Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat
1. Menyebutkan serta menjelaskan definisi dan contoh visi dan misi organisasi.
2. Menjelaskan elemen kunci untuk meningkatkan efektivitas komunikasi visi
3. Menyebutkan beberapa strategi dalam menentukan visi
4. Menyebutkan ciri-ciri yang harus tergambar dalam misi
5. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan visi dan misi
6. Menjelaskan ciri-ciri misi yang baik.
7. Menjelaskan ciri-siri visi yang efektif.
8. Menjelaskna ciri-ciri yang harus terdapat dalam misi
Deskripsi.
Dalam bab ini dipelajari mengenai definisi dan contoh visi dan misi suatu perusahaan,
elemen-elemen kunci yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi visi,
strategi dalam menentukan visi, ciri-ciri yang harus tergambar dalam misi, langkah-langkah
penyusunan visi dan misi, ciri-ciri misi yang baik, ciri-ciri yang harus terdapat dalam misi,
dan ciri-ciri visi yang efektif. Bab ini dipelajari dua kali pertemuan.
Perumusan Visi Perusahaan
Setiap perusahaan atau organisasi senantiasa mempunyai cita-cita ideal yang hendak dicapai.
Cita-cita tersebut akan diperjuangkan agar jati dirinya jelas, yakni citra nilai dan kepercayaan
perusahaan. Citra nilai dan kepercayaan perusahaan ini di sebut dengan visi. Visi merupakan
wawasan luas ke masa depan dari manajemen dan merupakan kondisi ideal yang hendak
dicapai oleh perusahaan di masa yang akan datang . Pernyataan visi menjawab pertanyaan :
Apa yang ingin kita capai.
Pernyataan visi (vision) dibuat oleh perusahaan terutama untuk menjawab pertanyaan “What
will our business be?” atau pertanyaan “What do we wnnt to become?”. Pernyataan visi
menunjukkan arah strategis perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang
sehingga akan menuntun pengerahan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Arah strategis yang dinyatakan di dalam visi masih berada
dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Menurut David (2011 :82),
pernyataan visi haruslah singkat, diharapkan satu kalimat, dan sebanyak mungkin manajer
diminta masukannya dalam proses pengembangannya. Dalam visi, juga terdapat nilai-nilai,
aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa yang akan datang seperti yang diungkapkan oleh
Kotler (1993), visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekpresikan dalam
produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok
masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa yang
akan datang.
Visi yang efektif antara lain harus memilki karakteristik sebagai berikut :
Menurut Davidson (1995 : 75), peran pimpinan dalam mengkomunikasi visi dapat melalui :
Pernyataan visi berkaitan dengan pernyataan misi perusahaan. Misi yang disusun oleh suatu
perusahaan mengacu pada visi perusahaan. Penentuan misi perusahaan sangatlah penting
karena misi itu bukan hanya sangat mendasar sifatnya, akan tetapi membuat organisasi
memiliki jati diri yang bersifat khas. Dengan kata lain, misilah yang membedakan satu
organisasi dari organisasi lainnya yang sejenis. Pentingnya misi juga terlihat dengan jelas
bahwa misi menentukan tugas-tugas utama yang harus terselenggara dalam organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Misi perusahaan dibedakan ke
dalam misi dalam arti sempit dan misi dalam arti luas. Dalam arti sempit, misi perusahaan
akan menunjuk kepada bisnis utama perusahaan. Sedangkan dalam arti luas, misi mencakup
kepada berbagai aktivitas yang terdiri dari tipe barang dan jasa, pasar dan pemasaran
teknologi, riset dan pengembangan dan lain sebagainya. Misi dapat didefinisikan adalah
maksud dan kegiatan utama yang membuat organisasi memiliki jati diri yang khas dan
sekaligus membedakannya dari organisasi lainnya yang bergerak dalam bidang usaha yang
sama. Kalau dalam pernyataan visi, kita menjawab pertanyaan : Apa yang ingin kita capai?
Sedangkan dalam pernyataan misi, kita menjawab pertanyaan : Bagaimana kita
mencapainya?
Beberapa ciri yang harus tergambar dengan jelas dalam suatu misi antara lain :
1. Misi merupakan suatu pernyataan umum dan berlaku untuk kurun waktu yang panjang
tentang niat organisasi yang bersangkutan.
1. Misi mencakup filsafat yang dianut dan akan digunakan oleh pengambil keputusan
stratejik dalam organisasi. Falsafah adalah nilai-nilai yang
terkandung/tercermin/tertanam dalam tingkah laku seluruh anggota organisasai
2. Misi menggambarkan citra yang hendak diproyeksikan ke masyarakat luas.
3. Misi merupakan pencerminan jati diri yang ingin diciptakan, ditumbuhkan dan
dipelihara.
4. Misi menunjukkan produksi barang atau jasa apa yang menjadi andalannya.
5. Misi menggambarkan dengan jelas kebutuhan apa di kalangan pelanggan atau
pengguna jasa yang akan diupayakan untuk dipuaskan.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam misi harus jelas terlihat produk andalan apa
yang akan dihasilkan, pasaran konsumen yang bagaimana yang akan dituju, cara
pemanfaatan teknologi yang akan digunakan yang kesemuanya menggambarkan sistem nilai
dan skala prioritas yang dianut oleh para pengambil keputusan stratejik dalam organisasi.
Menurut Drucker (2000:87) pada dasarnya misi perusahaan merupakan alasan mendasar
keberadaan suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi terutama di tingkat unit bisnis
menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan
Menurut Sondang (2011 : 46-47) suatu misi menjelaskan produk, pasar dan teknologi yang
menjadi sasaran kegiatan perusahaan dan dinyatakan sedemikian rupa sehingga tergambar
pula sistem nilai dan skala prioritas yang dianut oleh para pengambil keputusan stratejik
dalam perusahaan.
Pada umumnya sumber ide dalam perumusan misi suatu perusahaan dapat ditelusuri pada
keyakinan, keinginan dan cita-ita pendirinya. Ketika seorang wirausahaan memutuskan
mendirikan badan usaha, mungkin ia telah mempunyai pandangan umum mengenai bidang
usaha yang akan ia dirikan. Pandangan tersebut dapat menyangkut beberapa hal, yaitu :
1. Jika seorang usahawan memutuskan untuk menyisihkan sebagian kekayaannya untuk
dijadikan modal perusahaan, dalam pikirannya terbayang bahwa perusahaan akan
menghasilkan produk atau jasa tertentu yang manfaatnya akan melebihi atau paling
sedikit sama dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan produk
tersebut. Setiap usahawan selalu akan memperhitungkan keterkaitan antara manfaat
produknya dengan biaya yang harus dipikul karena hanya dengan demikian mereka
mampu memasarkan produk tersebut kepada berbagai pihak yang berminat
menggunakannya dengan perolehan keuntungan yang wajar. Perolehan
keuntungan yang wajar penting karena dengan demikian usahawan yang bersangkutan
memperoleh kembali modal yang sudah ditanamkannya dengan deviden tertentu
(Return On Invesment)
2. Dalam mendirikan perusahaan, seorang usahawan biasanya sudah memperoleh
gambaran tentang produk apa yang akan dihasilkannya. Keputusan untuk
menghasilkan barang atau jasa tertentu dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan
segmen konsumen tertentu dengan produk yang telah terdapat di pasar belum
sepenuhnya terpenuhi. Atau mungkin saja produk tersebut telah memenuhi
kebutuhan para penggunanya akan tetapi usahawan yang bersangkutan merasa
yakin bahwa konsumen mempunyai keinginan untuk melihat tersedianya
produk alternatif di pasaran, baik dalam arti harga, jenis dan mutunya.
Usahawan yang cetakan biasanya juga jeli dalam memanfaatkan peluang dalam
pemanfaatan teknologi dalam menghasilkan barang atau jasa pilihannya sedemikian
rupa sehingga produk perusahaan tersebut mampu bersaing baik dalam harga maupun
dalam mutu.
3. Setiap usahawan ketika mendirikan perusahaan, bercita-cita bahwa apabila ia bekerja
keras dan didukung oleh berbagai pihak seperti karyawan, mampu menghasilkan
produk dengan mutu tinggi dan dengan harga yang terjangkau oleh segmen
masyarakat tertentu yang menginginkan manfaat dari produk tersebut, perusahaan
tidak hanya mampu bertahan, akan tetapi terus bertumbuh dan berkembang.
Dalam pikiran usahawan tersebut tergambar filsafat bisnis yang akan diterapkan
sedemikian rupa sehingga mampu meraih kepercayaan berbagai pihak yang
diharapkan bersedia memberikan dukungan guna pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan.
4. Dalam diri usahawan yang bersangkutan terdapat bayangan tentang citra perusahaan
yang hendak diproyeksikan kepada berbagai pihak di luar perusahaan yang pada
gilirannya diharapkan memberikan kesan bahwa usahawan tersebut adalah seorang
yang bona fide, produknya bisa dipercaya dalam arti mutu, harga dan pelayanan purna
jualnya.
Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang membantu untuk menentukan arah dan
menunjukkan jalan yang tepat dalam bisnis saat ini. Tujuan dari pernyataan misi adalah
mengkomunikasikan kepada stakeholder di dalam maupun di luar organisasi tentang alasan
pendirian perusahaan dan ke arah mana perusahaan akan menuju. Pertanyaan mengenai misi
perusahaan harus diajukan sepanjang perjalanan usaha. Dalam hal ini sudah menjadi praktek
yang lazim bagi perusahaan besar untuk melakukan evaluasi terhadap misi perusahaan setiap
tahun meskipun unsur-unsurnya tetap didasarkan pada keyakinan, harapan dan cita-cita yang
telah dirumuskan pendirinya.
Pada pelaksanaannya, tak sedikit organisasi ataupun orang perseorangan bingung dalam
perumusan visi dan misi yang seharusnya dirumuskan sebelum suatu organisasi terbentuk
atau sebelum seseorang diangkat menjadi seorang pemimpin. Jika sudah demikian, biasanya
arah organisasi atau pemimpin yang tidak merumuskan visi dan misi dari awal, menjadiksn
organisasi berjalan apa adanya dan tidak ada arah yang jelas kemana organisasi akan menuju
tujuan yang akan dicapainya. Oleh karenanya , visi dan misi menjadi sesuatu yang mutlak
ada dan dikuasai oleh elemen organisasi, dan yang terpenting adalah dikuasai oleh
pimpinannya, karena visi-misi ini merupakan perumusan atas segala rencana yang
merupakan langkah pertama yang harus ditempuh dalam prinsip-prinsip manajemen. Tanpa
perencanaan yang baik, segala sesuatu tentunya tidak akan menghasilkan sesuat sesuai
harapan. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk membuat sebuah visi
dan misi yang efektif adalah : terlebih dahulu harus membuat perumusan masalah-masalah
yang dihadapi oleh organisasi, dan mempersempit masalah tersebut yang sekiranya akan
difokuskan untuk ditangani dan menjadi maksud, tujuan, dan cita-cita dari organisasi.
Contoh kasus sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan. Jika kita
melihat ruang lingkup aktivitas organisasi tersebut, maka kita bisa memulai merumuskan
masalah visi-misi tersebut dengan terlebih dahulu menjawab beberapa pertanyaan berikut :
Untuk merumuskan visi-misi yang efektif, harus lebih dispesifikkan lagi masalah-masalah
kemanusiaan, masalah sosial, dan orang-orang penyandang masalah sosial di atas, karena
luasnya masalah tersebut akan mengaburkan perbedaan dari tiap masalah. Kita dapat
membuat rumusan permasalahan baru yang lebih spesifik dan mengkerucut untuk menjadi
fokus penyelesaian masalah :
Jadi, perumusan visi-misi yang baik haruslah melalui tahapan perumusan permasalahan yang
ada dan ingin dipecahkan oleh organisasi atau seseorang yang akan memimpin organisasi
tersebut. Tanpa adanya perumusan masalah, pembuatan visi-misi bisa saja menyimpang dari
cita-cita organisasi yang sesungguhnya. Intinya, pimpinan yang handal adalah pimpinan
yang mengetahui dan memahami permasalahan dan cita-cita organisasinya.
Menurut Pearce dan Robinson (2005) bahwa pernyataan misi yang dibuat setidak-tidaknya
mengandung tiga komponen yaitu : sensitivitas terhadap keinginan pelanggan (sensitivity to
customer wants), perhatian terhadap masalah mutu atau kualitas (concern for quality), dan
pernyataan visi perusahaan (statements of company vision).
Sedangkan David (2007 : 64) memperluas komponen misi dengan menyebutkan bahwa
terdapat Sembilan ciri-ciri yang harus terdapat dalam misi perusahaan yaitu :
1. Misi harus bersifat luhur dan berasal dari hati nurani yang paling dalam yang
merupakan keinginan paling luhur dari diri kita.
2. Bersifat fleksibel, tidak kaku dan mudah diubah. Artinya, misi tidak sekali jadi tapi
terbuka peluang untuk perbaikan dan perubahan
3. Misi harus menarik, sehingga mampu memotivasi kita karena kita akan terdorong
bekerja keras untuk sesuatu yang kita sukai.
4. Misi yang baik bukan bersifat materi dan berdasarkan ukuran-ukuran materi semata.
5. Misi harus jelas, mudah dihayati dan dipahami. Misi yang jelas akan mudah terwujud
dan direalisasikan;
6. Misi sebaiknya singkat, padat, dan terdiri dari satu kalimat sehingga mudah dihapal
dan diingat. (www. Mentorplus multiply.com)
bagi investor
pemegang saham.
Rangkuman
Setiap perusahaan atau organisasi senantiasa mempunyai cita-cita ideal yang hendak dicapai,
cita-cita tersebut akan diperjuangkan agar jati dirinya jelas, yakni citra nilai dan kepercayaan
perusahaan. Citra nilai dan kepercayaan ini disebut dengan visi. Visi menjawab
pertanyaan : Apa yang ingin kita capai?. Pernyataan visi menunjukkan arah strategis
perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang. Dalam visi, juga terdapat
nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa mendatang Contoh visi General
Motor : menjadi pemimpin dunia dalam produk transportasi dan jasa yang terkait dengannya.
Misi yang disusun perusahaan berkaitan dengan visi. Misi suatu perusahaan akan
membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis. Misi dapat
didefinisikan adalah maksud dan kegiatan utama perusahaan dan membedakannya dengan
perusahaan lain dalam bidang/jenis yang sama Misi menjawab pertanyaan : Bagaimana kita
mencapainya? Ada 9 ciri yang harus terdapat dalam misi perusahaan yaitu : 1). Konsumen
atau pasar yang menjadi sasaran. Misi harus menjelaskan siapa yang menjadi pelanggan bagi
produk perusahaan. 2). Product or service ( Barang atau jasa). Perusahaan harus menyebutkan
secara spesifik produk atau jasa pelayanan apa yang akan dihasilkan/diberikan. 3). Market
(Pasar). Pernyataan misi menetapkan di pasar mana produk perusahaan akan bersaing
dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing, apakah pada wilayah yang bersifat
lokal, regional dalam arti satu bagian wilayah domestik, nasional yang berarti meliputi
seluruh wilayah Negara. Regional dalam arti mencakup kawasan beberapa Negara atau yang
bersifat global. 4). Tecnology (Teknologi). Pernyataan misi menyebutkan arah
pengembangan teknologi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 5). Concern for
survival, Growth and profitability (bertahan, tumbuh, dan profitabilitas). Pernyataan misi
menunjukkan secara jelas komitmen perusahaan terhadap kelangsungan hidup perusahaan,
pertumbuhan dan kemampuan untuk menghasilkan laba/profitability. 6).Philosiphy (filosofi).
Filisofi perusahaan dapat dikatakan sebagai keyakinan atau kepercayaan dasar, sistem nilai,
aspirasi dan segi-segi lain dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Filosofi inilah yang
dijadikan sebagai landasan dalam berperilaku semua orang dalam organisasi. 7). Self
Concept (konsep diri). Pernyataan misi akan menjelaskan apa yang menjadi kompetensi
keunggulan perusahaan dibandingkan dengan kompetensi keunggulan pesaing. 8). Concern
for Public Image (perhatian pada citra publik). Pernyataan misi akan menunjukkan apakah
perusahaan memiliki respon terhadap masalah sosial kemasyarakatan maupun terhadap
masalah lingkungan. 9). Concern for employees (Perhatian pada Karyawan). Bahwa
pernyataan misi akan menunjukkan apakah karyawan merupakan aset yang berharga bagi
perusahaan. Contoh Misi PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk : Memberikan pelayanan
yang terbaik berupa kemudahan, produk dan jaringan yang berkualitas, dengan harga
kompetitif.
Latihan
Tes Formatif