada empat kerangka yang disebut QCDS:

Q untuk Quality. Yaitu komitmen untuk memproduksi barang


berkualitas tinggi secara konsisten.

C untuk Cost. Yaitu pengendalian terhadap biaya produksi


dan operasional untuk memproduksi barang berkualitas tinggi
dengan biaya yang efektif.

untuk

Delivery.

Yaitu

komitmen

untuk

melakukan

pengiriman tepat waktu kepada pelanggan.

untuk

Service.

Yaitu

komitmen

untuk

memberikan

pelayanan terbaik kepada pelanggan.


Sistem manufaktur tradisional membebankan hampir seluruh biaya
produksi kepada pelanggan dalam harga yang harus mereka bayar.
Biaya + Laba = Harga Jual Produk
Artinya, harga jual produk ditentukan oleh biaya produksi lalu ditambah
dengan laba yang diinginkan perusahaan. Skema seperti ini sangat
berpotensi membuat pelanggan merasa dirugikan.
Skema Lean Manufacturing merupakan kebalikan dari skema
tradisional tersebut. Produsen harus mengurangi biaya produksi untuk
mendapatkan laba yang diinginkan, sehingga rumusnya menjadi seperti
ini:
Harga Jual Produk Biaya = Laba
5

Artinya, selisih harga jual suatu produk dikurangi dan biaya produksilah
yang akan menjadi

laba

bagi

perusahaan. Jika

perusahaan

ingin

meningkatkan labanya, maka perusahaan harus bisa menerapkan strategi


penghematan biaya yang efektif. Penghematan biaya ini dilakukan dengan
cara menerapkan metode dan perkakas Lean Manufacturing dalam proses
produksi.

2.2.1 3 Prinsip Lean Manufacturing


Lean Manufacturing dibangun diatas tiga prinsip dasar, antara lain:
1. Prinsip Mendefinisikan Nilai Produk (Define Value)
Pendefinisian nilai produk dilakukan dengan mengacu kepada
pandangan

dan

pendapat

pelanggan

(Voice

of

Customer)

melalui

kerangka QCDS dan PME (Productivity, Motivation dan Environment).


Pendefinisian nilai produk dimulai dengan membuat pemetaan aliran nilai
(Value Stream Mapping). Tujuannya adalah mengidentifikasi value yang
ada pada seluruh aliran proses, mulai dari pemasok hingga pelanggan.
Hasil identifikasi tersebut adalah pengetahuan mengenai titik-titik pada
proses yang tidak memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
2. Prinsip Menghilangkan Pemborosan (Waste Elimination)
Pemborosan atau waste dalam konsep Lean Manufacturing adalah
segala aktifitas yang tidak memberi nilai tambah kepada produk yang
dapat menyebabkan kepuasan pelanggan. Jadi, segala aktifitas dianggap
sebagai waste jika tidak memberikan kontribusi untuk peningkatan nilai
produk di mata pelanggan. Lebih jelas tentang waste, silakan baca artikel
mengenai 7 pemborosan dalam konsep Lean Manufacturing.
3. Prinsip Mengutamakan Karyawan (Support the Employee)

Penerapan Lean Manufacturing harus dilakukan oleh karyawan di


semua

level

dalam

organisasi.

Karena

itulah,

perusahaan

harus

mendukung karyawan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan


yang memadai untuk memahami Lean Manufacturing, dari metode hingga
perkakasnya. Operasional harian untuk proyek-proyek Lean Manufacturing
di perusahaan sepenuhnya berada di tangan karyawan; diperlukan
pengetahuan yang memadai untuk menjalankannya dengan benar.

2.2.2

Strategi Lean Manufacturing


Enam

strategi

yang

dapat

mendukung

tiga

prinsip

lean

manufacturing diantaranya :
1. Pull System Strategy
Yaitu sistem penarikan material saat diperlukan saja, tujuan dari Pull
System ini adalah untuk meningkatkan fleksibilitas dan dapat
merespon dengan cepat kebutuhan pelanggan serta menghindari
pemborosan yang terjadi.

2. Quality Assurance Strategy


Dalam

Lean

Manufacturing,

kualitas

dibangun

pada

proses

produksinya. Dengan kata lain, produksi sendirilah yang harus


menjamin

kualitas

produk

itu

sendiri.

Beberapa

teknik

dan

metedologi yang dapat dipakai dalam menjamin kualitas dalam


produksi diantaranya adalah Metodologi Six Sigma dan Konsep
Dasar Kualitas yaitu Jangan Menerima barang Reject, Jangan
Membuat Reject, dan Jangan Melewatkan Reject.

3. Plan Layout dan Work assignment Strategy


Yaitu strategi dalam merencanakan Layout produksi agar dapat
mengurangi pemborosan (waste) dalam proses serta pembagian
tugas yang jelas pada masing-masing prosesnya.

4. Continous Improvement (KAIZEN) Strategy


Melakukan perbaikan dan peningkatan terhadap proses secara terus
menerus dalam segala aspek seperti mengurangi pemborosan
(waste), meningkatkan keselamatan kerja ataupun pengurangan
biaya

produksi.

Kebudayaan

Kaizen

(Peningkatan

yang

berkesinambungan) ini harus diterapkan ke semua level karyawan di


perusahaan.

5. Decision Making Strategy


Pengambilan keputusan yang benar merupakan hal yang sangat
penting

dalam

menjalankan

peningkatan

proses

yang

terus

menerus. Contohnya keputusan-keputusan dalam mengubah Layout


produksi,

penggunaan

peralatan

kerja

maupun

penentuan

pembagian tugas. Pengambilan keputusan yang dianjurkan dalam


Lean Manufacturing adalah pengambilan keputusan secara mufakat
yang artinya dapat didukung oleh semua pihak yang berkaitan
dengan penerapan Lean Manufacturing dalam suatu industri.

6. Supplier Partnering Strategy


Supplier atau pemasok merupakan salah satu pihak yang terpenting
dalam

memberikan

dukungan

dalam

menjalankan

Lean
8

Manufacturing di sebuah perusahaan seperti memberikan dukungan


dalam pengiriman tepat waktu, menyediakan material (bahan
produksi) yang berkualitas tinggi atau bebas dari kerusakan.
Supplier (pemasok) harus dianggap sebagai bagian dari perusahaan
yang

menerapkan

Lean

Manufacturing

sehingga

diperlukan

pengembangan dan pelatihan terhadap suppliernya.

2.2.3 Contoh Penerapan Lean Manufacturing Pada Perusahaan


Toyota

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Lean

produksi

dimulai

sebagai

suatu

teknik

manufaktur

untuk

meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. Fokus utamanya adalah kecepatan


output dengan eliminasi limbah. Sampah adalah segala sesuatu yang tidak
menambah nilai produk akhir. Banyak industri manufaktur selain dari sekarang
mengadopsi prinsip-prinsip lean. Fokus lean manufacturing adalah nilai. Setiap
9

langkah atau proses yang memberikan nilai tambah pada produk akhir akan
disimpan. Apa pun yang tidak menambah nilai adalah sampah dan harus
dihilangkan. Menilai fungsi nilai tambah adalah langkah pertama dalam lean
production. Setelah itu, kita akan dapat mulai menghilangkan limbah.

10

Anda mungkin juga menyukai