PT PERTAMINA (PERSERO)
Disusun oleh:
Yonatan Tjandra (023102201043)
Danel Harisyouel Pandra (023102201035)
Suryonegoro (02310221064)
Priska Anggita Ardianti (023102201046)
Yuri Nurrohim Sidiq (023102201041)
Revan Alfarisy Rahersya (023102201069)
Kepemimpinan (Leadership)
Pengertian kepemimpinan:
Leadership is the ability to influence a group to word the achievement of goal (Steven P.
Robin). Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu. John C. Maxwell : Kepemimpinan adalah Pengaruh.
Manajemen VS Kepemimpinan
Manajemen (Doing the things right)
• Administration (administrasi)
• Maintenance (memelihara)
• System (struktur)
• Short Range (jangka pendek)
• How? (bagaimana?)
• Compliance (ikuti aturan)
• Control (kendali)
1. Kepemimpinan Formal:
Yaitu kepemimpinan yang ada secara resmi pada seseorang yang diangkat dalam
jabatan kepemimpinan.
2. Kepemimpinan Informal:
Yaitu kepemimpinan yang tidak didasarkan kepada pengangkatan, terlihat pada
pengakuan nyata dan penerimaan dalam praktek atas kepemimpinan seseorang.
Terdapat tiga gaya kepemimpinan menurut Ralph White dan Ronald Lippitt, yaitu:
1. Otoriter
• Semua determinasi “policy” dilakukan oleh pemimpin
• Teknik – teknik dan langkah – langkah aktivitas ditentukan oleh pejabat satu persatu,
hingga langkah – langkah mendatang senantiasa tidak pasti
• Pemimpin biasanya mendikte tugas pekerjaan khusus dan teman sekerja setiap anggota
• “Dominator” cenderung bersikap pribadi dalam pujian dan kritik pekerjaan setiap
anggota, ia tidak turut serta dalam partisipasi kelompok secara aktif kecuali apabila ia
memberikan demonstrasi.
2. Demokratis
• Semua determinasi “policy” merupakan bahan pembahasan kelompok dan keputusan
kelompok yang dirangsang dan dibantu oleh pemimpin
• Perspektif aktivitas dicapai selama diskusi berlangsung dilukiskan langkah – langkah
umum kearah tujuan kelompok dan apabila diperlukan nasihat teknis, maka pemimpin
menyarankan dua atau lebih banyak prosedur - prosedur alternatif yang dapat dipilih
• Para anggota bebas untuk bekerja dengan siapa yang mereka kehendaki dan pembagian
tugas terserah pada kelompok
• Pemimpin bersikap objektif dalam pujian dan kritiknya dan ia berusaha untuk menjadi
anggota kelompok secara mental, tanpa terlampau banyak melakukan pekerjaan
tersebut
Terdapat tiga gaya kepemimpinan menurut Ralph White dan Ronald Lippitt, yaitu: (lanjutan)
3. Laissez Faire
• Kebebasan lengkap untuk keputusan kelompok atau individual dengan minimum
pemimpin
• Macam – macam bahan disediakan oleh pemimpin yang dengan jelas menyatakan
bahwa ia akan menyediakan keterangan apabila ada permintaan, ia tidak turut
mengambil bagian dalam diskusi kelompok
• Pemimpin tidak berpartisipasi sama sekali
• Komentar spontan yang tidak frekuen atas aktivitas - aktivitas anggota dan ia tidak
berusaha sama sekali untuk menilai atau mengatur kejadian
Terdapat 4 langkah dalam proses berfikri normal yang harus dipahami oleh seorang
pemimpin menurut Francis Bacon dan Herbert Spencer:
• Kenalilah dan isolasilah problem yang bersangkutan
• Kumpulkanlah fakta - fakta yang dikenal dan kemudian lakukanlah evaluasi tentangnya
• Rumuskanlah kesimpulan - kesimpulan “Percobaan” yang mungkin perlu diubah,
dimodifikasi ataupun variasi
• Telitilah hasil – hasil guna mengetahui apakah perlu dilakukan revisi
Psikologi Kepemimpinan
Masalah dasar kepemimpinan adalah pengembangan skill yang secara konstruktif
mempengaruhi pihak bawahan untuk mencapai tujuan - tujuan yang dispesifikasi, sehingga
seorang manajer yang ingin memperbaiki kemampuannya guna mampengaruhi pihak lain,
perlu mengerti dirinya sendiri, bawahannya, situasi dimana kelompok bekerja dan teknik -
teknik komunikasi dengan apa dilaksanakan pengaruh. Seorang pemimpin yang
“melaksanakan kepemimpinannya” kerapkali tidak mencapai sasaran, oleh karena ia tidak
dapat mengarahkan usaha – usaha pengikutnya kearah suatu tujuan.
Psikologi Kepemimpinan (lanjutan)
Riset yang telah dilaksanakan dalam bidang psikologi kepemimpinan menghasilkan suatu
kelompok ciri - ciri “Neotraitist” yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pemimpin -
pemimpin:
- Memiliki Intelegensi yang tinggi
- Sikap ingin tahu dan pendidikan yang baik
- Memiliki kemampuan verbal yang baik
- Dewasa secara mental dan emosional
- Memiliki rangsangan yang kuat dan secara aktif mencari peluang untuk menjadi pemimpin
- Mengerti akan arti pentingnya suatu kerjasama
Berikut adalah cara bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik menurut Jack Welsch
(Mantan CEO GE) bahwa para pemimpin yang baik akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Leaders relentlessly upgrade their team (Para pemimpin tak habishabisnya
meningkatkan timnya).
2. Leaders make sure people not only see the vision, they live and breathe it (Para
pemimpin memastikan semua orang tidak hanya melihat visinya,tetapi pastikan
mereka hidup dan bernafas dengan visi itu).
3. Leaders get into everyone's skin,exuding positive energy and optimism (pemimpin
merasuk kesetiap orang,menumbuhkan energi positif dan optimisme).
4. Leaders establish trust with candor, transparency and credit (Para pemimpin
membangun kepercayaan dengan keterusterangan /kejujuran ,transparansi dan
memberikan pengakuan atas prestasi orang).
5. Leaders have the courage to make unpopular decisions and gut calls (Para
pemimpin mempunyai keberanian membuat keputusan yang tidak populer dan
melakukan tindakan -tindakan berani yang beresiko tinggi).
6. Leader’s probe and push with a curiosity that borders on skepticism, making sure
their questions are answered with action (Para pemimpin bertanya secara
mendalam dan mendorong dengan sifat keingintahuan yang mendekati sifat
skeptis,memastikan pertanyaannya dijawab dengan tindakan).
7. Leaders inspire risk taking and learning by setting the example (Para pemimpin
memberi inspirasi untuk orang mengambil risiko dan belajar dengan memberi
contoh)
Berikut adalah cara bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik menurut Jack Welsch
(Mantan CEO GE) bahwa para pemimpin yang baik akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
(lanjutan)
8. Leaders Celebrate (Para pemimpin merayakan keberhasilan).
Pada akhirnya dalam menanggapi pertanyaan apakah pemimpin itu dilahirkan
(bakat bawaan) atau dibuat/dipersiapkan.Jack Welch beranggapan kedua-duanya
benar.Beberapa karakteristik seperti IQ dan energi/semangat bisa jadi bawaan,
tetapi ketrampilan kepemimpinan seperti komunikasi ,percaya-diri dapat dipelajari
dan dilatihkan.
Peran # 2: Memberikan Tekanan Konstruktif pada Perusahaan untuk Mencapai Hasil yang
Baik
a. Pemimpin yang sukses menghabiskan waktu
b. Memobilisasi energi organisasi di belakang
c. Eksekusi strategi yang baik dan
d. Keunggulan pengoperasian
e. Memelihara iklim kerja yang berorientasi pada hasil
f. Mempromosikan pendorong budaya pendukung tertentu
g. Rasa keterlibatan yang kuat dari sebagian personel perusahaan
h. enekanan pada inisiatif dan kreativitas individu
i. Menghormati kontribusi individu dan kelompok
j. Kebanggaan dalam melakukan sesuatu dengan benar
Terakhir adalah bagaimana memimpin dengan kreatif dan melaksanakan strategi adalah
sebgai berikut:
• Sulit untuk memisahkan memimpin proses pelaksanaan strategi dari memimpin
proses strategi.
• Menyusun, menerapkan, dan melaksanakan strategi adalah proses berkelanjutan
yang membutuhkan banyak penyesuaian dan penyesuaian strategi agar sesuai
dengan keadaan yang berubah.
• Pengujian kepemimpinan strategis adalah apakah perusahaan memiliki strategi
dan model bisnis yang baik, apakah strateginya dilaksanakan secara kompeten,
dan apakah perusahaan tersebut mencapai target kinerjanya.
Jika ketiga kondisi ini ada, maka perusahaan memiliki kepemimpinan strategis yang baik dan
perusahaan yang dikelola dengan baik.
ANALISA
PT Pertamina (Persero) memiliki beberapa direksi sesuai dengan fungsinya sebagai berikut:
Nama Jabatan
Nicke Widyawati Direktur utama
Dedi Sunardi Direktur penunjang bisnis
Emma Sri Martini Direktur keuangan
M. Erry Sugiharto Direktur sumber daya manusia
Mulyono Direktur logistik dan infrastruktur
Iman Rachman Direktur strategi, portofolio, dan
pengembangan usaha
Kami akan menganalisa direktur utama PT Pertamina (Persero) dikarenakan direktur utama
merupakan salah satu kunci utama bagi suatu perusahaan.
Pengalaman bekerja:
• Plt Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina pada tahun 2018
• Direktur SDM PT Pertamina (Persero) pada tahun 2017
• Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN (Persero)
• Direktur Utama Mega Eltra – Lingkungan Holding PT Pupuk Sriwijaya
• Direktur Bisnis dan Vice President Corporate Strategy Unit (CSU) PT Rekayasa
Industri
Ibu Nicke terpilih menjadi “Most Powerful Women International No. 17” sesuai dengan
penilaian majalah Fortune pada tahun 2021. Majalah fortune mengakui keberhasilan Ibu
Nicke menghadapi triple shock yaitu jatuhnya harga minyak, penurunan permintaan bahan
bakar dan tekanan nilai tukar Rupiah yang dialami Pertamina selama pandemi tahun lalu.
Majalah Fortune memandang bahwa ketiga faktor tersebut telah menurunkan pendapatan dan
laba Pertamina tahun lalu. Namun pada tahun 2021, Nicke berhasil memimpin BUMN
dengan aset Rp1.026 triliun melewati tantangan dan mencetak keuntungan besar setelah
tingkat produksi dan penjualan perusahaan meningkat tajam. Menurut laporan keuangan per
semester I-2021, Pertamina membukukan laba sebesar US$183 juta atau setara dengan Rp2,6
triliun.
Dibandingkan periode yang sama tahun 2020 dimana perusahaan sempat mengalami kerugian
sebesar US$768 juta, maka Pertamina berhasil meningkatkan laba sebesar US$951 juta atau
setara dengan Rp13,6 triliun. Kinerja positif pada paruh pertama tahun 2021 ini didorong dari
pertumbuhan di sisi penjualan yang mencapai US$ 25 miliar dan EBITDA US$ 3,3 miliar,
dimana keduanya naik lebih dari 22% dibandingkan tahun lalu.
Majalah Fortune juga menilai bahwa Nicke dianggap cukup berpengaruh dalam memimpin
Indonesia melakukan transisi energi Indonesia dengan membangun portofolio Energi Baru
Terbarukan (EBT) untuk memberikan energi bersih atau energi hijau di masa depan.
Capaian strategis:
• Go Productive & Efficient
Keberhasilan transformasi PT Pertamina (Persero) menjadi Holding Migas
dengan enam Subholding sehingga menjadi efektif dan efisien.
Pertamina berhasil meningkatkan kapasitas perusahaan di Hulu dengan
kembalinya blok Rokan ke pangkuan ibu pertiwi, serta melakukan pengeboran
yang masif dan agresif.
Kapasitas di Hilir pun meningkat dengan membangun kapal tanker
raksasa/VLCC, 13 Terminal BBM baru di kawasan Indonesia Timur,
menambah kapasitas produksi Kilang (penyelesaian proyek RDMP Balongan,
Blue Sky Cilacap, dan Aromatik TPPI, serta pembangunan RDMP
Balikpapan, GRR Tuban, dan Petrochemical).
Perusahaan pun melakukan berbagai upaya optimalisasi biaya sehingga tetap
dapat mencetak keuntungan meskipun dalam kondisi pandemi dan krisis
energi dunia.
Capaian strategis: (lanjutan)
• Go Global
Armada Pertamina International Shipping telah memenuhi standar global dan
memperluas trading area dari 8 rute menjadi 11 rute internasional.
Produk Green Diesel Pertamina pun berhasil masuk pasar dunia.
Kinerja Pertamina mendapat pengakuan dunia, di mana menjadi satu-satunya
perusahaan Indonesia yang masuk dalam Global Fortune 500.
• Go Green
Berhasil membangun Green Refinery di Dumai dan Cilacap, yang
memproduksi produk energi hijau berbasis kelapa sawit seperti Green Diesel
D100 dan Bioavtur.
Bauran energi baru dan terbarukan meningkat melalui pembangunan PLTS di
238 SPBU (Green Energy Station), PLTS di Kilang dan blok hulu migas.
Kinerja Pertamina mendapat pengakuan dunia, di mana menjadi satu-satunya
perusahaan Indonesia yang masuk dalam Global Fortune 500.
Program dekarbonisasi di Kilang dan di blok migas telah berhasil menurunkan
emisi karbon sekitar 6,2 juta metric ton CO2.
Produk B30 pun sukses menurunkan emisi karbon di sektor transportasi.
Atas capaian ini, PT Pertamina (Persero) mendapatkan peningkatan Environment,
Social & Governance (ESG) Rating yang diberikan Sustainanlytics Lembaga
independen internasional dengan skor 28, 1 sehingga menempatkan PT Pertamina
(Persero) diposisi 15 dari 252 perusahaan di industri Oil & Gas dan posisi 8 di sub
industri integrated Oil & Gas.
• Go Collaborative
Mengembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik Pemerintah, Industri
hingga perusahaan dunia. Di antaranya diwujudkan melalui kerja sama dengan
ExxonMobil untuk Carbon Capture Utilitation & Storage, kerja sama dengan
Masdar & ACWA untuk pengembangan renewable energy di wilayah kerja
hulu dan kilang.
Kolaborasi juga dilakukan dengan berbagai Kementerian untuk membangun
Pertashop serta kolaborasi dengan industri dalam negeri sehingga TKDN
Pertamina group mencapai 60%.
Capaian strategis: (lanjutan)
• Go Digital
PT Pertamina (Persero) berhasil membangun digitalisasi dari Hulu sampai ke
Hilir. Hal ini dibuktikan antara lain dengan Pertamina Integrated, Enterprise
Data & Command Centre (PIEDCC) sebagai pusat big data untuk
mengendalikan kinerja Pertamina group.
Digitalisasi hulu migas, melalui Integrated Optimization Decision Support
Centre, berhasil menurunkan kehilangan produksi secara signifikan.
Digitalisasi Kilang, melalui Predictive & Prescriptive Maintenance System,
berhasil meningkatkan produksi BBM.
Digitalisasi hilir, melalui New Gantry System di Fuel Terminal, SmartMT di
Mobil Tangki dan digitalisasi seluruh SPBU, telah berhasil menurunkan losses
serta meningkatkan keandalan supply BBM di seluruh Indonesia.
• Go Sustainable
Pertamina berhasil mewujudkan sustainable growth. Melalui partnership dan
teknologi, Pertamina mengoptimalkan kekayaan alam Indonesia menjadi energi
baru, seperti gasifikasi batu bara menjadi DME pengganti LPG, pengembangan
ekosistem EV battery, gas to methanol, serta bioethanol. Pertamina pun menjaga
keberlangsungan ekosistem bisnis melalui peningkatan TKDN dan pembinaan
UMKM. Kemandirian energi pun didorong, melalui program desa mandiri yang
memanfaatkan potensi sumber daya lokal.
KESIMPULAN
Sebagai direktur utama, Ibu Nicke Widyawati sudah berhasil menjalankan program-progam
dan mengatasi masalah selama pandemi yang terjadi sehingga pada tahun 2022 kembali
diangkat menjadi direktur utama dan termasuk dalam Most Powerful Women International
No. 17 berdasarkan majalah Fortune.