Anda di halaman 1dari 11

Resume Chapter 9

Leadership Communication

9-1 HOW LEADERS COMMUNICATE


Kepemimpinan berarti berkomunikasi dengan orang lain sedemikian rupa sehingga mereka
dipengaruhi dan termotivasi untuk melakukan tindakan yang memajukan tujuan bersama
dan mengarah pada hasil yang diinginkan. Komunikasi adalah suatu proses dimana
informasi dan pemahaman ditransfer antara pengirim dan penerima, seperti antara pemimpin dan
karyawan, instruktur dan siswa, atau pelatih dan pemain sepak bola.

● Pengirim (seperti pemimpin) memulai komunikasi dengan menyandikan (encoding)


pikiran atau ide, yaitu dengan memilih simbol (seperti kata-kata) yang dapat
digunakan untuk menulis dan mengirimkan pesan.
● Pesan adalah rumusan nyata dari pemikiran atau ide yang dikirim ke penerima
● Channel adalah media yang digunakan untuk mengirim pesan, dapat berupa laporan
formal, blog, panggilan telepon, email atau pesan teks, atau percakapan tatap muka.
● Penerima menerjemahkan (decoding) simbol untuk menafsirkan makna pesan
● Feedback adalah elemen dari proses komunikasi yang memungkinkan seseorang untuk
menentukan apakah penerima menafsirkan pesan dengan benar. Umpan balik terjadi
ketika penerima menanggapi komunikasi pemimpin dengan pesan balasan.
Encoding dan decoding terkadang dapat menyebabkan kesalahan komunikasi karena
perbedaan individu, pengetahuan, nilai, sikap, dan latar belakang bertindak sebagai filter dan
dapat menciptakan “noise” saat menerjemahkan dari simbol ke makna. Orang dapat dengan
mudah salah menafsirkan pesan.
9-1a Management Communication
Peran tradisional seorang manajer adalah sebagai “information processor”. Manajer memindai
lingkungan mereka untuk informasi tertulis dan pribadi yang penting, mengumpulkan
fakta, data, dan ide, yang pada gilirannya dikirim ke bawahan dan orang lain yang dapat
menggunakannya. Kemudian menerima pesan bawahan dan umpan balik untuk memeriksa
pemahaman dan menentukan apakah akan memodifikasi pesan untuk akurasi.
Manajer memiliki tanggung jawab komunikasi yang besar dalam mengarahkan dan
mengendalikan suatu organisasi. Mereka mengkomunikasikan fakta, statistik, dan keputusan.
Manajer yang efektif menetapkan diri mereka sendiri di pusat jaringan informasi untuk
memfasilitasi penyelesaian tugas. Komunikasi kepemimpinan, bagaimanapun, memiliki
tujuan yang berbeda.
9-1b The Leader as Communication Champion
Seorang pemimpin dapat dilihat sebagai juara komunikasi. Communication champion secara
filosofis didasarkan pada keyakinan bahwa komunikasi penting untuk membangun kepercayaan
dan mendapatkan komitmen terhadap visi dan strategi. Para pemimpin menggunakan
komunikasi untuk menyatukan orang-orang di sekitar tujuan dan identitas yang sama dan untuk
memastikan bahwa visi dan strategi dipahami dan diterima secara mendalam oleh karyawan.
Pemahaman dan penerimaan yang mendalam terhadap arah dan tujuan organisasi ini disebut
sebagai embeddedness (keterikatan)
Pemimpin adalah sensegivers. Sensegiving mengacu pada proses mempengaruhi bagaimana
orang lain membangun makna dan memahami organisasi dan tempat mereka di dalamnya.
Pemimpin yang baik tidak hanya menggunakan komunikasi untuk menginspirasi orang
dengan visi dan menanamkan nilai-nilai yang diperlukan untuk mencapainya, mereka juga
mengkomunikasikan untuk membantu orang memahami tujuan yang lebih besar dari
pekerjaan mereka (menemukan makna) dan melihat bagaimana mereka cocok dengan
organisasi.

● Dengan membangun iklim komunikasi yang terbuka, mengajukan pertanyaan, secara


aktif mendengarkan orang lain, menerapkan praktik dialog, menggunakan
keterusterangan, dan bercerita, para pemimpin memfasilitasi dan mendukung
strategic conversations yang membantu memajukan organisasi.
● Komunikasi pemimpin sifatnya purpose-directed karena mengarahkan perhatian semua
orang ke arah visi, nilai, dan hasil yang diinginkan dari grup atau organisasi dan
membujuk orang untuk bertindak dengan cara membantu mencapai visi tersebut.
● Para pemimpin menggunakan banyak metode komunikasi, termasuk memilih
saluran komunikasi yang kaya dan menggunakan komunikasi nonverbal. Para
pemimpin sering menggunakan bahasa dan perilaku simbolik untuk menyampaikan pesan
mereka dan untuk mempengaruhi orang lain.

9-2 LEADING STRATEGIC CONVERSATIONS


Strategic conversation mengacu pada orang-orang yang berbicara melintasi batas dan
tingkat hierarki tentang visi grup atau organisasi, tema strategis kritis, dan nilai-nilai yang
dapat membantu mencapai hasil yang diinginkan. Para pemimpin memfasilitasi
percakapan strategis dengan:
● Mengajukan pertanyaan dan secara aktif mendengarkan orang lain untuk memahami
sikap dan nilai, kebutuhan, tujuan pribadi, dan keinginan mereka
● Menetapkan agenda percakapan dengan menggarisbawahi tema strategis utama yang
terkait dengan keberhasilan organisasi
● Memilih saluran komunikasi yang tepat dan memfasilitasi dialog.
Contoh percakapan strategis datang dari militer AS, yang mendapat kritik keras baik di
dalam maupun di luar negeri ketika Departemen Pertahanan mengumumkan pembentukan
United States Africa Command (USAFRICOM). Meskipun masih ada pencela dan pengkritik,
USAFRICOM terus menekankan keterbukaan dan transparansi serta mendorong orang untuk
melihat pekerjaannya di website.
6 komponen kunci untuk memfasilitasi percakapan strategis:
● open communication climate
● asking questions
● active listening
● dialogue
● candor (keterusterangan)
● using stories for communication
9-2a Creating an Open Communication Climate
Open communication berarti berbagi semua jenis informasi di seluruh organisasi, terutama
lintas batas fungsional dan hierarki. Pemimpin yang baik ingin komunikasi mengalir ke
segala arah. Komunikasi melintasi batas-batas tradisional memungkinkan para pemimpin
untuk mendengar apa yang dikatakan pengikut, yang berarti organisasi memperoleh
manfaat dari pikiran semua karyawan.
Dalam iklim terbuka, komunikasi pemimpin tentang visi ''cascades'' melalui organisasi.
Dengan demikian, orang-orang di seluruh organisasi memiliki arah yang jelas dan
pemahaman tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi. Iklim komunikasi yang terbuka
membantu meredakan ketegangan dan konflik antar departemen, membangun kepercayaan,
menegaskan kembali komitmen karyawan terhadap visi bersama, dan membuat perusahaan lebih
kompetitif.
9-2b Asking Questions
Manajer biasanya berpikir bahwa mereka harus menjadi orang-orang dengan jawaban yang
benar. Namun, kepemimpinan lebih tentang menjadi orang dengan pertanyaan yang tepat.
Pemimpin sering berasumsi bahwa jika seseorang datang kepada mereka dengan suatu
masalah, tugas mereka adalah menyelesaikannya dengan jawaban yang benar.
● What Questions Do Leaders Ask?
✔ Salah satu tujuan dari pertanyaan adalah leader-centered, yang bertujuan untuk
menginformasikan pemimpin tentang apa yang terjadi dalam organisasi;
menyelidiki masalah, masalah, atau peluang tertentu; dan mengumpulkan informasi,
ide, atau wawasan. Jenis pertanyaan ini membantu para pemimpin memanfaatkan
keahlian dan ide pengikut.
✔ Pemimpin juga menggunakan pertanyaan untuk tujuan lain. Pendekatan ini follower-
centered, dalam upaya untuk terhubung dengan pengikut, mengembangkan wawasan
baru, mendorong pemikiran kritis, memperluas kesadaran orang, dan merangsang
pembelajaran.
● Benefits of Asking Questions
✔ Pertanyaan mendorong orang untuk berpikir dan memberdayakan mereka untuk
menemukan jawaban, membantu membangun sikap positif dan kepercayaan diri
pengikut
✔ Mengajukan pertanyaan memicu pemikiran kritis dan mengarah pada pembelajaran
yang lebih dalam dan lebih tahan lama
✔ Mengajukan pertanyaan menunjukkan bahwa pemimpin peduli tentang orang secara
individu, menghargai pendapat dan pengetahuan orang lain, terbuka terhadap ide-ide
baru, dan memiliki keyakinan bahwa orang ingin berkontribusi pada organisasi, yang
membantu membangun hubungan yang saling percaya dan saling menghormati.
9-2c Listening
Listening melibatkan keterampilan memahami dan menafsirkan makna asli sebuah pesan.
Namun, banyak pemimpin menganggap mendengarkan begitu saja dan memfokuskan waktu dan
energi mereka untuk belajar bagaimana mengungkapkan dan mempresentasikan ide mereka
sendiri secara lebih efektif.

Kunci untuk mendengarkan secara efektif adalah fokus. Perhatian total pendengar yang baik
difokuskan pada pesan. Seorang pendengar yang baik juga mendengarkan secara aktif,
berpikiran terbuka, bekerja keras dalam mendengarkan, dan menggunakan kecepatan berpikir
untuk secara mental merangkum, menimbang, dan mengantisipasi apa yang pembicara katakan.
9-2d Dialogue
“Akar dialog” adalah dia dan logos, yang dapat dianggap sebagai aliran makna (stream of
meaning). Dalam dialog, orang-orang bersama-sama menciptakan aliran makna bersama yang
memungkinkan mereka untuk memahami satu sama lain dan berbagi pandangan tentang dunia.
Diskussi
● Biasanya, tujuan diskusi adalah untuk menyajikan sudut pandang seseorang dan
membujuk orang lain dalam kelompok untuk menerapkannya
● Sering kali diselesaikan dengan logika atau dengan 'mengalahkan' sudut
pandang yang berlawanan
● Hasil diskusi terbatas pada topik tertentu yang dibicarakan

Dialog
● Dialog mengharuskan peserta menangguhkan keterikatan mereka pada sudut
pandang tertentu sehingga tingkat mendengarkan, sintesis, dan makna yang lebih
dalam dapat muncul dari kelompok
● Fokus dialog adalah mengungkapkan perasaan dan membangun kesamaan, dengan
penekanan pada pertanyaan daripada advokasi
● Hasil dialog bercirikan kesatuan kelompok, kesamaan makna, dan pola pikir yang
berubah
Kedua bentuk komunikasi, dialog dan diskusi, dapat mengakibatkan perubahan
organisasi.
9-2e Communicating with Candor
Candor mengacu pada ekspresi pemikiran pemimpin yang jujur dan terus terang. Berkomunikasi
dengan keterusterangan berarti berterus terang, jujur, dan jelas tentang apa yang
perlu dilakukan pengikut untuk memenuhi tujuan, sambil juga mengungkapkan rasa
hormat kepada orang lain dan tidak membuat orang merasa diremehkan, dikendalikan, atau
dieksploitasi.
Berkomunikasi dengan keterusterangan berarti memberi tahu pengikut secara tepat di mana
posisi pemimpin dan apa yang diharapkan pemimpin dari mereka. Penggunaan komunikasi jujur
yang tepat mengakui perspektif dan pendapat orang lain, namun sangat spesifik tentang apa
yang diinginkan oleh pemimpin dan mengapa.
Ketika setiap orang merasa bebas untuk terbuka dan berbicara terus terang, lebih banyak orang
terlibat dalam percakapan organisasi sehingga gagasan diperdebatkan, diadaptasi, dan
ditindaklanjuti dengan lebih cepat. Komunikasi yang jujur juga membatasi masalah umum
seperti pertemuan yang tidak berarti, keheningan yang tidak senonoh, atau kerja tim yang
tidak efektif dalam jenis organisasi lain.
9-2f The Power of Strories
Bercerita adalah dasar dari sensegiving. Pemimpin mendengarkan cerita karyawan, pelanggan,
dan orang lain dan memanfaatkan petunjuk tentang bagaimana membangun cerita mereka
sendiri untuk menyatukan orang dengan tujuan dan makna. Cerita dapat membantu orang
memahami situasi yang kompleks, menyatukannya dalam tujuan bersama, menginspirasi
tindakan, dan membawa perubahan dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh bentuk
komunikasi lain.
Pemimpin yang menggabungkan citra dan elemen cerita dalam bahasa sehari-hari
memiliki pengaruh yang lebih kuat dan bertahan lama daripada mereka yang hanya
menyampaikan fakta dan angka untuk mendukung pendapat mereka. Poin kuncinya adalah hal
itu harus menciptakan konteks emosional untuk menyampaikan pesan pemimpin.
9-3 COMMUNICATING TO PERSUADE AND INFLUENCE
4 langkah untuk mempraktikkan seni persuasi:
● Listen first
Para pemimpin mengajukan pertanyaan dan mendengarkan secara aktif dan mendukung
untuk membangun hubungan, menemukan kesamaan, dan memahami bagaimana
pengikut dapat bereaksi terhadap ide dan proposal mereka
● Establish credibility
Kredibilitas pemimpin didasarkan pada pengetahuan dan keahlian pemimpin serta
hubungannya dengan orang lain. Pemimpin juga membangun kredibilitas dengan
mendengarkan orang lain, membangun hubungan yang baik, dan menunjukkan bahwa
mereka mengutamakan kepentingan terbaik orang lain.
● Build goals on common ground
Agar persuasif, para pemimpin menjelaskan bagaimana apa yang mereka minta
akan bermanfaat bagi orang lain serta pemimpin. Ketika para pemimpin tidak dapat
menemukan keuntungan bersama, itu adalah sinyal yang baik bahwa mereka perlu
menyesuaikan tujuan dan rencana mereka
● Make your position compelling to others
Pemimpin menarik orang lain pada tingkat emosional dengan menggunakan simbol,
metafora, dan cerita untuk mengungkapkan pesan mereka daripada hanya mengandalkan
fakta dan angka. Dengan memanfaatkan imajinasi pengikut mereka, pemimpin dapat
menginspirasi orang untuk mencapai hasil yang luar biasa.
Persuasi adalah proses komunikasi berharga yang dapat digunakan individu untuk mengarahkan
orang lain ke solusi atau komitmen bersama. Untuk menjadi persuasif dan bertindak sebagai
juara komunikasi, para pemimpin harus sering dan mudah berkomunikasi dengan orang lain
dalam organisasi. Istilah communication apprehension menggambarkan perilaku penghindaran
ini dan didefinisikan sebagai “tingkat ketakutan atau kecemasan individu yang terkait dengan
nyata atau komunikasi yang diantisipasi dengan orang atau orang lain”
9-4 SELECTING THE CORRECT COMMUNICATION CHANNEL
Saluran adalah media di mana pesan komunikasi dibawa dari pengirim ke penerima.
9-4a The Continuum of Channel Richness
Channel richness adalah jumlah informasi yang dapat dikirim selama episode
komunikasi. Saluran yang tersedia bagi para pemimpin dapat diklasifikasikan ke dalam hierarki
berdasarkan kekayaan informasi.

Richness of channel information dipengaruhi oleh 3 karakteristik:


● Kemampuan untuk menangani banyak isyarat secara bersamaan
● Kemampuan untuk memfasilitasi umpan balik dua arah yang cepat
● Kemampuan untuk menetapkan fokus pribadi untuk komunikasi tersebut.
Yang paling rich:
● Diskusi tatap muka
✔ Media terkaya karena memungkinkan pengalaman langsung, banyak isyarat
informasi, umpan balik langsung, dan fokus pribadi.
✔ Diskusi tatap muka memfasilitasi asimilasi isyarat luas dan pemahaman
emosional yang mendalam tentang situasi tersebut.
● Percakapan telepon
Kontak mata, tatapan, postur, dan isyarat bahasa tubuh lainnya hilang, tetapi suara
manusia masih membawa informasi emosional yang sangat banyak.
● Pesan elektronik melalui email, pesan teks, dan media sosial seperti Twitter
✔ Meskipun saluran ini kekurangan isyarat visual dan verbal, saluran ini
memungkinkan umpan balik yang cepat dan dapat dipersonalisasi.
✔ Blog menyediakan cara untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas
dan juga memungkinkan umpan balik yang cepat
● Media cetak
Catatan dan surat dapat dipersonalisasi, tetapi hanya menyampaikan isyarat tertulis di
atas kertas dan lambat memberikan umpan balik. Media tertulis impersonal,
termasuk pamflet, buletin, dan laporan komputer standar, paling sedikit kaya
Pemilihan saluran tergantung pada apakah pesan tersebut rutin atau tidak rutin:
● Komunikasi rutin itu sederhana dan lugas, seperti perubahan harga produk. Pesan rutin
menyampaikan data atau statistik atau hanya dengan kata-kata yang sudah dipahami dan
disetujui orang. Pesan rutin dapat dikomunikasikan secara efisien melalui saluran yang
lebih kaya. Komunikasi tertulis atau elektronik juga efektif ketika audiens tersebar
luas atau ketika komunikasinya resmi dan diperlukan rekaman permanen.
● Pesan nonrutin biasanya menyangkut masalah perubahan, konflik, atau
kompleksitas yang ada. potensi besar untuk kesalahpahaman. Pesan yang tidak rutin
sering kali dicirikan oleh tekanan waktu dan kejutan. Pemimpin dapat
mengkomunikasikan pesan nonrutin secara efektif hanya dengan memilih saluran
kaya
Ketika sebuah pesan sangat penting, para pemimpin sering menggunakan redundant
communication dengan mengirimkan pesan yang sama menggunakan saluran yang
berbeda. Untuk perubahan di seluruh perusahaan, pemimpin mungkin mengadakan sesi
kelompok kecil untuk berbicara dengan karyawan tentang kebijakan baru, memposting artikel
di intranet dan di buletin, dan menggunakan media sosial untuk memastikan semua orang
mendapatkan informasi.
9-4b Effectively Using Electronic Communication Channels
Beberapa tip untuk menggunakan komunikasi elektronik secara efektif:
● Combine high-tech and high-touch
Jangan biarkan komunikasi elektronik menggantikan koneksi manusia. Orang- orang yang
bekerja bersama harus bertemu tatap muka secara teratur, dan para pemimpin harus mengenal
pengikut mereka di ruang nyata maupun virtual.
● Consider the circumstances
Orang yang saling mengenal dengan baik dan telah bekerja sama dalam waktu yang lama
biasanya dapat berkomunikasi tentang masalah yang lebih kompleks melalui sarana
elektronik daripada orang yang memiliki hubungan kerja baru. Ketika orang-orang
memiliki hubungan kerja jangka panjang, kemungkinan kesalahpahaman dan perasaan
tidak enak akan berkurang.
● Think twice before you hit “Send”
Perlambat dan pertimbangkan apakah pesan tersebut adalah sesuatu yang Anda inginkan di dunia
maya di mana siapa pun dapat membacanya. Jangan pernah mengirim pesan elektronik saat
Anda marah atau kesal. Selalu baca pesan Anda setidaknya dua kali.

9-5 NONVERBAL COMMUNICATION


Nonverbal communication adalah pesan yang dikirimkan melalui tindakan, perilaku,
ekspresi wajah, dan nada suara, menyumbang lebih dari setengah dari keseluruhan pesan yang
diterima dalam pertemuan pribadi.
Salah satu cara para pemimpin secara nonverbal mengkomunikasikan nilai umpan balik
adalah dengan mempraktikkan management by wandering around (MBWA). MBWA berarti
bahwa pemimpin meninggalkan kantor mereka dan berbicara langsung kepada karyawan
saat mereka bekerja. Pertemuan dadakan ini mengirimkan pesan positif simbolis kepada pengikut
bahwa pemimpin peduli dengan ide, pendapat, dan perasaan mereka.
9-6 CURRENT COMMUNICATION CHALLENGES
● Leadership via Social Media
Social media mengacu pada berbagai aplikasi berbasis Internet, termasuk
jejaring sosial, wiki, blog, dan sebagainya, yang memungkinkan pembuatan dan
berbagi konten buatan pengguna.
Media sosial secara langsung mendukung tren keterbukaan dan transparansi serta
memberi para pemimpin cara baru untuk terhubung dan membangun hubungan
dengan karyawan di seluruh organisasi dan di seluruh dunia. Ketika orang merasa
menjadi bagian dari komunitas dengan nilai-nilai bersama, keterikatan mereka pada
organisasi meningkat. Para pemimpin harus menyadari bahwa di dunia saat ini,
terutama untuk karyawan yang lebih muda, 'komunitas' sering dibangun melalui
media sosial.
● Being Crisis-Ready
Untuk bersiap berkomunikasi dalam krisis, para pemimpin dapat mengembangkan 4
keterampilan:
✔ Stay calm
Mungkin bagian terpenting dari tugas seorang pemimpin dalam situasi krisis
adalah menyerap ketakutan dan ketidakpastian orang.
✔ Be visible and supportive
Menjadi pemimpin berarti segera keluar, baik untuk meyakinkan pengikut dan
menanggapi keprihatinan publik.
✔ Tell the truth
Para pemimpin melakukan yang terbaik untuk menentukan fakta, dan kemudian “get
the awful truth out” kepada karyawan dan publik secepat mungkin. Pengendalian
rumor sangat penting.
✔ Communicate a vision for the future
Saat-saat krisis menghadirkan peluang luar biasa bagi para pemimpin untuk
mengomunikasikan visi masa depan yang menyentuh emosi orang dan
menyatukan mereka menuju tujuan bersama.

Anda mungkin juga menyukai