Anda di halaman 1dari 38

Pemetaan Arah Perusahaan

Visi dan misi, tujuan dan strategi

KELOMPOK 2

SRI ATIKAH 1519104011


JENNY INDRIYANI 1519104016
EUIS RAHAYU 1519104019
VISI & MISI

Visi berasal dari kata vision yang menggambarkan


pandangan ke depan dari suatu harapan yang
mengandung nilai etika (ethical value) perusahaan
dalam menjalanakan bisnisnya. Sedangkan  misi
,berasal dari kata mission, merupakan bagian dari
visi tetapi berkaitan dengan kode perilaku
perusahaan.
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai,
aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan
seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip
oleh Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan
tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam
produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan
yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang
dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan
cita-cita masa depan.
Visi yang efektif

Visi yang efektif antara lain harus memiliki


karakteristik seperti :
Imagible (dapat di bayangkan).
Desirable (menarik).
Feasible (realistis dan dapat dicapai).
Focused (jelas).
Flexible (aspiratif dan responsif terhadap perubahan
lingkungan).
Communicable (mudah dipahami).
Tujuan penetapan visi perusahaan

Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai


perusahaan
Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan
Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran
dan lingkungan perusahaan
Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan
yang jelas
Menjamin kesinambungan kepemimpinan
organisasi perusahaan
MISI

Wheelen dan Hunger menyebutkan “Organization’s mission is the


purpose or reason for organization’s existence”
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau
alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh
perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.
Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang membantu untuk
menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat dalam rimba
bisnis saat ini. Tujuan dari pernyataan misi adalah
mengkomunikasikan kepada stakeholder, di dalam maupun luar
organisasi, tentang alasan pendirian perusahaan dan ke arah mana
perusahaan akan menuju. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam
misi sebaiknya dinyatakan dalam satu bahasa dan komitmen yang
dapat dimengerti dan dirasakan relevansinya oleh semua pihak yang
terkait.
Adapun perumusan misi perusahaan dapat dilakukan
dengan berbagai cara berikut :
Melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan
Menyelaraskan kegiatan proses utama dengan sumber
daya yang ada, untuk memungkinkan perusahaan
melaksanakan kegiatannya lebih baik secara efesien
Menentukan lingkungan yang sangat berguna sehingga
misi organisasi perusahaan tidak bertentangan secara
internal dan eksternal
Kriteria untuk merumuskan misi perusahaan

Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang


ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat.
Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan
dilayani.
Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan
memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat.
Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada
masa mendatang juga manfaat dan keuntungannya
bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang
tersedia
9 KARAKTERISTIK KOMPONEN VISI & MISI

Konsumen – siapa konsumen perusahaan?


Produk/jasa – apakah produk atau jasa utama perusahaan?
Pasar – secara geografis dimana perusahaan bersaing?
Teknologi – apakah perusahaan canggih secara teknologi?
Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitability – apakah
perusahaan komitmen terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang
sehat?
Filosofi – apakah keyakinan nilai aspirasi dan prioritas etis perusahaan?
Kosep diri – apakah kompetensi khusus atau keunggulan kompetitif utama
perusahaan?
Fokus pada citra publik – apakah perusahaan responsif terhadap masalah
sosial, komunitas dan lingkungan hidup?
Fokus pada karyawan – apakah karyawan dipandang sebagai aset
perusahaan yang berharga. 
Pertimbangan dalam penyusunan Visi Misi

Penyusunan visi dan misi harus mempertimbangkan


beberapa faktor berikut :
Sejarah
Preferensi Masa Kini
Lingkungan Pasar
Sumber Daya
Kompetensi yang membedakan
meningkatkan efektifitas komunikasi visi
(effective communication of vision)

Terdapat 7 elemen kunci yang dapat digunakan dalam


meningkatkan efektivitas komunikasi visi, yaitu:
Simplicity (visi sebaiknya dituliskan secara
sederhana sehingga mudah dikomunikasikan kepada
semua orang baik secara internal maupun eksternal
perusahaan).
Metaphor, analogy and example (visi dapat secara
sederhana dituliskan melalui kata-kata bersifat
kiasan, analogi dan contoh agar visi dapat lebih
mudah dikomunikasikan).
Multiple forum (mengkomunikasikan visi dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain dapat melalui rapat besar, memo, surat
kabar, poster dan pembicaraan informal lainnya).
Repetition (visi akan dapat meresap dan dipahami secara mendalam
biasanya setelah para pegawai mendengar visi tersebut berkali-kali).
Leadership by example (mengkomunikasikan visi akan lebih efektif
jika dilakukan dengan adanya kesamaan antara perkataan dan
perilaku atasan).
Explanation of seeming inconsistencies (jika ternyata terdapat
inkonsistensi seperti pada butir 5, maka manajemen harus segera
memberikan penjelasan kepada seluruh pegawai secara jelas,
sederhana dan terbuka untuk menghindari berkurangnya
kepercayaan pegawai pada manajemen).
Give and take (mengkomunikasikan visi akan lebih efektif apabila
penyampaiannya dilakukan dua arah).
Peran leadership dalam mengkomunikasikan visi &
misi

Menurut Davidson (1995:75), peran leadership


dalam mengkomunikasikan visi dan misi dapat
melalui :
• Education (menumbuhkan pemahaman terhadap visi).
• Authentication (menumbuhkan keyakinan kepada semua
pihak bahwa “kata sesuai dengan perbuatan”).
• Motivation (menumbuhkan kemauan dari dalam diri
pegawai – self motivated workforce – untuk berperilaku
sesuai dengan tujuan perusahaan).
Visi atau Misi ?

Dalam hal perumusannya, terdapat perbedaan pendapat mengenai mana


yang harus ditetapkan terlebih dahulu; visi atau misi? Di kalangan pakar
dan praktisi manajemen strategik terdapat perbedaan pendapat mengenai
apakah misi dulu yang dietapkan baru misi atau sebaliknya.
Fred R. David (2003) berpendapat visi dirumuskan lebih dulu baru misi
Gerry Johnson dan Kevan Scholes (1996) serta Robert S. Kaplan dan
David P. Norton (2003) berpendapat bahwa misi yang harus
dirumuskan terlebih dulu
Peter F Drucker berpendapat “hanya terlepas dari apakah misi atau visi
yang ditetapkan terlebih dahulu, pernyataan misi hendaknya dapat
dengan jelas menunjukkan alasan keberadaan dan “bisnis” atau
kegiatan pokok organisasi yang bersangkutan yang berkenaan dengan
nilai dan harapan para stakeholder
Dalam sebuah aktivitas pergerakan atau kegiatan (baik
organisasi maupun pribadi), kita harus menemukan dulu misi
pergerakan itu, baru kemudian menetapkan visinya.
Menerapkan visi tanpa mendefenisikan misi terlebih dulu
adalah seperti “mau ke suatu tempat”, tanpa tahu kenapa
harus ke tempat tersebut atau mau apa di sana (Rusydi; 2004).

Jadi dapat disimpulkan bahwa misi adalah pernyataan tentang


apa yang harus dikerjakan oleh lembaga atau organisasi dalam
usahanya mewujudkan visi. Dalam operasionalnya orang
berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil
kompromi interpretasi visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata
untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar
cara pencapaian visi.
Tujuan Visi dan Misi

Tujuan internal Visi dan Misi adalah


Membimbing pemikiran menajemen pada isu-isu strategis, terutama
pada saat perubahan signifikan.
Bantuan menentukan standar kinerja.
Menginspirasi karyawan untuk bekerja lebih produktif dengan
memberikan fokus dan umum tujuan.
Panduan pengambilan keputusan karyawan.
Membantu membentuk kerangka kerja untuk perilaku etis.

Tujuan eksternal Visi dan Misi yaitu:


Meminta dukungan eksternal.
Menciptakan hubungan lebih dekat dan komunikasi yang lebih baik
dengan pelanggan, pemasok dan mitra aliansi.
Berfungsi sebagai alat hubungan masyarakat.
Perbedaan Visi Dan Misi
VISI MISI
“What be believe we can be” dan “want 
“What be believe we can do” misi
to be” yang dimana visi merupakan ialah apa saja yang dapat dilakukan
suatu gambaran tentang masa depan,
untuk mencapai visi tadi, seperti
mau jadi apa nanti perusahaan,
organisasi ataupun suatu lembaga. yang sudah dijelaskan tadi Misi
Menentukan visi berarti juga merupakan langkah, cara ataupun
menentukan tujuan serta cita-cita yang strategi apa untuk mencapai visi.
ingin diraih.

Dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara visi dan misi ialah visi merupakan gambaran dan
tujuan suatu lembaga atau perusahaan di masa depan sedangkan misi ialah cara untuk
mencapai tujuan itu. Kadangkala misi perlu dirubah sedemikian rupa jika visi belum juga
tercapai. Jadi bukan visinya yang diubah melainkan hanya cara atau strategi untuk mencapai
tujuannya saja yang diubah. Apabila visi berubah-ubah maka akan terkesan inkonsistensi
gambaran atau tujuan masa depan tentang perusahaan. lembaga maupun organisasi tersebut.
Contoh Visi Misi Perusahaan

PT. Pos Indonesia


VISI
Senantiasa berupaya untuk menjadi
penyedia sarana komunikasi kelas dunia,
yang peduli terhadap lingkungan, dikelola MISI
oleh SDM yang professional, sehingga Menyediakan sarana komunikasi yang andal
mampu memberikan layanan terbaik bagi dan terpercaya bagi masyarakat dan
masyarakat serta tumbuh dan pemerintah guna menunjang pembangunan
berkembang sesuai dengan konsep bisnis nasional serta memperkuat kesatuan dan
yang sehat. keutuhan bangsa dan negara
Mengembangkan usaha yang bertumpu pada
peningkatan mutu pelayanan melalui
penerapan IPTEK tepat guna untuk mencapai
kepuasan pelanggan serta memberikan nilai
tambah yang optimal bagi karyawan,
pemegang saham, masyarakat dan mitra
kerja.
Perusahaan Smart, Tbk
PT. Telkomsel
Hubungan Antara Pengaruh Perumusan
Visi Misi & Strategi Perusahaan

Setelah visi dan misi dirumuskan maka seluruh


strategi perusahaan harus mengacu pada visi dan misi
tersebut dan tidak boleh dibalik. Sebab hal ini
dikhawatirkan strategi tidak akan efektif karena
komitmen dan arah tujuan seluruh orang dalam
perusahaan berbeda dan terkotak-kotak dalam
functional structure. Dalam mengkomunikasikan visi
dan misi peran leadership sangat menentukan.
Strategi Organisasi

Menurut Lynch seperti yang dikutip oleh Wibisono


(2006, p. 50-51), strategi perusahaan merupakan pola
atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau
kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam
sebuah pernyataan yang saling mengikat. Strategi
perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip
secara umum untuk mencapai misi yang dicanangkan
perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur
yang spesifik untuk mencapai misi tersebut
Whelen & Hunger menyebutkan “A Strategy of a corporation
forms a comprehensive master plan that states how the
corporation will achieve its mission and objectives. It maximizes
competitive advantage and minimizes competitive disadvantage”.
Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi
dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan
kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing. Pearce
meyebutkan strategi adalah “rencana main” suatu perusahaan,
mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan
dan dimana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan
maksud dan tujuan untuk apa.
Strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang
mengintegrasian tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan
rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat.
Meskipun di dalam istilah “strategi” biasanya tersirat persaingan,
namun istilah tersebut sering digunakan untuk mencerminkan konsep
operasi perusahaan secara menyeluruh dalam artian luas. Sebab itu
strategi paling sering merujuk pada program umum tindakan dan
penyebaran satuan penyerang dan sumber daya untuk mencapai
sasaran yang komprehensif. Mintzberg dalam konsep strategi dikenal
dengan “ 5P of strategy”, yaitu: perencanaan (plan), pola (pattern),
posisi (position), perspektif (perspective), dan permainan atau taktik
(play).
- Strategy as a plan, terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni
pertama, strategi yang direncanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja
mendahului berbagai tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat
tersebut. Kedua, strategi yang dikembangkan dan dilaksanakan agar mencapai suatu
tujuan.
- Strategy as a pattern, strategi sebagai sebuah pola menunjukan adanya serangkaian
tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam mengejar sebuah tujuan.
- Strategy as a position, dalam hal ini strategi menunjukan berbagai keputusan yang
dipilih perusahaan untuk memposisikan organisasi perusahaan di dalam lingkungan
perusahaan. Strategy as a perspective, dalam hal ini strategi menunjukan perpektif dari
pada pembuat keputusan strategis didalam memandang dunianya, strategi merupakan
pemikiran yang hidup di dalam benak para pembuat keputusan strategis dan seperti
halnya idiologi atau budaya kemudian dijadikan nilai bersama dalam organisasi.
- Strategy as a Play, dalam hal ini strategi merupakan suatu manuver yang spesifik
untuk memberi isyarat mengancam kepada pesaing perusahaan. Misalnya keputusan
yang dibuat oleh pemimpin pasar untuk memperbesar kapasitas pabrik tidak hanya
merupakan strategi dalam arti sebuah “plan”, melainkan strategi ini juga akan menjadi
“play” sehingga dapat menyurutkan minat pendatang baru potensial untuk memasuki
industri yang bersangkutan karena pendatang baru tersebut misalnya tidak memiliki
skala ekonomi yang sebanding dengan pemimpin pasar.
Bila strategi dikaitkan dengan struktur organisasi perusahaan, maka strategi dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok strategi yaitu Strategi Korporasi (corporate strategy),
Strategi Bisnis (business strategy) dan Strategi Fungsional (functional strategy).
 Strategi korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang mengatur kegiatan dan
operasi organisasi yang memiliki lini atau bisnis lebih dari satu. Strategi bisnis, lebih
diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi suatu bisnis tertentu. Strategi
fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi – fungsi manajemen yang dapat
mendukung strategi level unit bisnis. Strategi korporat menggambarkan pedoman
umum dalam menghadapi rencana pengembangan organisasi dan manajemen berbagai
cabang divisi. Strategi korporat berkenaan juga dengan: (1) Pola keputusan
sehubungan dengan berbagai divisi dimana pimpinan organisasi harus ikut; (2) Arus
keuangan dan sumber daya lain dari dan ke masing-masing pusat bisnis; (3) Hubungan
antara organisasi dengan kelompok kunci dalam lingkungan organisasi.
 Strategi bisnis atau strategi kompetitif dikembangkan ke tingkat divisi yang dapat
dianggap sebagai strategic business unit. Strategi pada tingkat ini fokus pada
perbaikan dalam posisi kompetitif yang harus mendukung strategi korporat.
 Strategi fungsi berkonsentrasi pada pemanfaatan secara maksimal produktifitas
sumber daya yang dimiliki organisasi. Dalam batasan strategi korporat dan strategi
bisnis yang sudah ditentukan, fungsi operasi meningkatkan seoptimal mungkin kinerja
sumber daya yang ada. Ketiga hirarki strategi tersebut bersinergis .
Suatu organisasi dapat dikatakan berhasil apabila dapat mencapai visi, misi dan  tujuan
organisasinya. Untuk dapat mencapainya, organisasi harus merumuskan strategi yang
kemudian dijabarkan dalam bentuk program-program atau aktivitas. Keberhasilan suatu
organisasi tidak hanya tertuang dari bagusnya strategi yang telah dirumuskan, tetapi lebih
penting lagi terletak pada keberhasilan pengimplementasiannya. Pengimplementasian
tersebut membutuhkan pengukuran kinerja untuk memastikan strategi apakah yang
berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. 
Berkaitan dengan hal tersebut, sangatlah penting bagi setiap organisasi untuk memiliki
sebuah sistem pengukuran kinerja untuk membandingkan hasil terhadap tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Komponen pertama manajemen strategi adalah perencanaan strategi dengan unsur-
unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan
komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya, sasaran dan
tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan
situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan
balik.
• Evaluasi Lingkungan Eksternal
a) Faktor apa yang secara stratejik relevan dalam lingkungan makro? Analisis PESTEL
(politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan legal)
b) Kekuatan kompetitif apa yang dihadapi perusahaan dan berapa besarnya? Five forces:
pesaing, substitusi, pemasok, pendatang baru, pembeli
c) Faktor yang mempengaruhi perubahan dalam industri dan dampaknya terhadap intensitas
kompetitif dan profitabilitas industri? Perubahan dalam tingkat pertumbuhan jangka
panjang, globalisasi, perubahan kapabilitas dan aplikasi internet, perubahan siapa yang
membeli produk dan bagaimana mereka menggunakannya, perubahan teknologi, inovasi
produk dan pemasaran, perubahan dalam biaya dan efisiensi, pengurangan ketidakpastian
dan risiko bisnis, peraturan pemerintah, perubahan dalam gaya hidup, sikap, dan
perhatian masyarakat
• ANALISIS SWOT SEBAGAI ALAT PERUMUSAN STRATEGI
Salah satu pendekatan yang dapat dipergunakan sebagai instrumen dalam pemilihan strategi
dasar adalah melalui analisis SWOT. Rangkuti (2006) menjelaskan bahwa analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness)
dan ancaman (threats).
Model Manajemen Strategis David Hunger & Whelen
• Formulasi Strategi (Strategi Formulation)

Formulasi strategi atau perumusan strategi adalah proses menetapkan program atau rencana
yang dilaksanakan perusahaan(organisasi), tujuan akhir (aims) yang ingin dicapainya, serta
cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan akhir tersebut. (Robinson Pearce,
Managements Strategic ,53)
Senada dengan hal diatas, Hunger dan Wheleen juga menjelaskan bahwa perumusan
strategi adalah pembangunan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari
kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Lebih lanjut Akdon menjelaskan bahwa tiga pertanyaan yang harus dijawab dalam
penyusunan strategi adalah:
a) dimana kita berada saat ini? Jawaban diberikan sesudah melakukan scanning PLI dan
PLE serta mengakomodasi harapan customer dan stakeholder,
b) kemana kita hendak menuju? Jawaban dengan mengembangkan visi, pernyataan misi,
nilai, tujuan-tujuan (end result dalam jangka waktu tertentu) dan objectives yang berciri
SMART (Spesific, Measurable, Aggressive and Attainable, Result Oriented, Timebound),
c) bagaimana kita mengukur kemajuan setelah dicapai.
Telaah Lingkungan Internal (PLI)

PLI ini mencermati (scanning) kekuatan dan kelemahan di lingkungan


internal organisasi sendiri yang dapat dikelola manajemen meliputi
antara lain:
·      Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya.
·      Sistem organisasi dalam mencapai efektivitas organisasi termasuk
efektivitas komunikasi internal.
·      Sumber daya manusaia , sumber daya alam, tenaga terampil (skill)
dalam tingkat pemberdayaan sumber daya, termasuk komposisi dan
kualitas sumber daya manusianya.
·      Biaya operasional berikut sumber dananya.
·      Faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan terhadap proses
kinerja/misi organisasi yang sudah ada, maupun yang secara potensial
dapat muncul di lingkungan intenal organisasi seperti teknologi yang
telah digunakan sampai saat ini.
PLE mencermati (scanning) peluang dan tantangan yang ada di lingkungan
eksternal organisasi sendiri (tidak dapat dikelola manajemen) yang meliputi
berbagai faktor yang dapat dikelompokkan dalam bidang/aspek.

·      Task Environment, secara langsung berinteraksi dan mempengaruhi organisasi


seperti: Klien, konsumen, stakholder, pesan pelanggan.
·      Societal Environment, pada umumnya terdiri dari beberapa elemen penting seperi
ekonomi, teknologi, sosial budaya, politik, hukum, lingkungan hidup, ekologi, geografi.
§   Economic Environment, merupakan suatu kerawanan bagi kebanyakan organisasi,
dan analisisnya paling sulit dilakukan, karena menyangkut ekonomi tingkat nasional.
Misalnya, masalah keuangan negara, tingkat inflasi, suku bunga, dan sebagainya.
§   Techological Environment, merupakan hal yang tidak kalah pentingnya
dibandingkan dengan economic environment. Kemajuan teknologi yang sangat pesat
pada saat ini menuntut organisasi untuk selalu mengikuti perubahan teknologi ini agar
dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
§   Social Environment, menjadi yang paling penting dalam kehidupan organisasi
karena menyangkut perilaku sosial dan nilai-nilai budaya (social attitude and values).
Transparasi/keterbukaan merupakan suatu tuntutan baru, terutama dalam
pemerintahan, sementara kritik masyarakat harus diperhatikan, dan adanya tuntutan
akan peningkatan “quality of life” yang semakin gencar.
....lanjutan PLE

§   Ecological Environment, merupakan hal yang sangat dianalisis,karena sangat


tergantung pada kemampuan (maturity) lingkungan, belum ada suatu pembakuan
yang telah disepakati bersama. Termasuk dalam ecologocal environment ini antara
lain masalah polusi dan pencamaran lingkungan alam (fisik).
§   Political Environment, merupakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan bidang kegiatan organisasi, misalnya kebijakan perpajakan moneter, perizinan,
yang mempunyai dampak jangka panjang pada efektivitas organisasi. Hal ini akan
terasa pada organisasi yang kegiatannya telah diatur oleh pemerintah (termasuk
administrasi dan organisasi publik sebagai aparat pemerintahan), karena organisasi ini
akan tergantung pada kehidupan politik pemerintah.
§   Security Environment, terutama bagi Indonesia masa kini merupakan aspek yang
perlu dipertimbangkan dengan teliti. Masalah keamanan sangat berpengaruh terhadap
kehidupan dan kelangsungan suatu organisasi, terutama yang berkaitan dengan
kesejahteraan masyarakat. Demikian juga pada bidang geografi dimana organisasi
berada, serta pesaing yang memiliki kegiatan dan usaha yang sama dengan organisasi
sendiri.
Strategi bersaing di Pasar Internasional

• Stategi bersaing di pasar internasional

Bersaing di pasar internasional memungkinkan perusahaan untuk


a. memperoleh pelanggan baru
b. memperoleh biaya yang lebih rendah melalui skala ekonomi yang lebih
besar
c. mendorong kompetensi inti
d. memperoleh akses sumber daya dan kapabilitas yang lokasinya di luar
pasar domestik perusahaan
e. memecah risiko dengan pasar bisnis yang lebih luas
Lima strategi untuk masuk pasar internasional
a) memelihara produksi di pasar nasional dan ekspor ke pasar internasional
b) memberi lisensi perusahaan asing untuk menghasilkan dan mendistribusikan
produk
c) Franchising
d) Mendirikan anak perusahaan melalui akuisisi atau green venture di negara lain
e) Menggunakan strategic alliances

Tiga alternatif untuk bersaing di pasar internasional


• Multidomestik strategy
• Global strategy : think global – act global
• Combination of think global – act local
• Evaluasi dan Pengendalian (Evaluation and Control)
Evaluasi Sumber Daya, Kapabilitas dan Daya saing
- Apakah strategi sekarang sudah baik? Kualitatif: kelengkapan, konsistensi internal, rasional,
dan kelayakan
- Apakah sumber daya dan kapabilitas perusahaan sudah memiliki kekuatan kompetitif secara
berkelanjutan melampaui pesaing? VRIN test valuable, rare, inimitable, non substitutable
- Apakah perusahaan mampu meraih peluang pasar dan mengatasi ancaman eksternal untuk ke
depannya? SWOT Analysis
- Apakah struktur biaya dan value propotion kompetitif ?
- Secara keseluruhan apakah kompetitif perusahaan lebih kuat atau lebih lemah dibandingkan
pesaing utama
KESIMPULAN
Visi merupakan gambaran dan tujuan suatu lembaga atau perusahaan di masa depan sedangkan misi ialah
cara untuk mencapai tujuan itu.
Suatu organisasi dapat dikatakan berhasil apabila dapat mencapai visi, misi dan  tujuan
organisasinya. Untuk dapat mencapainya, organisasi harus merumuskan strategi yang kemudian
dijabarkan dalam bentuk program-program atau aktivitas. Keberhasilan suatu organisasi tidak hanya
tertuang dari strategi yang telah dirumuskan, tetapi lebih penting lagi terletak pada keberhasilan
pengimplementasiannya. Pengimplementasian tersebut membutuhkan pengukuran kinerja untuk
memastikan strategi apakah yang berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. 
 
Lima strategi kompetisi yang umum
- Low Cost, Perusahaan mampu mengelola rantai nilai dengan biaya yang efektif dan menemukan
cara inovatif untuk mengeliminir biaya
- Broad differentiation Diferensiasi yang sukses: 1) harga premium, 2) peningkatan unit jual, 3)
kesetiaan pelanggan terhadap brand
- Focused low-cost
- Focused differentiation
- Best cost
Yaitu menciptakan keuntungan dengan harga murah dan keunggulan berbasis diferensiasi untuk
pasar yang luas dan ceruk pasar yang sempit.
VRIO Test

Anda mungkin juga menyukai