Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TINJAUAN PRINSIP-PRINSIP, PEMAHAMAN GCG MELALUI 5W+1H DAN


PERKEMBANGAN GCG DI DUNIA, ASIA DAN INDONESIA

Dosen Pengampu
DEWI ANGGRAINI, SE, M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. RISKA ANDRIANI (2101020021)

2. MUHAMMAD IQBAL (2101020090)

UNIVERSITAS BINA INSAN


FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN SOSIAL HUMANIORA
PRODI AKUNTANSI
2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah swt. Atas segala rahmat-Nya,
sehingga kita dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah (Tata Kelola Perusahaan), Yang
menjelaskan tentang “(Tinjauan Prinsip-Prinsip, Pemahaman GCG Melalui 5W+1H
Dan Perkembangan GCG Di Dunia, Asia Dan Indonesia)’’Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Dewi Anggraini, SE, M.Si selaku Dosen Pengampu yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan makalah pembelajaran ini.
Tidak lupa juga mengucapkan terimakasih terhadap anggota, atas kerja sama
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi
nya. Kita sangat berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca.
Bagi kita sebagai penyusun dan penulis merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah pembelajaran ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kita.
Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan Makalah Pembelajaran ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip-Prinsip Corporate Governance .................................................... 2
B. Pemahaman Corporate Governance Melalui 5W+1H ............................. 3
C. Perkembangan Corporate Governance Di Dunia, Asia dan Indonesia .. 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 5
B. Saran ............................................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Corporate Governance, atau yang dikenal juga dengan tata kelola perusahaan,
adalah sistem dan proses yang digunakan untuk mengendalikan dan mengarahkan
perusahaan. Konsep ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemegang
saham, manajemen, dan dewan direksi, serta mencakup aturan dan prosedur yang
digunakan untuk membuat keputusan bisnis dan keuangan.
Latar belakang munculnya konsep Corporate Governance sebenarnya berawal
dari kebutuhan untuk mengatasi konflik kepentingan antara pemegang saham dan
manajemen perusahaan. Dalam struktur perusahaan tradisional, manajemen memiliki
kecenderungan untuk membuat keputusan yang menguntungkan diri mereka sendiri
daripada kepentingan pemegang saham. Oleh karena itu, Corporate Governance
dibutuhkan untuk memastikan bahwa manajemen bertindak sejalan dengan
kepentingan pemegang saham.
Pengertian dan latar belakang ini adalah pendahuluan yang baik untuk
memahami konsep Corporate Governance. Namun, penting juga untuk memahami
bahwa setiap perusahaan mungkin memiliki pendekatan dan praktik Corporate
Governance yang berbeda-beda, tergantung pada struktur, budaya, dan regulasi
perusahaan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk dalam Prinsip-Prinsip Corporate Governance?
2. Bagaimana Pemahaman Corporate Governance Melalui 5W+1H?
3. Bagaimana Perkembangan Corporate Governance Di Dunia, Asia Dan Indonesia?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Corporate Governance


Good Corporate Governance merupakan gabungan prinsip-prinsip dasar dalam
membangun suatu tatanan etika kerja dan kerjasama agar tercapai rasa kebersamaan,
keadilan, optimasi dan harmonisasi hubungan sehingga dapat menuju kepada tingkat
perkembangan yang penuh dalam suatu organisasi atau badan usaha.
Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Vision
Pengembangan suatu organisasi atau badan usaha harus didasarkan pada adanya
visi & strategi yang jelas dan didukung oleh adanya partisipasi dari seluruh anggota dalam
proses pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengembangan supaya semua pihak akan
merasa memiliki dan tanggungjawab dalam kemajuan organisasi atau usahanya.
2. Participation
Dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan hasil keputusan suatu
organisasi atau badan usaha sedapat-dapatnya melibatkan pihak-pihak terkait dan relevan
melalui sistem yang terbuka dan dengan jaminan adanya hak berasosiasi dan penyampaian
pendapat.
3. Equality
Suatu badan usaha atau organisasi yang baik selalu akan member dan menyediakan
peluang yang sama bagi semua anggota atau pihak terkait bagi peningkatan kesejahteraan
melalui usaha bersama di dalam etika usaha yang baik.
4. Professional
Dalam bahasa sehari-hari professional diartikan “One who engaged in alearned
vocation (Seseorang yang terikat dalam suatu lapangan pekerjaan)”. Dalam konteks ini
professional lebih dikaitkan dengan peningkatan kapasitas kompetensi dan juga moral
sehingga pelayanan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan akurat.
5. Supervision
Meningkatkan usaha-usaha supervisi terhadap semua aktivitas usaha atau organisasi
sehingga tujuan bersama dapat dicapai secara optimal, efektif dan efisien, serta untuk
meminimalkan potensi kesalahan atau penyimpangan yang mungkin timbul.
6. Effective & Efficient
Effective berarti “do the things right”, lebih berorientasi pada hasil,
sedangkan efficient berarti “do the right things”, lebih berorientasi pada proses. Apapun
yang direncanakan dan dijalankan oleh suatu organisasi atau badan usaha harus bersifat
efektif dan efisien.
7. Transparent
Dalam konteks good governance, transparency lebih diartikan membangun
kepercayaan yang saling menguntungkan antara pemerintah atau pengelola dengan
masyarakat atau anggotanya melalui ketersediaan informasi yang mudah diakses, lengkap
dan up to date.
8. Accountability/Accountable

2
Dalam konteks pembicaraan ini accountability lebih difokuskan dalam meningkatkan
tanggungjawab dari pembuat keputusan yang lebih diarahkan dalam menjawab
kepentingan publik atau anggota.
9. Fairness
Dalam konteks good governance maka fairness lebih diartikan sebagai aturan hukum
harus ditegakan secara adil dan tidak memihak bagi apapun, untuk siapapun dan oleh pihak
manapun.
10. Honest
Policy, strategi, program, aktivitas dan pelaporan suatu organisasi atau badan
usaha harus dapat dijalankan secara jujur. Segala jenis ketidak-jujuran pada akhirnya akan
selalu terbongkar dan merusak tatanan usaha dan kemitraan yang telah dan sedang
dibangun. Tanpa kejujuran mustahil dapat dibangun trust dan long term partnership.
11. Responsibility & Social Responsibility
Institusi dan proses pelayanan bagi kepentingan semua pihak terkait harus
dijalankan dalam kerangka waktu yang jelas dan sistematis. Sebagai warga suatu
organisasi, badan usaha dan/atau masyarakat, semua pihak terkait mempunyai
tanggungjawab masing-masing dalam menjalankan tugasnya dan juga harus memberi
pertanggungjawaban kepada publik, sehingga di dalam suatu tatanan atau komunitas dapat
terjadi saling mempercayai, membantu, membangun dan mengingatkan agar terjalin
hubungan yang harmonis dan sinergis.
Sedangkan lebih sempit lagi, menurut OECD, prinsip dasar GCG yang
dikembangkan adalah:
a. Perlakuan yang setara antar pemangku kepentingan (fairness),
b. Transparansi,
c. Akuntabilitas, dan
d. Responsibilitas

B. Pemahaman Corporate Governance Melalui 5W+1H


Pemahaman Good Corporate Governance (GCG) melalui konsep 5W+1H
mencakup definisi, tujuan, prinsip-prinsip, pelaku, dan bagaimana implementasinya
dalam suatu perusahaan. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. What (Apa): GCG adalah suatu konsep yang mengatur dan mengendalikan
manajemen perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan dan
pemegang saham dengan cara yang legal dan etis.
2. Why (Mengapa): GCG diterapkan untuk menciptakan transparansi dalam
perusahaan, meningkatkan kemandirian, mempertanggungjawabkan setiap
keputusan dan tindakan, serta menjamin keadilan bagi semua pihak.
3. Who (Siapa): Pelaku GCG meliputi semua pihak yang terlibat dalam
perusahaan, mulai dari pemegang saham, dewan direksi, manajemen, karyawan,
dan lainnya.
4. When (Kapan): GCG harus diterapkan sepanjang waktu dalam setiap kegiatan
perusahaan.

3
5. Where (Di mana): GCG diterapkan di semua tingkatan dan unit bisnis dalam
perusahaan.
6. How (Bagaimana): Implementasi GCG dilakukan melalui pembangunan
pemahaman, kepedulian, dan komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip
GCG dalam setiap kegiatan bisnis.
Pemahaman Good Corporate Governance (GCG) melalui 5W+1H melibatkan
pemahaman tentang apa itu GCG, mengapa kita membutuhkannya, siapa yang terlibat,
kapan dan di mana implementasinya dilakukan, serta bagaimana melaksanakannya.
GCG melibatkan prinsip-prinsip seperti transparansi (keterbukaan informasi),
independensi (kemandirian), akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan), tanggung
jawab (pertanggung jawaban), dan keadilan (kewajaran). Pemahaman, kepedulian, dan
komitmen sangat penting dalam implementasi GCG.

C. Perkembangan Corporate Governance Di Dunia, Asia Dan Indonesia


Di dunia, isu GCG mulai berkembang seiring dengan terjadinya skandal
keuangan yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar seperti Enron dan WorldCom.
Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan di seluruh dunia untuk lebih memperhatikan
praktik-praktik tata kelola yang baik. GCG menjadi fokus utama dalam upaya
meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam dunia bisnis.
Di Asia, khususnya setelah krisis keuangan pada tahun 1997-1998, kesadaran
akan pentingnya GCG semakin meningkat. Negara-negara seperti Singapura, Malaysia,
dan Thailand telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat tata kelola
perusahaan. Indonesia juga mengalami peningkatan kesadaran akan GCG setelah krisis
tersebut.
Di Indonesia, perkembangan GCG telah menjadi fokus utama dalam beberapa
tahun terakhir. Pemerintah Indonesia telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk
menerapkan praktik-praktik GCG yang baik melalui berbagai inisiatif dan regulasi.
Skor total rata-rata perusahaan dalam hal GCG di Indonesia juga telah meningkat dari
tahun ke tahun.
Namun demikian, masih ada tantangan yang perlu diatasi dalam implementasi
GCG di Indonesia dan di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan diharapkan terus
meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan komitmen terhadap prinsip-prinsip GCG
untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih transparan, akuntabel, dan adil.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Good corporate governance (GCG) merupakan sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan guna menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua
stakeholder. Konsep ini menekankan pada dua hal yakni, pertama, pentingnya hak
pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya
dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara
akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan,
kepemilikan, dan stakeholder.
Good governance dapat diartikan sebagai kepemerintahan yang baik atau
penyelenggaraan pemerintahaan yang bersih dan efektif, sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku. Pemerintahan mencakup ruang lingkup yang luas, termasuk
bidang politik, ekonomi dan sosial mulai dari proses perumusan kebijakan dan
pengmbilan keputusan hingga pelaksanaan dan pengawasan. Political governance
mengacu pada proses pembuat kebijakan. Economic governance mengacu pada proses
pembuatan keputusan di bidang ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan,
pemerataan, penurunan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup. Administrative
governance berarti, bahwa penyelenggara setiap bidang dan tahapan pemerintahan
harus dilakukan dengan bersih, efisien, dan efektif

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35016488/GOOD_CORPORATE_GOVERNANCE

Anda mungkin juga menyukai