Dosen Pengampu
DEWI ANGGRAINI, SE, M.Si
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah swt. Atas segala rahmat-Nya,
sehingga kita dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah (Tata Kelola Perusahaan), Yang
menjelaskan tentang “(Tinjauan Prinsip-Prinsip, Pemahaman GCG Melalui 5W+1H
Dan Perkembangan GCG Di Dunia, Asia Dan Indonesia)’’Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Dewi Anggraini, SE, M.Si selaku Dosen Pengampu yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan makalah pembelajaran ini.
Tidak lupa juga mengucapkan terimakasih terhadap anggota, atas kerja sama
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi
nya. Kita sangat berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca.
Bagi kita sebagai penyusun dan penulis merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah pembelajaran ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kita.
Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan Makalah Pembelajaran ini.
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................... 5
B. Saran ............................................................................................................. 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk dalam Prinsip-Prinsip Corporate Governance?
2. Bagaimana Pemahaman Corporate Governance Melalui 5W+1H?
3. Bagaimana Perkembangan Corporate Governance Di Dunia, Asia Dan Indonesia?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dalam konteks pembicaraan ini accountability lebih difokuskan dalam meningkatkan
tanggungjawab dari pembuat keputusan yang lebih diarahkan dalam menjawab
kepentingan publik atau anggota.
9. Fairness
Dalam konteks good governance maka fairness lebih diartikan sebagai aturan hukum
harus ditegakan secara adil dan tidak memihak bagi apapun, untuk siapapun dan oleh pihak
manapun.
10. Honest
Policy, strategi, program, aktivitas dan pelaporan suatu organisasi atau badan
usaha harus dapat dijalankan secara jujur. Segala jenis ketidak-jujuran pada akhirnya akan
selalu terbongkar dan merusak tatanan usaha dan kemitraan yang telah dan sedang
dibangun. Tanpa kejujuran mustahil dapat dibangun trust dan long term partnership.
11. Responsibility & Social Responsibility
Institusi dan proses pelayanan bagi kepentingan semua pihak terkait harus
dijalankan dalam kerangka waktu yang jelas dan sistematis. Sebagai warga suatu
organisasi, badan usaha dan/atau masyarakat, semua pihak terkait mempunyai
tanggungjawab masing-masing dalam menjalankan tugasnya dan juga harus memberi
pertanggungjawaban kepada publik, sehingga di dalam suatu tatanan atau komunitas dapat
terjadi saling mempercayai, membantu, membangun dan mengingatkan agar terjalin
hubungan yang harmonis dan sinergis.
Sedangkan lebih sempit lagi, menurut OECD, prinsip dasar GCG yang
dikembangkan adalah:
a. Perlakuan yang setara antar pemangku kepentingan (fairness),
b. Transparansi,
c. Akuntabilitas, dan
d. Responsibilitas
3
5. Where (Di mana): GCG diterapkan di semua tingkatan dan unit bisnis dalam
perusahaan.
6. How (Bagaimana): Implementasi GCG dilakukan melalui pembangunan
pemahaman, kepedulian, dan komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip
GCG dalam setiap kegiatan bisnis.
Pemahaman Good Corporate Governance (GCG) melalui 5W+1H melibatkan
pemahaman tentang apa itu GCG, mengapa kita membutuhkannya, siapa yang terlibat,
kapan dan di mana implementasinya dilakukan, serta bagaimana melaksanakannya.
GCG melibatkan prinsip-prinsip seperti transparansi (keterbukaan informasi),
independensi (kemandirian), akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan), tanggung
jawab (pertanggung jawaban), dan keadilan (kewajaran). Pemahaman, kepedulian, dan
komitmen sangat penting dalam implementasi GCG.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Good corporate governance (GCG) merupakan sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan guna menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua
stakeholder. Konsep ini menekankan pada dua hal yakni, pertama, pentingnya hak
pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya
dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara
akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan,
kepemilikan, dan stakeholder.
Good governance dapat diartikan sebagai kepemerintahan yang baik atau
penyelenggaraan pemerintahaan yang bersih dan efektif, sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku. Pemerintahan mencakup ruang lingkup yang luas, termasuk
bidang politik, ekonomi dan sosial mulai dari proses perumusan kebijakan dan
pengmbilan keputusan hingga pelaksanaan dan pengawasan. Political governance
mengacu pada proses pembuat kebijakan. Economic governance mengacu pada proses
pembuatan keputusan di bidang ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan,
pemerataan, penurunan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup. Administrative
governance berarti, bahwa penyelenggara setiap bidang dan tahapan pemerintahan
harus dilakukan dengan bersih, efisien, dan efektif
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35016488/GOOD_CORPORATE_GOVERNANCE